• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Tidak Ada Bidadari Di Surga! Loh, Kok Dapat Begitu?

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
41.726
Nilai reaksi
23
Poin
0


Tidak Ada Bidadari Di Surga! Loh, Kok Bisa Begitu?


Kali ini kita akan membahas tentang konsep bidadari dalam Islam, yg menurut penerawangan salah satu guru yg gembul di media sosial ( kita singkat saja gugem), adalah tidak benar.

Kenapa konsep bidadari yg kita banyak pahami itu salah? Yuk, kita bahas.

Secara etimologi, yg dimaksud bidadari itu adalah Malaikat Jibril. Jadi, kalau bidadari itu bermata lentik, ayu & cantik lalu diperuntukkan untuk manusia baik hati yg sudah meninggal kok rasanya jadi janggal.

Tidak Ada Bidadari Di Surga! Loh, Kok Bisa Begitu?


Kata bidadari sendiri diserap dari vidhyadari (bahasa Sanskerta) & masuk melalui kitab-kitab suci Hindu. Kadang-kadang bidadari juga disebut dewi. Mereka berperan sebagai perantara dewa-dewa, sama dengan malaikat dalam agama Kristen & Islam, untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu.

Jadi siapa Malaikat dalam agama samawi yg menyampaikan pesan? Tentu Malaikat Jibril.

Namun kenapa sekarang banyak distorsi yg terjadi hingga terjadi banyak disparitas pemahaman?

Tidak Ada Bidadari Di Surga! Loh, Kok Bisa Begitu?


Jadi begini baraya, dalam Islam ada dalil-dalil yg cukup banyak & itu diucapkan nabi untuk orang yg bertanya kepadanya. Lalu saat ini dikumpulkan untuk jadi sebuah list.

Namun kalau kita mau jujur, ada salah satu perkataan dari Abu Hurairah penghafal hadist & ditulis oleh Imam Bukhari,

Abu Hurairah radhiyallahu anhu pernah mengatakan,



Aku menghafal dari Nabishallallahu alaihi wa sallamdua bejana ilmu. untuk satu bejana sudah saya hinggakan kepada kalian. Untuk bejana yg kedua, andai saya hinggakan kepada kalian maka kepalaku akan dipenggal. (HR. Bukhari 120)

Andai saya hinggakan semua yg pernah saya dengar dari Nabishallallahu alaihi wa sallam, tentu kalian akan melempariku & kalian tidak akan mendebatku. (HR. Ahmad 10959 & dishahihkan Syuaib al-Arnauth)

Tentu ini mengundang pertanyaan, & hingga saat ini tidak ada yg tahu ilmu apa yg dihinggakan nabi ke para sahabat ini.

Jadi, kalau melihat Umar Bin Khattab yg banyak merubah syariah, tentu hal ini jadi pertanyaan apakah ada beberapa ilmu nabi yg di ceritakan spesifik cuma kepada Umar? Bisa dikatakan ilmu nabi (hadist) yg tidak di ungkap adalah spesifik untuk diri mereka sendiri (penanya).

Tidak Ada Bidadari Di Surga! Loh, Kok Bisa Begitu?


Jadi cara pengajaran Nabi kepada sahabatnya sangat beraneka ragam, tidak solid & satu arah itu tergantung pada pemahaman masing-masing para sahabat dimasa itu.

Mirip ketika guru mengajar pada murid kelas biologi & kelas sosial tentu ilmu yg di ajarkan berbeda. Bahkan ada kelasnya, ada level dari dasar hingga yg tertinggi. Maka, disparitas diantara sahabat itu adalah rahmat.

Maka ketika bahasa Tuhan, harap dipahami oleh bahasa Manusia dengan kosa mengatakan yg terbatas. Akan ada beberapa kata-kata yg akhirnya dapat jadi kontradiksi, karena artinya jadi bias.

Dan hal ini juga yg harus kita pahami dalam mengatakan bidadari, jadi siapa yg menerima pesan tentang bidadari itu? Karena dapat saja bidadari ini bukanlah wanita cantik yg seperti ini kita kira.

Karena inti dari berjumpa bidadari itu tujuannya adalah manusia menjalankan kebaikan di masa hidupnya. Bisa saja ungkapan bidadari diucapkan sebagai wanita cantik kepada salah satu murid atau sahabat yg pemikirannya di level dasar. Jadi tidak mengerti tentang hakikat sebenarnya dalam kebaikan, harus diberikan motivasi & penggambaran yg menarik.

Tidak Ada Bidadari Di Surga! Loh, Kok Bisa Begitu?


Bisa saja bidadari itu jauh lebih indah, jauh lebih dari yg disangkakan tetapi harus dihinggakan kepada seseorang yg abstraksinya rendah.

Karena surga sendiri tidak pernah terpikirkan oleh bayangan manusia, bahkan oleh para wibu paling halu sekalipun keindahan surga tak pernah dapat digambarkan. Apalagi bidadari yg ada di dalamnya.

Karena yg bicara pada nabi saat itu adalah sahabat pria, maka bidadari digambarkan sebagai perempuan cantik bermata jeli, jadi dapat saja bidadari ini digambarkan cuma untuk memotivasi para sahabat yg abstraksi dalam pemikirannya yg rendah tadi.

Tidak Ada Bidadari Di Surga! Loh, Kok Bisa Begitu?


Karena dapat saja bidadari lebih dari itu, karena bagaimana dengan perempuan apakah akan dapat bidadara? Kan tidak ada dalilnya hehehe...

emoticon-Angel



Sumber klik, klik, klik, klik

Hari ini 10:32
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.