• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Umat Pilihan

stanza

IndoForum Beginner E
No. Urut
44969
Sejak
31 Mei 2008
Pesan
441
Nilai reaksi
3
Poin
18
Suaka margasatwa adalah suatu upaya pemerintah untuk melindungi jenis binatang tertentu agar populasinya tidak semakin menurun dan punah. Menurunnya populasi binatang dapat diakibatkan oleh dua faktor. Faktor pertama adalah musuh, termasuk manusia yang memburu dan membantai binatang- binatang itu demi kepuasan dirinya. Faktor kedua adalah kondisi alam dan hutan yang sudah tidak memadai. Lokasi untuk hidup yang layak dan berkembang biak bagi binatang ini semakin tidak sesuai.
Tindakan pemerintah membentuk suaka margasatwa merupakan suatu tindakan yang sangat terpuji. Program suaka margasatwa memiliki tujuan yang mulia, yaitu memperhatikan keberadaan binatang langka dan lebih lanjut menjaga kelestariannya yang terancam punah, dan menghargai kehidupan binatang yang juga memiliki hak untuk hidup di dunia ini, seperti halnya manusia.
Dua tindakan tersebut bertujuan memperhatikan dan menghargai binatang yang hidupnya semakin terancam punah. Lokasi dan tempat hidupnya diperhatikan, agar binatang- binatang itu menjadi lebih cocok untuk dapat berkembang biak dan hidup layak. Perlindungan yang demikian sungguh tidak dapat dinilai harganya, apalagi kalau dipandang dari segi binatang yang dilindungi itu.
Mari kita coba untuk merenungkan sejarah kehidupan manusia seperti yang tergambar dalam kitab Perjanjian Lama. Umat manusia sebagai umat Allah--seperti yang digambarkan Kejadian 6- 10 -- selalu ingin memberontak kepada Tuhan, tidak mau mengikuti petunjuk Tuhan, tidak menghargai-Nya sebagai penciptanya. Manusia lebih suka mengikuti kemauannya sendiri, dan memilih menyembah berhala dan patung- patung daripada Tuhan. Tuhan sebagai pencipta sebenarnya dapat dengan mudah membinasakan seluruh manusia dan isi dunia ini, tetapi Dia tidak melakukan itu. Memang, Tuhan pernah membinasakan seluruh bumi dan semua isinya--kecuali keluarga Nuh--dengan bencana air bah. Namun, setelah peristiwa itu Tuhan menjanjikan tidak akan terjadi lagi air bah.
Tuahn tetap mengharapkan manusia itu dapat kembali dan bertobat kepada-Nya. Manusia yang patut dihukum dan di binasakan karena dosa-dosanya, sebaliknya diselamatkan dan dilindungi-Nya dari kepunahan atau kebinasaan. Melalui Yesus Kristus yang turun ke dunia, Ia mengangkat manusia yang tidak berguna menjadi layak kembali di hadapan-Nya. Kini manusia itu dilindungi oleh Tuhan dari ancaman hukuman dan kepunahan. Secara tidak langsung manusia diberikan suaka atau perlindungan seperti halnya perlindungan terhadap binatang yang dilakukan oleh pemerintah. Kepunahan yang pantas ditimpakan kepada manusia tidak terjadi, bahkan perlindungan disediakan baginya oleh Tuhan. Rasul Paulus dalam Roma 10- 21 mengatakan: " Tetapi tentang Israel ia berkata: 'Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah'".
Tindakan pengampunan dan perlindungan dari Tuhan kepada umat manusia adalah tindakan mulia. Tuhan memperhatikan dan memperdulikan keberadaan manusia yang seharusnya menghadapi kebinasaan. Tuhan menghendaki agar umat manusia tidak mengalami kepunahan dan dapat kembali berjalan bersama-Nya. Tuhan memberikan waktu kepada manusia agar semakin menyadari karya dan tujuan-Nya yang mulia itu, dan agar dapat menempatkan diri sebagai umat yang berkenan kepada Tuhan dan bukan mengulang kembali cerita lama, di mana manusia selalu memberontak dan menuruti kemauannya sendiri.
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna, diberikan akal, pikiran dan perasaan untuk dapat berbuat sesuai dengan kemampuannya. Pemerintah memperhatikan dan melindungi binatang dari ancaman kepunahan, tetapi binatang tidak dapat berterima kasih atasnya, karena binatang tidak memiliki akal dan perasaan. Tetapi, manusia dapat mengucapkan syukur dan berterima kasih kepada Tuhan yang telah berprakarsa mulia untuk menyelamatkan dan membebaskannya dari kebinasaan. Umat Kristen sebagai Israel baru adalah umat pilihan Allah seperti yang tertulis dalam 1 Petrus 2: 9 :"Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan- perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib".
Apabila manusia yang telah diperlengkapi dengan akal budi tetapi tidak dapat melihat karya dan kasih Tuhan, maka mereka tidak berbeda dengan binatang. Manusia yang tidak memanfaatkan akal dan pikirannya dengan benar, yang tidak dapat merasakan kebesaran kasih Allah, akan tetap mengikuti kemauannya sendiri. Sangat ironis kalau mereka disebut manusia, sementara jiwa dan hatinya masih seperti binatang.
Kesempatan yang indah masih diberikan Tuhan kepada umat manusia untuk dapat menata dirinya kembali, untuk menjadi umat yang berkenan kepada-Nya. Tuhan menghendaki manusia kembali sebagai umat yang setia dan selalu berjalan bersama-Nya. Karya penyelamatan manusia melalui Yesus Kristus cukup sekali dan Dia akan datang kembali untuk yang kedua kalinya, bukan sebagai juruselamat tetapi sebagai Hakim Agung. Apabila kesempatan yang diberikan kepada manusia di dunia tidak dimanfaatkan dengan segala akal dan pikirannya, maka hilanglah kesempatan baginya. Selain itu ia harus menghadapi Hakim Agung untuk menerima hukuman kekal atau keselamatan kekal sesuai dengan karyanya selama di dunia ini.
Kita patut menghargai kelompok "Green Peace" atau pecinta lingkungan hidup. Kelompok tersebut memperhatikan keberadaan flora dan fauna yang ada di bumi ini. Terutama sekali mereka prihatin atas terancamnya kehidupan binatang , baik yang hidup di darat maupun di laut. Sebagai contoh, tindakan yang mereka lakukan ketika terjadi kebocoran sebuah kapal tanker yang memuat minyak mentah, yang mengancam bahkan membunuh kehidupan satwa laut. Kelompok tersebut menolong singa laut dan burung- burung laut, dengan cara membersihkannya dari lumuran minyak. Setelah kondisi binatang- binatang itu mengizinkan, barulah dilepas kembali ke habitatnya.
Tuhan yang mahabijaksana mempunyai misi dan karya yang mulia untuk melindungi dan menyelamatkan manusia dari kebinasaan. Tanpa prakarsa dan kasih Tuhan yang nyata dalam kematian Yesus Kristus di kayu salib, manusia menjadi terpisah dari Allah. Hal itu disebabkan oleh segala pemberontakan dan kenajisan manusia itu sendiri. Manusia dengan segala perilaku--seperti yang dibeberkan kitab Perjanjian Lama--seharusnya pantas untuk dimusnahkan, tetapi kasih Tuhan telah melepaskannya dari segala hukuman. Akal budi, pikiran serta perasaan manusia sepatutnya dapat dipergunakan untuk menghayati karya dan kasih Tuhan yang mulia dan mahabesar itu. Rasul Paulus mengatakan kepada umat pilihan: "Karena itu, sebagai orang- orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain, apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian" ( Kol. 3: 12- 13 ).
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.