• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Tukang Becak Penyumbang Ratusan Juta untuk Yatim Piatu

Constantine

IndoForum Senior A
No. Urut
64676
Sejak
19 Feb 2009
Pesan
6.946
Nilai reaksi
320
Poin
83
Tak perlu menggembar-gemborkan sudah berapa banyak kita menyumbang orang karena mungkin belum sepadan dengan apa yang sudah dilakukan oleh Bai Fang Li.

Kebanyakan dari kita menyumbang kalau sudah kelebihan uang. Jika hidup pas-pasan keinginan menyumbang hampir tak ada.

Bai Fang Li berbeda. Ia menjalani hidup sebagai tukang becak. Hidupnya sederhana karena memang hanya tukang becak. Namun semangatnya tinggi. Pergi pagi pulang malam mengayuh becak mencari penumpang yang bersedia menggunakan jasanya. Ia tinggal di gubuk sederhana di Tianjin, China.

0-00000000bfl2.jpg

Ia hampir tak pernah beli makanan karena makanan ia dapatkan dengan cara memulung. Begitupun pakaiannya. Apakah hasil membecaknya tak cukup untuk membeli makanan dan pakaian? Pendapatannya cukup memadai dan sebenarnya bisa membuatnya hidup lebih layak. Namun ia lebih memilih menggunakan uang hasil jerih payahnya untuk menyumbang yayasan yatim piatu yang mengasuh 300-an anak tak mampu.


Tersentuh
Bai Fang Li mulai tersentuh untuk menyumbang yayasan itu ketika usianya menginjak 74 tahun. Saat itu ia tak sengaja melihat seorang anak usia 6 tahunan yang sedang menawarkan jasa untuk membantu ibu-ibu mengangkat belanjaannya di pasar. Usai mengangkat barang belanjaan, ia mendapat upah dari para ibu yang tertolong jasanya.

Namun yang membuat Bai Fang Li heran, si anak memungut makanan di tempat sampah untuk makannya. Padahal ia bisa membeli makanan layak untuk mengisi perutnya. Ketika ia tanya, ternyata si anak tak mau mengganggu uang hasil jerih payahnya itu untuk membeli makan. Ia gunakan uang itu untuk makan kedua adiknya yang berusia 3 dan 4 tahun di gubuk di mana mereka tinggal. Mereka hidup bertiga sebagai pemulung dan orangtuanya entah di mana.

0-00000000bfl.jpg

Bai Fang Li yang berkesempatan mengantar anak itu ke tempat tinggalnya tersentuh. Setelah itu ia membawa ketiga anak itu ke yayasan yatim piatu di mana di sana ada ratusan anak yang diasuh.Sejak itu Bai Fang Li mengikuti cara si anak, tak menggunakan uang hasil mengayuh becaknya untuk kehidupan sehari-hari melainkan disumbangkan untuk yayasan yatim piatu tersebut.

0-00000000bfl33.jpg

Tak Menuntut Apapun
Bai Fang Li memulai menyumbang yayasan itu pada tahun 1986. Ia tak pernah menuntut apa-apa dari yayasan tersebut. Ia tak tahu pula siapa saja anak yang mendapatkan manfaat dari uang sumbangannya. Pada tahun 2001 usianya mencapai 91 tahun. Ia datang ke yayasan itu dengan ringkih. Ia bilang pada pengurus yayasan kalau ia sudah tak sanggup lagi mengayuh becak karena kesehatannya memburuk. Saat itu ia membawa sumbangan terakhir sebanyak 500 yuan atau setara dengan Rp 675.000.


Dengan uang sumbangan terakhir itu, total ia sudah menyumbang 350.000 yuan atau setara dengan Rp 472,5 juta.Anaknya, Bai Jin Feng, baru tahu kalau selama ini ayahnya menyumbang ke yayasan tersebut. Tahun 2005, Bai Fang Li meninggal setelah terserang sakit kanker paru-paru.

0-00000000bfl3.jpg

Melihat semangatnya untuk menyumbang, Bai Fang Li memang orang yang luar biasa. Ia hidup tanpa pamrih dengan menolong anak-anak yang tak beruntung. Meski hidup dari mengayuh becak (jika diukur jarak mengayuh becaknya sama dengan 18 kali keliling bumi), ia punya kepedulian yang tinggi yang tak terperikan.

---------------------------------------------------------

source: andrie wongso
 
jadi sedih gini.....serasa hth /sob/sob/sob

sudah setua itu tp masih bisa bekerja keras dan berbagi dengan org lain....

kita yg masih muda dan mampu jgn mau kalah /no1
 
huahauhauaha...

terharu jadinya...walaupun hidupnya susah...beliau masih sempat menyisihkan hartanya untuk menyumbang

god bless him...O:)
 
terharu.. /sob /sob
masih ada yah orang yang rela seperti itu untuk orang laen.. /sob /sob
 
menyentuh hati. gw jadi sedih ngeliat keiklasan si kakek. penghuni surga sejati!
 
Bener2 post yg menyentuh hati ibu Kantin, salut tuk anda n kalo bisa diperbanyak post2 semacam ini :-bd
 
:D yang bertulisan Fang dimerahin hahahha

:D coba indonesia banyak orang seperti itu kurasa gk da demo2 lgi, korupsi, nepotisme, dll.....

huft... andai saja.... :D
 
orang yg patut dijadikan contoh.... selamat jalan kek...
 
saluut buat si kakek jadi malu kita yang masih muda gini.... mikirin diri sendiri...
 
Iya Selamat Jalan Kek.................:((:((:((:((
 
/sob/sob/sob/sob/sob Coba ada satu aja orang seperti itu di indonesia...
 
Itu yang dharapkan tp pd kenyataannya gk ada......./wah
 
contoh buat kita semua nih..selamat jalan ya kek..semoga kakek diterima disisi-Nya :)
 
semoga aja orang ini masuk surga ya
kita doain aja ya
 
gilee salut dan bener2 terharuuu gue

dewa ini orang mah
 
huahhh... :(
terharu banget sm ceritanya.. sungguh orang yang baik, smoga tuhan membalas kebaikannya.. amin
 
terharu bacanya.. semoga bisa jadi contoh untuk kita, termasuk saya, untuk ikut menyumbang :(
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.