Artama_kwok
IndoForum Senior A
- No. Urut
- 3197
- Sejak
- 13 Jul 2006
- Pesan
- 7.693
- Nilai reaksi
- 252
- Poin
- 83
JAKARTA, KOMPAS.com — Rapat evaluasi Tim Kampanye Nasional pasangan capres dan cawapres Jusuf Kalla dan Wiranto terhadap proses penyelenggaraan Pemilu Presiden 2009 terus berjalan. Malam ini, Jumat (10/7), tim kembali melakukan rapat evaluasi di Posko Mangunsarkoro.
Saat berita ini diturunkan, rapat sedang berlangsung. Ketua Timkamnas Fahmi Idris mengatakan, pihaknya sedang terus menghimpun laporan-laporan dari tim di daerah beserta bukti-buktinya mengenai indikasi pelanggaran dan kecurangan dalam proses pemungutan dan penghitungan suara Rabu lalu.
"Malam ini kita rapat untuk mengecek perkembangan yang terjadi," tutur Fahmi, Jumat (10/7). Fahmi mengatakan, jumlah laporan yang ditemukan timnya terus meningkat. Jumlahnya sudah melebihi angka 30 temuan, seperti yang disebutkannya dua hari lalu, mulai dari tempat pemungutan suara (TPS) hingga Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
"Rata-rata yang terjadi di tempat pemungutan suara dan menjelang TPS, di TPS, dari TPS menuju PPK," kata Fahmi. Fahmi tak membantah jika penelusuran kejanggalan tersebut disebabkan penurunan angka perolehan suara pasangan JK-Wiranto dalam pilpres kemarin.
Kecurigaan yang muncul adalah ketika di titik-titik tertentu, yang tim yakini bahwa suara untuk JK-Wiranto akan besar, ternyata jeblok. Berbagai bentuk dugaan pelanggaran yang dilaporkan antara lain, di Tangerang, formulir C1 yang dicetak sendiri oleh tim pemenangan pasangan calon lainnya, ditandatangani oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan saksi. Bahkan, telah diisi angka. Padahal, penghitungan suara sendiri belum dimulai.
Ada pula perbedaan pencatatan jumlah pemilih di TPS dengan jumlah pemilih yang sebenarnya. Selain itu, tim juga mengaku menerima aduan politik uang. Namun, menurut Fahmi, pihaknya kesulitan untuk membawa dugaan ini ke Bawaslu.
"Sering kali yang melapor ke kita pas dijadikan saksi malah enggak mau mengakui karena tekanan. Susah. Kecuali kalau kita menangkapnya bersama dengan Panwas," tandas Fahmi.