yan raditya
IndoForum Addict E
- No. Urut
- 163658
- Sejak
- 31 Jan 2012
- Pesan
- 24.461
- Nilai reaksi
- 72
- Poin
- 48
Saat seseorang mengalami kesesakan batin, tidak bisa mengucapkan apapun lagi karena merasakan penderitaan yang besar, hingga keluarlah air mata, bagi Tuhan itu bukan sekedar air yang menetes dari mata kita. Itu adalah sebuah bahasa dan Tuhan mengerti akan bahasa itu. Walaupun sepertinya kita sudah tidak bisa berkata apapun lagi kepada Tuhan, lewat air mata kita, kita sedang berbicara kepada Tuhan karena Tuhan mengerti bahasa air mata.
Krisis dalam hal apapun bisa saja menyentuh setiap orang apakah dia orang percaya ataupun tidak. Tapi yang membedakan adalah hasil akhirnya. Orang-orang percaya, disertai Tuhan untuk melewati setiap krisis dengan kemenangan yang gilang gemilang.
"Sekarang aku tahu bahwa, Tuhan memberi kemenangan kepada orang yang diurapiNya dan menjawabNya dari sorgaNya yang kudus dengan kemenangan yang gilang gemilang oleh tangan kananNya. (Mazmur 20:7)
And one more important thing, ... Tuhan bukan hanya mengerti bahasa air mata, tetapi.....
TUHAN MENAMPUNG AIR MATA.
"Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kau taruh ke dalam kirbatMu. Bukankah semuanya telah Kau daftarkan?" (Mazmur 56:9)
Kalau bukan itu sesuatu yang berharga, ngapain sih Tuhan mesti menyimpan air mata itu di dalam kirbatNya? Tidak cukup hanya menyimpannya, Tuhan juga mencatat tiap tetes air mata yang disimpan itu di dalam BukuNya. Jadi Tuhan tidak hanya punya Buku Kehidupan yang mencatat nama-nama orang percaya, Tuhan juga punya Buku Air Mata. Yang isinya tentang berapa banyak air mata yang kita keluarkan di hadapan Tuhan. Seperti seorang akuntan, Tuhan mencatatkan semua air mata orang percaya, dan menuliskannya dengan teliti dalam Buku Air Mata. Setetespun,.. tidak ada yang terlewatkan.
Saya baru saja mengerti, ternyata saat kita mengalami kesengsaraan dan kita menangis, Tuhan memperhitungkan air mata kita. Tuhan mengumpulkan dan mencatat semua air mata kita. Air mata saja dianggap berharga, apalagi yang empunya air mata.
Bagi saya ini adalah bukti bahwa Tuhan tidak meninggalkan kita. Bahkan di saat-saat kita merasa sepertinya kita 'ditinggalkan Tuhan', percayalah Tuhan tidak meninggalkan kita. Tuhan sedang giat-giatnya mengumpulkan air mata kita dan mencatatnya dalam Buku Air Mata. Spertinya Tuhan sedang berkata: "AnakKu sekali-kali Aku tidak pernah meninggalkan engkau, ...bersabarlah..., tinggal sedikit waktu lagi akan genap... Aku akan menyatakan kemuliaanKu."
Sebenarnya saat kita mengalami kesengsaraan, dan kita menangis, itu adalah sebuah pernyataan di hadapan Tuhan, bahwa kemampuan manusia kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Kekuatan manusia kita sudah tidak bisa menolong lagi. Bahkan orangtua, saudara, sahabat, dan semua koneksi kita, tidak ada lagi yang bisa diandalkan. Hanya Tuhan saja harapan kita. Hanya Tuhan saja pertolongan kita.
Nggak heran kalau Tuhan suka air mata. Karena di dalam air mata terkandung arti penyerahan total kepada Tuhan. Yang dapat menolong hanyalah Tuhan saja. Tuhanlah segala-galanya.
Sooo, ingatlah,....air mata yang kita curahkan di hadapan Tuhan tidak pernah sia-sia. Dia menampung dalam kirbat-Nya dan mencatat-Nya dalam buku-Nya. Percayalah, sebagaimana Tuhan begitu teliti melakukan semua itu, demikian juga Ia akan begitu teliti membuat skenario jalan keluar atas apa yang sedang kita hadapi. Dan Tuhan berjanji akan membawa kita kepada kemenangan yang gilang gemilang. Amin !!! Gbu...!
Krisis dalam hal apapun bisa saja menyentuh setiap orang apakah dia orang percaya ataupun tidak. Tapi yang membedakan adalah hasil akhirnya. Orang-orang percaya, disertai Tuhan untuk melewati setiap krisis dengan kemenangan yang gilang gemilang.
"Sekarang aku tahu bahwa, Tuhan memberi kemenangan kepada orang yang diurapiNya dan menjawabNya dari sorgaNya yang kudus dengan kemenangan yang gilang gemilang oleh tangan kananNya. (Mazmur 20:7)
And one more important thing, ... Tuhan bukan hanya mengerti bahasa air mata, tetapi.....
TUHAN MENAMPUNG AIR MATA.
"Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kau taruh ke dalam kirbatMu. Bukankah semuanya telah Kau daftarkan?" (Mazmur 56:9)
Kalau bukan itu sesuatu yang berharga, ngapain sih Tuhan mesti menyimpan air mata itu di dalam kirbatNya? Tidak cukup hanya menyimpannya, Tuhan juga mencatat tiap tetes air mata yang disimpan itu di dalam BukuNya. Jadi Tuhan tidak hanya punya Buku Kehidupan yang mencatat nama-nama orang percaya, Tuhan juga punya Buku Air Mata. Yang isinya tentang berapa banyak air mata yang kita keluarkan di hadapan Tuhan. Seperti seorang akuntan, Tuhan mencatatkan semua air mata orang percaya, dan menuliskannya dengan teliti dalam Buku Air Mata. Setetespun,.. tidak ada yang terlewatkan.
Saya baru saja mengerti, ternyata saat kita mengalami kesengsaraan dan kita menangis, Tuhan memperhitungkan air mata kita. Tuhan mengumpulkan dan mencatat semua air mata kita. Air mata saja dianggap berharga, apalagi yang empunya air mata.
Bagi saya ini adalah bukti bahwa Tuhan tidak meninggalkan kita. Bahkan di saat-saat kita merasa sepertinya kita 'ditinggalkan Tuhan', percayalah Tuhan tidak meninggalkan kita. Tuhan sedang giat-giatnya mengumpulkan air mata kita dan mencatatnya dalam Buku Air Mata. Spertinya Tuhan sedang berkata: "AnakKu sekali-kali Aku tidak pernah meninggalkan engkau, ...bersabarlah..., tinggal sedikit waktu lagi akan genap... Aku akan menyatakan kemuliaanKu."
Sebenarnya saat kita mengalami kesengsaraan, dan kita menangis, itu adalah sebuah pernyataan di hadapan Tuhan, bahwa kemampuan manusia kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Kekuatan manusia kita sudah tidak bisa menolong lagi. Bahkan orangtua, saudara, sahabat, dan semua koneksi kita, tidak ada lagi yang bisa diandalkan. Hanya Tuhan saja harapan kita. Hanya Tuhan saja pertolongan kita.
Nggak heran kalau Tuhan suka air mata. Karena di dalam air mata terkandung arti penyerahan total kepada Tuhan. Yang dapat menolong hanyalah Tuhan saja. Tuhanlah segala-galanya.
Sooo, ingatlah,....air mata yang kita curahkan di hadapan Tuhan tidak pernah sia-sia. Dia menampung dalam kirbat-Nya dan mencatat-Nya dalam buku-Nya. Percayalah, sebagaimana Tuhan begitu teliti melakukan semua itu, demikian juga Ia akan begitu teliti membuat skenario jalan keluar atas apa yang sedang kita hadapi. Dan Tuhan berjanji akan membawa kita kepada kemenangan yang gilang gemilang. Amin !!! Gbu...!