Angela
IndoForum Addict A
- No. Urut
- 88
- Sejak
- 25 Mar 2006
- Pesan
- 41.650
- Nilai reaksi
- 23
- Poin
- 0
Setiap manusia memiliki persoalan & tantangan hidupnya masing-masing. Adakala tantangan hidup itu dirasa begitu berat, melelahkan, seperti penderitaan yg tidak ada ujungnya.
Apakah kita boleh merasa putus asa? Mengapa cuma ada satu pilihan, putus asa, padahal keputusan lain masihlah banyak?
Sebelum menjawabnya, coba lihat ke bawah, banyak nasib orang lain yg tidak seberuntung kita masih dapat survive, bahkan dalam keterbatasan hidupnya tetap sanggup menghidupi beberapa anak & mensekolahkan anaknya hingga lulus sarjana.
Mungkin deritamu belumlah seberapa dibanding kepedihan yg dialami sehari-hari mereka, tetapi mereka tidak bodoh & tetap semangat positif menjalaninya, karena mereka tahu hidup itu sering berputar & Tuhan tidak pernah tidur. Jiwa corsa mereka juga terasah dari tantangan hidup, bukan mental pengecut!
Terkadang apa yg ada dalam fikiran manusia yg sedang mengalami cobaan menilai hidup itu jadi terlalu sempit & abstrak memandang persoalan hidupnya. Akibatnya mereka jadi mudah berfikir pendek & mengerjakan hal tak berguna & tak bermanfaat.
Jika anda memang sudah berada di titik jenuh hidup, rasanya harap menyerah, & harap menangis maka lakukanlah dengan cara yg BERMARTABAT. Menyerahlah ketika orang lain sadar atau tidak sadar kalau dirimu sudah banyak menolong hidupnya, mereka sangat beruntung ketika anda ada disekitarnya. Ditengah-tengah hidupnya mereka bangga & tulus atas kehadiranmu itu.
Ketika anda harap menangis maka menangislah dengan keharuan dalam kejujuran & kebahagiaan. Terharulah ketika anda melihat pengorbanan orang lain yg tulus, & menangislah ketika sudah berhasil meng -hajikan ke dua orang tua, atau membahagiakan orang terdekat.
Menyerah dalam konteks perbuatan ini tentu akan menginspirasi orang lain juga, memandang bahwa menyerah & menangis adalah sikap manusiawi & tidak memandang lelaki ataupun perempuan dewasa. Maka bolehlah menyerah, maka bolehlah anda menangis asalkan anda layak diapresiasi.
Jadi teringat pada ucapan seseorang yg pernah saya baca dalam sebuah cerita novel, di ujung keputusasaannya dia berpesan kepada temannya; "Ketika anda harap menyerah maka buatlah keluargamu bangga akan keputusanmu".
Jadi sebelum memutuskan menyerah atau harus menangis maka pantaskanlah dirimu supaya keputusanmu itu tidak jadi sia-sia & tidak dibilang CEMEN! oleh orang lain.
Copyright 2016 - 2021 iskrim
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS
Sumur : sebuah opini | img : gugel