• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

"Trend" Busana 2009 : Karekter Sederhana dan Minim Detail

goesdun

IndoForum Junior A
No. Urut
32661
Sejak
7 Feb 2008
Pesan
3.022
Nilai reaksi
66
Poin
48
BUSANA kaya akan detail tampaknya akan tenggelam di tahun 2009 mendatang. Faktor ekonomi tampaknya menjadi salah satu pemicunya. "Kondisi ekonomi global saat ini sangat mempengaruhi bentukan fashion tahun mendatang. Alhasil, karakteristik busananya lebih simpel dan minim detail," jelas Taruna K Kusmayadi, Ketua Umum Pusat Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) baru-baru ini.

Perancang yang kerap disapa Nuna ini menambahkan, detail berupa batu-batuan berukuran besar pun mulai menghilang dan yang lebih terekspos adalah pengolahan material. Material yang menjadi pilihan di antaranya organdi sutra, sifon, viskos, dan jersey. "Tantangan seperti inilah yang harus dihadapi masing-masing perancang untuk menyulap selembar kain menjadi busana yang menarik," ujar Nuna yang kini sibuk menyiapkan koleksi untuk pergelaran "Hong Kong Fashion Week 2009".

Nuna tampaknya juga tertantang menawarkan koleksi busana yang sangat berbeda dibandingkan sebelumnya. Saat ini Nuna terlihat mengedepankan desain yang simpel, namun memiliki nilai jual tinggi. "Kali ini saya sudah tidak lagi melakukan eksperimen. Busana yang dibuat harus bisa dipakai dan laku di pasaran," jelas Nuna yang merilis koleksi anyar di ajang "Fashion Exploration 2009".

Di ajang pesta mode paling akbar besutan APPMI itu, Nuna mengambil tema koleksi "Pilgrimage". Dia banyak menawarkan bentukan tangan kelelawar dan celana jodhpur -- celana yang mengembang di bagian paha dan berkerut pada bagian bawah. "Koleksi ini memang bagian dari prototype yang akan disederhanakan untuk ready to wear. Biasanya tidak hanya detail yang diminimalisir, tetapi dari sisi desain juga tak serumit aslinya," jelas Nuna.



Ditantang Inovatif

Lantas, dalam proyeksi trend 2009, saatnya perancang memang ditantang agar lebih inovatif. Mencari inspirasi busana, misalnya, tidak perlu jauh-jauh keliling dunia. Lingkungan di sekitar kita pun bisa menjadi solusinya. Hal ini dikatakan Dina Midiani, perumus arahan trend fashion 2009 untuk APPMI.

"Hanya, seorang desainer juga harus bisa menawarkan busana yang benar-benar dia pahami atau mempunyai konsep rancangan yang jelas, sehingga bisa dikemas menjadi sesuatu yang baru dan bernilai jual tinggi. Hal itu jarang sekali kita pikirkan. Kenyataannya, perancang sering kali mengikuti trend musiman," jelas Dina.

Menurut Dina, seorang perancang memang harus memiliki kemampuan untuk mengolah atau mengemas sesuatu menjadi baru. Bahkan, seorang perancang bisa pula memengaruhi pasar dengan koleksi yang dia tawarkan. "Tidak masalah jika mau bermain dengan aplikasi busana. Tetapi yang harus diperhatikan bagaimana penempatan atau teknik pengerjaannya. Contohnya, bisa dengan memodifikasi warna dan ukuran yang berbeda," sebutnya.

Tetapi sekali lagi Dina memahami kesulitan yang sering kali dialami perancang yang berbasis di daerah. Menurutnya, basic perancang daerah bukan ready to wear, tetapi personal. "Mereka pun menjadi terjebak dengan keinginan klien. Oleh karena itu mereka harus berusaha keras memahami keinginan pasar dan saling bertukar pengalaman dengan perancang lainnya," papar perancang yang selalu sukses menggaet buyers di ajang "Hong Kong Fashion Week" ini.



Busana Pria

Siapa bilang hanya wanita yang bisa tampil gaya? Pria pun kini bisa tampil fashionable mengikuti arahan tren mode. Buktinya, di ajang "Fashion Exploration 2009", sederet desainer yang bergabung dalam APPMI ikut memamerkan koleksi pria. Contohnya, Sofie, Taruna K Kusmayadi, Oka Diputra, Ali Charisma, Malik Moestaram, Jazz Pasay, Dwi Iskandar dan lain-lain.

"Saat ini bisnis busana pria cukup menjanjikan. Terbukti, permintaan terhadap koleksi busana pria mulai bertambah dari sebelumnya. Fenomena ini mungkin saja bermuara dari sikap pria yang sudah mulai memerhatikan penampilan," tutur Sofie. Perancang yang kini bergabung dengan APPMI DKI Jakarta ini menjelaskan, busana pria yang banyak diminati tentu saja yang memiliki garis desain khusus pria. Artinya, benar-benar untuk sosok pria sejati dan tidak untuk yang flamboyan.

Bagaimana dengan trend busana pria 2009? "Koleksi pria yang saya tawarkan untuk trend 2009 benar-benar dengan look pria. Modelnya pun cukup beragam, seperti blazer dan celana jodhpur," cerita Sofie. Uniknya lagi, tambah Sofie, busana pria 2009 banyak memanfaatkan detail dan warna-warna cerah seperti merah, hijau, dan biru. Hanya saja, warna-warna tersebut tidak ditampilkan secara keseluruhan dalam satu koleksi layaknya busana wanita. "Kita pilih salah satu warna saja yang menarik," katanya. (okz/tin*BP)
 
jd pengen tw gmn modelny ntr.../hmm
 
gw suka gaun yang simple, dan minim corak, percaya dech gw klo pake baju corak, bisa pusing sendiri /heh
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.