Angela
IndoForum Addict A
- No. Urut
- 88
- Sejak
- 25 Mar 2006
- Pesan
- 41.816
- Nilai reaksi
- 24
- Poin
- 0
Ilustrasi Penipuan Online (liputan6.com)
Kemajuan teknologi menciptakan kita semakin di permudah, contohnya seperti kita dapat berbicara dengan rekan & kerabat kita di tempat yg jauh melalui fasilitas telpon maupun video call. Dihari ini kita juga dapat membeli barang tanpa perlu keluar rumah, bahkan kita dapat membeli barang inceran kita dari luar kota hingga luar negeri cuma dengan mengpakai telpon genggam yg kita punya. Tapi kemajuan teknologi ibarat dua buah mata pisau, ada yg tumpul ada pula yg tajam, ada sisi positif & ada pula sisi negatif yang dapat di timbulkan nya.
Salah satu sisi negatifnya adalah penipuan online, penipuan online ada banyak sekali modus, entah modus menjual barang, hingga modus menawarkan pinjaman online.
sumber: editing Pribadi
BACA JUGA
edangdut Seksi Ini Ditangkap Polisi Gegara Narkoba, Karena Sepi Job? Belakangan ini ane nemu sebuah postingan facebook dari seorang warga net yg jadi korban penipuan pinjaman online. Netizen ini menggunggah screnshot percakapan dengan penipu pinjaman online. Postingan ini di unggah yg bersangkutan pada Desember 2021 kemarin. Ini patut jadi peringatan & kewaspadaan bagi kita semua para pngguna media sosial.
Quote:
Pertama, Korban mengchat pelaku & menanyakan biaya hingga brosur pinjaman.
Yang Kedua : lalu pelaku mengirim brosur & mengirim persyaratan. Korban pun menyebut angka pinjaman 4,8juta selama 48 (4Tahun).
Yang ketiga, korban mengirim persyaratan dari foto ktp, kk, selfi, hingga foto rekening.
Yang keempat, pelaku mengirimkan surat yg menyatakan kalau pinjaman korban sedang di proses oleh KSP MAKMUR MANDIRI & ada biaya transaksi sebesar Rp. 140.000 yg harus disetor lebih dulu oleh korban.
Yang kelima, korban pun mengirimakn foto selfie dimana ia sedang mengabarkan kalau sedang mengerjakan transfer, ia juga mengirimkan bukti struk hasil transferannya. Begitu polosnya bapak ini sehingga ia tidak menyadari kalau sebenarnya ia sedang di tipu.
Ke enam, setelah mendapatkan transferan, kemudia pelaku mengirimkan bukti palsu screnshot transfer dana 4,8 juta ke rekening korban. Lalu korban mulai komplain karena dana nya tidak masuk ke rekeningnya..
Korban pun memfoto hasil cek saldo yg ia lakukan yg saldonya masih 100 ribu. Ia juga menyebut sempat mengerjakan pembelanjaan di minimarket (mungkin akan membayar via debet) namun ternyata gagal karena mungkin saldonya berkurang.
Korban pun mengabarkan kalau ia kembali lagi ke agen bank tempatnya menstrasfer dana 1540 ribu tadi.
Pelaku mengaku kalau transfernya terpending karena ada biaya lagi yg belum di bayar oleh korban. korban pun mulai mengancam akan melaporkan ke ojk hingga polres setempat.
disini pelaku malah menyuruh korban untuk menabung kalau harap pinjamannya di cairkan.. Alhasil korban pun sadar sudah ditipu & mempostingnya di facebook pribadinya.
BACA JUGA: Ngaku Polisi, Tukang Kayu Berhasil Setubuhi Bu Bidan Hingga Hamil
Jaman sekarang jangan mudah percaya begitu saja kepada tawaran yg ada di media sosial. Tawaran jual barang, tawaran pinjaman, hingga tawaran sumbangan pun jangan mudah di percaya karena di media sosial banyak sekali modus penipuan. Mungkin Tips-tips berikut dapat menolong anda terhindar dari penipuan dunia maya.
Sumber: Facebook FP Mbahas Apa Aja
Mungkin anda juga sering melihat postingan-postingan seperti diatas yg berseliweran di facebook, menawarkan pinjaman tetapi tanpa mencantumkan alamat yg jelas.
Sumber: FP Mbahas Apa Aja
Ciri-ciri akun penipuan dumay:
1. Postingan yg menawarkan pinjaman tanpa mencantumkan alamat.
2. Nomor telpon yg dicantumkan bukan kode wilayah anda.
3. Akunnya bodong, pake foto orang.
4. meminta transfer uang lebih dulu.
5. mengerjakan jual beli tanpa melalui perantara pihak ketiga (marketplace)
6. buru-buru supaya anda segera transfer.
Quote:
SUMBER: Facebook Muhammad Durifai10/12/2022, www.facebook.com/bahasapasaja10/12/2022,
Menurut hasil pengamatan ane sejauh ini, yg biasa kena tipu online itu ada 3 tipe. yg perdana tipe orang tua / orangtua jaman dulu (mereka biasanya kena tipu telpon kecelakaan, telpon minta pulsa, hingga telpon yg mengaku anaknya tertangkap narkoba). yg kedua tipe Bocil (usia belasan tahun, kisaran sekolah kelas 6 SD, SMP, hingga SMA, mereka biasanya kena tipu penjualan barang online). Dan yg ketiga, Maaf, Mereka yg berpendidikan rendah (golongan ini juga rentan sekali kena tipu dunia maya).
Untuk memberantas penipuan dunia maya, ane rasa perlu kerjasama dari banyak pihak, seperti pemerintah melalui kominfo & kepolisian, operator seluler, pihak bank, hingga netizen itu sendiri. Jika ente seorang netizen yg berpendidikan & berpengalaman yg dapat membedakan mana penipuan & tidak, maka kalau mengetahui sebuah postingan penipuan anda jangan diam saja wajib jari jemari anda mengerjakan komentar minimal dengan 1 mengatakan "HOAX''. siapa tau dari 1 komentar anda itu dapat mencegah seseorang yg akan jadi korban. Hal ini penting supaya kita memberi kontribusi kepada pencegahan tindak kriminla melalui ilmu yg anda punya. Ada pula penipuan yg lebih niat gan, mereka mengaku melayani pinjaman tanpa uang admin di awal, namun biasanya mereka mengirim link supaya kita mendowload aplikasi. Nah konyolnya kalau kita mendownload aplikasi itu disitu sudah langsung tertera saldo, namun saldo itu baru dapat di tarik ketika kita deposit sejumlah uang lebih dulu.
Quote:
Baca Juga HotTread Ane Yang Lain Gan
1.Ngaku TNI AL, Kuli Bangunan Berhasil Setubuhi 5 Janda Termasuk Dosen, Begini Modusnya
2.Hati-Hati Saat Beli Kasur, Beredar Springbed Palsu
3.Bukan Raffi atau Atta, Inilah Youtuber 'The Real Sultan' Asal Surabaya
4.Sejarah Propaganda & Kekejaman PKI Versi NU [Part 4]
5.Mengintip Isi Grup Facebook BAIM WONG GIVEAWAY Yang Banyak Berisi Penipuan
6.Nekat Gelar Balap Kelinci Saat Wabah Corona, Polisi Akhirnya Melakukan Hal Ini
Hari ini 18:06