magnum
IndoForum Activist C
- No. Urut
- 1320
- Sejak
- 27 Mei 2006
- Pesan
- 14.143
- Nilai reaksi
- 417
- Poin
- 83
Tips Mewarnai Rambut Yg Aman!/no1
Bagi anak remaja, mewarnai rambut sudah menjadi trend dalam penampilan mereka. Demi sebuah penampilan, mereka rela mengecat rambutnya dengan warna tertentu, atau beberapa warna. Bahkan ada yang setiap waktu tertentu mengubah warna rambutnya sesuai dengan selera. Selama ini mereka tidak mempertimbangkan efek dari pewarnaan rambut, baginya yang penting tampil beda.
Mewarnai rambut sebenarnya sama prinsipnya dengan mencelup kain, yaitu menggunakan bahan oksidan, hydrogen peroksida dan PPD (hipofenol amoniak) dan pewarna kimia lainnya agar rambut berubah warna. Bila pewarnaan rambut sering dilakukan, pasti akan berdampak pada kesehatan. Cukup banyak berita yang menyebutkan bahwa hal itu dapat menyebabkan kanker, sehingga membuat sebagian orang yang ingin tampil cantik dengan rambut berwarna menjadi berpikir ulang, atau mengurungkan niatnya itu.
Sejauh ini, memang ada tiga hal yang merupakan dampak mewarnai rambut terhadap kesehatan:
1.
Rambut menjadi rusak: Rambut mudah menjadi kering, patah dan kusut.
2.
Penyakit kulit: Meliputi radang kulit melalui persentuhan, radang kulit, penyakit eksim dan lain-lain. Awalnya timbul gatal-gatal, merah bengkak, nyeri dan gejala lain, jika terluka karena garukan mudah menyebabkan infeksi.
3.
Keracunan: zat pewarna kimia yang mengandung benzidine dapat menyebabkan kanker kandung kemih, kurang darah hemoloisis dan perubahan patologis kulit, benzena dapat merusak saraf sentral, mempengaruhi fungsi produksi darah dan menyebabkan pergerakan otot tidak serasi serta perubahan patologis saraf.
Hal yang harus diperhatikan :
Meskipun terdapat racun biologis pada zat pewarna kimia, namun, jika bisa secara tepat penggunaannya dapat meminimalkan efek yang ditimbulkan, berikut dibawah ini adalah beberapa tips yang perlu diperhatikan ketika mewarnai rambut :
1.
Melakukan tes alergi kulit terlebih dahulu sebelum mewarnai rambut anda. Tuang sedikit zat pewarna kemudian lumurkan di atas lengan atau leher belakang, jika tidak alergi baru warnai rambut.
2.
Jarak waktu mewarnai jangan terlalu dekat. Agar lebih aman umumnya 1-2 bulan sekali. Saat mewarnai jangan bersamaan dengan mengkriting rambut, sebaiknya ada selang waktu 2 minggu, dengan demikian kerusakan pada kulit kepala dan rambut lebih kecil.
3.
Jangan menggunakan zat pewarna yang mengandung benzena dan benzidine atau yang mengandung derivatif coaltar. Usahakan memilih dan gunakan henna atau produk dari tumbuh-tumbuhan.
4.
Gunakan zat pewarna yang telah memenuhi syarat dari departemen kesehatan
5.
Baca buku keterangan sebelum digunakan, dan gunakan secara tepat waktu pemakaian dan takaran yang ditentukan.
6.
Jangan mengulang mewarnai. Dan untuk mengurangi dosis pemakaian, cukup mewarnai rambut yang baru tumbuh saja.
7.
Gunakan sarung tangan dan masker saat mewarnai rambut, agar kulit tidak terkontak langsung dengan zat pewarna atau terhirup.
8.
Setelah mewarnai bersihkan dengan sampho khusus.
9.
Segera periksa ke dokter jika timbul gejala tidak mengenakan.
Bagi anak remaja, mewarnai rambut sudah menjadi trend dalam penampilan mereka. Demi sebuah penampilan, mereka rela mengecat rambutnya dengan warna tertentu, atau beberapa warna. Bahkan ada yang setiap waktu tertentu mengubah warna rambutnya sesuai dengan selera. Selama ini mereka tidak mempertimbangkan efek dari pewarnaan rambut, baginya yang penting tampil beda.
Mewarnai rambut sebenarnya sama prinsipnya dengan mencelup kain, yaitu menggunakan bahan oksidan, hydrogen peroksida dan PPD (hipofenol amoniak) dan pewarna kimia lainnya agar rambut berubah warna. Bila pewarnaan rambut sering dilakukan, pasti akan berdampak pada kesehatan. Cukup banyak berita yang menyebutkan bahwa hal itu dapat menyebabkan kanker, sehingga membuat sebagian orang yang ingin tampil cantik dengan rambut berwarna menjadi berpikir ulang, atau mengurungkan niatnya itu.
Sejauh ini, memang ada tiga hal yang merupakan dampak mewarnai rambut terhadap kesehatan:
1.
Rambut menjadi rusak: Rambut mudah menjadi kering, patah dan kusut.
2.
Penyakit kulit: Meliputi radang kulit melalui persentuhan, radang kulit, penyakit eksim dan lain-lain. Awalnya timbul gatal-gatal, merah bengkak, nyeri dan gejala lain, jika terluka karena garukan mudah menyebabkan infeksi.
3.
Keracunan: zat pewarna kimia yang mengandung benzidine dapat menyebabkan kanker kandung kemih, kurang darah hemoloisis dan perubahan patologis kulit, benzena dapat merusak saraf sentral, mempengaruhi fungsi produksi darah dan menyebabkan pergerakan otot tidak serasi serta perubahan patologis saraf.
Hal yang harus diperhatikan :
Meskipun terdapat racun biologis pada zat pewarna kimia, namun, jika bisa secara tepat penggunaannya dapat meminimalkan efek yang ditimbulkan, berikut dibawah ini adalah beberapa tips yang perlu diperhatikan ketika mewarnai rambut :
1.
Melakukan tes alergi kulit terlebih dahulu sebelum mewarnai rambut anda. Tuang sedikit zat pewarna kemudian lumurkan di atas lengan atau leher belakang, jika tidak alergi baru warnai rambut.
2.
Jarak waktu mewarnai jangan terlalu dekat. Agar lebih aman umumnya 1-2 bulan sekali. Saat mewarnai jangan bersamaan dengan mengkriting rambut, sebaiknya ada selang waktu 2 minggu, dengan demikian kerusakan pada kulit kepala dan rambut lebih kecil.
3.
Jangan menggunakan zat pewarna yang mengandung benzena dan benzidine atau yang mengandung derivatif coaltar. Usahakan memilih dan gunakan henna atau produk dari tumbuh-tumbuhan.
4.
Gunakan zat pewarna yang telah memenuhi syarat dari departemen kesehatan
5.
Baca buku keterangan sebelum digunakan, dan gunakan secara tepat waktu pemakaian dan takaran yang ditentukan.
6.
Jangan mengulang mewarnai. Dan untuk mengurangi dosis pemakaian, cukup mewarnai rambut yang baru tumbuh saja.
7.
Gunakan sarung tangan dan masker saat mewarnai rambut, agar kulit tidak terkontak langsung dengan zat pewarna atau terhirup.
8.
Setelah mewarnai bersihkan dengan sampho khusus.
9.
Segera periksa ke dokter jika timbul gejala tidak mengenakan.