• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

The Purpose Driven Life - What On Earth Am I Here For ??

21

Melindungi Gereja Anda


Berusahalah sungguh-sungguh untuk hidup dengan
damai supaya kesatuan yang diciptakan oleh Roh
Allah tetap terpelihara.

Efesus 4:3 (BIS)

Terutama sekali, jadikan kasih sebagai penuntun
hidup Saudara, sebab dengan demikian seluruh
jemaat akan bersatu dalam keselarasan yang
sempurna.

Kolose 3:14 (FAYH)​

Menjaga kesatuan gereja Anda merupakan tugas Anda.
Kesatuan di dalam gereja begitu penting sehingga Perjanjian Baru memberikan lebih banyak perhatian untuk hal itu ketimbang untuk surga atau neraka. Allah sangat menginginkan agar kita mengalami kesatuan dan keharmonisan satu sama lain.

Kesatuan adalah jiwa persekutuan. Hancurkan persatuan, maka berarti Anda menarik jantung keluar dari Tubuh Kristus. Kesatuan merupakan hakikat, inti, dari kerinduan Allah agar kita mengalami kehidupan bersama di dalam Gereja-Nya. Contoh tertinggi kita untuk kesatuan adalah Tritunggal. Bapa, Anak, dan Roh Kudus benar-benar menyatu sebagai satu. Allah sendiri adalah teladan tertinggi tentang kasih yang berkorban, sifat mementingkan orang lain dengan rendah hati, serta keharmonisan yang sempurna. Sebagaimana semua orang tua, Bapa surgawi kita senang melihat anak-anak-Nya hidup bersama satu sama lain. Dalam saat-saat terakhir-Nya sebelum ditahan, Yesus berdoa dengan sungguh-sungguh untuk kesatuan kita. Kesatuan kitalah yang paling utama. Ia pikirkan selama jam-jam yang sangat menyakitkan itu. Ini menunjukkan betapa pentingnya masalah ini.

Tidak ada apapun di bumi ini yang lebih penting bagi Allah selain Gereja-Nya. Dia membayar harga tertinggi untuk gereja dan Dia ingin agar Gereja terlindungi, terutama dari kerusakan parah yang disebabkan oleh perpecahan, konflik, dan ketidakharmonisan. Jika Anda adalah anggota keluarga Allah, menjadi tanggung jawab Anda untuk melindungi kesatuan di tempat Anda bersekutu. Anda ditugaskan oleh Yesus Kristus untuk melakukan apapun yang mungkin untuk menjaga kesatuan, melindungi persekutuan, dan mendengungkan keharmonisan dalam keluarga gereja Anda dan di antara semua orang percaya. Alkitab berkata, "Berusahalah sungguh-sungguh untuk hidup dengan damai supaya kesatuan yang diciptakan oleh Roh Allah tetap terpelihara." Bagaimana kita harus melakukannya? Alkitab memberi kita nasihat praktis.

Pusatkan perhatian pada persamaan-persamaan yang kita miliki, bukan perbedaan-perbedaan kita.Paulus memberi tahu kita, "Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun." Sebagai orang-orang percaya, kita memiliki satu Tuhan, satu tubuh, satu tujuan, satu Bapa, satu Roh, satu harapan, satu iman, satu baptisan, dan satu kasih. Kita memiliki keselamatan yang sama, kehidupan yang sama, dan masa depan yang sama, yaitu faktor-faktor yang jauh lebih penting dari pada perbedaan apapun yang bisa kita hitung. Inilah hal-hal yang harus kita beri perhatian utama, bukan perbadaan-perbadaan pribadi kita.

Kita harus ingat bahwa Allahlah yang memilih untuk memberi kita kepribadian, latar belakang, bangsa, dan preferensi yang berbeda, jadi kita seharusnya menghargai dan menikmati perbedaan-perbedaan tersebut, bukan hanya menerimanya. Allah menginginkan kesatuan bukan keseragaman. Namun, demi kesatuan, kita tidak pernah boleh membiarkan perbedaan memecah belah kita. Kita harus tetap mengutamakan apa yang paling penting, belajar untuk saling mengasihi sebagaimana Kristus telah mengasihi kita, dan memenuhi kelima tujuan Allah bagi setiap kita dan Gereja-Nya.

Konflik biasanya merupakan tanda bahwa pusat perhatian telah bergeser pada masalah-masalah yang kurang penting, hal-hal yang disebut Alkitab "soal-soal itu menimbulkan pertengkaran" Bila kita memusatkan perhatian pada kepribadian, preferensi, penafsiran, gaya, atau metode, maka perpecahan selalu terjadi. Tetapi jika kita memusatkan perhatian pada soal saling mengasihi dan memenuhi tujuan Allah, keharmonisan terjadi. Paulus memohon hal ini: "Biarlah ada keharmonisan yang sejati sehingga tidak akan ada perpecahan di dalam gereja. Aku memohon kepadamu untuk sehati bersatu dalam pikiran dan tujuan."

Bersikaplah realistis dengan harapan-harapan Anda. Begitu Anda menemukan apa yang Allah maksudkan dengan persekutuan yang sejati, mudah untuk menjadi patah semangat karena adanya jurang antara yan ideal dan yang nyata di dalam gereja Anda. Namun, kita harus bersungguh-sungguh mengasihi gereja sekalipun ada ketidaksempurnaannya. Merindukan yang ideal sementara mengkritik yang nyata adalah bukti dari ketidakdewasaan. Sebaliknya, tinggal dalam kenyataan tanpa memperjuangkan yang ideal merupakan sikap puas dengan diri sendiri. Kedewasaan ialah menyesuaikan diri dengan ketegangan itu.

Orang-orang percaya lainnya akan mengecewakan Anda, tetapi itu bukanlah alasan untuk berhenti bersekutu dengan mereka. Merekalah keluarga Anda, bahkan ketika mereka tidak mengecewakan Anda, Anda tidak bisa meninggalkan mereka begitu saja. Sebaliknya Allah menyuruh kita, "Bersabarlah kamu satu sama lain, berilah kelonggaran bila ada kesalahan satu terhadap yang lain karena kasihmu."

Orang-orang menjadi kecewa terhadap gereja karena banyak alasan yang bisa dipahami. Daftarnya bisa agak panjang konflik, luka hati, kemunafikan, kurang diperhatikan, pikiran sempit, legalisme, dan dosa-dosa lain. Sebaliknya daripada terkejut, kita harus ingat bahwa gereja dibentuk dari orang-orang berdosa yang sesungguhnya, termasuk diri kita sendiri. Karena kita adalah orang-orang berdosa, kita saling melukai, kadang-kadang secara sengaja dan kadang secara tidak sengaja. Tetapi bukannya meninggalkan gereja, kita perlu tinggal dan menyelesaikan persoalannya jika memungkinkan. Rekonsiliasi, dan bukan melarikan diri, yang merupakan jalan menuju karakter yang lebih kuat dan persekutuan yang lebih dalam.

Meninggalkan gereja Anda pada saat pertama kali ada kekecewaan atau ketidakpuasan adalah tanda ketidakdewasaan. Allah memiliki hal-hal yang ingin Dia ajarkan kepada Anda, dan juga kepada orang lain. Selain itu, tidak ada gereja yang sempurna di mana kita bisa melarikan diri. Setiap gereja memiliki sejumlah kelemahan dan masalahnya sendiri. Anda akan segera kecewa lagi.

Groucho Marx terkenal karena mengatakan bahwa dia tidak ingin menjadi anggota klub apapun yang mengizinkannya masuk. Jika sebuah gereja harus sempurna untuk memuaskan Anda, kesempurnaan tersebut akan melarang Anda masuk menjadi anggota, karena Anda tidak sempurna!

Dietrich Bonhoffer, pendeta Jerman yang mati sebagai martir karena melawan Nazi, menulis sebuah buku klasik tentang persekutuan, Life Together. Di dalam buku tersebut, dia menunjukkan bahwa kekecewaan terhadap gereja lokal kita adalah hal yang baik karena hal tersebut menghancurkan harapan kita yang salah tentang kesempurnaan. Semakin cepat kita melepaskan khayalan bahwa sebuah gereja harus sempurna agar bisa mengasihinya, semakin cepat kita berhenti berpura-pura dan mulai mengakui bahwa kita semua tidak sempurna dan membutuhkan kasih karunia. Inilah awal dari komunitas yang sejati.

Setiap gereja bisa memasang tanda "Tidak ada orang sempurna yang perlu melamar. Tempat ini hanyalah bagi orang-orang yang mengakui bahwa mereka adalah orang-orang berdosa, butuh kasih karunia, dan ingin bertumbuh." Bonhoffer berkata, "Orang yang lebih menyukai impiannya tentang komunitas daripada komunitas Kristen itu sendiri menjadi perusak komunitas Kristen...Jika tidak bersyukur setiap hari atas persekutuan Kristen di mana kita telah ditempatkan, meskipun di situ tidak ada pengalaman hebat, tidak ada kekayaan yang bisa ditemukan, selain banyak kelemahan, iman yang kecil, dan kesulitan; jika sebaliknya, kita tetap mengeluh bahwa segala sesuatu tidak berharga dan remeh, maka kita menghalangi Allah untuk membiarkan persekutuan kita bertumbuh."

Pilihlah untuk membangkitkan semangat dan bukan mengkritik. Selalu lebih mudah untuk berdiri di tepi dan menembak orang-orang yang sedang melayani daripada terlibat dan memberikan sumbangsih. Allah memperingatkan kita berulang-ulang untuk tidak mengkritik, membanding-bandingkan, atau menghakimi satu sama lain! Bila Anda mengkritik apa yang sedang dikerjakan dengan iman dan keyakinan yang tulus oleh orang percaya lainnya, berarti Anda mencampuri urusan Allah: "Hak apa yang kamu miliki untukmengkritik hamba-hamba orang lain? Hanya Tuhan mereka yang bisa memutuskan apakah mereka sedang melakukan sesuatu yang benar." Paulus menambahkan bahwa kita tidak boleh menghakimi atau meremehkan orang-orang percaya lain yang keyakinannya berbeda dengan diri kita: "Jadi mengapa mengkritik tindakan-tindakan saudaramu, mengapa mencoba membuatnya kelihatan rendah? Kita semua akan diadili suatu hari, bukan dengan standar kita satu sama lain atau bahkan standar kita sendiri, tetapi dengan standar Kristus."

Pada saat saya menghakimi orang percaya lainnya, empat hal segera terjadi: Saya kehilangan persekutuan dengan Allah, saya mengungkapkan kesombongan dan rasa tidak aman saya sendiri, saya menjadikan diri saya sendiri dihakimi oleh Allah, dan saya menganggu persekutuan gereja. Suka mengkritik adalah sifat buruk yang merugikan.

Alkitab menyebut Iblis "pendakwa saudara-saudara kita."
Pekerjaan Iblis ialah menyalahkan, mengeluh, dan mengkritik anggota-anggota keluarga Allah. Ketika kita melakukan hal yang sama, kita sedang tertipu untuk melakukan pekerjaan Iblis bagi dia. Ingat, orang-orang Kristen lain, yang tidak peduli seberapa besar Anda tidak sepakat dengan mereka, bukanlah musuh yang sesungguhnya. Saat kita mulai membandingkan atau mengkritik orang-orang percaya lainnya adalah saat yang seharusnya digunakan untuk membangun kesatuan persekutuan kita. Alkitab mengatakan, "Marilah kita sepakat untuk menggunakan segala tenaga kita bagi kehidupan yang rukun satu sama lain. Tolonglah orang lain dengan kata-kata yang membangun: jangan melemahkan mereka dengan mencari-cari kesalahan."

Menolak mendengarkan gosip. Gosip adalah menceritakan informasi di mana Anda bukan bagian dari masalahnya dan juga bukan bagian dari pemecahannya. Anda mengetahui bahwa menyebarkan gosip itu salah, tetapi Anda sebaiknya juga tidak mendengarkannya, jika Anda ingin melindungi gereja Anda. Mendengarkan gosip adalah seperti menerima harta curian, dan itu membuat Anda bersalah sama seperti penjahatnya. Pada saat seseorang mulai bergosip kepada Anda, milikilah keberanian untuk berkata, "Tolong hentikan. Saya tidak perlu mengetahui hal ini. Sudahkah Anda berbicara langsung kepada orang tersebut?" Orang-orang yang bergosip kepada Anda juga akan bergosip tentang Anda. Mereka tidak dapat dipercayai. Jika Anda mendengarkan gosip, Allah berkata bahwa Anda adalah seorang pembuat onar. "Pembuat onar mendengarkan pembuat onar." "Inilah orang-orang yang memecah belah gereja, yang hanya memikirkan diri mereka sendiri." Adalah menyedihkan bahwa dalam kawanan domba Allah, luka-luka terbesar biasanya datang dari domba lainnya, bukan serigala. Paulus memperingatkan tentang "orang-orang Kristen kanibal" yang "saling menelan" dan menghancurkan persekutuan. Alkitab mengatakan jenis pembuat onar ini hendaknya dihindari. "Orang-orang yang senang membicarakan orang lain, tidak dapat menyimpan rahasia: janganlah bergaul dengan orang yang terlalu banyak bicara." Cara tercepat untuk mengakhiri sebuah konflik di gereja atau di kelompok kecil adalah dengan penuh kasih menghadapi orang-orang yang sedang bergosip dan mendesak mereka untuk menghentikannya. Salomo menunjukkan, "Api padam karena kehabisan bahan bakar, dan ketegangan lenyap apabila tidak ada lagi hasutan."

Melaksanakan metode Allah bagi penyelesaian konflik. Di samping prinsiip-prinsip yang disebutkan di bab lalu, Yesus memberikan kepada Gereja proses tiga langkah yang sederhana: "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat."

Selama konflik, lebh menarik rasanya untuk mengeluh kepada pihak ketiga daripada dengan berani mengatakan kebenaran di dalam kasih kepad orang yang terhadapnya Anda kecewa. Ini menjadikan masalah berrtambah buruk. Justru, Anda seharusnya langsung pergi kepada orang yang terlibat. Konfrontasi pribadi selalu merupakan langkah pertama, dan Anda seharusnya melakukannya sesegera mungkin. Jika Anda tidak mampu untuk memecahkan masalah di antara kalian berdua, langkah berikutnya adalah mengajak satu atau dua orang saksi untuk membantu memperjelas masalah tersebuyt dan mendamaikan hubungan. Apa yang harus Anda kerjakan jika orang tersebut masih keras kepala? Yesus mengnatakan untuk membawa soal itu kepada jemaat. Jika orang tersebut tetap menolak untuk mendengarkan, Anda perlu memperlakukan orang tersebut seperti orang yang belum percaya.

Dukunglah para gembala sidang dan para pemimpin Anda. Tidak ada pemimpin-pemimpin yang sempurna, tetapi Allah memberi mereka tanggung jawab dan otoritas untuk memelihara kesatuan gereja. Pada waktu konflik antar pribadi tugas itu merupakan pekerjaan yang tidak dihargai. Para gembala sidang sering kali memiliki tugas yang tidak menyenangkan yaitu melayani sebagai penengah antara anggota-anggota yang terluka perasaan, berseteru, atau tidak dewasa. Mereka juga diberi tugas yang mustahil yaitu berusaha membuat semua orang bahagia, yang Yesus pun tidak melakukannya!
Alkitab dengan tegas tentang bagaimana kita harus berhubungan dengan orang-orang yang melayani kita: "Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu."

Suatu hari, para gembala sidang akan berdiri di hadapan Allah, dan memberikan suatu pertanggungjawaban tentang seberapa baik mereka menjaga Anda. "Mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya."Tetapi Anda bertanggung jawab juga. Anda akan memberikan pertanggung-jawaban kepada Allah tentang seberapa baik Anda mengikuti para pemimpin Anda.

Alkitab memberikan kepada para gembala sidang berbagai petunjuk yang sangat spesifik tentang bagaimana berurusan dengan orang-orang yang bersifat memecah belah di dalam persekutuan. Mereka harus menghindari perdebatan, dengan lembut mengajar para penentang sambil mendoakan mereka agar berubah, memperingatkan orang-orang yang suka berdebat, memohon agar dijaga keharmonisan dan kesatuan, menegur orang-orang yang tidak menghormati pemimpin, dan menyingkirkan orang-orang yang bersifat memecah belah gereja jika mereka mengabaikan dua peringatan. Kita melindungi persekutuan bila kita menghargai orang-orang yang melayani kita dengan memimpin. Para gembala sidang dan penatua membutuhkan doa, dukungan, penghargaan, dan kasih kita. Kita diperintahkan, "Supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu; dan supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka."

Saya menantang Anda untuk menerima tanggung jawab melindungi dan meningkatkan kesatuan gereja Anda. Berusahalah sekuat tenaga untuk itu, dan Allah akan senang. Hal tersebut tidak selalu mudah. Kadang-kadang Anda harus melakukan apa yang terbaik bagi Tubuh, tetapi bukan terbagi diri Anda sendiri, dengan menunjukkan preferensi pada orang lain. Inilah satu alasan mengapa Allah menempatkan kita di dalam sebuah keluarga gereja yaitu untuk belajar tidak mementingkan diri sendiri. Dalam komunitas kita mengatakan "kita," bukan "saya," dan "milik kita," bukan "milik saya." Allah berfirman, "Jangan seorangpun yang mencari keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain."

Allah memberkati gereja-gereja yang bersatu. Di Gereja Saddleblack, setiap anggota menandatangani sebuah perjanjian yang mencakup sebuah janji untuk melindungi kesatuan persekutuan kami. Hasilnya, gereja tidak pernah mengalami konflik yang memecah persekutuan. Yang tidak kalah pentingnya, karena persekutuan tersebut bersatu dan penuh kasih, banyak orang yang menjadi bagian darinya! Dalam kurun waktu tujuh tahun, gereja Saddleblack telah membaptis lebih dari 9.100 orang percaay baru. Ketika Allah memiliki sejumlah orang percaya bayi yang hendak Dia lahirkan, Dia mencari gereja terhangat yang bisa Dia temukan untuk berfungsi bagaikan inkubator.

Apakah yabng sedang Anda kerjakan secara pribadi untuk membuat keluarga gereja Anda lebih hangat dan penuh kasih? Ada banyak orang dalam komunitas Anda yang sedang mencari kasih dan tempat untuk menjadi anggota. Kenyataannya ialah, senua orang butuh dan ingin dikasihi, dan ketika orang-orang menemukan sebuah gereja dimana para anggotanya dengan tulus saling mengasihi dan saling memperhatikan, Anda mungkin harus mengunci pintu untuk mencegah mereka menyerbu.

HARI KEDUA PULUH SATU
BERPIKIR TENTANG TUJUAN SAYA

Pokok untuk Direnungkan: Adalah tanggung jawab saya untuk melindungi kesatuan gereja saya.

Ayat untuk dihafal: "Marilah kita mengejar hal-hal yang berguna untuk keharmonisan dan pertumbuhan persekutuan kita bersama." Roma 14:19 (Ph)

Pertanyaan untuk Dipikirkan: Apa yang dapat saya lakukan secara pribadi untuk melindungi kesatuan di dalam keluarga gereja saya sekarang?
 
TUJUAN #3


ANDA DICIPTAKAN UNTUK
MENJADI SERUPA DENGAN
KRISTUS


Hendaklah saudara berakar di dalam Dia dan memperoleh kekuatan dari
Dia. Berusahalah agar terus-menerus tumbuh di dalam Tuhan, dan menjadi
kuat serta bersemangat dalam kebenaran.

Kolose 2:7 (LB)




22

Diciptakan untuk Menjadi
Serupa dengan Kristus.

Allah mengetahui apa yang Dia kerjakan sejak semula. Dia
memutuskan dari permulaan untuk membentuk kehidupan orang-orang yang
mengasihi Dia serupa dengan kehidupan anak-Nya...Kita melihat bentuk
yang asli dan yang diharapkan dari kehidupan kita di dalam Yesus.

Roma 8:29 (Msg)

Kita memandang pada Anak ini dan melihat tujuan semula Allah
dengan segala sesuatu yang diciptakan
.
Kolose 1:15 (Msg)​

Anda diciptakan untuk menjadi serupa dengan Kristus.

Sejak semula rencana Allah adalah menjadikan Anda serupa dengan Anak-Nya, Yesus. Inilah takdir Anda, dan tujuan ketiga dari hidup Anda. Allah megatakan maksud ini pada saat Penciptaan: "Berfirmanlah Allah: 'Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita.' "

Dari semua ciptaan, hanya manusia, yang diciptakan "menurut gambar Allah" Inilah hak yang sungguh istimewa dan memberi kita martabat. Kita tidak mengetahui semua yang termasuk dalam frasa ini, tetapi kita mengetahui beberapa aspek yang termasuk di dalamnya: Seperti Allah, kita adalah makhluk-makhluk roh, yaitu kita memiliki roh yang kekal dan yang akan hidup lebih lama daripada tubuh jasmani kita; kita memiliki akal budi, yaitu kemampuan berpikir, bernalar, dan memecahkan masalah; seperti Allah, kita memiliki sifat suka berhubungan, yaitu kemampuan memberi dan menerima kasih sejati; dan kita memiliki kesadaran moral, yakni kemampuan membedakan yang benar dan yang salah, yang membuat kita bertanggung jawab kepada Allah.

Alkitab mengatakan bahwa semua orang, bukan hanya orang percaya, memiliki bagian dari gambar Allah; itu sebabnya pembunuhan dan aborsi adalah salah. Tetapi gambar tersebut tidak lengkap dan telah dirusak serta diubah oleh dosa. Karena itu Allah mengutus Yesus dengan suatu misi untuk memulihkan gambar lengkap itu yang telah hilang dari kita.

Seperti apakah "gambar dan rupa" Allah yang lengkap itu? Seperti Yesus Kristus! Alkitab mengatakan bahwa Yesus ialah "gambaran Allah," "gambar Allah yang tidak kelihatan," dan "gambar wujud Allah"

Orang-orang sering menggunakan ungkapan "sebagaimana bapakbegitu pula anaknya" untuk menunjukk pada kemiripan keluarga. Ketika orang-orang melihat rupa saya pada anak-anak saya, saya merasa senang. Allah ingin agar anak-anak-Nya memiliki gambar dan rupa-Nya juga Alkitab mengatakan, "Kamu...diciptakan untuk menjadi seperti Allah, sungguh-sungguh benar dan kudus."

Perlu saya jelaskan bahwa: Anda tidak akan pernah menjadi Allah, atau bahkan dewa. Kebanggaan palsu itu merupakan cobaan tertua si Iblis. Iblis berjanji kepada Adam dan Hawa bahwa jika mereka mengikuti nasehatnya, "kamu akan menjadi seperti Allah" Banyak agama dan filsafat Zaman Baru masih mempromosikan dusta lama ini bahwa kita adalah allah atau bisa menjadi allah.

Keinginan untuk menjadi allah ini muncul setiap kali kita berupaya mengendalikan keadaan kita, masa depan kita, dan orang-orang di sekeliling kita. Tetapi sebagai makhluk ciptaan, kita tidak kan pernah menjadi Sang Pencipta. Allah tidak ingin Anda menjadi allah; Dia ingin Anda bersifat seperti Allah, dengan cara memiliki nilai-nilai, sikap, dan karakter-Nya. Alkitab berkata, "Kenakanlah caar hidup yang sepenuhnya baru, yakni kehidupan ciptaan Allah, sebuah kehidupan yang diperbaharui dari dalam dan mendesak masuk dalam perilakumu ketika Allah secara saksama menghasilkan karakter-Nya di dalammu."

Sasaran utama Allah bagi kehidupan Anda di dunia bukanlah kenyamanan, melainkan pengembangan karakter. Dia ingin agar Anda bertumbuh secara rohani dan menjadi serupa dengan Kristus. Menjadi serupa dengan Kristus tidak berarti kehilangan kepribadian Anda atau menjadi tiruan yang tidak memiliki tujuan. Allah sendiri yang mencipta Anda dengan unik, sehinggan tentu saja Dia tidak ingin menghancurkannya. Keserupaan dengan Kristus berarti mengubah karakter Anda, bukan kepribadian Anda.

Allah ingin agar Anda mengembangkan jenis karakter yang digambarkan dalam ucapan bahagia Yesus , buah Roh , tulisan terkenal Paulus mengenai kasih, dan daftar yang ditulis Petrus tentang karakteristik kehidupan yang efektif dan produktif. Setiap kali Anda lupa bahwa karakter merupakan salah satu tujuan Allah bagi hidup Anda. Anda akan menjadi putus asa dengan keadaan Anda. Akan timbul keingintahuan, "Mengapa hal ini terjadi pada saya? Mengapa saya mengalami masa sesulit ini?" Jawabannya adalah bahwa kehidupan memang seharusnya sulit. Kesulitan itulah yang memungkinkan kita bertumbuh. Ingat bumi bukanlah surga!

Banyak orang Kristen salah menafsirkan janji Yesus tentang hidup... dalam segala kelimpahan" Diartikan sebagai kesehatan yang sempurna, gaya hidup yang nyaman, kebahagiaan yang terus-menerus, semua impian menjadi kenyataan, dan kelepasan segera dari masalah-masalah melalui iman dan doa. Pendek kata, mereka mengharapkan kehidupan Kristen itu mudah. Mereka mengharapkan surga di bumi..

Pandangan yang mementingkan diri sendiri ini menganggap Allah sebagai tukang sihir yang ada untuk melayani pengajaran Anda yang egois akan kepuasan pribadi Anda. Tetapi Allah bukanlah hamba Anda, dan jika Anda berpikir bahwa kehidupan seharusnya mudah, Anda akan menjadi sangat kecewa atau akan hidup di dalam penyangkalan akan kenyataan. Jangan pernah lupa bahwa kehidupan bukanlah menyangkut Anda! Anda ada untuk tujuan-tujuan Allah, bukan sebaliknya. Mengapa Allah harus menyediakan surga di atas bumi bila Dia telah merencanakan hal yang sama bagi Anda di dalam kekekalan? Allah memberi kita waktu di bumi untuk membangun dan menguatkan karakter kita bagi kehidupan di surga.

ROH ALLAH YANG BEKERJA DI DALAM DIRI ANDA

Pekerjaan Roh Kuduslah yang menghasilkan karakter seperti Kristus di dalam diri Anda. Alkitab mengatakan, "Ketika Roh Tuhan bekerja di dalam diri kita, kita menjadi makin hari makin serupa dengan Dia dan makin hebat mencerminkan kemuliaan-Nya." Proses mengubah diri kita menjadi lebih serupa dengan Yesus ini disebut penyucian, dan inilah tujuan ketiga dari kehidupan Anda di dunia.

Anda tidak bisa menghasilkan karakter Yesus dengan kekuatan Anda sendirir. Janji pada Tahun Baru, keinginan yang kuat, dan niat yang hebat tidaklah cukup. Hanya Roh Kudus yag memiliki kuasa untuk membuat perubahan-perubahan yang Allah ingin lakukan di dalam kehidupan kita. Alkitab mengatakan, "Allah bekerja di dalam kamu, memberi kamu keinginan untuk menaati Dia serta kekuatan untuk melakukan apa yang menyenangkan Dia."

Katakan "kuasa Roh Kudus" dan banyak orang berpikir tentang berbagai manifestasi yang ajaib dan emosi yang kuat. Tetapi seringkali kuasa Roh Kudus dilepaskan dalam kehidupan Anda dengan cara-cara yang tenang, tak terduga, yang bahkan tidak Anda sadari atau rasakan. Roh Kudus seringkali menyentuh kita dengan "bunyi angin sepoi-sepoi basa."

Keserupaan dengan Kristus tidak dihasilkan melalui tindakan peniruan, tetapi melalui tindakan penempatan sebagai tempat tinggal. Kita membiarkan Kristus untuk hidup melalui kita. "Rahasia itu ialah: Kristus ada dalam dirimu." Bagaimana hal ini terjadi dalam kehidupan yang sesungguhnya? Melalui pilihan-pilihan yang kita ambil. Kita memilih untuk melakukan hal yang benar dalam berbagai situasi dan kemudian mempercayai Roh Allah untuk memberi kita kuasa-Nya, kasih, iman, dan hikmat untuk melakukannya. Karena Roh Allah tinggal di dalam kita, hal-hal ini selalu dapat diminta. Kita harus bekerja sama dengan pekerjaan Roh Kudus. Di seluruh Alkitab, kita melihat sebuah kebenaran penting yang digambarkan berulang kali: Roh Kudus menyatakan kuasa-Nya pada saat Anda mengambil langkah iman. Ketika Yosua diperhadapkan dengan sebuah penghalang yang tidak dapat dilalui, air deras sungai Yordan surut hanya setelah para pemimpin melangkah ke dalam aliran yang deras itu dengan taat dan dengan iman. Ketaatan membuka kuasa Allah. Allah menanti Anda untuk bertindak terlebih dulu. Jangan menunggu untuk merasa kuat atau yakin. Bergeraklah di dalam kelemahan Anda, melakukan hal yang benar sekalipun ada ketakutan dan barbagai perasaan Anda. Inilah cara Anda bekerjasama dengan Roh Kudus, dan inilah cara karakter Anda berkembang.

Alkitab membandingkan pertumbuhan rohani dengan sebuah benih, sebuah bangunan, dan seorang anak yang sedang bertumbuh. Setiap metafora itu memerlukan peran serta aktif: Benih harus ditanam dan dirawat. Bangunan harus dibangun, tidak muncul begitu saja,dan anak-anak harus makan dan bergerak untuk bertumbuh.

Walaupun usaha tidak ada hubungannya dengan keselamatan Anda, usaha sangat berkaitan dengan pertumbuhan rohani Anda. Setidaknya delapan kali di dalam Perjanjian Baru, kita diperintahkan untuk "berusaha" dalam pertumbuhan kita menjadi serupa dengan Yesus. Anda tidak hanya duduk dan menanti hal tersebut terjadi.

Paulus menjelaskan di dalam Efesus 4:22-24 tiga tanggungjawab kita untuk menjadi serupa dengan Kristus. Pertama, kita harus memutuskan untuk melepaskan cara-cara lama dalam bertindak. "Sebab itu tanggalkanlah menusia lama yang sedang dirusakkan oeh keinginan-keinginannya yang menyesatkan."

Kedua, kita harus mengubah pola pikir kita. "Biarlah Roh mengubah pola berpikirmu." Alkitab berkata kita "diubahkan" oleh pembaharuan akal budi kita. Kata Yunani untuk diubahkan, metamorfosis, (yang dipakaii dalam Roma 12:2 dan II Korintus 3:18), dipakai sekarang ini untuk menggambarkan perubahan yang mengagumkan dari seekor ulat menjadi kupu-kupu. Inilah gambaran yang indah dari apa yang terjadi pada kita secaar rohani ketika kita membiarkan Allah memimpin pikiran-pikiran kita: Kita diubah baik dalam maupun luar, kita menjadi lebih indah dan kita dibebaskan untuk terbang di ketinggian yang baru.

Ketiga, kita harus "mengenakan" karakter Kristus dengan mengembangkan kebiasaan-kebiasaan yang baru dan saleh. Karakter Anda pada dasarnya merupakan kumpulan-kumpulan dari kebiasaan Anda; itulah cara Anda bertindak menurut kebiasaan. Alkitab berkata, "Hendaklah kalian hidup sebagai manusia baru yang diciptakan menurut pola Allah; yaitu dengan tabiat yang benar, lurus, dan suci."

Allah menggunakan firman-Nya, orang-orang, dan keadaan-keadaan untuk membentuk kita. Ketiga hal ini sangat diperlukan bagi pengembangan karakter. Firman Allah memberikan kebenaran yang kita butuhkan untuk bertumbuh, umat Allah memberikan dukungan yang kita butuhkan untuk bertumbuh dan keadaan sekitar memberikan lingkungan yang kita perlukan untuk melatih keserupaan dengan Kristus. Jika Anda mempelajari dan menerapkan Firman Allah, bersekutu terus-menerus dengan umat percaya lainnya, dan belajar mempercayai Allah dalam keadaan-keadaan yang sulit, saya menjamin bahwa Anda akan menjadi lebih serupa dengan Yesus. Kita akan melihat pada setiap unsur pertumbuhan ini dalam bab-bab berikutnya.

Banyak orang mengira bahwa yang dibutuhkan bagi pertumbuhan rohani hanyalah pendalaman Alkitab dan doa saja. Akan tetapi sebagian masalah dalam hidup ini tidak pernah bisa diubah hanya dengan pendalaman Alkitab dan doa. Allah memakai orang lain. Dia biasanya lebih suka bekerja melalui orang lain ketimbang mengadakan mukjizat, supaya kita akan saling bergantung dalam persekutuan. Allah ingin agar kita bertumbuh bersama.

Dalam banyak agama, orang-orang yang dianggap paling dewasa secara rohani dan suci adalah orang-orang yang memisahkan diri dari orang-orang lain di biara-biara di puncak gunung, tidak tercemari oleh hubungan dengan orang lain. Ini adalah kesalahpahaman yang menyedihkan. Kedewasaan rohani tidak mungkin dicari sendirian dalam keadaan yang terisolasi. Anda tidak bisa bertumbuh menjadi serupa dengan Kristus dalam keadaan terisolasi. Anda harus berada di sekeliling orang lain dan berhubungan dengan mereka. Anda perlu menjadi bagian dari sebuah gereja dan komunitas. Mengapa? Karena kedewasaan rohani yang sejati adalah belajar mengasihi seperti Yesus, dan Anda tidak bisa mencoba menjadi seperti Yesus tanpa memiliki hubungan dengan orang lain. Ingat, pokok masalahnya adalah kasih, yaitu mengasihi Allah dan mengasihi sesama.

Menjadi seperti Kristus adalah suatu proses pertumbuhan yang lama dan lambat. Kedewasaan rohani tidaklah instan atau otomatis; pertumbuhan rohani merupakan perkembangan yang progresif dan bertahap yang akan berlangsung sepanjang sisa hidup Anda. Menunjuk pada proses ini, Paulus berkata, "Ini akan berlangsung terus sampai kita... dewasa, sama seperti Kristus dan kita akan sepenuhnya serupa dengan Dia."

Anda merupakan sebuah karya yang sedang berjalan. Perubahan rohani untuk mengembangkan karakter seperti Yesus akan berlangsung sepanjang sisa hidup Anda, dan bahkan sesudah itu perubahan tersebut tidak akan lengkap di sini di bumi. Perubahan itu hanya akan selesai ketika Anda sampai di surga atau ketika Yesus datang kembali. Pada saat inilah, karya apapun yang belum selesai berkenaan dengan karakter Anda akan diselesaikan. Alkitab mengatakan bahwa bila kita pada akhirnya dapat melihat Yesus dengan sempurna, kita akan menjadi seperti Dia secara sempurna: "Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya." Banyak kebingungan di dalam kehidupan Kristen berasal dari ketidaktahuan akan kebenaran yang sederhana bahwa Allah jauh lebih tertarik untuk membangun karakter dari pada hal lainnya.

Kita cemas ketika Allah sepertinya diam dalam masalah-masalah khusus seperti "Karier apa yang seharusnya saya pilih?" Yang sebenarnya adalah banyak karier berbeda yang mungkin merupakan kehendak Allah dalam kehidupan Anda.

Apa yang Allah paling perhatikan adalah apapun yang Anda kerjakan, Anda kerjakan dengan sikap seperti Kristus. Allah jauh lebih tertarik pada keadaan Anda ketimbang apa yang Anda lakukan. Kita adalah makhluk manusia (human beings), bukan perbuatan manusia (human doings). Allah jauh lebih peduli pada karakter Anda ketimbang karier Anda, karena Anda akan membawa karakter Anda ke dalam kekekalan, tetapi karier Anda tidak. Alkitab memperingatkan, "Jangan menjadi begitu baik menyesuaikan diri dengan kebudayaanmu sehingga kamu mengikutinya saja bahkan tanpa berpikir. Sebaliknya, taruhlah perhatianmu kepada Allah. Kamu akan diubah seluruhnya...Tidak seperti budaya di sekelilingmu, yang selalu menyeretmu turun ke tingkat ketidakdewasaannya, Allah mengeluarkan segi-segi yang terbaik dari dirimu, mengembangkan kedewasaan yang terbentuk dengan baik di dalammu." Anda harus membuat keputusan yang melawan budaya untuk fokus pada soal menjadi lebih serupa dengan Yesus. Jika tidak, kekuatan-kekuatan lain seperti rekan sebaya, orang tua, rekan kerja, dan budaya akan berusaha membentuk Anda menjadi gambar mereka.

Sayangnya, tinjauan singkat pada banyak buku Kristen terkenal menunjukkan bahwa banyak orang percaya telah meninggalkan cara hidup yang mengutamakan tujuan-tujuan besar Allah dan hidup bagi kepuasan pribadi dan kestabilan emosi. Ini adalah narsisme, bukan pemuridan. Yesus tidak mati di kayu salib supaya kita bisa menjalani kehidupan yang tenang dan enak. Tujuan-Nya jauh lebih dalam. Dia ingin membuat kita serupa dengan Diri-Nya sendiri sebelum Dia membawa kita ke surga. Inilah hak istimewa terbesar kita, tanggung jawab langsung kita, dan tujuan akhir kita.

HARI KEDUA PULUH DUA
BERPIKIR TENTANG TUJUAN SAYA

Pokok untuk Direnungkan: Saya diciptakan untuk menjadi serupa dengan Kristus.

Ayat untuk dihafal: "Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya dalam kemuliaan yang semakin besar."
II Korintus 3:18b

Pertanyaan untuk dipikirkan: Dalam bidang kehidupan yang manakah saya perlu meminta kuasa Roh untuk mengubah saya menjadi serupa dengan Kristus sekarang ini.
 
23

Bagaimana Kita Bertumbuh

Allah ingin kita bertumbuh. . .
serupa dengan Kristus dalam segala hal
.
Efesus 4:15a (Msg)

Kita tidak dimaksudkan
untuk tetap sebagai anakanak
.
Efesus 4:14a (Ph)​


Allah ingin Anda bertumbuh.

Tujuan Bapa surgawi ialah agar Anda menjadi dewasa dan mengembangkan karakteristik yang dimiliki Yesus Kristus. Sayangnya, jutaan orang Kristen bertambah tua tetapi tidak pernah bertumbuh. Mereka tertahan sebagai bayi rohani terus-menerus, tetap dalam pakaian dan sepatu bayi. Sebabnya adalah karena mereka tidak pernah berkeinginan untuk bertumbuh. Pertumbuhan rohani tidaklah otomatis. Dibutuhkan komitmen yang terencana. Anda harus mau bertumbuh, memutuskan untuk bertumbuh, dan melakukan upaya untuk bertumbuh, serta terusmenerus bertumbuh dalam pertumbuhan. Pemuridan, yaiu proses menjadi serupa dengan Kristus, selalu dimulai dengan suatu keputusan. Yesus memanggil kita, dan kita menanggapi: "Ia berkata kepadanya: 'Ikutlah Aku.' Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia."

Pada saat murid-murid pertama memilih untuk mengikut Yesus, mereka tidak memahami semua implikasi dari keputusan mereka. Mereka hanya menanggapi undangan Yesus. Itulah saja yang Anda butuhkan untuk memulai: Putuskan untuk menjadi seorang murid. Yang paling kuat membentuk kehidupan Anda adalah komitmen-komitmen yang Anda buat. Komitmen-komitmen Anda bisa mengembangkan atau menghancurkan Anda, tetapi bagaimanapun, komitmen akan menentukan keadaan Anda. Beri tahu saya untuk apa Anda komit, dan saya akan mengatakan Anda akan jadi apa dalam kurun waktu dua puluh tahun. Kita menjadi apa yang untuknya kita komit. Pada titik komitmen inilah sebagian besar orang kehilangan tujuan Allah bagi kehidupan mereka. Banyak orang takut untuk komit pada sesuatu dan hanya hanyut mengikuti kehidupan. Orang-orang lain membuat komitmen setengah hati untuk memenuhi nilainilai,yang membawa pada frustasi dan keadaan biasa-biasa saja. Orang lain membuat komitmen penuh untuk memenuhi sasaransasaran duniawi, seperti menjadi kaya atau terkenal, dan berakhir dengan kekecewaan dan kepahitan. Setiap pilihan memiliki akibat yang abadi, jadi Anda sebaiknya memilih dengan bijak. Petrus memperingatkan, "Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup."

Bagian Allah dan bagian Anda.
Keserupaan dengan Kristus merupakan hasil dari kebiasaan membuat pilihan-pilihan seperti Kristus dan bergantung kepada Roh-Nya untuk menolong.

Anda memenuhi pilihan-pilihan tersebut. Begitu Anda memutuskan untuk bersungguh-sungguh menjadi seperti Kristus, Anda harus mulai bertindak dengan cara-cara yang baru. Anda akan perlu melepaskan beberapa kebiasaan lama, mengembangkan beberapa kebiasaan baru, dan dengan terencana mengubah cara Anda berpikir. Anda bisa yakin bahwa Roh Kudus akan menolong Anda dengan perubahan-perubahan ini. Alkitab berkata, "Tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya."

Ayat ini menunjukkan dua bagian pertumbuhan rohani: "kerjakan" dan "mengerjakan." Kata "kerjakan" adalah tanggung jawab kita, dan "mengerjakan" adalah peran Allah. Pertumbuhan rohani adalah usaha kerjasama antara Anda dan Roh Kudus. Roh Kudus bekerja bersama kita, bukan hanya di dalam kita.Ayat ini, yang ditulis untuk orang-orang percaya, bukan tentang bagaimana diselamatkan, tetapi bagaimana bertumbuh. Ayat tersebut tidak berkata "bekerjalah untuk" keselamatan Anda, karena Anda tidak bisa menambahkan apapun pada apa yang telah Yesus kerjakan. Selama "latihan" fisik, Anda berlatih untuk mengembangkan tubuh Anda, bukan untuk mengembangkan satu tubuh.

Ketika Anda "mengerjakan" sebuah teka-teki menyusun potongan-potongan gambar itu menjadi satu. Para petani "mengusahakan" tanah, bukan untuk mendapatkan tanah, tetapi untuk mengembangkan apa yang telah mereka miliki.

Allah telah memberi Anda kehidupan baru; sekarang Anda bertanggung jawab untuk mengembangkannya "dengan takut dan gentar." Ini berarti memperhatikan pertumbuhan rohani Anda dengan sungguh-sungguh! Ketika orang-orang tidak peduli dengan pertumbuhan rohani mereka, itu menunjukkan bahwa mereka tidak memahami implikasi-implikasi kekalnya (seperti yang kita lihat dalam bab 4 dan 5)

Mengubah kemudi Anda. Untuk mengubah kehidupan Anda, Anda harus mengubah pola pikir Anda. Di balik segala sesuatu yang Anda lakukan ada sebuah pemikiran. Setiap perilaku dimotivasi oleh suatu keyakinan, dan setiap tindakan didorong oleh sebuah sikap. Allah menyatakan hal ini ribuan tahun sebelum para ahli psikologi memahaminya: "Hati-hatilah dengan caramu berpikir; kehidupanmu dibentuk oleh pikiran-pikiranmu."

Bayangkan Anda mengendarai sebuah perahu cepat di sebuah danau dengan kemudi otomatis untuk pergi ke arah timur. Jika Anda memutuskan untuk berbalik dan menuju ke barat, Anda memiliki dua cara yang memungkinkan untuk mengubah arah perahu. Satu cara adalah memegang roda kemudi dan secara fisik memaksanya untuk menuju ke arah yang berlawanan dari tempat ke mana kemudi otomatis diprogram untuk pergi. Dengan kemauan keras saja Anda bisa mengatasi kemudi otomatis, tetapi Anda akan merasakan halangan yang terus-menerus. Lengan Anda pada akhirnya bisa lelah karena tegangan, Anda akan melepaskan roda kemudi, dan perahu tersebut akan segera kembali menuju timur, jalan yang sudah diprogram untuknya.

Inilah yang terjadi bila Anda mencoba mengubah kehidupan Anda dengan kemauan keras: Anda berkat, "Aku memaksa diriku untuk makan sedikit... berlatih lebih banyak... tidak lagi kacau dan terlambat." Ya, kemauan keras bisa menghasilkan perubahan jangka pendek, tetapi hal itu menimbulkan tekanan batin yang terus menerus karena Anda belum menangani penyebab asalnya. Perubahan itu tidak terasa alami, sehingga pada akhirnya Anda menyerah, menghentikan diet Anda, dan berhenti berlatih. Dengan cepat Anda kembali ke pola lama Anda.

Ada cara yang lebih baik dan lebih mudah: Ubahlah kemudi otomatis Anda. Alkitab berkata, "Biarlah Allah mengubahmu menjadi manusia baru dengan mengubah caar pikirmu." Langkah pertama Anda di dalam pertumbuhan rohani adalah mulai mengubah pola pikir Anda. Perubahan selalu berawal mula-mula di dalam pikiran Anda. Cara Anda berpikir menentukan cara Anda merasa, dan cara Anda merasa mempengaruhi cara Anda bertindak. Paulus berkata, "Hendaklah hati dan pikiranmu dibaharui seluruhnya."

Untuk menjadi serupa dengan Kristus Anda harus mengembangkan pikiran Kristus. Perjanjian Baru menyebut perubahan mental ini pertobatan, yang dalam bahasa Yunani secara harfiah berarti "mengubah pikiran Anda." Anda bertobat ketika Anda mengubah pola pikir Anda dengan mengambil pola pikir Allah, tentang diri Anda sendiri, dosa, Allah, orang lain, kehidupan, masa depan Anda, dan segala sesuatu lainnya.

Anda mengambil pandangan dan pikiran Kristus. Kita diperintahkan untuk "menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus." Ada dua bagian untuk melakukan hal ini. Separuh pertama dari perubahan mental ini ialah berhenti memikirkan pikiran-pikiran yang tidak dewasa, yang egosentris dan memikirkan diri sendiri. Alkitab berkata, "Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu. Jadilah anak-anak dalam kejahatan, tetapi orang dewasa dalam pemikiranmu!" Bayi-bayi pada dasarnya benar-benar egois. Mereka hanya memikirkan diri sendiri dan kebutuhan sendiri. Mereka tidak mampu memberi; mereka hanya bisa menerima. Inilah cara berpikir yang tidak dewasa. Sayangnya, banyak orang tidak bisa bertumbuh melebihi jenis pikiran seperti itu. Alkitab mengatakan bahwa cara berpikir yang mementingkan diri sendii adalah sumber dari perilaku yang berdosa: "Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging." Langkah kedua dari cara berpikir seperti Yesus adalah mulai berpikir secara dewasa, yang memusatkan perhatian pada orang lain, bukan pada diri Anda sendiri. Dalam pasal yang luar biasa tentang apakah kasih sejati, Paulus menyimpulkan bahwa memikirkan orang lain merupakan tanda kedewasaan, "Ketika aku kanak-kanak aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu."


Sekarang banyak orang mengira bahwa kedewasaan rohani diukur dengan jumlah informasi dan doktrin alkitabiah yang Anda ketahui. Meskipun pengetahuan merupakan salah satu ukuran kedewasaan, itu bukanlah segalanya. Kehidupan Kristen jauh melebihi pengakuan iman dan keyakinan; kehidupan Kristen meliputi perilaku dan karakter. Perbuatan-perbuatan kita harus konsisten dengan pengakuan iman kita, dan keyakinan kita harus didukung dengan perilaku yang serupa dengan Kristus.

Kekristenan bukanlah sebuah agama atau filsafat, tetapi sebuah hubungan dan gaya hidup. Inti dari gaya hidup itu ialah memikirkan orang lain, sebagaimana Yesus lakukan, dan bukan memikirkan diri sendiri. Alkitab mengatakan, "Setiap orang di antara kita harus mencari kesenangan sesama kita demi kebaikannya untuk membangunnya. Karena Kristus juga tidak mencari kesenangan-Nya sendiri." Memikirkan orang lain adalah inti dari keadaan menjadi serupa dengan Kristus dan bukti terbaik dari pertumbuhan rohani. Jenis pemikiran ini bersifat tidak alami, melawan budaya, jarang dan sulit. Untungnya, kita memiliki pertolongan: "Allah telah memberi kita Roh-Nya. Karena itu kita tidak berpikir sebagaimana orang dunia berpikir." Dalam bab-bab berikutnya kita akan melihat alat-alat yang Roh Kudus gunakan untuk menolong kita bertumbuh.

HARI KEDUA PULUH TIGA
BERPIKIR TENTANG TUJUAN SAYA

Pokok untuk Direnungkan: Tidak pernah terlambat untuk mulai bertumbuh.

Ayat untuk dihafal: "Biarlah Allah mengubahmu dari dalam dengan perubahan pikiranmu secara sempurna. Kemudian kamu akan mampu mengetahui kehendak Allah, apa yang baik yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna." Roma 12:2b (TEV)

Pertanyaan untuk Dipikirkan: Satu bidang apakah yang perlu saya ubah, tidak lagi berpikir dengan cara saya, tetapi mulai berpikir dengan cara Allah?
 
24


Diubah oleh Kebenaran


Manusia hidup bukan dari roti saja,
tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah.
Matius 4:4


Firman kasih karunia Allah bisa membuatmu
menjadi apa yang Dia inginkan dan
memberimu segala sesuatu yang mungkin kamu perlukan.
Kisah 29:32 (Msg)

Kebenaran mengubah kita.

Pertumbuhan rohani merupakan proses menggantikan dusta dengan kebenaran. Yesus berdoa, "Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran." Penyucian membutuhkan Penyataan Allah. Roh Allah memakai Firman Allah untuk menjadikan kita serupa dengan Anak Allah. Untuk menjadi serupa dengan Yesus, kita harus memenuhi hidup kita dengan Firman-Nya. Alkitab mengatakan, "Melalui Firman itu kita ditetapkan dan dikembangkan untuk tugas-tugas yang Allah miliki bagi kita." Firman Allah tidak seperti firman lainnya. Firman Allah itu hidup. Yesus berkata, "Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup." Ketika Allah berbicara, hal-hal berubah. Segala sesuatu di sekeliling Anda, yaitu semua ciptaan, ada karena "Allah telah berfirman." Dia memerintahkan semuanya menjadi ada. Tanpa Firman Allah Anda bahkan tidak akan hidup. Yesus menunjukkan, "Atas kehendak-Nya sendiri, Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya." Alkitab jauh lebih dari sekadar sebuah buku petunjuk berisi doktrin. Firman Allah menghasilkan kehidupan, menimbulkan iman, mendatangkan perubahan, membuat Iblis takut, menyebabkan mujizat, meyembuhkan sakit hati, membangun karakter, mengubah keadaan, memberikan sukacita, mengatasi kesusahan, mengalahkan pencobaan, memberikan pengharapan, melepaskan kuasa, menyucikan pikiran, menciptakan berbagai hal, dan menjamin masa depan kita sebenarnya! Kita tidak bisa hidup tanpa Firman Allah! Jangan pernah meremehkannya. Anda harus menganggapnya penting, sepenting makanan bagi kehidupan Anda. Ayub berkata, "Aku menghargai Firman dari mulut-Nya lebih dari makananku setiap hari." Firman Allah merupakan gizi rohani yang harus Anda makan untuk memenuhi tujuan Anda. Alkitab disebut air susu, roti, makanan keras, dan madu. Empat jenis makanan ini merupakan menu Roh Kudus bagi kekuatan dan pertumbuhan rohani. Petrus memberi kita nasihat, "Rindukanlah susu rohani yang murni, sehingga olehnya kamu bertumbuh dan memperoleh keselamatanmu."


TINGGAL DALAM FIRMAN ALLAH

Ada lebih banyak Alkitab yang dicetak sekarang daripada sebelumnya, tetapi sebuah Alkitab di rak tidaklah berharga. Jutaan orang percaya diserang anorexia rohani, kelaparan hingga mati karena kekurangan gizi rohani. Untuk menjadi murid Yesus yang sehat, makan dari Firman Allah haruslah menjadi prioritas utama Anda. Yesus menyebutnya "tinggal." Dia berkata, "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku." Dalam kehidupan sehari-hari, tinggal dalam Firman Allah meliputi tiga kegiatan.

Saya harus menerima otoritas Firman Allah. Alkitab harus menjadi standar yang berotoritas bagi kehidupan saya: kompas yang saya andalkan untuk petunjuk arah, nasihat yang saya dengarkan untuk membuat keputusan-keputusan yang bijak, dan patokan yang saya gunakan untuk menilai segala sesuatu. Alkitab harus selalu merupakan penentu dalam hidup saya.

Banyak masalah muncul karena kita mendasarkan pilihan-pilihan pada berbagai otoritas yang tidak dapat diandalkan: budaya ("semua oramg melakukannya"), tradisi ("kita selalu melakukannya"), nalar ("sepertinya itu masuk akal"), atau emosi ("rasanya pas"). Keempat hal ini menjadi rusak oleh peristiwa kejatuhan manusia. Apa yang kita butuhkan adalah sebuah standar yang sempurna yang tidak akan pernah membawa kita ke arah yang keliru. Hanya Firman Allah yang memenuhi kebutuhan tersebut Salomo mengingatkan kita, "Semua firman Allah adalah murni." dan Paulus menjelaskan, "Segala tulisan dalam Kitab Suci merupakan Firman Allah. Semuanya berguna untuk mengajar, menunjukkan kesalahan, dan membantu orang serta untuk memperbaiki kelakuan mereka dan menunjukkan kepada mereka cara untuk hidup."

Pada tahun-tahun pertama pelayanannya, Billy Graham mengalami suatu masa di mana dia bergumul dengan keraguan tentang keakuratan dan otoritas Alkitab. Suatu malam yang berterang bulan dia berlutut dan menangis serta berkata kepada Allah bahwa, meski ada perikop-perikop yang membingungkan yang tidak dia pahami, mulai saat itu dia akan sepenuhnya mempercayai Alkitab sebagai satu-satunya otoritas bagi kehidupan dan pelayanannya. Semenjak itu, kehidupan Billy diberkati dengan kuasa dan keefektifan yang luar biasa. Keputusan yang paling penting yang bisa Anda buat sekarang ialah menetapkan apa yang akan merupakan otoritas tertinggi bagi kehidupan Anda. Putuskan bahwa tanpa menghiraukan budaya, tradisi, nalar, atau emosi, Anda memilih Alkitab sebagai otoritas terakhir Anda. Mula-mula pastikan untuk bertanya, "Apa yang Alkitab katakan?" pada saat Anda membuat keputusan. Buatlah keputusan bahwa ketika Allah mengatakan untuk melakukan sesuatu, Anda akan mempercayai Firman Allah dan melakukannya entah itu masuk akal atau tidak atau entah Anda merasa ingin melakukannya atau tidak. Ambillah pernyataan Paulus sebagai peneguhan iman Anda secara pribadi: "Aku percaya kepada segala sesuatu yang ada tertulis dalam hukum Taurat dan dalam kitab nabi-nabi."

Saya harus menerima kebenaran Firman Allah. Tidak cukup hanya dengan
percaya Alkitab; saya harus mengisi pikiran saya dengannya sehingga Roh Kudus bisa mengubah saya dengan kebenaran itu. Ada lima cara untuk melakukan hal ini: Anda bisa menerimanya, membacanya, menelitinya, menghafalnya, dan merenungkannya.

Pertama, Anda menerima Firman Allah ketika Anda mendengarkan dan menyambutnya dengan sikap terbuka dan reseptif. Perumpamaan tentang penabur menggambarkan bagaimana sikap reseptif kita menentukan apakah Firman Allah berakar di daalm hidup kita dan menghasilkan buah atau tidak. Yesus menyebut tiga sikap yang tidak reseptif, yakni pikiran yang tertutup (tanah yang keras), pikiran yang dangkal (tanah berbatu-batu), dan pikiran yang kacau (tanah dengan semak duri), dan kemudian Dia berkata, "perhatikanlah cara kamu mendengar."

Setiap kali Anda merasa tidak mendapat apa-apa dari khotbah atau dari seorang guru Alkitab, Anda seharusnya mengecek sikap Anda, khususnya kesombongan, karena Allah bisa berbicara bahkan melalui pengajar yang paling membosankan bila Anda bersikap rendah hati dan reseptif. Yakobus menasihati, "Terimalah dengan rendah hati (lemah lembut) perkataan yang ditanam oleh Allah di dalam hatimu, sebab perkataan itu mempunyai kekuatan untuk menyelamatkan kalian."

Kedua, sebagian besar dari 2.000 tahun kurun sejarah gereja, hanya pendeta-pendeta yang harus membaca Alkitab secara pribadi, tetapi sekarang jutaan orang bisa membacanya. Namun, banyak orang percaya lebih setia untuk membaca koran harian daripada Alkitab mereka. Tidak heran kalau kita tidak bertumbuh. Kita tidak bisa menonton televisi selama tiga jam, lalu membaca Alkitab selama tiga menit dan berharap untuk bertumbuh.

Banyak orang yang menyatakan percaya alkitab "dari awal sampai akhir" namun belum pernah membacanya dari awal hingga akhir. Tetapi andaikata Anda mau membaca Alkitab lima belas menit saja sehari. Anda akan selesai membaca seluruh Alkitab sekali dalam setahun. Jika Anda memotong satu saja program televisi yang berdurasi 30 menit setiap dan membaca Alkitab sebagai gantinya, Anda akan selesai membaca seluruh Alkitab dua kali dalam setahun.

Membaca Alkitab setiap hari akan membuat Anda tetap berada dalam jangkauan suara Allah. Itu sebabnya Allah memerintahkan raja-raja Israel untuk selalu menyimpan salinan Firman-Nya di dekat mereka: "Itulah yang harus ada di sampingnya dan haruslah ia membacanya seumur hidupnya." Tetapi jangan hanya menaruh Alkitab di dekat Anda; bacalah dengan teratur! Sebuah peralatan sederhana yang berguna untuk ini ialah rencana bacaan Alkitab setiap hari. Rencana itu akan mencegah Anda untuk hanya melompat-lompat di seputar Alkitab secara acak dan meremehkan beberapa bagian. Jika Anda ingin contoh rencana bacaan Alkitab pribadi saya, lihatlah apendiks 2.

Ketiga, meneliti, atau mempelajari, Alkitab adalah cara praktis Lainnya untuk tinggal di dalam Firman Perbedaan antara membaca dan meneliti Alkitab meliputi dua kegiatan tambahan: mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang teks dan menuliskan berbagai pengertian Anda. Anda belum benar-benar meneliti Alkitab sebelum Anda menulis pikiran-pikiran Anda si kertas atau di layar komputer.

Keterbatasan halaman buku ini tidak memungkinkan saya untuk menjelaskan berbagai metode penelitian Alkitab. Ada beberapa buku yang berguna tentang metode-metode penelitian Alkitab, termasuk salah satu yang saya tulis lebih dari dua puluh tahun yang lalu. Rahasia untuk mengadakan penelitian Alkitab yang baik hanyalah belajar mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang tepat. Metode yang berbeda menggunakan pertanyaan yang berbeda. Anda akan menemukan jauh lebih banyak jika Anda berhenti sebentar dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sederhana seperti siapa? apa? kapan? dimana? mengapa? dan bagaimana? Alkitab mengatakan, "Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya."

Cara keempat untuk tinggal dalam Firman Allah ialah dengan menghafalnya. Kemampuan Anda untuk menghafal ialah pemberian Allah. Anda mungkin mengira Anda memiliki ingatan yang lemah, tetapi yang sebenarnya ialah, Anda telah menghafal jutaan gagasan., kebenaran, fakta, dan harta. Anda mengingat apa yang penting bagi Anda. Jika Firman Allah itu penting, Anda akan menyediakan waktu untuk mengingatnya. Ada banyak manfaat menghafal ayat-ayat Alkitab. Itu akan membantu Anda melawan pencobaan, membuat keputusan-keputusan yang bijak, mengurangi ketegangan, membangun rasa percaya diri, memberikan nasihat yang baik, dan menyampaikan iman Anda kepada orang lain.

Ingatan Anda seperti otot. Semakin Anda menggunakannya, semakin kuat ia jadinya, dan menghafal ayat akan menjadi lebih mudah. Anda bisa memulai dengan memilih beberapa ayat Alkitab dari buku ini yang telah menyentuh perasaan Anda dan menuliskannya di atas sebuah kartu kecil yang bisa Anda bawa. Kemudian ulangilah keras-keras sepanjang hari Anda. Anda bisa menghafalkan ayat di manapun: sementara bekerja atau berolahraga atau berkendara atau menanti atau akan tidur. Ketiga kunci untuk menghafal ayat adalah mengulang, mengulang, dan mengulang! Alkitab berkata, "Ingatlah akan apa yang diajarkan oleh Kristus dan biarlah perkataan-Nya memperkaya hidup saudara serta menjadikan saudara bijaksana."

Cara kelima untuk tinggal di dalam Firman Allah ialah merenungkannya, yang Alkitab sebut "renungan" (meditation). Bagi banyak orang, merenung berarti menetralkan pikiran dan membiarkannya mengembara sehingga menghasilkan gambaran tertentu. Ini jelas-jelas bertentangan dengan merenungkan yang alkitabiah. Merenungkan adalah cara berpikir yang difokuskan. Ini membutuhkan usaha yang sungguh-sungguh. Anda memilih sebuah ayat dan merenungkannya berulangulang kali dalam pikiran Anda.

Seperti yang saya sebutkan dalam bab 11, jika Anda mengetahui cara untuk khawatir, maka Anda telah mengetahui cara untuk merenung. Khawatir adalah cara berpikir yang difokuskan pada sesuatu yang negatif. Merenungkan ialah melakukan hal yang sama, hanya yang difokuskan adalah Firman Allah dan bukannya masalah Anda.

Tidak ada kebiasaan lain yang bisa lebih berhasil mengubah kehidupan Anda dan menjadikan Anda lebih serupa dengan Yesus ketimbang kebiasaan merenungkan Alkitab setiap hari. Ketika kita mengambil waktu untuk merenungkan kebenaran Allah, sambil sungguh-sunggh merenungkan teladan Kristus, kita "diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar."

Jika Anda melihat setiap kali Allah berbicara perihal merenungkan di dalam Alkitab, Anda akan kagum pada manfaat-manfaat yang telah Dia janjikan kepada orang-orang yang mengambil waktu untuk merenungkan Firman-Nya sepanjang hari. Salah satu alasan mengapa Allah menyebut Daud "seorang yang berkenan di hati-Ku." adalah karena Daud senang merenungkan Firman Allah. Daud berkata, "Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari." Sungguh-sungguh merenungkan kebenaran Allah merupakan kunci bagi doa yang dikabulkan dan rahasia bagi kehidupan yang berhasil.

Saya harus menerapkan prinsip-prinsipnya. Menerima, membaca, meneliti, menghafal, dan merenungkan Firman akan sia-sia jika kita gagal mempraktikannya. Kita harus menjadi "pelaku firman." Inilah langkah tersulit dari semuanya, karena Iblis melawannya dengan keras. Iblis tidak peduli akan kesetiaan Anda melakukan pendalaman Alkitab asalkan Anda tidak melakukan apapun yang Anda pelajari.

Kita membodohi diri kita sendiri bila kita mengira bahwa hanya karena telah mendengar atau membaca atau meneliti sebuah kebenaran berarti, kita telah menghayatinya. Sesungguhnya, Anda bisa begitu sibuk pergi ke kelas atau seminar atau pertemuan Alkitab berikutnya sehingga Anda tidak memiliki waktu untuk menerapkan apa yang telah Anda pelajari. Anda melupakannya pada saat Anda pergi untuk pendalaman berikutnya. Tanpa penerapan, semua pendalaman Alkitab kita sia-sia. Yesus mengatakan, "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama seperti orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu." Yesus juga menunjukkan bahwa berkat Allah datang karena orang menaati kebenaran, bukan hanya mengetahuinya. Dia berkata, "Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya."

Alasan lain mengapa kita menghindari penerapan pribadi ialah karena hal tersebut bisa mempersulit atau bahkan menyakitkan. Kebenaran akan membebaskan Anda, tetapi awalnya kebenaran tersebut mungkin membuat Anda tidak senang! Firman Allah menyingkapkan berbagai motif kita, menunjukkan kesalahan-kesalahan kita, menegur dosa-dosa kita, dan berharap agar kita berubah. Menentang perubahan merupakan sifat manusia, karena itu menerapkan Firman Allah merupakan kerja keras. Itulah sebabnya, sangat penting untuk membicarakan penerapan pribadi Anda dengan orang lain.

Tidak berlebihan kalau saya menekankan pentingnya menjadi anggota dari sebuah kelompok kecil diskusi pendalaman Alkitab. Kita selalu belajar dari orang lain kebenaran-kebenaran yang tidak pernah bisa kita pelajari sendiri. Orang lain akan membantu Anda melihat pengertian-pengertian yang bisa Anda lewatkan dan membantu Anda menerapkan kebenaran Allah dengan suatu cara yang praktis.

Cara terbaik untuk menjadi seorang "pelaku Firman" ialah selalu menulis langkah tindakan sebagai hasil dari pembacaan atau pengalaman atau perenungan Anda atas Firman Allah. Kembangkan kebiasaan untuk menulis apa yang Anda ingin lakukan secaar rinci. Langkah tindakan ini seharusnya bersifat pribadi (melibatkan Anda), praktis (sesuatu yang bisa Anda kerjakan), dan bisa dibuktikan (dengan sebuah batas waktu untuk melakukannya). Setiap penerapan akan meliputi hubungan Anda dengan Allah, hubungan Anda dengan orang lain, atau karakter pribadi Anda.

Sebelum Anda membaca bab berikutnya, gunakan sedikit waktu untuk berpikir tentang pernyataan ini: Apakah yang telah Allah perintahkan untuk Anda lakukan dalam Firman-Nya, tetapi belum Anda kerjakan? Kemudian tuliskan beberapa rencana penerapan praktis yang akan membantu Anda bertindak berdasarkan apa yang Anda ketahui. Anda bisa memberi tahu seorang kawan yang bisa mengingatkan Anda. Seperti yang dikatakan oleh D.L. Moody, "Alkitab bukan diberikan untuk meningkatkan pengetahuan kita, melainkan untuk mengubah hidup kita."

HARI KEDUA PULUH EMPAT
BERPIKIR TENTANG TUJUAN SAYA


Pokok untuk Direnungkan: Kebenaran mengubah saya.

Ayat untuk dihafal: "Jikalau kamu tetap dalam Firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
Yohanes 8:31-32

Pertanyaan untuk Dipikirkan: Apakah yang sudah Allah firmankan kepada saya di dalam Firman-Nya, tetapi belum mulai saya kerjakan.
 
25


Diubahkan oleh Penderitaan


Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami
kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada
penderitaan kami.

II Korintus 4:17

Api penderitaanlah yang menghasilkan emas dari kesalehan. Madame Guyon​

Allah memiliki tujuan di balik segala masalah.

Dia menggunakan keadaan-keadaan untuk mengembangkan karakter kita. Sebetulnya, Dia lebih bergantung pada keadaan untuk menjadikan kita serupa dengan Yesus ketimbang pada kegiatan kita membaca Alkitab. Alasannya jelas: Anda menghadapi berbagai keadaan 24 jam sehari.

Yesus memperingatkan kita bahwa kita akan menghadapi berbagai masalah di dunia. Tidak ada seorang pun yang kebal terhadap penderitaan atau terlindungi dari penderitaan, dan tidak esorang pun berselancar melalui kehidupan dengan bebas masalah. Setiap kali Anda memecahkan satu masalah, masalah lain sudah menanti untuk muncul. Tidak semua masalah itu besar, tetapi semuanya penting di dalam proses pertumbuhan yang disiapkan Allah bagi Anda. Petrus meyakinkan kita bahwa masalah-masalah itu normal, dengan mengatakan, "Janganlah bingung atau heran, apabila kelak saudara mengalami cobaan-cobaan yang hebat, sebab yang akan menimpa saudara bukanlah sesuatu yang aneh atau luar biasa."

Allah memakai masalah-masalah untuk menarik Anda lebih dekat kepada Diri-Nya. Alkitab mengatakan, "TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya." Pengalaman-pengalaman penyembahan Anda yang paling hebat dan mendalam mungkin terjadi dalam masa-masa tergelap Anda - yakni ketika Anda patah hati, ketika Anda merasa ditinggalkan, ketika Anda tidak dipilih, ketika penderitaannya luar biasa - dan Anda datang pada Allah sendiri. Selama penderitaanlah kita belajar untuk menaikkan doa-doa kita yang paling murni, sepenuh hati, dan jujur kepada Allah. Ketika kita berada di dalam penderitaan, kita tidak memiliki tenaga untuk menaikkan doa-doa yang dangkal.

Joni Eareckson Tada menulis, "Ketika kehidupan menyenangkan, kita mungkin mengetahui tentang Yesus, meniru Dia, dan mengutip perkataan-Nya serta membicarakan-Nya. Tetapi hanya dalam penderitaan kita akan mengenal Yesus.' Kita mempelajari berbagai hal tentang Allah di dalam penderitaan karena tidak bisa kita pelajari dengan cara lain.

Allah tentu bisa saja mencegah agar Yusuf tidak masuk penjara, mencegah agar Daniel tidak dimasukkan dalam gua singa, mencegah agar Yeremia tidak dimasukkan ke dalam perigi, mencegah agar Paulus tidak mengalami karam kapal tiga kali, dan mencegah tiga pemuda Ibrani agar tidak dibuang dalam perapian yang menyala-nyala, tetapi Allah tidak melakukannya. Allah membiarkan masalah-masalah tersebut terjadi, dan sebaagi hasilnya setiap orang tersebut ditarik lebih dekat kepada Allah.

Masalah-masalah mendorong kita untuk memandang kepada Allah dan bergantung pada-Nya dan bukan pada diri kita sendiri. Paulus memberikan kesaksian tentang hal ini: "Kami merasa bahwa ajal kami hampir sampai. Kami sadar, bahwa kami tidak berdaya menolong diri sendiri. Tetapi hal itu baik, sebab dengan demikian kami menyerahkan segala sesuatunya ke dalam tangan Allah. Hanya Dialah yang dapat menyelamatkan kami." Anda tidak akan pernah mengetahui bahwa Allah itulah satu-satunya yang Anda butuhkan sebelum Allah menjadi satu-satunya yang Anda miliki.

Apapun penyebabnya, tidak ada satu pun masalah yang bisa terjadi tanpa seizin Allah. Segala sesuatu yang terjadi atas seorang anak Allah sudah disaring oleh Bapa, dan Dia bermaksud menggunakannya bagi kebaikan meskipun Iblis dan yang lainnya memaksudkannya untuk keburukan. Karena Allah adalah pemegang kendali tertinggi, kecelakaan-kecelakaan hanyalah kejadian-kejadian di dalam rencana baik Allah bagi Anda. Karena setiap hari dari kehidupan Anda sudah tertulis pada penanggalan Allah sebelum Anda dilahirkan, segala sesuatu yang terjadi pada Anda memiliki manfaat rohani.

Segala sesuatu! Roma 8:28-29 menjelaskan alasannya: "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya."

MEMAHAMI ROMA 8:28-29

Inilah salah satu nas di dalam Alkitab yang paling banyak dikutip dan dipahami secara salah. Nas ini tidak berkata, "Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan hasil sesuai dengan keinginanku." Jelas itu tidak benar. Nas tersebut juga tidak berkata, "Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan akhir yang bahagia di dunia." Ini juga tidak benar. Ada banyak akhir yang tidak bahagia di dunia.

Kita hidup di dalam sebuah dunia yang sudah jatuh dalam dosa. Hanya di surga segala sesuatu dikerjakan secara sempurna seperti yang Allah inginkan. Karena itu kita disuruh berdoa, "Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga." Untuk memahami sepenuhnya Roma 8:28-29 Anda harus melihatnya frasa demi frasa.

"Kita tahu": Pengharapan kita pada masa-masa yang sulit tidak didasarkan pada cara berpikir positif, cara berpikir khayal, atau optimisme alamiah. Pengharapan kita merupakan suatu kepastian yang didasarkan pada kebenaran-kebenaran bahwa Allah sepenuhnya memegang kendali atas alam semesta kita dan bahwa Dia mengasihi kita.

"bahwa Allah... mendatangkan": Ada Perancang Agung di balik segala sesuatu. Kehidupan Anda bukanlah hasil dari peluang acak, nasib, atau keberuntungan. Ada sebuah rencana induk. Sejarah adalah kisah-Nya. Allah yang berkuasa. Kita membuat kesalahan, tetapi Allah tidak pernah membuat kesalahan. Allah tidak bisa membuat kesalahan, karena Dia adalah Allah.

"segala sesuatu": rencana Allah bagi kehidupan Anda meliputi segala yang terjadi pada Anda, termasuk kesalahan-kesalahan, dosa-dosa, dan luka hati Anda. Juga meliputi sakit penyakit, hutang, bencana, perceraian, dan kematian orang-orang yang dikasihi. Allah bisa mendatangkan kebaikan dari kejahatan yang terburuk. Dia melakukannya di Kalvari.

"turut bekerja": Tidak secara terpisah atau tersendiri. Peristiwa-peristiwadi dalam kehidupan Anda turut bekerja di dalam rencana Allah. Peristiwa-peristiwa tersebut bukan kejadian yang terpisah, melainkan bagian yang saling bergantung dari proses untuk menjadikan Anda serupa dengan Kristus. Untuk membuat kue Anda harus menggunakan tepung, garam, telur mentah, gula, dan minyak. Kalau dimakan secara terpisah, masing-masing bahan tersebut tidak enak rasanya atau bahkan pahit. Tetapi pangganglah bahan-bahan itu bersama-sama dan bahan-bahan tersebut menjadi lezat. Jika Anda mau memberikan kepada Allah segala pengalaman Anda yang tidak enak dan tidak menyenangkan, Dia akan mencampurnya untuk kebaikan.

"untuk... kebaikan": Ini bukan mengatakan bahwa segala sesuatu di dalam kehidupan adalah baik. Banyak kejadian di dalam kehidupan adalah baik. Banyak dari kejadian di dalam dunia kita adalah jahat dan buruk, tetapi Allah adalah ahli untuk mendatangkan kebaikan dari hal itu. Dalam daftar silsilah Yesus Kristus, empat wanita dimasukkan: Tamar, Rahab, Rut, dan Betsyeba. Tamar merayu ayah mertuanya sampai ia hamil. Rahab ialah seorang pelacur. Rut bahkan bukan seorang Yahudi dan melanggar hukum dengan mengawini seorang laki-laki Yahudi. Betsyeba melakukan perzinahan dengan Daud, yang menyebabkan kematian suaminya. Ini benar-benar bukan reputasi yang baik, tetapi Allah mendatangkan kebaikan dari keburukan, dan Yesus datang melalui garis keturunan mereka. Tujuan Allah lebih besar ketimbang masalah kita, penderitaan kita, dan bahkan dosa kita."bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil": Janji ini hanyalah bagi anak-anak Allah. Ini bukan untuk semua orang. Segala sesuatu mendatangkan keburukan bagi mereka yang hidup berlawanan dengan Allah dan yang mendesak untuk mengikuti keinginan mereka sendiri.

"sesuai dengan rencana Allah": Apakah rencana itu? Agar kita menjadi "serupa dengan gambaran Anak-Nya." Segala sesuatu yang Allah izinkan terjadi di dalam kehidupan Anda diizinkan demi rencana tersebut!

MEMBANGUN KARAKTER SERUPA DENGAN KRISTUS

Kita adalah bagaikan batu permata, yang dibentuk dengan palu dan pahat penderitaan. Jika palu seorang ahli batu permata tidak cukup kuat untuk merontokkan bagian pinggir kita yang kasar, Allah akan memakai sebuah palu godam. Jika kita benar-benar keras kepala, Allah akan memakai palu pelobang beton. Allah akan memakai apapun yang diperlukan.

Semua masalah merupakan kesempatan untuk membangun karakter, dan semakin sulit masalahnya, semakin besar potensi untuk membangun otot-otot rohani dan serat moral. Paulus berkata, "Kita tahu bahwa penderitaan-penderitaan ini manghasilkan kesabaran. Dan kesabaran menghasilkan karakter." Apa yang terjadi secara lahiriah di dalam kehidupan Anda tidaklah sepenting apa yang terjadi secara batiniah. Keadaan Anda bersifat sementara, tetapi karakter Anda akan kekal.

Alkitab sering membandingkan pencobaan dengan api pemurni logam yang membakar segala yang tidak murni. Petrus mengatakan, "Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan kemurnian imanmu - yang jauh lebih tinggi nilainya daripada emas yang fana."

Seorang pengrajin perak ditanyai, "Bagaimana Anda tahu bahwa perak itu murni? Dia menjawab, "Bila saya melihat diri saya di dalamnya." Bila Anda sudah dimurnikan oleh pencobaan, orang-orang bisa melihat bayangan Yesus di dalam Anda. Yakobus mengatakan, "Di bawah tekanan, kehidupan imanmu dipaksa keluar dan menunjukkan warna aslinya."

Karena Allah ingin menjadikan Anda serupa dengan Yesus, Dia akan membawa Anda melewati pengalaman-pengalaman yang sama seperti yang Yesus alami. Ini meliputi kesepian, pencobaan, tekanan, kecaman, penolakan, dan banyak penderitaan lainnya. Alkitab mengatakan Yesus "telah belajar manjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya" dan "mencapai kesempurnaan-Nya." Mengapa Allah harus membebaskan kita dari apa yang Dia sendiri izinkan Anak-Nya mengalami? Paulus mengatakan, "Kita mengalami persis seperti apa yang Kristus alami. Jika kita mengalami masa-masa sulit bersama Dia, maka kita pasti akan melewati masa-masa yang baik bersama Dia."

MENANGGAPI MASALAH-MASALAH SEPERTI YESUS

Masalah-masalah tidak secara otomatis menghasilkan apa yang Allah maksudkan. Banyak orang menjadi kecewa, dan bukannya menjadi lebih baik, serta menjadi tidak pernah bertumbuh. Anda harus menanggapi seperti cara Yesus menanggapi. Ingatlah bahwa rencana Yesus itu baik. Allah mengetahui apa yang terbaik bagi Anda dan Ia memperhatikan kepentingan Anda. Allah memberitahu Yeremia, "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah Firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan." Yusuf memahami kebenaran ini pada saat dia memberi tahu saudara-saudaranya yang telah menjualnya dalam perbudakan, "Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan."

Hizkia menyuarakan perasaan yang sama tentang penyakit yang mengancam nyawanya: "Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku." Kapanpun Allah mengatakan tidak terhadap permohonan Anda akan keringanan, ingatlah, "Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya."

Penting bahwa Anda tetap fokus pada rencana Allah, bukan pada penderitaan atau masalah Anda. Inilah cara Yesus menanggung penderitaan salib, dan kita didorong untuk mengikuti teladan-Nya: "Arahkanlah pandangan saudara kepada Yesus, Pemimpin, dan Pelatih kita.. Ia telah mengalami kematian yang hina di kayu salib, karena Ia tahu bahwa kelak akan ada sukacita bagi-Nya." Corrieten Boom, yang menderita di dalam sebuah kamp maut Nazi, menjelaskan tentang kuasa dari fokus: "Jika Anda memandang pada dunia, Anda akan menderita. Jika Anda memandang diri sendiri, Anda akan tertekan. Namun, jika Anda memandang Kristus, Anda akan tenang!" Fokus Anda akan menentukan perasaan-perasaan Anda. Rahasia ketekunan ialah mengingat bahwa penderitaan Anda bersifat sementara, tetapi upah Anda kekal. Musa tekun menjalani kehidupan yang penuh masalah "sebab pandangan-nya ia arahkan kepada upah." Paulus tekun menanggung kesulitan dengan cara yang sama. Dia berkata, "Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari penderitaan kami."

Jangan menyerah pada pemikiran jangka pendek. Tetaplah memfokus pada hasil akhirnya, "Jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia...penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita."

Bersukacitalah dan mengucap syukur. Alkitab menyuruh kita untuk "Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah dalam Kristus Yesus bagi kamu." Bagaimana mungkin? Perhatikan bahwa Allah menyuruh kita untuk mengucap syukur "dalam segala hal" bukan "atas segala hal." Allah tidak meminta Anda bersyukur atas kejahatan, atas dosa, atas penderitaan, atau atas akibat-akibat menyakitkan dari hal-hal tersebut di dalam dunia. Sebaliknya, Allah ingin Anda mengucap syukur pada-Nya karena Dia akan memakai masalah-masalah Anda untuk menggenapi tujuan-Nya. Alkitab mengatakan, "Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan!"

Alkitab tidak mengatakan, "Bersukacitalah atas penderitaanmu." Itu merupakan masokisme (kepuasan yang diperoleh dari penderitaan). Anda bersukacita "dalam Tuhan" Tanpa peduli apapun yang terjadi, Anda bisa bersukacita di dalam kasih, perhatian, hikmat, kuasa, dan kesetiaan Allah. Yesus berkata, "Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di surga."

Kita juga bisa bersukacita karena mengetahui bahwa Allah melewati penderitaan itu bersama kita. Kita bukan melayani Allah yang jauh dan acuh tak acuh, yang mengucapkan kata-kata klise yang membesarkan hati hanya dari pinggir lapangan yang aman. Sebaliknya, Allah masuk dalam penderitaan kita. Yesus melakukannya di dalam Inkarnasi, dan Roh-Nya melakukannya di dalam kita sekarang. Allah tidak akan pernah meninggalkan kita sendiri.

Menolak untuk menyerah. Bersabar dan bertekunlah. Alkitab mengatakan, "Biarlah proses tersebut berlanjut sampai ketekunanmu berkembang penuh, dan kamu akan menemukan bahwa kamu telah menjadi manusia-manusia yang berkarakter dewasa... tanpa kelemahan." Pembentukan karakter merupakan proses yang lambat. Kapanpun kita berupaya menghindari atau melarikan diri dari kesulitan di dalam kehidupan, kita memotong proses tersebut, menunda pertumbuhan kita, dan sebenarnya berakhir dengan jenis penderitaan yang lebih buruk, yaitu jenis yang tidak bernilai yang mengiringi tindakan menolak dan menghindar. Bila Anda memahami hasil-hasil kekal dari pengembangan karakter Anda, Anda akan lebih sedikit menaikkan doa-doa "Bebaskan aku" ("Tolong aku merasa enak") dan lebih banyak menaikkan doa-doa "Bentuklah aku" ("Pakailah ini untuk menjadikanku lebih serupa dengan Engkau").

Anda mengetahui bahwa Anda sedang menjadi dewasa bila Anda mulai melihat tangan Allah di dalam lingkungan kehidupan yang acak, membingungkan, dan sepertinya tanpa arti.

Jika Anda sedang menghadapi penderitaan sekarang, jangan bertanya, "Mengapa aku?" Tetapi bertanyalah, "Apa yang Engkau ingin aku pelajari?" kemudian percayailah Allah dan tetap melakukan apa yang benar. "Kamu perlu bertekun, tetap dalam rencana Allah supaya kamu akan berada di sana untuk penggenapan yang dijanjikan." Jangan menyerah, bertumbuhlah!

HARI KEDUA PULUH LIMA
BERPIKIR TENTANG TUJUAN SAYA


Pokok untuk Direnungklan: Ada suatu tujuan di balik setiap masalah.

Ayat untuk dihafal: "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." Roma 8:28

Pertanyaan untuk Dipikirkan: Masalah apakah dalam kehidupan sayayang telah menyebabkan pertumbuhan terbesar di dalam diri saya?
 
26

Bertumbuh Lewat Pencobaan


Berbahagialah orang yang tidak berbuat salah pada saat ia menghadapi
cobaan karena sebagai hadiahnya
ia akan memperoleh mahkota kehidupan yang telah dijanjikan
Allah kepada mereka yang mengasihi Dia.

Yakobus 1:12 (FAYH)​

Pencobaan-pencobaanku telah menjadi guruku dalam soal Ketuhanan.
Martin Luther

Setiap pencobaan adalah kesempatan untuk berbuat baik

Di jalan menuju kedewasaan rohani, pencobaan menjadi batu loncatan dan bukan batu sandungan bila Anda menyadari bahwa pencobaan merupakan kesempatan untuk melakukan hal yang salah. Pencobaan cuma memberi pilihan. Meskipun pencobaan merupakan senjata utama Iblis untuk menghancurkan Anda, Allah ingin menggunakannya untuk mengembangkan Anda. Setiap kali Anda memilih untuk berbuat baik dan bukannya dosa, Anda sedang bertumbuh mendekati karakter Kristus.

Untuk memahami hal ini, Anda harus terlebih dulu mengenali sifat-sifat karakter Yesus. Salah satu gambaran yan gditulis paling singkat dan jelas tentang karakter-Nya ialah buah Roh: "Bila Roh Kudus menguasai kehidupan kita, Roh itu akan menghasilkan buah seperti ini di dalam diri kita: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,, kelemahlembutan, penguasaan diri." Kesembilan sifat ini merupakan perluasan dari Hukum Yang Terutama dan melukiskan suatu gambaran yang indah tentang Yesus Kristus. Yesus merupakan kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, dan semua buah lainnya yang sempurna yang diwujudkan dalam satu pribadi. Memiliki buah Roh berarti bersifat serupa dengan Kristus.

Lalu, bagaimana Roh Kudus menghasilkan kesembilan buah ini di dalam kehidupan Anda? Apakah Dia membuatnya secara instan? Apakah Anda akan bangun suatu hari dan tiba-tiba Anda sudah memiliki sifat-sifat ini sepenuhnya? Tidak. Buah selalu menjadi matang secara perlahan.

Kalimat berikut ini merupakan salah satu kebenaran rohani paling penting yang akan Anda pelajari: Allah mengembangkan buah Roh dalam kehidupan Anda dengan membiarkan Anda mengalami berbagai keadaan di mana Anda tergoda untuk mengungkapkan sifat yang justru berlawanan! Pengembangan karakter selalu melibatkan suatu pilihan, dan pencobaan menyediakan kesempatan tersebut.

Misalnya, Allah mengajar kita mengasihi dengan menempatkan beberapa orang yang tidak menyenangkan di sekeliling kita. Tidak diperlukan karakter tertentu untuk mengasihi orang-orang yang baik budi dan mengasihi Anda. Allah mengajarkan sukacita sejati di tengah-tengah penderitaan kepada kita bila kita berpaling kepada-Nya. Kebahagiaan bergantung pada situasi-situasi luar, tetapi sukacita didasarkan pada hubungan Anda dengan Allah.

Allah mengembangkan damai sejahtera yang sesungguhnya di dalam kita, bukan dengan membuat hal-hal berlangsung seperti yang kita rencanakan, melainkan dengan membiarkan terjadinya masa-masa yang kacau dan membingungkan. Siapa pun bisa dengan damai memandang matahari terbenam yang indah atau bersantai saat liburan. Kita belajar damai sejahtera yang sejati dengan memilih untuk mempercayai Allah di dalam keadaan-keadaan di mana kita tergoda untuk khawatir atau takut. Demikian juga, kesabaran berkembang di dalam keadaan-keadaan di mana kita dipaksa untuk menunggu dan tergoda untuk marah atau mengamuk.

Allah memakai situasi yang berlawanan dari setiap buah untuk memberi kita sebuah pilihan. Anda tidak bisa mengakui sebagai orang baik jika Anda tidak pernah tergoda untuk bersifat buruk. Anda tidak bisa mengaku setia jika Anda tidak pernah memiliki kesempatan untuk bersifat tidak setia. Kejujuran dibangun dengan mengalahkan godaan untuk bersifat tidak jujur; kerendahan hati bertumbuh bila kita menolak menjadi sombong; dan ketekunan berkembang setiap kali Anda menolak pencobaan untuk menyerah. Setiap kali Anda mengalahkan suatu pencobaan, Anda menjadi tidak serupa dengan Yesus.

BAGAIMANA PENCOBAAN BEKERJA

Adalah berguna jika kita mengetahui bahwa Iblis sepenuhnya bisa diramalkan. Dia telah memakai stategi dan tipuan-tipuan kuno yang saam semenjak Penciptaan. Semua pencobaan mengikuti pola yang sama. Itulah sebabnya Paulus berkata, "Kita sangat mengenal rencana-rencana jahatnya." Dari Alkitab kita mengetahui bahwa pencobaan mengikuti proses empat langkah, yang dipakai Iblis baik terhadap Adam dan Hawa maupun terhadap Yesus.

Pada langkah pertama, Iblis mengenali suatu keinginan di dalam diri Anda. Mungkin keinginan yang berdosa, seperti keinginan untuk membalas dendam atau untuk menguasai orang lain, atau mungkin keinginan yang logis dan normal, seperti keinginan untuk dikasihi dan dihargai atau untuk merasakan kesenangan. Pencobaan dimulai ketika Iblis mengusulkan (dengan suatu pemikiran) agar Anda menyerah pada sebuah keinginan jahat, atau agar Anda memenuhi suatu keinginan yang logis dengan cara yang salah atau pada waktu yang salah. Sadarlah selalu akan bahaya jalan pintas. Hal-hal tersebut sering kali merupakan pencobaan! Iblis berbisik, "Kamu layak mendapatkannya! Kamu harus memilikinya sekarang! Itu akan mengasyikkan... menyenangkan... atau membuatmu merasa lebih baik." Kita mengira pencobaan berada di sekeliling kita, tetapi Allah berfirman bahwa pencobaan dimulai di dalam diri kita.

Jika Anda tidak memiliki keinginan batin, pencobaan tidak bisa menarik perhatian Anda. Pencobaan selalu berawal di dalam pikiran Anda, bukan di dalam keadaan. Yesus mengatakan, "Sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam." Yakobus memberi tahu kita bahwa ada "banyaknya keinginan jahat yang ada di dalam hati saudara."

Langkah kedua ialah keraguan. Iblis berusaha membuat Anda meragukan apa yang telah Allah firmankan tentang dosa: Apakah hal tersebut benar-benar salah? Apakah Allah benar-benar melarang kita melakukannya? Apakah larangan ini Allah tujukan untuk orang lain atau untuk waktu yang lain? Tidakkah Allah ingin agar aku bahagia? Alkitab memperingatkan, "Waspadalah! Jangan biarkan pikiran jahat atau keraguan membuatmu berpaling dari Allah yang hidup." Langkah ketiga ialah tipu daya. Iblis tidak mampu mengatakan yang sebenarnya dan disebut "bapa segala dosa." Segala sesuatu yang iblis katakan kepada Anda tidaklah benar atau hanya separuh benar.

Iblis menawarkan dustanya untuk menggantikan apa yang telah Allah katakan di dalam Firman-Nya. Iblis mengatakan, "Kamu tidak akan mati. Kamu akan menjadi lebih bijaksana seperti Allah. Kamu bisa melakukannya dan lolos dengan selamat. Tidak seoramg pun akan tahu. Itu akan memecahkan masalahmu. Selain itu, semua orang juga melakukannya. Itu hanyalah satu dosa keci." Ingatlah satu dosa kecil bagaikan sedang hamil muda: Pada akhirnya ia akan kelihatan dengan sendirinya.

Langkah keempat ialah ketidaktaatan. Pada akhirnya Anda bertindak berdasarkan pikiran yang selama ini Anda pertimbangkan di dalam benak Anda. Apa yang mulanya merupakan sebuah gagasan muncul dalam perilaku. Anda menyerah pada apapun yang menarik perhatian Anda. Anda mempercayaii dusta Iblis dan jatuh ke dalam perangkap yang diperimgatkan oleh Yakobus: "Tetapi orang tergoda kalau ia ditarik dan dipikat oleh keinginannya sendiri yang jahat. Kemudian, kalau keinginan yang jahat itu dituruti, maka lahirlah dosa; dan kalau dosa sudah matang, maka akibatnya ialah kematian. Janganlah kalian tertipu, Saudara-saudaraku yang tercinta!"

MENGALAHKAN PENCOBAAN

Memahami cara kerja pencobaan sangatlah berguna, tetapi ada langkah-langkah khusus yang perlu Anda ambil untuk mengalahkannya.

Jangan mau diintimidasi. Banyak orang Kristen dibuat takut dan kehilangan semangat akibat pikiran-pikiran yang menghasut, dengan merasa bersalah, karena mereka tidak berada "di luar" jangkauan pencobaan. Mereka merasa malu hanya karena terkena pencobaan. Inilah kesalahpahaman tentang kedewasaan. Anda tidak akan pernah bertumbuh tanpa pencobaan.

Di satu sisi Anda bisa menganggap pencobaan sebagai suatu pelengkap. Iblis tidak perlu mencobai orang-orang yang sudah melakukan kehendaknya yang jahat; mereka sudah menjadi milik Iblis. Pencobaan adalah tanda bahwa Iblis membenci Anda, bukan tanda kelemahan atau sifat keduniawian Anda. Pencobaan juga merupakan bagian yang normal dari hidup manusia dan dari kehidupan dalam sebuah dunia yang berdosa. Jangan terkejut atau kecil hati karenanya. Bersikaplah realistis pencobaan tak dapat dihindarkan. Anda tidak akan pernah menghindarinya sepenuhnya. Alkitab mengatakan, "Pada waktu kamu dicobai," bukan jika. Paulus menasihati, "Ingatlah bahwa pencobaan-pencobaan yang kamu alami tidak berbeda dengan yang dialami orang lain."

Dicobai bukanlah dosa. Yesus dicobai tetapi Dia tidak pernah berbuat dosa. Pencobaan menjadi dosa hanya bila Anda menyerah padanya. Martin Luther mengatakan, "Anda tidak bisa mencegah burung untuk terbang di atas kepala Anda, tetapi Anda bisa mencegah mereka membangun sarang di rambut Anda." Anda tidak bisa mencegah Iblis untuk mengajukan pikiran-pikiran, tetapi Anda bisa memilih untuk tidak memikirkannya atau bertindak berdasarkannya.

Misalnya, banyak orang tidak mengetahui perbedaan antara rasa terpikat fisik atau gairah seksual, dengan hawa nafsu. Hal-hal tersebut tidak sama. Allah menjadikan kita semua sebagai makhluk seksual, dan hal itu baik. Rasa terpikat dan gairah merupakan tanggapan pemberian Allah yang bersifat alami, dan spontan, terhadap keindahan fisik, sementara hawa nafsu merupakan tindakan kehendak yang disengaja. Hawa nafsu merupakan pilihan untuk memikirkan apa yang ingin Anda lakukan dengan tubuh Anda. Anda bisa terpikat atau bahkan tergairahkan tanpa memilih untuk berdosa dengan hawa nafsu. Banyak orang, terutama laki-laki Kristen, merasa bersalah karena hormon-hormon pemberian Allah mereka bekerja. Ketika mereka secara otomatis melihat seorang wanita yang menarik, mereka menganggap itu hawa nafsu dan mereka malu serta bersalah. Tetapi rasa terpikat bukanlah hawa nafsu sebelum Anda mulai memikirkannya.

Sesungguhnya, semakin Anda dekat kepada Allah, semakin gencar Iblis berupaya mencobai Anda. Saat Anda menjadi anak Allah, Iblis yang bagaikan penjahat memukul manusia, membuat suatu "kontrak" untuk Anda. Anda merupakan musuhnya, dan dia merencanakan kejatuhan Anda. Kadang-kadang sementara Anda sedang berdoa, Iblis akan mengajukan suatu hal aneh atau pikiran jahat hanya untuk membingungkan Anda dan membuat Anda malu. Jangan takut atau malu karena ini, tetapi sadarilah bahwa Iblis takut terhadap doa-doa Anda dan akan mencoba segala cara untuk menghentikannya. Daripada menyalahkan diri sendiri dengan, "Bagaimana saya bisa memikirkan hal-hal semacam itu?" lebih baik menganggapnya sebagai gangguan Iblis dan segera pusatkan pikiran kembali kepada Allah.

Kenali pola pencobaan Anda dan bersiaplah menghadapinya. Ada situasi-situasi tertentu yang membuat Anda lebih rentan terhadap pencobaan daripada orang lain. Beberapa situasi akan membuat Anda tersandung dengan cepat; sementara yang lainnya tidak begitu menganggu Anda. Situasi-situasi ini unik bagi kelemahan Anda, dan Anda perlu mengenalinya karena Iblis pasti mengenalnya! Iblis tahu persis apa yang membuat Anda tergelincir, dan dia terus-menerus bekerja untuk memasukkan Anda ke dalam situasi-situasi itu. Petrus memperingatkan, "Berjaga-jagalah! Iblis siap menerkam dan ia paling ingin menangkapmu selagi kamu lengah."

Tanyakan diri Anda sendiri, "Kapankah saya paling sering dicobai? Hari apakah? Jam berapa? Tanyakan, "Di mana saya paling sering dicobai? Di tempat kerja? Di rumah? Di rumah tetangga? Di tempat olahraga? Di bandara atau rumah penginapan di luar kota?" Tanyakan, "Siapa yang bersamaku ketika aku paling sering dicobai? Teman? Rekan sekerja? Sekelompok orang asing? Ketika saya sendirian?" Juga tanyakan, "Bagaimana biasanya perasaan saya ketika saya paling banyak dicobai?" Mungkin ketika Anda lelah atau kesepian atau bosan atau sedih atau tertekan. Mungkin ketika Anda terluka perasaan atau marah atau khawatir, atau setelah sebuah keberhasilah besar atau kesuksesan rohani.

Anda perlu mengenali pola khas pencobaan Anda dan selanjutnya bersiap untuk menghindari situasi-situasi tesebut sebanyak mungkin. Alkitab berulang-ulang menyuruh kita untuk mengantisipasi dan siap menghadapi pencobaan. Paulus berkata, "Dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis." Perencanaan yang bijak mengurangi pencobaan. Ikutilah nasihat Amsal: "Pikirlah baik-baik sebelum berbuat... Jauhilah yang jahat, dan hiduplah dengan jujur. Janganlah sekali-kali menyimpang dari jalan yang benar." "Umat Allah menjauhi yang jahat; dan mereka melindungi diri dengan memperhatikan langkah mereka."

Mintalah pertolongan Allah. Surga memiliki saluran gawat darurat dua puluh empat jam. Allah ingin Anda meminta pertolongan-Nya untuk mengatasi pencobaan. Dia berkata, "Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku."

Saya menyebutnya doa "microwave" karena cepat dan langsung pada pokok masalah: Tolong! SOS! Mayday! Ketika pencobaan menghantam, Anda tidak punya waktu untuk percakapan yang panjang dengan Allah; Anda hanya berseru. Daud, Daniel, Petrus, Paulus, dan jutaan orang lain pernah menaikkan jenis doa yang cepat ini untuk meminta pertolongan di dalam kesulitan.

Alkitab menjamn bahwa seruan kita untuk meminta bantuan akan didengar karena Yesus peduli pada pergumulan kita. Dia menghadapi pencobaan-pencobaan yang sama seperti kita. Dia "memahami kelemahan-kelemahan kita, karena Dia menghadapi pencobaan yang sama dengan yang kita hadapi, hanya saja Dia tidak berbuat dosa."

Jika Allah terus menanti untuk menolong kita mengalahkan pencobaan, mengapa kita tidak lebih sering berpaling kepada-Nya?Secara jujur, kadang kita tidak ingin ditolong! Kita ingin menyerah pada pencobaan sekalipun kita tahu itu salah. Pada saat itu kita mengira kita lebih mengetahui apa yang terbaik bagi kita daripada Allah. Pada saat-saat lain kita malu untuk meminta Allah menolong karena kita tetap menyerah pada pencoban yang sama berulang-ulang. Tetapi Allah tidak pernah menjadi marah, bosan, atau tidak sabar bila kita tetap kembali kepada-Nya

Alkitab mengatakan, "Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya."

Kasih Allah abadi dan kesabaran-Nya tetap selamanya. Jika Anda harus berseru meminta tolong Allah dua ratus kali dalam sehari untuk mengalahkan pencobaan tertentu, Allah tetap dengan senang hati memberikan rahmat dan kasih karunia, jadi datanglah dengan berani. Mintalah kepada-Nya kuasa untuk melakukan hal yang benar dan kemudian berharaplah bahwa Dia memberikannya.

Pencobaan-pencobaan mambuat kita bergantung kepada Allah. Sama seperti akar bertumbuh makin kuat ketika angin bertiup menerpa sebuah pohon, begitu juga setiap kali Anda menghadapi sebuah pencobaan, Anda menjadi lebih serupa dengan Yesus. Ketika Anda tersandung dan Anda pasti tersandung, tidaklah fatal. Sebaliknya, daripada menyerah, pandanglah pada Allah, harapkan Dia untuk menolong Anda, dan ingatlah akan upah yang sedang menanti Anda: "Apabila orang dicobai dan tetap kuat bertahan, mereka akan berbahagia. Sesudah mereka membuktikan iman mereka, Allah akan memberi mereka upah berupa kehidupan kekal."

HARI KEDUA PULUH ENAM
BERPIKIR TENTANG TUJUAN SAYA

Pokok untuk Direnungkan: Semua pencobaan merupakan kesempatan untuk berbuat baik.

Ayat untuk dihafal: "Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Alah kepada barang siapa yang mengasihi Dia." Yakobus 1:12

Pertanyaan untuk Dipikirkan: Karakter seperti Kristus yang manakah yang bisa saya kembangkan dengan mengalahkan pencobaan yang paling sering saya hadapi.
 
27

Mengalahkan Pencobaan


Jauhkan dirimu dari segala sesuatu yang menyebabkan engkau berpikiran
jahat... dan tetaplah dekat pada segala sesuatu yang membuat engkau ingin
berbuat benar.

2 Timotius 2:22 (FAYH)

Ingatlah bahwa pencobaan-pencobaan yang kamu alami tidak berbeda
dengan yang dialami orang lain. Dan Allah adalah setia. Ia akan menjaga
agar pencobaan itu tidak akan menjadi begitu kuat sehingga kamu tidak
sanggup memikulnya. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan
kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu tidak menyerah padanya.

I Korintus 10:13​

Selalu ada jalan keluar. Anda mungkin kadang merasa bahwa suatu pencobaan terlalu besar untuk Anda tanggung, tetapi ini dusta dari Iblis. Allah telah berjanji bahwa Ia tidak pernah membiarkan Anda memikul beban melebihi kekuatan anda untuk menangggulanginya. Dia tidak akan mengizinkan Anda mengalami pencobaan yang tidak bisa Anda atasi. Namun, Anda harus melakukan bagian Anda dengan menerapkan empat kunci alkitabiah untuk menngalahkan pencobaan.

Pusatkan kembali perhatian Anda pada sesuatu yang lain. Mungkin mengejutkan bagi Anda bahwa Alkitab tidak pernah memerintahkan kita untuk "melawan pencobaan." Kita diperintahkan "lawanlah Iblis" tetapi itu sangatlah berbeda, sebagaimana akan saya jelaskan nanti. Sebaliknya, kita dinasihatkan untuk memusatkan kembali perhatian kita karena melawan sebuah pikiran tidaklah berguna. Melawan pikiran hanya menyita perhatian kita padahal yang salah dan memperkuat daya tariknya. Baiklah saya jelaskan:

Setiap kali Anda mencoba melawan suatu pikiran dari benak Anda, anda mendorongnya lebih dalam ke ingatan Anda. Dengan melawannya, Anda sebenarnya memperkuatnya. Ini khususnya berlaku untuk pencobaan. Anda tidak mengalahkan pencobaan dengan melawan perasaan tentang pencobaan itu. Semakin hebat Anda melawan sebuah perasaan, semakin hebat ia menguasai dan mengendalikan Anda. anda semaikn memperkuatnya setiap kali Anda memikirkannya.

Karena pencobaan selalu dimulai dengan sebuah pikiran, cara tercepat untuk menetralkan daya tariknya ialah mengalihkan perhatian Anda kepada sesuatu yang lain. Jangan melawan pikiran tersebut, ganti saja saluran pikiran Anda dan pusatkanlah pada suatu ide yang lain. Inilah langkah pertama untuk mengalahkan pencobaan.

Pertempuran terhadap dosa menang atau kalah ada di dalam pikiran Anda. Apapun yang Anda perhatikan itulah yang Anda dapatkan. Itulah sebabnya Ayub berkata, "Dengan sumpah aku telah berjanji gadis muda tak akan kupandang dengan berahi." Dan Daud berdoa, "Lalukanlah mataku dari pada melihat hal yang hampa."

Pernahkah Anda menonton klan makanan di televisi dan tiba-tiba merasa lapar? Pernahkan Anda mendengar seseorang terbatuk dan segera merasa perlu membersihkan tenggorokan Anda? Anda memperhatikan seseorang menguap dan merasa terdorong untuk menguap juga? (Anda mungkin sedang menguap sekarang ketika Anda membaca ini) Inilah pengaruh sugesti. Kita secara alami bergerak menuju apapun yang menjadi pusat perhatian kita. Semakin banyak Anda meikirkan sesuatu, semakin kuat hal tersebut menguasai Anda. Karena itu mengulang-ulang pernyataan, "Saya harus berhenti makan terlalu banyak... atau berhenti merokok... atau menghentikan hawa nafsu" merupakan stategi merusak diri. Ini membuat Anda tetap memikirkan apa yang tidak Anda ingini. Itu adalah laksana mengumumkan, "Saya tidak akan pernah melakukan apa yang seharusnya saya lakukan." Anda menyebabkan diri Anda mengulanginya. Banyak diet tidak berhasil karena diet membuat Anda terus memikirkan makanan sepanjang waktu, yang membuat Anda pasti akan merasa lapar. Demikian pula, seorang pembicara yang terus mengulangi dalam hati, "Jangan gugup!" menjadikan dirinya sendiri gugup! Sebaliknya dia seharusnya memusatkan perhatian pada apa saja selain perasaannya, bisa pada Allah, pada pentingnya pembicaraannya, atau pada kebutuhan orang-orang yang mendengarkan. Pencobaan dimulai dengan menangkap perhatian Anda. Apa yang mendapatkan perhatian Anda akan membangkitkan emosi Anda. Selanjutnya emosi-emosi Anda mengaktifkan perilaku-perilaku Anda, dan Anda bertindak berdasarkan apa yang Anda rasakan. Semakin banyak Anda memikirkan "Saya tidak ingin melakukan hal ini," semakin kuat hal tersebut menarik Anda ke dalam jaringnya.

Mengabaikan sebuah pencobaan jauh lebih efektif ketimbang melawannya. Begitu pikiran Anda ada pada sesuatu yang lain, pencobaan kehilangan kuasanya. Jadi ketika pencobaan menelepon Anda, janganlah berdebat dengannya, tutup saja teleponnya! Kadang ini berarti secara fisik meninggalkan situasi yang menggoda. Inilah waktu di mana melarikan diri itu baik. Bangkit dan matikan televisi. Menyingkirlah dari sebuah kelompok yang sedang bergosip. Tinggalkan bioskop di tengah-tengah pemutaran film. Untuk menghindari sengatan, menjauhlah dari lebahnya. Lakukan apapun yang diperlukan untuk mengalihkan perhatian Anda pada sesuatu yang lain.

Secara rohani, pikiran Anda merupakan organ yang paling rentan. Untuk mengurangi pencobaan, jagalah agar pikiran Anda tetap dipenuhi oleh Firman Allah dan pikiran-pikiran baik lainnya. Anda mengalahkan pikiran-pikiran jahat dengan memikirkan sesuatu yang lebih baik. Inilah prinsip penggantian. Anda mengalahkan kejahatan dengan kebaikan. Iblis tidak bisa mendapatkan perhatian Anda bila pikiran Anda dipenuhi dengan sesuatu yang lain. Karena itu Alkitab berulang-ulang menyuruh kita untuk menjaga pikiran kita tetap fokus: "Pikirkan dalam-dalam mengenai Yesus." "Ingatlah senantiasa tentang Yesus Kristus."

"Isilah pikiranmu dengan hal-hal bernilai, yang patut dipuji, yaitu hal-hal yang benar, yang terhormat, yang adil, murni, manis, dan baik." Jika Anda bersungguh-sungguh hendak mengalahkan pencobaan, Anda harus mengelola pikiran Anda dan mengawasi masukan media Anda. Manusia paling bijak yang pernah hidup memperingatkan, "Waspadalah dengan caramu berpikir; hidupmu dibentuk oleh pikiran-pikiranmu." Jangan mengizinkan sampah masuk ke dalam pikiran Anda secara bebas. Seleksilah. Pilihlah dengan seksama apa yang Anda pikirkan. Ikutilah teladan Paulus, "Kami menawan segala pikiran dan menaklukannya kepada Kristus." Ini memerlukan latihan seumur hidup, tetapi dengan pertolongan Roh Kudus, Anda bisa memprogram kembali cara pikir Anda.

Ungkapkan pergumulan Anda pada seorang teman yang saleh atau kelompok yang mendukung. Anda tidak perlu menyiarkannya ke seluruh dunia, tetapi Anda memerlukan setidaknya satu orang dengan siapa Anda bisa dengan jujur menceritakan pergumulan-pergumulan Anda. Alkitab mengatakan, "Berdua lebih baik daripada seorang diri... Karena kalau mereka jauh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wahai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!"

Saya ingin menjelaskannya: Jika Anda sedang kalah dalam pertempuran melawan kebiasaan buruk yang terus-menerus, kecanduan, atau pencobaan, dan Anda terjebak dalam siklus maksud baik-kegagalah-rasa bersalah yang terus berulang, Anda tidak akan pernah menjadi lebih baik jika sendirian! Anda membutuhkan bantuan dari orang lain. Beberapa pencobaan hanya bisa diatasi dengan bantuan seorang rekan yang mendoakan Anda, mendorong Anda, dan menganggap Anda betanggungjawab.

Rencana Allah bagi pertumbuhan dan kemerdekaan Anda melibatkan orang-orang Kristen lainnya. Persekutuan yang sungguh dan jujur merupakan penangkal bagi pergumulan tersembunyi Andamelawan dosa-dosa yang tidak mau beralih itu. Allah berfirman bahwa itulah satu-satunya cara agar Anda bebas: "Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh."

Apakah Anda sungguh-sungguh ingin disembuhkan dari pencobaan yang tetap bertahan itu, yang mengalahkan Anda berulang kali? Jalan kelular Allah sederhana: Janganlah menekannya; akuilah keberadaannya! Jangan menyembunyikannya, ungkapkanlah. Menyatakan perasaan Anda merupakan awal kesembuhan. Menyembunyikan luka hati Anda hanyalah memperbesar luka tersebut. Masalah-masalah bertumbuh di dalam gelap dan menjadi lebih besar dan lebih besar, tetapi saat diungkapkan dalam terang kebenaran, masalah-masalah tersebut tenggelam. Sakit Anda hanya sebatas rahasia Anda. Jadi tanggalkan kedok Anda, berhentilah berpura-pura bahwa Anda sempurna, dan berjalanlah di dalam kemerdekaan.

Di Gereja Saddleblack, kami telah melihat kuasa yang mengagumkan dari prinsip ini, untuk mematahkan genggaman kecanduan yang sepertinya tanpa harapan, dan pencobaan yang terus menerus nelalui sebuah program yang kami kembangkan yang kami sebut Merayakan Pemulihan.

Ini merupakan delapan langkah proses pemulihan yang alkitabiah yang didasarkan pada Ucapan Bahagia Yesus dan dibangun di sekitar kelompok-kelompok kecil yang mendukung. Dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir lebih dari 5.000 jiwa telah dibebaskan dari segala jenis kebiasaan, luka hati, dan kecanduan. Sekarang program tersebut digunakan di ribuan gereja. Saya sangat merekomendasikannya bagi gereja Anda.

Iblis ingin agar Anda menganggap dosa dan pencobaan Anda itu unik sehingga Anda harus menyimpannya sebagai rahasia. Yang sebenarnya ialah, kita semua dalam keadaan yang sama. KIta semua melawan pencobaan-pencobaan yang sama, dan "semua orang telah berbuat dosa." Jutaan orang merasakan apa yang sedang Anda rasakan dan menghadapi pergumulan-pergumulan yang sama yang sedang Anda hadapi sekarang. Alasan kita menyembunyikan kesalahan-kesalahan kita ialah kesombongan. Kita ingin orang lain berpikir bahwa segala sesuatu bisa kita "kendalikan." Sebanarnya apapun yang tidak bisa Anda bicarakan ialah hal yang tidak terkendali dalam kehidupan Anda: masalah-masalah dengan keuangan Anda, pernikahan, anak-anak, pikiran-pikiran, seksualitas, kebiasaan-kebiasaan tersembunyi, atau hal-hal lainnya. Andaikata Anda bisa menanganinya sendiri tentu, Anda telah melakukannya. Tetapi Anda tidak bisa. Tekad dan ketetapan hati pribadi tidaklah cukup. Beberapa masalah terlalu mendarah daging, terlalu biasa, dan terlalu besar untuk Anda pecahkan sendiri. Anda memerlukan sebuah kelompok kecil atau seorang teman bertanggung jawab yang akan mendorong semangat Anda, mendukung Anda, mendoakan Anda, mengasihi Anda tanpa syarat, dan menganggap Anda bertanggung jawab. Selanjutnya Anda bisa melakukan hal yang sama pada mereka.

Bilamana seseorang mengatakan pada saya, "Saya tidak pernah menceritakan hal ini pada siapapun sebelumnya," saya menjadi bersemangat untuk orang tersebut karena saya tahu mereka akan mengalami kelegaan dan kemerdekaan luar biasa. Katup tekanan akan dilepaskan dan untuk pertama kalinya mereka akan melihat cahaya pengharapan untuk masa depan mereka. Hal ini selalu terjadi ketika kita melakukan apa yang Allah suruh kita lakukan dengan mengakui pergumulan-pergumulan kita pada seorang teman yang saleh.

Saya ingin mengajukan kepada Anda satu pertanyaan yang sulit. Adakah masalah dalam kehidupan Anda yang Anda pendam seolah-olah tidak ada? Apakah yang Anda takut bicarakan? Anda tidak akan dapat memecahkannya sendiri. Ya, memang rasanya memalukan kalau kita mengakui kelemahan kita kepada orang lain, tetapi kurangnya kerendahan hati justru merupakan hal yang membuat Anda tidak menjadi lebih baik. Alkitab mengatakan, "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati. Karena itu tunduklah kepada Allah."

Lawanlah Iblis. Setelah kita merendahkan diri dan tunduk kepada Allah, kita selanjutnya diperintahkan untuk melawan Iblis. Yakobus 4:7b mengatakan, "Lawanlah Iblis maka ia akan lari dari padamu!" Kita tidak menyerah secara pasif pada serangan-serangannya. Kita harus melawan. Perjanjian Baru sering kali menggambarkan kehidupan Kristen sebagai suatu pertempuran rohani melawan kuasa-kuasa jahat dengan menggunakan istilah-istilah perang seperti bertempur, menaklukkan, melawan, dan mengalahkan. Orang-orang Kristen sering kali dibandingkan dengan prajurit yang sedang melayani di dalam wilayah musuh. Bagaimana kita bisa melawan Iblis? Paulus menyuruh kita, "Terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu Firman Allah" Langkah pertama ialah menerima keselamatan dari Allah. Anda tidak akan mampu berkata tidak kepada Iblis sebelum Anda berkata ya kepada Kristus. Tanpa Kristus kita tidak berdaya melawan Iblis, tetapi dengan "ketopong keselamatan" pikiran kita dilindungi oleh Allah. Ingatlah ini: Jika Anda adalah seorang percaya, Iblis tidak bisa memaksa Anda untuk melakukan sesuatu. Dia hanya bisa mengusulkan.

Kedua, Anda harus menggunakan Firman Allah sebagai senjata Anda melawan Iblis. Yesus memberikan teladan ini ketika Dia dicobai di padang gurun. setiap kali Iblis mengusulkan sebuah pencobaan, Yesus melawan dengan mengutip ayat Alkitab. Yesus tidak berdebat dengan Iblis. Yesus tidak mengatakan, "Saya tidak lapar," ketika dicobai agar menggunakan kuasa-Nya untuk memenuhi kebutuhan pribadi. Dia hanya mengutip Alkitab dari ingatan. Kita harus melakukan hal yang sama. Ada kuasa di dalam Firman Allah, dan Iblis takut padanya.

Jangan pernah mencoba berdebat dengan Iblis. Dia lebih baik dalam soal berdebat ketimbang Anda, dia sudah mempraktikannya ribuan tahun. Anda tidak bisa menggertak Iblis dengan logika atau pendapat Anda, tetapi Anda bisa memakai senjata yang membuatnya gemetar, yakni kebenaran Allah. Karena itu menghafal ayat mutlak penting untuk mengalahkan pencobaan. Anda bisa dengan cepat menggunakan kebenaran itu kapanpun Anda dicobai. Seperti Yesus, Anda sudah menyimpan kebenaran itu di dalam hati, siap untuk diingat.

Jika Anda tidak menghafal ayat-ayat Alkitab, Anda tidak memiliki peluru di dalam senapan Anda! Saya menantang Anda untuk menghafal satu ayat seminggu selama sisa hidup Anda. Bayangkan betapa makin kuatnya Anda nantinya.

Sadarilah kerentanan Anda. Allah memperingatkan kita agar jangan pernah sombong dan terlalu percaya diri karena itu adalah resep menuju bencana. Yeremia berkata, "Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu." Itu berarti kita pandai menipu diri sendiri. Dalam keadaan tertentu, kita semua mampu berbuat dosa. Kita tidak pernah boleh meninggalkan kewaspadaan kita dan mengira bahwa kita tidak mungkin terjangkau oleh pencobaan. Jangan secara ceroboh menempatkan diri Anda dalam situasi-situasi pencobaan. Hindarilah pencobaan-pencobaan tersebut. Ingatlah bahwa lebih mudah untuk tetap berada di luar pencobaan ketimbang keluar darinya. Alkitab mengatakan, "Janganlah terlalu naif dan percaya diri. Kamu tidak terkecuali. Kamu bisa benar-benar jatuh. Lupakan percaya dirimu: itu tidaklah berguna. Kembangkan keyakinan kepada Allah."

HARI KEDUA PULUH TUJUH
BERPIKIR TENTANG TUJUAN SAYA


Pokok untuk Direnungkan: Selalu ada jalan kelular.

Ayat untuk dihafal: "Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya." 1 Korintus 10:13b

Pertanyaan untuk Dipikirkan: Siapakah yang bisa saya minta menjadi rekan rohani yang mau terus-menerus mendoakan saya untuk membantu saya mengalahkan pencobaan?
 
28

Perlu Waktu


Untuk segala sesuatu ada masanya,
untuk apapun di bawah langit ada waktunya.

Pengkhotbah 3:1

Saya yakin bahwa Allah, yang telah memulai pekerjaan
yang baik di dalam Saudara, akan terus menolong
Saudara tumbuh di dalam kasih karunia-Nya,
sampai pekerjaan-Nya itu selesai
pada hari Yesus Kristus datang lagi.

Filipi 1:6 (FAYH)​

Tidak ada jalan pintas menuju kedewasaan.


Dibutuhkan waktu bertahun-tahun bagi kita untuk bertumbuh menuju kedewasaan, dan dibutuhkan waktu semusim penuh bagi buah-buahan untuk menjadi tua dan matang. Hal yang sama berlaku untuk buah-buah Roh. Pengembangan karakter yang serupa dengan Kristus tidak bisa tergesa-gesa. Pertumbuhan rohani seperti halnya pertumbuhan fisik,membutuhkan waktu. Bila anda mencoba untuk mematangkan buah dengan cepat, buah itu kehilangan rasanya. Di Amerika, tomat biasanya diambil belum matang sehingga buah itu tidak akan membusuk selama pengiriman ke toko-toko. Lalu sebelum dijual, tomat yang hijau ini disemprot dengan gas CO2 untuk membuatnya merah dengan segera. Tomat-tomat yang digas bisa dimakan, tetapi rasanya tidak bisa menandingi rasa tomat yang masak di pohon yang dibiarkan matang secara perlahan. Sementara kita khawatir tentang seberapa cepat kita bertumbuh, Allah memperhatikan seberapa kuat kita bertumbuh. Allah memandang kehidupan kita dari dan untuk kekekalan, karena itu Dia tidak pernah tergesa-gesa.

Lane Adams pernah membandingkan proses pertumbuhan rohani kita dengan stategi yang digunakan Sekutu dalam Perang Dunia II untuk membebaskan pulau-pulau di Pasifik Selatan. Pertama, mereka akan "mengurangi kekuatan" sebuah pulau, dengan memperlemah perlawanan yaitu menembaki kubu pertahanan musuh dengan bom-bom dari kapal-kapal lepas pantai. Berikutnya, sebuah kelompok kecil Marinir akan menyerbu pulau tersebut dan mendirin sebuah "pangkalan", yakni sebuah bagian kecil dari pulau tersebut yang bisa mereka kendalikan. Segera setelah pangkalan tersebut diperoleh, mereka akan memulai proses lama membebaskan sisa pulau itu, sedikit demi sedikit wilayah. Akhirnya, keseluruhan pulau akan dikuasai, tetapi bukan tanpa beberapa pertempuran yang merugikan.

Adams menarik persamaan ini: Sebelum Kristus memasuki kehidupan kita pada saat pertobatan, Dia kadang harus "mengurangi kekuatan" dengan mengizinkan munculnya masalah-masalah yang tidak bisa kita tanggulangi. Walaupun beberapa orang membuka kehidupan mereka kepada Kristus saat pertama kali Dia mengetuk pintu, sebagian besar dari kita melawan dan bertahan. Pengalaman kita sebelum pertobatan adalah perkataan Yesus, "Lihatlah Aku berdiri di depan pintu dan mengebom!"

Ketika Anda membuka diri Anda kepada Kristus, Allah mendapatkan sebuah "pangkalan" di dalam kehidupan Anda. Anda mungkin mengira bahwa Anda telah menyerahkan seluruh kehidupan Anda kepada Dia, tetapi yang sebenarnya ialah, ada banyak hal dalam kehidupan Anda yang bahkan tidak Anda sadari. Anda hanya bisa memberi kepada Allah sebanyak yang Anda pahami pada waktu itu. Itu tidak apa-apa. Begitu Kristus diserahi sebuah pangkalan, Dia memulai operasi untuk mengambil alih lebih banyak dan lebih banyak lagi wilayah sampai seluruh kehidupan Anda sepenuhnya menjadi milik Dia. Akan ada pergumulan dan pertempuran, tetapi hasilnya tidak akan pernah meragukan. Allah telah berjanji bahwa "Allah sendiri yang memulai pekerjaan yang baik itu padamu, dan saya yakin Ia akan meneruskan pekerjaan itu sampai selesai." Pemuridan merupakan proses manjadi serupa dengan Kristus. Alkitab berkata, "Sampai kita semua telah mencapai

...kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus" Keserupaan dengan Kristus merupakan tujuan akhir Anda, tetapi perjalanan Anda akan berlangsung seumur hidup.

Sejauh ini kita telah melihat bahwa perjalanan ini meliputi percaya (melalui penyembahan), menjadi anggota (melalui persekutuan), dan pantas (melalui pemuridan). Setiap hari Allah ingin agar Anda menjadi lebih menyerupai Dia: "Kalian sudah mulai menjalani hidup yang baru, di mana kalian dijadikan manusia baru, dan sedang manjadi serupa dengan Oknum yang menciptakan kalian." Zaman ini kita terobsesi dengan kecepatan, tetapi Allah lebih tertarik pada kekuatan dan stabilitas ketimbang kecepatan.Kita ingin hasil yang cepat, jalan pintas, solusi di tempat. Kita menginginkan sebuah khotbah, sebuah seminar, atau sebuah pengalaman yang akan dengan cepat memecahkan semua masalah, menyingkirkan semua pencobaan, dan melepaskan kita dari semua penderitaan yang berkembang. Tetapi kedewasaan yang sejati tidak pernah dihasilkan dari satu pengalaman tunggal, tidak peduli betapa hebatnya atau mengharukannya pengalaman itu. Pertumbuhan itu berlangsung secara berangsur-angsur. Alkitab berkata, "Kehidupan kita secara berangsur-angsur menjadi semakin terang dan semakin indah ketika Allah memasuki kehidupan kita dan kita menjadi serupa dengan Dia."

MENGAPA MEMERLUKAN WAKTU BEGITU LAMA?

Meski Allah bisa dengan segera mengubah kita, Dia telah memilih untuk megembangkan kita secara perlahan. Yesus tidak tergesa-gesa dalam mengembangkan para murid-Nya. Sama seperti Allah membiarkan orang-orang Israel mengambil alih Tanah Perjanjian "sedikit demi sedikit" supaya mereka tidak kewalahan, Dia lebih suka bekerja dengan langkah-langkah yang makin hari makin maju di dalam kehidupan kita. Mengapa perlu waktu begitu lama untuk berubah dan bertumbuh? Ada beberapa alasan.

Kita merupakan orang-orang yang lambat belajar. Kita sering kali harus belajar ulang sebuah pelajaran empat puluh atau lima puluh kali untuk benar-benar memahaminya. Masalah-masalah tetap terjadi kembali, dan kita pikir, "Jangan lagi! Aku telah mengetahui itu!" tetapi Allah lebih mengetahui. Sejarah Israel menggambarkan betapa cepatnya kita melupakan pelajaran-pelajaran yang Allah ajarkan pada kita dan betapa cepatnya kita kembali pada pola lama perilaku kita. Kita perlu pengalaman yang berulang-ulang.

Kita punya banyak hal yang mana kita harus belajar meninggalkannya. Banyak orang pergi ke seorang konselor dengan suatu masalah pribadi atau masalah hubungan yang sudah berkembang bertahun-tahun dan berkata, "Saya perlu Anda untuk memperbaiki saya. Saya memiliki waktu satu jam." Mereka dengan naif mengharapkan pemecahan yang cepat untuk kesulitan yang lama dan berakar dalam. Karena sebagian besar masalah kita dan segala kebiasaan buruk kita tidak berkembang dalam semalam, tidaklah masuk akal mengharapkannya menyingkir dengan segera. Tidak ada obat, doa, atau prinsip yang akan dengan cepat menghapuskan kerusakan dari sekian tahun. Dibutuhkan kerja keras untuk membuang dan mengganti. Alkitab menyebutnya, "menanggalkan manusia lama" dan "mengenakan manusia baru." Walaupun Anda diberi sifat yang sama sekali baru pada saat pertobatan, Anda masih memiliki kebiasaan-kebiasaan, pola-pola, dan praktek-praktek lama yang perlu dibuang dan diganti.

Kita takut untuk dengan rendah hati menghadapi kebenaran tentang diri kita sendiri. Saya telah menunjukkan bahwa kebenaran akan memerdekakan kita, tetapi sering kali kebenaran lebih dulu membuat kita sakit. Rasa takut terhadap aoa yang mungkin kita temukan jika kita dengan jujur mengakui berbagai cacat karakter kita, telah membuat kita tetap tinggal di dalam penjara penyangkalan. Hanya ketika Allah diizinkan untuk memancarkan terang kebenaran-Nya atas kesalahan, kegagalan, dan kesukaran kita, kita bisa mulai mengatasinya. Karena itu kita tidak bisa bertumbuh tanpa sikap rendah hati dan mau diajar.

Pertumbuhan sering kali menyakitkan dan menakutkan. Tidak ada pertumbuhan tanpa perubahan; tidak ada perubahan tanpa ketakutan atau kehilangan; dan tidak ada kehilangan tanpa rasa sakit. Setiap perubahan menimbulkan suatu macam kehilangan: Anda harus membiarkan pergi cara-cara lama untuk mengalami yang baru. Kita takut kehilangan cara-cara lama, bahkan seandainya cara-cara lama menipu diri sendiri, karena, seperti sepasang sepatu yang jebol, sepatu tesebut setidaknya nyaman dan terbiasa dipakai.

Orang sering membangun identitas mereka di seketar kelemahan mereka. kita berkata, "Persis seperti aku kalau..." dan "Seperti itulah aku." Kecemasan yang tidak disadari itu adalah seandainya saya membuang kebiasaan saya, luka hati saya, atau kesukaran saya, akan seperti apa saya? Ketakutan ini bisa memperlambat pertumbuhan Anda secara pasti.

Kebiasaan membutuhkan waktu untuk berkembang. Ingatlah bahwa karakter Anda merupakan keseluruhan kebiasaan Anda. Anda tidak bisa menyatakan diri baik kalau Anda tidak mempunyai kebiasan, baik hati, yakni Anda menunjukkan kebaikan bahkan tanpa memikirkannya. Anda tidak bisa menyatakan diri memiliki integritas sebelum Anda memiliki kebiasaan selalu jujur. Seorang suami yang setia pada istrinya dalam sebagian besar waktunya, sama sekali tidaklah setia! Kebiasaan Anda menentukan karakter Anda.

Hanya ada satu cara untuk mengembangkan kebiasaan-kebiasaan karakter yang serupa dengan Kristus; Anda harus mempraktikannya dan ini membutuhkan waktu! Tidak ada kebiasaan-kebiasaan instan. Pauus mendorong Timotius, "Lakukan hal-hal ini. Abdikan hidupmu untuk melakukannya sehingga semua orang bisa melihat kemajuanmu."

Jika Anda mempraktikkan sesuatu berulang-ulang kali, Anda menjadi mahir melakukannya. Pengulangan merupakan induk dari karakter dan keterampilan. Kebiasaan membangun karakter ini sering disebut "disiplin rohani," dan ada banyak buku luar biasa yang bisa mengajar Anda bagaimana melakukannya. Lihat appendiks 2 untuk daftar bacaan yang dianjurkan untuk pertumbuhan rohani.

JANGAN TERGESA-GESA

Ketika Anda bertumbuh menuju kedewasaan rohani, ada beberapa cara untuk bekerja sama dengan Allah dalam proses tersebut.

Percayalah bahwa Allah sedang bekerja di dalam kehidupan Anda bahkan ketika Anda tidak merasakannya. Pertumbuhan rohani kadang merupakan pekerjaan yang membosankan, satu langkah kecil setiap kali. Menantikan kemajuan yang berangsur-angsur. Alkitab mengatakan, "Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya." Ada juga musim-musim di dalam kehidupan Anda. Kadang Anda akan mengalami ledakan pertumbuhan yang singkat dan hebat (musim semi) yang diikuti oleh suatu masa penstabilan dan ujian (musim gugur dan musim dingin).

Bagaimana dengan masalah-masalah, kebiasaan-kebiasaan, dan luka-luka hati yang Anda ingin agar dapat disingkirkan secara ajaib? Boleh saja berdoa untuk suatu mukjizat, tetapi jangan kecewa bila jawabannya datang melalui perubahan secara bertahap. Dengan lewatnya waktu, sebuah aliran air yang lambat dan stabil dapat mengikis batu karang yang terkeras dan membuat batu yang sangat besar nmenjadi kerikil. Dengan lewatnya waktu, satu benih kecil bisa menjadi pohon yang sangat besar yang tingginya 350 kaki.

Milikilah sebuah buku catatan atau jurnal dari pelajaran-pelajaran yang dipelajari. Ini bukanlah catatan harian yang berisi peristiwa-peristiwa, tetapi sebuah catatan dari apa yang sedang Anda pelajari. Tulislah berbagai wawasan dan pelajaran-pelajaran tentang kehidupan yang Allah ajarkan kepada Anda tentang Dia, tentang diri Anda sendiri, tentang kehidupan, hubungan dan segala sesuatu lainnya. Catatlah hal-hal ini sehingga Anda bisa meninjaunya lagi serta mengingatnya serta mewariskannya kepada generasi berikut. Alasan kita harus belajar kembali beberapa pelajaran adalah karena kita melupakannya. Dengan meninjau kembali jurnal rohani Anda secara teratur, Anda bisa terhindar dari banyak penderitaan dan luka hati yang tidak perlu. Alkitab mengatakan, "Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus."

Bersabarlah dengan Allah dan dengan diri Anda sendiri. Salah satu kegagalan hidup adalah karena waktu Allah jarang sekali sama dengan waktu kita. Kita sering kali tergesa-gesa sementara Allah tidak. Anda mungkin merasa frustasi dengan kemajuan yang tampaknya lambat yang sedang Anda buat dalam kehidupan. Ingatlah bahwa Allah tidak pernah tergesa-gesa, tetapi Dia selalu tepat waktu. Dia akan memakai seluruh hidup Anda untuk mempersiapkan Anda bagi peranan Anda di dalam kekekalan.

Alkitab dipenuhi dengan contoh-contoh bagaimana Allah menggunakan suatu proses panjang untuk mengembangkan karakter, khususnya di dalam diri para pemimpin. Dia mengambil waktu 80tahun untuk mempersiapkan Musa, termasuk 40 tahun di padang gurun. Selama 14.600 hari Musa tetap menanti dan berrtanya dalam hati, "Apakah sudah tiba waktunya?" Tetapi Allah tetap berkata, "Belum."

Berbeda dengan judul buku-buku populer, tidak ada Langkah-Langkah Mudah Menuju Kedewasaan atau Rahasia-Rahasia untuk Menjadi Orang Suci secara Instan. Ketika Allah ingin membuat sebuah jamur: Dia melakukannya semalam, tetapi ketika Dia ingin membuat sebuah pohon eks raksasa, Dia perlu waktu seratus tahun. Orang-orang besar bertumbuh melalui pergumulan dan badai dan musim-musim penderitaan. Bersabarlah dengan proses tersebut. Yakobus memberi nasihat, "Jangan mencoba melepaskan diri dari sesuatu sebelum waktunya. Biarkanlah ia bekerja supaya kamu menjadi dewasa dan berkembang dengan baik."

Jangan menjadi kecil hati. Ketika Habakuk menjadi sedih karena dia mengira Allah tidak bertindak dengan cukup cepat, Allah mengatakan hal ini: "Segala hal yang telah kurencanakan ini tidak akan terjadi dengan segera. Meskipun demikian pasti saat penggenapan penglihatan itu akan tiba. Jika tampaknya lambat, janganlah putus asa, karena semua itu pasti akan terjadi. Bersabarlah! Semuanya itu tidak akan terlambat barang sehari pun!" Suatu penundaan bukan berarti penolakan dari Allah.

Ingatlah seberapa jauh Anda telah datang, bukan hanya seberapa jauh Anda harus pergi. Anda tidak berada di tempat yang Anda inginkan, tetapi Anda juga tidak berada di tempat yang biasanya Anda berada. Bertahun-tahun lalu orang mengenakan kancing yang populer dengan huruf-huruf PBPGINFWMY. Ini merupakan singkatan dari, "Please Be Patient, God Is Not Finished With Me Yet." (Bersabarlah, Allah Belum Selesai Dengan Saya) Allah juga belum selesai dengan Anda, jadi tetaplah maju. Bahkan siput mencapai bahtera karena tekun!

HARI KEDUA PULUH DELAPAN
BERPIKIR TENTANG TUJUAN SAYA


Pokok untuk Direnungkan: Tidak ada jalan pintas menuju kedewasaan.

Ayat untuk dihafal: "Allah sendiri yang memulai pekerjaan yang baik itu padamu, dan saya yakin Ia akan meneruskan pekerjaan itu sampai selesai pada Hari Kristus Yesus datang kembali." Filipi 1:6 (BIS)

Pertanyaan untuk Dipikirkan: Dalam bidang manakah dari pertumbuhan rohani saya dimana saya perlu menjadi lebih sabar dan tekun?
 
TUJUAN #4



ANDA DIBENTUK UNTUK
MELAYANI ALLAH

Kami hanya pelayan-pelayan Allah...
Kami hanya menjalankan pekerjaan
yang ditugaskan Tuhan kepada kami masing-masing.
Saya menanam dan Apolos menyiram,
tetapi Allah sendirilah yang membuat
tanamannya tumbuh.

I Korintus 3:5-6 (BIS)




29


Menerima Tugas Anda

Allah sendirilah yang menjadikan keadaan kita
seperti sekarang ini dan memberi kepada kita
hidup baru dari Kristus Yesus. Sejak dahulu
sudah direncanakan-Nya agar hidup ini kita
pakai untuk menolong orang lain.

Efesus 2:10(FAYH)

Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi
dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau
berikan kepada-Ku untuk melakukannya.

Yohanes 17:4​

Anda ditempatkan di bumi untuk memberikan sumbangsih. Anda tidak diciptakan hanya untuk menghabiskan sumber daya, yaitu untuk makan, bernapas, dan mengambil tempat tinggal. Allah merancang Anda untuk mengadakan sesuatu yang berbeda melalui kehidupan Anda. Meskipun banyak buku terlaris memberikan nasihat tentang bagaimana "mendapatkan" sebanyak-banyaknya dari kehidupan, ini bukanlah alasan Allah menciptakan Anda. Anda diciptakan untuk menambah semarak kehidupan di bumi, bukan hanya untuk mengambil darinya. Allah ingin Anda memberikan sesuatu kembali. Inilah tujuan keempat Allah bagi kehidupan Anda, dan ini disebut "pelayanan" (ministry atau service) Anda. Alkitab memberi kita rinciannya.

Anda diciptakan untuk melayani Allah. Alkitab mengatakan, "Allah membentuk kita supaya kita melakukan hal-hal yang baik yang sudah dipersiapkannya untuk kuta." "Hal-hal yang baik" inilah pelayanan Anda. Kapanpun Anda melayani orang lain dengan cara apapun, Anda sebenarnya sedang melayani Allah dan memenuhi salah satu tujuan Anda. Dalam dua bab berikutnya Anda akan melihat bagaimana Allah telah secara seksama membentuk Anda bagi tujuan ini. Apa yang Allah firmankan kepada Yeremia juga berlaku bagi Anda: "Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah memilih engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah memisahkan engkau untuk suatu pekerjaan khusus." Anda ditempatkan di planet ini untuk suatu tugas khusus.

Anda diselamatkan untuk melayani Allah. Alkitab mengatakan, "Dialah yang menyelamatkan kita dan memilih kita untuk pekerjaan-Nya yang kudus, bukan karena kita layak, melainkan karena itulahyang telah direncanakan-Nya." Allah menebus Anda supaya Anda bisa melakukan "pekerjaan kudus-Nya." Anda tidak diselamatkan oleh pelayanan, tetapi Anda diselamatkan untuk pelayanan. Dalam Kerajaan Allah, Anda memiliki sebuah tempat, sebuah tujuan, sebuah peran, sebuah fungsi untuk dilaksanakan. Ini memberi arti dan nilai yang luar biasa kepada kehidupan Anda.

Yesus harus mengorbankan nyawa-Nya sendiri untuk membeli keselamatan Anda. Alkitab mengingatkan kita, "Allah telah membeli kamu dengan harga yang sangat mahal. Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" Kita tidak melayani Allah karena rasa bersalah atau ketakutan atau bahkan kewajiban, tetapi karena sukacita dan ucapan syukur yang dalam atas apa yang telah Dia kerjakan bagi kita. Kita berhutang nyawa kepada-Nya. Melalui keselamatan, masa lalu kita telah diampuni, masa kini kita diberi makna, dan masa depan kita dijamin. Mengingat keuntungan yang luar biasa ini, Paulus menyimpulkan, "Allah sangat baik kepada kita. Itu sebabnya saya minta... kalian mempersembahkan dirimu sebagai suatu kurban hidup yang khusus untuk Allah."

Rasul Yohanes mengajarkan bahwa pelayanan kita dengan penuh kasih kepada orang lain menunjukkan bahwa kita benar-benar diselamatkan. Dia berkata, "Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita" Jika saya tidak memiliki kasih kepada orang lain, tidak ada kerinduan untuk melayani orang lain, dan saya hanya peduli dengan kebutuhan-kebutuhan saya, seharusnya saya bertanya-tanya apakah Kristus subgguh-sungguh ada di dalam kehidupan saya. Hati yang diselamatkan adalah hati yang ingin melayani.

Istilah lain dalam bahasa Inggris untuk melayani Allah yang salah dimengerti oleh banyak orang adalah kata ministry (pelayanan sebagai pendeta). Ketika sebagian besar orang mendengar kata "pelayanan," mereka berpikir tentang gembala, pendeta, dan rohaniwan profesional, tetapi Allah berkata setiap anggota keluarga-Nya merupakan seorang pelayan (minister). Di dalam Alkitab, kata hamba (servant) dan pelayan (minister) adalah sinonim, seperti halnya service dan ministry. Jika Anda seorang Kristen, Anda merupakan seorang pelayan (minister), dan Anda melayani (serving ataupun ministering).

Pada saat ibu mertua Petrus yang sakit disembuhkan oleh Yesus, dia segera "bangun dan mulai melayani Yesus," dengan menggunakan karunianya yang baru yaitu kesehatan. Inilah yang harus kita lakukan. Kita disembuhkan untuk menolong orang lain. Kita diberkati untuk menjadi berkat. Kita diselamatkan untuk melayani, bukan untuk bermalas-malas dan menantikan surga. Pernahkah Anda bertanya-tanya dalam hati mengapa Allah tidak segera saja mengangkat kita ke surga pada saat kita menerima kasih karunia-Nya? Mengapa Dia meninggalkan kita di dunia yang berdosa? Dia meninggalkan kita di sini untuk memenuhi tujuan-tujuan-Nya. Begitu Anda diselamatkan, Allah bermaksud untuk memakai Anda bagi tujuan-tujuan-Nya. Allah memiliki sebuah pelayanan bagi Anda di dalam Gereja-Nya dan sebuah misi bagi Anda di dunia.

Anda dipanggil untuk melayani Allah. Ketika bertumbuh, Anda mungkin mengira bahwa "dipanggil" oleh Allah merupakan sesuatu yang hanya dialami oleh para misionaris, pendeta, biarawati, dan pekerja gereja purna waktu lainnya, tetapi Alkitab berkata bahwa semua orang Kristen dipanggil untuk melayani. Keduanya sama. Tidak peduli apa pekerjaan atau karier Anda, Anda dipanggil untuk pelayanan kristiani purna waktu. Seorang "Kristen yang tidak melayani" merupakan sebuah pernyataan yang bertentangan.

Alkitab mengatakan, "Allah menyelamatkan kita dan memanggil kita supaya menjadi umat-Nya sendiri. Ia melakukan itu bukan berdasarkan apa yang kita sudah kerjakan, melainkan berdasarkan rencana-Nya sendiri." Petrus menambahkan, "Kamu dipilih untuk memberitakan sifat-sifat mulia Allah, yang memanggilmu." Setiap kali Anda memakai kemampuan-kemampuan yang diberikan Allah untuk menolong orang lain, Anda sedang memenuhi panggilan Anda. Alkitab mengatakan, "Sekarang kamu menjadi milik-Nya... agar kita bisa berguna di dalam pelayanan Allah."

Berapa banyakkah waktu yang Anda gunakan dalam pelayanan Allah Di beberapa gereja di Cina, mereka menyambut orang-orang percaya baru dengan berkata "Sekarang Yesus memiliki sepasang mata baru untuk melihat, sepasang telinga baru untuk mendengarkan, tangan baru untuk menolong, dan hati baru untuk mengasihi orang lain." Salah satu alasan mengapa Anda perlu berhubungan dengan sebuah keluarga gereja ialah untuk memenuhi panggilan Anda melayani orang-orang percaya lainnya dengan cara-cara yang praktis. Alkitab berkata, "Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya."

Pelayanan Anda sangat dipelukan dalam Tubuh Kristus, tanya saja gereja lokal manapun. Kita semua memiliki sebuah peranan untuk dimainkan, dan setiap peran itu penting. Tidak ada pelayanan yang kecil bagi Allah, semuanya berharga. Begitu juga, tidak ada pelayanan yang tidak penting di dalam gereja. Beberapa pelayanan bisa dilihat dan beberapa pelayanan berada di balik layar, tetapi semuanya bernilai. Pelayanan-pelayanan kecil atau tersembunyi sering membuat perubahan terbesar. Di rumah saya, lampu yang terpenting bukanlah lampu besar di ruang makan kami, tetapi lampu malam kecil yang menjaga agar kaki saya tidak tersandung manakala saya bangun pada malam hari. Tidak ada hubungan antara ukuran dan arti penting.

Setiap pelayanan memiliki arti karena kita semua saling bergantung untuk berfungsi. Apa yang terjadi ketika satu bagian tubuh Anda gagal berfungsi? Anda menjadi sakit. Bagian tubuh Anda lainnya menderita. Bayangkan jika hati Anda memutuskan untuk mulai hidup bagi dirinya sendiri: "Aku lelah! Aku tidak mau melayani tubuh lagi! Aku ingin cuti setahun hanya untuk disuapi. Aku harus melakukan yang terbaik buatku! Biarlah bagian lainnya mengambil alih." Apa yang akan terjadi? Tubuh Anda akan mati. Sekarang ini ribuan gereja lokal sedang sekarat karena orang-orang Kristen yang tidak bersedia melayani. Mereka duduk di pinggiran sebagai penonton, dan Tubuh menderita.

Anda diperintahkan untuk melayani Allah. Yesus tidak bisa membuat kesalahan: "Kalian harus bersikap seperti Aku, karena Aku, Mesias, datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Ku." Bagi orang-orang Kristen, pelayanan bukanlah pilihan, sesuatu untuk dimasukkan ke dalam jadwal kita jika kita bisa menyediakan waktu. Pelayanan adalah inti kehidupan Kristen. Yesus datang "untuk melayani" dan "untuk memberi," dan kedua kata kerja tersebut seharusnya juga menjadi ciri kehidupan

Anda di dunia. Melayani dan memberi merangkum tujuan keempat Allah bagi kehidupan Anda. Bunda Teresa pernah berkata, "Kehidupan yang kudus tercapai karena melakukan pekerjaan Allah dengan senyuman."

Yesus mengajarkan bahwa kedewasaan rohani sendiri tidak pernah merupakan tujuan. Kedewasaan adalah untuk pelayanan! Kita bertumbuh untuk memberi. Tidaklah cukup kalau hanya belajar dan belajar saja. Kita harus bertindak berdasarkan apa yang kita tahu dan menjalankan apa yang kita katakan kita percayai. Impresi jika tidak diungkapkan menimbulkan depresi. Belajar tanpa pelayanan menyebabkan kebekuan rohani.

Perbandingan lamam antara Laut Galilea dan Laut Mati masih berlaku. Galilea merupakan danau yang penuh kehidupan karena ada air mengalir memasukinya, tetapi juga ada yang mengalir keluar. Sebaliknya tidak ada yang hidup di Laut Mati karena, tanpa aliran keluar, danau itu mandek. Hal yang tidak diperlukan orang-orang percaya sekarang ialah pergi ke Pendalaman Alkitab yang lainnya. Mereka telah mengetahui jauh lebih banyak daripada yang mereka jalankan. Apa yang mereka butuhkan ialah pengalaman-pengalaman melayani di mana mereka bisa melatih otot-otot rohani mereka.

Melayani adalah lawan dari kecenderungan alamiah kita. Sering kali kita lebih tertarik pada "layani kami" ketimbang melayani. Kita berkata, "Saya mencari sebuah gereja yang memenuhi kebutuhan saya dan memberkati saya," bukan "Saya mencari sebuah tempat untuk melayani dan menjadi berkat." Kita mengharapkan orang lain melayani kita, bukan sebaliknya. Tetapi ketika kita dewasa di dalam Kristus, fokus kehidupan kita seharusnya semakin bergeser kepada menjalani kehidupan pelayanan. Pengikut Yesus yang dewasa berhenti berrtanya, "Siapa yang akan memenuhi kebutuhanku?" dan mulai bertanya, "Kebutuhan siapa yang bisa saya penuhi?" Pernahkah Anda mengajukan pertanyaan tersebut?

BERSIAP-SIAP UNTUK KEKEKALAN

Pada akhir hidup Anda di bumi Anda akan berdiri di hadapan Allah, dan dia akan mengevaluasi seberapa baik Anda melayani orang lain dengan kehidupan Anda. Alkitab berkata, "Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertangggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah." Pikirkan tentang implikasinya. Suatu hari Allah akan membandingkan berapa banyak waktu dan tenaga yang kita gunakan untuk diri kita sendiri dengan apa yang kita berikan untuk melayani orang lain. Pada saat tersebut semua alasan kita untuk keegoisan kita akan terdengar hampa: "Saya terlalu sibuk" atau "Saya memiliki tujuan-tujuan saya sendiri" atau "Saya sibuk bekerja, bersenang-senang, atau mempersiapkan untuk pensiun." Untuk semua alasan Allah akan menjawab, "Maaf jawaban yang keliru. Aku menciptakan, menyelamatkan, memanggilmu dan memerintahkanmu untuk menjalani kehidupan pelayanan. Bagian mana yang tidak kamu pahami?" Alkitab memperingatkan orang-orang yang tidak percaya, "Dia akan menumpahkan amarah dan murka-Nya atas mereka yang hidup bagi dirinya sendri," tetapi bagi orang-orang Kristen itu akan berarti kehilangan upah kekal.

Kita hanya sepenuhnya hidup bila kita menolong orang lain. Yesus berkata, "Jikalau kalian mempertahankan nyawa, kalian akan kehilangan nyawa. Jikalau kalian kehilangan nyawa demi Aku dan demi Berita Kesukaan, kalian akan dapat menikmati hidup yang sesungguhnya." Kebenaran ini begitu penting sehingga diulangi lima kali di dalam kitab-kitab Injil. Jika Anda tidak melayani, keberadaan Anda tanpa arti, karena kehidupan dimaksudkan bagi pelayanan. Allah ingin agar Anda belajar mengasihi dan melayani sesama tanpa mementingkan diri sendiri.

PELAYANAN DAN MAKNA

Anda akan memberikan kehidupan Anda bagi sesuatu. Apakah itu, karier, olahraga, hobi, kepopuleran, kekayaan? Tak satupun dari hal-hal ini memiliki makna kekal. Pelayanan merupakan jalan setapak menuju makna yang sesungguhnya. Melalui pelayananlah kita menemukan arti hidup kita. Alkitab berkata, "Kita masing-masing menemukan arti dan fungsi kita sebagai bagian dari Tubuh-Nya." Ketika kita melayani bersama-sama di dalam Keluarga Allah, kehidupan kita memiliki makna kekal. Paulus berkata, "Aku ingin agar kamu memikirkan bagaimana semuanya ini membuatmu lebih bermakna, tidak semakin kurang...karena kamu adalah satu tubuh."

Allah ingin memakai Anda untuk membuat perubahan di dalam dunia-Nya. Dia ingin bekerja melalui Anda. Yang penting bukanlah jangka waktu Anda hidup, tetapi sumbangsihnya. Bukan berapa lama Anda hidup, tetapi bagaimana Anda hidup.

Jika Anda tidak terlibat di dalam pelayanan apapun, dalih apa yang Anda gunakan? Abraham berusia tua, Yakub tidak kokoh, Lea tidak menarik, Yusuf diperlakukan dengan kejam, Musa gagap, Gideon miskin, Samson tergoda, Rahab tidak bermoral, Daud melakukan perselingkuhan dan menghadapi segala jenis masalah keluarga, Elia mau bunuh diri, Yeremia hilang semangat, Yunus enggan, Naomi seorang janda, Yohanes Pembaptis sebetulnya seorang yang eksentrik, Petrus meledak-ledak dan pemarah, Marta banyak khawatir, wanita Samaria mengalami beberapa perkawinan yang gagal, Zakheus tidaklah terkenal, Tomas memiliki keraguan, Paulus memiliki kesehatan yang buruk, dan Timotius pemalu. Benar-benar aneka ragam orang yang tidak sesuai dengan status mereka, tetapi Alah mereka semua dalam pelayanan-Nya. Dia akan memakai Anda juga, jika Anda berhenti membuat alasan.

HARI KEDUA PULUH SEMBILAN
BERPIKIR TENTANG TUJUAN SAYA


Pokok untuk Direnungkan: Pelayanan bukanlah pilihan.

Ayat untuk dihafal: "Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik; yang dipersiapkan Allah sebelumnya." Efesus 2:10

Pertanyaan untuk Dipikirkan: Apakah yang sedang menahan saya untuk tidak menerima panggilan Allah untuk melayani Dia?
 
30

Dibentuk Untuk Melayani
Allah


Tangan-Mulah yang membentuk dan membuat aku.
Ayub 10:8

Umat yang telah Kubentuk bagi-Ku
akan memberritakan kemasyhuran-Ku
.
Yesaya 43:21​

Anda dibentuk untuk melayani Allah.

Allah membentuk setiap makhluk di dunia dengan bidang keahlian khusus. Beberapa binatang berlari, beberapa melompat, beberapa berenang, beberapa menggali, dan beberapa terbang. Setiap mekhluk memiliki peran tertentu untuk dimainkan, berdasarkan pada cara mereka dibentuk oleh Allah. Hal yang sama berlaku bagi manusia. Kita masing-masing dirancang secara unik, atau "dibentuk," untuk melakukan hal-hal tertentu. Sebelum arsitek merancang bangunan baru, mereka lebih dulu bertanya, "Untuk apa bangunan ini didirikan? Akan digunakan untuk apa?" Fungsi yang dimaksudkan selalu menentukan bentuk bangunan. Sebelum Allah menciptakan Anda, Dia memutuskan peran apa yang Dia ingin Anda mainkan di dunia. Allah merencanakan dengan persis bagaimana Dia ingin Anda melayani Dia, dan selanjutnya Dia membentuk Anda untuk tugas-tugas tersebut. Anda ada sebagaimana Anda adanya karena Anda dijadikan untuk suatu pelayanan khusus.

Alkitab mengatakan, "Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik." Kata puisi berasal dari bahasa Yunani yang diterjemahkan "buatan." Anda merupakan karya seni buatan tangan Allah. Anda bukanlah produk pabrikan yang diproduksi secara besar-besaran tanpa pemikiran. Anda adalah sebuah karya agung asli yang dirancang untuk satu tujuan, tidak ada duanya.

Allah dengan sengaja membentuk Anda untuk melayani Dia dengan cara tertentu yang membuat pelayanan Anda unik. Dia dengan seksama mencampur koktail DNA yang mengghasilkan Anda. Daud memuji Allah atas perhatian pribadi yang luar biasa sampai pada bagian kecil-kecil ini: "Sebab Engkaulah yang membentuk buah ppinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat dan jiwaku benar-benar menyadarinya." Sepertoi yang dikatakan oleh Ethel Waters, "Allah tidak membuat sampah." Allah tidak saja membentuk Anda sebelum kelahiran Anda, Dia merencanakan setiap hari kehidupan Anda untuk mendukung proses pembentukan yang Ia buat itu. Daud melanjutkan, "Dalam Kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya." Ini berarti bahwa tidak ada apapun yang terjadi di dalam kehidupan Anda yang tidak penting. Allah memakai semuanya itu untuk membentuk Anda bagi pelayanan Anda kepada sesama dan membentuk Anda bagi pelayanan Anda kepada-Nya.

Allah tidak pernah memboroskan sesuatu. Dia tidak akan memberi Anda kemampuan, minat, talenta, kepribadian, dan pengalaman-pengalaman kehidupan jika Dia tidak bermaksud untuk menggunakannya bagi kemuliaan-Nya. Dengan mengenali dan memahami faktor-faktor ini Anda bisa menemukan kehendak Allah bagi kehidupan Anda.

Alkitab mengatakan bahwa kejadian Anda "dahsyat dan ajaib." Anda merupakan kombinasi dari banyak faktor berbeda. Untuk menolong Anda mengingat kelima faktor ini, saya telah membuat sebuah akronim: SHAPE. Dalam bab ini dan bab berikutnya, kita akan melihat kelima faktor ini, dan setelah itu, saya akan menjelaskan bagaimana menemukan dan menggunakan Shape Anda.

BAGAIMANA ALLAH MEMBENTUK ANDA UNTUK
PELAYANAN ANDA

Kapanpun Allah memberi kita sebuah tugas, Ia selalu memperlengkapi kita dengan apa yang kita butuhkan untuk menyelesaikannya. Kombinasi kemampuan yang memiliki tujuan ini disebut SHAPE (bentuk) Anda:

Spiritual gifts (Karunia Rohani)
Heart (Hati)
Abilities (Kemampuan)
Personality (Kepribadian)
Experience (Pengalaman)

SHAPE: MEMBUKA KARUNIA-KARUNIA ROHANI ANDA

Allah memberi semua orang percaya karunia-karunia rohani untuk digunakan dalam pelayanan. Inilah kemampuan-kemampuan khusus yang diberikan Allah untuk melayani Dia yang diberikan hanya kepada orang percaya. Alkitab mengatakan, "Orang yang tidak mempunyai Roh Allah, tidak dapat menerima apa yang dinyatakan oleh Roh itu."

Anda tidak bisa memperoleh karunia-karunia rohani Anda atau berhak menerima karunia-karunia itu sebagai upah kerja Anda, karena itulah namanya karunia! Karunia rohani merupakan suatu ekspresi kasih karunia Allah bagi Anda. "Kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus." Anda juga tidak bisa memilih karunia apa yang ingin Anda miliki; Allah menentukannya. Paulus menjelaskan, "Tetapi semuanya itu dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya."

Karunia Allah menyukai keragaman dan Dia ingin kita menjadi khusus, maka tidak ada satupun karunia yang diberikan kepada semua orang. Juga, tidak ada orang yang menerima semua karunia. Jika Anda memiliki semuanya, Anda tidak akan membutuhkan orang lain, dan inilah yang akan meruntuhkan salah satu tujuan Allah, yakni mengajar kita untuk saling mengasihi dan saling bergantung. Karunia-karunia rohani Anda tidak diberikan bagi kebaikan Anda sendiri, tetapi untuk kebaikan orang lain, sama seperti orang lain dineri karunia untuk kebaikan Anda. Alkitab berkata, "Tetapi kepada tiap-tiap orang diberikan penyataan Roh untuk kepentingan bersama." Allah merencanakannya seperti ini supaya kita akan saling membutuhkan.

Ketika kita menggunakan karunia-karunia kita bersama-sama, kita semua memperoleh manfaat. Jika orang lain tidak menggunakan karunia mereka, Anda dirugikan, dan jika Anda tidak menggunakan karunia Anda, mereka dirugikan. Karena itulah, kita disuruh untuk menemukan dan mengembangkan karunia-karunia rohani kita. Apakah Anda telah mengambil waktu untuk menemukan karunia-karunia rohani Anda? Sebuah karunia yang tidak terungkap tidaklah ada artinya.

Bilamana kita melupakan kebenaran-kebenaran dasar tentang karunia ini, selalu muncul masalah di dalam gereja. Dua masalah yang umum adalah "kecemburuan karunia" dan "proyeksi karunia." Masalah pertama terjadi ketika kita membandingkan karunia kita dengan karunia orang lain, merasa tidak puas dengan apa yang Allah berikan kepada kita, dan menjadi marah atau iri atas cara Allah menggunakan orang lain. Masalah yang kedua terjadi ketika kita berharap orang lain memiliki karunia-karunia yang sama dengan kita, mendengar panggilan-Nya untuk menggunakan, dan merasa terbeban seperti halnya kita. Alkitab mengatakan, "Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan."

Kadang kala karunia-karunia rohani terlalu ditekankan sehingga mengabaikan faktor-faktor lain yang Allah gunakan untuk membentuk Anda bagi pelayanan. Karunia-karunia Anda mengungkapkan satu kunci untuk menemukan kehendak Allah bagi pelayanan Anda, tetapi karunia-karunia rohani Anda bukanlah gambaran keseluruhan. Allah juga telah membentuk Anda dengan empat cara lainnya.

SHAPE: MENDENGARKAN HATI ANDA

Alkitab memakai istilah hati untuk menggambarkan sekumpulan keinginan, harapan, minat, ambisi, impian, dan kasih sayang yang Anda miliki. Hati Anda mewakili sumber segala motivasi Anda, yaitu apa yang suka Anda kerjakan dan apa yang paling Anda pedulikan. Bahkan sekarang kita tetap menggunakan kata hati secara demikian ketika kita berkata, "Aku mencintaimu dengan segenap hatiku."

Alkitab mengatakan, "Seperti air mencerminkan wajah,demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu." Hati Anda menunjukkan Anda yang sesungguhnya, yaitu keadaan sebelumnya Anda, bukan keadaan Anda menurut pikiran orang lain atau keadaan Anda yang terbentuk karena tekanan situasi.Hati Anda menentukan mengapa Anda mengatakan hal-hal yang Anda katakan, mengapa Anda merasakan seperti apa yang Anda rasakan, dan mengapa Anda bertindak seperti apa yang Anda lakukan.



Secara fisik kita masing-masing memiliki detak jantung yang berbeda. Sama seperti kita masing-masing memiliki cap jempol, refleksi mata, dan jenis suara yang khas, jantung kita juga berdetak dengan pola-pola yang agak berbeda. Mengagumkan bahwa dari miliaran orang yang pernah hidup, tidak seorang pun memiliki detak jantung yang persis seperti milik Anda.

Demikian pula, Allah telah memberi masing-masing "detak jantung" emosional yang unik yang berdegup ketika kita memikirkan persoalan, aktivitas, atau keadaan yang menarik kita. Kita secara naluri peduli pada beberapa hal dan tidak pada hal-hal lainnya. Hal-hal ini merupakan petunjuk tentang di mana kita seharusnya melayani.

Kata lain untuk hati ialah hasrat. Ada hal-hal tertentu yang terhadapnya Anda merasa berhasrat dan beberapa hal lain yang kurang Anda perhatikan. Beberapa pengalaman menggairahkan Anda dan mendapat perhatian Anda sementara pengalaman lainnya tidak Anda sukai atau sangat membosankan Anda. Ini menunjukkan sifat hati Anda.

Ketika Anda sedang bertumbuh, Anda mungkin menemukan bahwa Anda sangat berminat pada beberapa hal yang tidak seorang pun dalam keluarga Anda pedulikan. Dari manakah asalnya minat itu? Minat itu berasal dari Allah. Allah memiliki suatu maksud dengan memberi Anda minat-minat bawaan ini. Degup jantung emosional Anda merupakan kunci kedua untuk memahami shape Anda bagi pelayanan. Jangan mengabaikan berbagai minat Anda. Pertimbangkan bagaimana berbagai minat tersebut bisa dipakai untuk kemuliaan Allah. Ada suatu alasan sehingga Anda suka melakukan hal-hal ini.

Alkitab mengatakan agar kita "dengan segenap hati... melayani Tuhan" Allah ingin Anda melayani-Nya dengan penuh kerinduan, bukan karena kewajiban. Orang jarang bisa menonjol dalam tugas-tugas yang mereka tidak suka dan tidak menarik untuk dilakukan. Allah ingin Anda memakai minat-minat alamiah Anda untuk melayani Dia dan orang lain.

Mendengarkan dorongan-dorongan batin bisa menunjuk pada pelayanan yang Allah maksudkan untuk Anda kerjakan. Bagaimana Anda mengetahui dari hati Anda bahwa Anda sedang melayani Allah? Tanda penting pertama ialah antusiasme. Ketika Anda melakukan apa yang Anda suka lakukan, tidak seorang pun harus memotivasi Anda atau menantang Anda atau mengecek Anda. Anda melakukannya karena kesenangan belaka. Anda tidak memerlukan penghargaan atau tepuk tangan atau bayaran, karena Anda senang melayani dengan cara ini. Kebalikannya juga berlaku: Ketika Anda tidak tulus terhadap apa yang sedang Anda kerjakan, Anda dengan mudah menjadi putus asa.

Karakteristik kedua dari melayani Allah dari hati ialah keefektifan. Bilamana Anda melakukan apa yang Allah tetapkan bagi Anda, sesuatu yang menyenangkan Anda, lakukanlah dengan baik. Hasrat yang kuat membawa kepada kesempurnaan. Jika Anda tidak peduli dengan sebuah tugas, tidak mungkin Anda menonjol atau hebat dalam tugas itu. Sebaliknya, orang-orang yang paling sukses di semua bidang adalah orang-orang yang bekerja karena hasrat yang kuat, bukan karena kewajiban atau keuntungan.

Kita semua pernah mendengar orang berkata, "Saya mengambil sebuah pekerjaan yang saya benci dengan maksud untuk menghasilkan banyak uang, sehingga suatu hari saya bisa berhenti dan kemudian melakukan apa yang saya suka lakukan." Ini merupakan kesalahan besar. Jangan menyia-nyiakan kehidupan Anda dalam pekerjaan yang tidak mengekspresikan hati Anda. Ingatlah, hal -hal terbesar di dalam kehidupan bukanlah benda-benda. Makna jauh lebih penting dari pada uang. Manusia terkaya di dunia pernah berkata, "Lebih baik sedikit barang dengan disertai takut akan TUHAN daripada banyak harrta dengan disertai kecemasan." Jangan puas hanya dengan meraih kehidupan yang baik," karena kehidupan yang baik tidaklah cukup baik. Akhirnya kehidupan yang baik itu tidak memuaskan. Anda bisa memilki banyak hal untuk melandasi hidup dan tetap tidak memiliki apapun untuk menjadi tujuan hidup. Tujuan, dan bukannya "kehidupan yang lebih baik", yakni melayani Allah dengan cara yang mengekspresikan hati Anda. Pikirkan apa yang senang Anda lakukan, yaitu keinginan apa yang Allah berikan kepada Anda untuk Anda lakukan, lalu lakukanlah itu bagi kemuliaan-Nya.

HARI KETIGA PULUH
BERPIKIR TENTANG TUJUAN SAYA

Pokok untuk Direnungkan
: Saya dibentuk untuk melayani Allah.

Ayat untuk dihafal: "Allah bekerja melalui berbagai orang dengan berbagai cara, tetapi Allah yang sama itulah yang mencapai tujuan-Nya melalui mereka semua."
1 Korintus 12:6 (Ph)

Pertanyaan untuk Dipikirkan: Bagaimana saya bisa melihat diri saya secara penuh kerinduan melayani orang lain dan menyukai pekerjaan tersebut.
 
31

Memahami Shape Anda


Engkau membentuk bagian dalamku lebih dulu,
kemudian bagian luar; Engkau membentukku
di dalam kandungan ibuku.

Mazmur 139:13 (Msg)

Hanya Anda yang bisa menjadi Anda. Allah merancang kita masing-masing supaya tidak akan ada yang benar-benar serupa di dunia. Tidak seorang pun memiliki secara persis sama gabungan faktor-faktor yang membuat Anda unik. Ini berarti tidak ada orang lain di dunia yang akan pernah mampu memainkan peranan yang Allah rencanakan bagi Anda. Jika Anda tidak memberikan sumbangsih Anda yang unik bagi Tubuh Kristus, sumbangsih tersebut tidak akan ada. Alkitab berkata, "Ada bermacam-macam karunia rohani... bermacam-macam cara untuk melayani Tuhan...(dan) bermacam-macam kemampuan untuk mengerjakan pelayanan." Dalam bab sebelumnya, kita melihat dua faktor pertama dari SHAPE: karunia rohani Anda dan hati Anda.

Sekarang kita akan melihat faktor-faktor lain dari SHAPE Anda untuk melayani Allah. SHAPE: MENERAPKAN KEMAMPUAN-KEMAMPUAN ANDA Kemampuan Anda merupakan bakat-bakat alami yang dengannya Anda dilahirkan. Beberapa orang memiliki kemampuan alami dengan berkata-kata: mereka keluar dari kandungan sambil berbicara! Orang-orang lain memiliki kemampuan atletik secara alami, dengan keunggulandalam koordinasi fisik. Orang-orang lainnya bagus dalam matematika atau musik atau mekanika.

Ketika Allah hendak menciptakan Kemah Suci dan seluruh peralatan untuk ibadah. Dia menyediakan para seniman dan pengrajin yang dibentuk dengan "keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan, untuk membuat berbagai rancangan... dan untuk bekerja dalam segala macam pekerjaan." Saat ini Allah tetap memberikan kemampuan-kemampuan ini dan ribuan lainnya, sehingga manusia bisa melayani Dia.

Semua kemampuan kita berasal dari Allah.

Bahkan kemampuan-kemampuan yang digunakan untuk berbuat dosa merupakan pemberian Allah; hanya saja kemampuan-kemampuan tersebut disalahgunakan atau diselewengkan. Alkitab mengatakan, "Allah memberikan kepada tiap-tiap kita kemampuan untuk mengerjakan hal-hal tertentu dengan baik." Karena kemampuan-kemampuan alami Anda berasal dari Allah, kemampuan-kemampuan tersebut sama penting dan sama "rohaninya" dengan karunia-karunia rohani Anda. Perbedaan satu-satunya ialah bahwa kemampuan-kemampuan tersebut diberikan kepada Anda saat kelahiran.

Salah satu alasan yang paling umum yang diberikan orang untuk tidak melayani ialah "Aku tidak memiliki kemampuan apapun untuk melayani." Ini tidak masuk akal. Anda memiliki puluhan, mungkin ratusan, kemampuan yang belum disentuh, dikenali, dan dipakai yang sedang berbaring tidur di dalam diri Anda. Banyak penelitian menunjukkan bahwa rata-rata orang memiliki antara 500 sampai 700 keterampilan dan kemampuan yang berbeda, jauh lebih banyak dari pada yang Anda sadari.

Misalnya, otak Anda bisa menyimpan 100 triliun fakta. Pikiran Anda bisa menangani 15.000 keputusan per detik, sebagaimana halnya ketika sistem pencernaan Anda sedang bekerja. Hidung Anda bisa mencium lebih dari 10.000 bau yang berbeda. Sentuhsn Anda bisa mendeteksi sesuatu yang kecilnya 1/25.000 inci, dan lidah Anda bisa mengecap satu bagian kina dalam 2juta bagian air. Anda merupakan sekumpulan kemampuan yang luar biasa, ciptaan Allah yang menakjubkan. Bagian dari tanggung jawab gereja adalah mengenali dan memakai kemampuan Anda untuk melayani Allah.

Setiap kemampuan bisa dipakai untuk kemuliaan Allah. Paulus berkata, "Apa pun yang Saudara lakukan, lakukanlah semuanya itu untuk memuliakan Allah." Alkitab berisis contoh-contoh dari beragam kemampuan yang Allah pakai untuk kemuliaan-Nya. Berikut ini hanya beberapa dari yang disebutkan dalam Alkitab; kemampuan artistik, kemampuan arsitektur, melayani, membuat roti, membuat perahu, membuat permen, berdebat, merancang, merempah-rempahi, menenun, memahat, bertani, nelayan, berkebun, memimpin, mengelola, tukang batu, menggubah musik, membuat senjata, jahit-menjahit, melukis, menanam, berfilsafat, mekanika, menciptakan, tukang kayu, berlayar, memasarkan, menjadi tentara, menjahit, mengajar, menulis sastra dan puisi. Alkitab mengatakan, "Ada bermacam-macam kemampuan untuk mengerjakan pelayanan, tetapi Allah yang sama memberikan kemampuan kepada semua orang demi pelayanan khusus mereka." Allah memiliki sebuah tempat di dalam Gereja-Nya di mana spesialisasi Anda bisa bersinar dan Anda bisa mengubah keadaan. Terserah Anda untuk menemukan tempat itu.

Allah memberikan kepada beberapa orang kemampuan untuk menghasilkan banyak uang. Musa mengatakan kepada bangsa Israel, "Tetapi haruslah engkau ingat kepada TUHAN, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan." Orang-orang dengan kemampuan ini bagus dalam membangun bisnis, membuat perjanjian atau pemasaran, dan meneguk keuntungan. Kalau Anda memiliki kemampuan bisnis, Anda harus memakainya untuk kemuliaan Allah. Bagaimana? Pertama, sadari bahwa kemampuan Anda berasal dari Allah dan berilah Dia pujian. Kedua, gunakan bisnis Anda untuk melayani kebutuhan orang lain dan untuk menyampaikan iman Anda kepada orang yang belum percaya. Ketiga, kembalikan setidaknya sepersepuluh (10 persen) dari keuntungan kepada Allah sebagai tindakan penyembahan. Akhirnya, tetapkan tujuan Anda sebagai Pembangun Kerajaan dan bukan sekadar Pembangun Kekayaan. Saya akan menjelaskan hal ini dalam bab 34.

Apa yang mampu saya kerjakan, Allah ingin saya kerjakan. Anda merupakan satu-satunya manusia di dunia yang bisa memakai kemampuan-kemampuan Anda. Tidak ada orang lain yang bisa memainkan peranan Anda, karena mereka tidak memiliki bentuk unik yang telah Allah berikan kepada Anda. Alkitab mengatakan bahwa Allah memperlengkapi Anda "dengan segala hal yang Saudara perlukan untuk melakukan kehendak-Nya." Untuk menemukan kehendak Allah bagi kehidupan Anda, Anda perlu dengan sungguh-sungguh menguji dalam hal apa Anda bagus dan dalam hal apa Anda kurang. Jika Allah belum memberi Anda kemampuan untuk menjadi seorang penyanyi Opera. Allah tidak akan pernah meminta Anda mengabdikan kehidupan Anda untuk suatu tugas yang untuknya Anda tidak memiliki talenta. Sebaliknya, kemampuan-kemampuan yang memang Anda miliki merupakan petunjuk kuat tentang apa yang Allah ingin Anda lakukan dengan kehidupan Anda. Kemampuan-kemampuan tersebut merupakan petunjuk untuk mengenali kehendak Allah bagi Anda. Jika Anda bagus dalam merancang atau merekrut atau menggambar atau mengorganisasi, bagaimanapun juga adalah aman untuk menduga bahwa rencana Allah bagi kehidupan Anda meliputi keterampilan tersebut. Allah tidak menyia-nyiakan kemampuan-kemampuan; Dia mencocokkan panggilan kita dengan kemampuan kita. Kemampuan-kemampuan Anda tidak diberikan hanya untuk mendapatkan penghasilan; Allah memberikannya kepada Anda untuk pelayanan Anda. Petrus berkata, "Allah telah memberikan bakat-bakat khusus kepada Saudara masing-masing. Pergunakanlah bakat-bakat itu untuk saling menolong dan salurkanlah berkat Allah yang bermacam-macam itu kepada orang lain."

Ketika menulis buku ini, hampir 7.000 orang sedang menggunakan kemampuan mereka dalam pelayanan di Gereja Saddleblack, dengan memberikan setiap jenis pelayanan yang bisa Anda bayangkan memperbaiki mobil-mobil sumbangan yang akan diberikan kepada orang yang membutuhkan; menemukan harga terbaik untuk pembelian-pembelian gereja; pertamanan; mengatur arsip; merancang seni; program-program dan bangunan; menyediakan perawatan kesehatan; menyediakan makanan; menggubah lagu; mengajar musik; menulis proposal-proposal sumbangan; melatih tim-tim, melakukan penelitian khotbah-khotbah atau menerjemahkannya; serta ratusan tugas khusus lainnya. anggota-anggota baru diberi tahu, "Apapun keahlian Anda, Anda harus bekerja bagi gereja Anda!"

SHAPE: MENGGUNAKAN KEPRIBADIAN ANDA

Kita tidak menyadari betapa benar-benar uniknya kita masing-masing. Molekul=molekul DNA bisa bersatu dengan sejumlah cara yang tak terbatas. Jumlah potensinya dari 10 sampai 2.400.000.000 kali. Angka ini merupakan peluang Anda untuk menemukan orang lain yang sama seperti Anda. Jika Anda hendak menulis angka dengan setiap angka nol yang kebarnya satu inci, Anda membutuhkan kertas yang panjangnya 37.000 mil!

Untuk menempatkannya dalam rasio, beberapa ahli menduga bahwa semua partikel di alam semesta mungkin kurang dari 10 dengan 76 angka nol di belakangnya, jauh lebih sedikit dari pada kemungkinan DNA Anda. Keunikan Anda merupakan sebuah fakta ilmiah dari kehidupan. Ketika Allah menjadikan Anda, Dia memcahkan cetakannya. Belum pernah ada, dan tidak akan pernah ada, satu orang yang sama seperti Anda. Jelas bahwa Allah menyukai keberagaman, lihat saja sekeliling! Dia menciptakan kita masing-masing dengan suatu kombinasi sifat-sifat kepribadian secara unik. Allah membuat orang-orang yang introver dan ekstrover. Dia membuat orang-orang yang menyukai rutinitas dan mereka yang menyukai variasi. Dia menjadikan sebagian orang "pemikir" dan yang lainnya "perasa." Beberapa orang bekerja dengan sangat baik ketika diberi tugas pribadi sementara yang lainnya bekerja lebih baik dengan sebuah tim. Alkitab mengatakan, "Allah bekerja melalui berbagai orang dengan berbagai cara, tetapi Allah yang sama itulah yang mencapai tujuan-Nya melalui mereka semua."

Alkitab memberi kita banyak bukti bahwa Allah memakai semua jenis kepribadian. Petrus adalah seorang sanguin. Paulus seorang kolerik. Yeremia seorang melankolik. Ketika Anda melihat perbedaan-perbedaan kepribadian di dalam dua belas murid, mudah untuk melihat mengapa mereka kadang mengalami konflik satu dengan yang lain. Tidak ada temperamen yang "benar" atau "salah" untuk pelayanan. Kita membutuhkan segala jenis kepribadian untuk menyeimbangkan gereja dan memberi rasa padanya. Dunia akan menjadi tempat yang sangat membosankan seandainya kita semua merupakan vanila hambar. Untunglah, orang-orang datang dari lebih dari 31 rasa.

Kepribadian Anda akan mempengaruhi bagaimana dan di mana Anda menggunakan karunia-karunia rohani dan kemampuan Anda. Misalnya, dua orang mungkin memiliki karunia penginjilan yang sama,tetapi jika salah satunya introver dan yang lain ekstrover, karunia tersebut akan diekspresikan dengan cara berbeda. Pengrajin kayu tahu bahwa lebih mudah untuk bekerja sesuai alur kayu ketimbang melawannya. Demikian juga, ketika Anda dipaksa untuk melayani dengan cara yang "tidak sebagaimana mestinya" untuk temperamen Anda, hal tersebut menimbulkan ketegangan dan ketidaknyamanan, membutuhkan usaha dan tenaga ekstra, dan menghasilkan kurang dari yang terbaik.

Karena itu, meniru pelayanan orang lain tidak pernah berhasil. Anda tidak memiliki kepribadian mereka. Selain itu, Allah membuat Anda untuk menjadi Anda! Anda bisa belajar dari teladan orang lain, tetapi Anda harus menyaring apa yang Anda pelajari melalui shape Anda sendiri. Saat ini ada banyak buku dan peralatan yang bisa membantu Anda memahami kepribadian Anda sehingga Anda bisa menentukkan bagaimana memakainya bagi Allah! Seperti gelas berwarna, kepribadian kita yang berbeda-beda mencerminkan tentang Allah dalam banyak warna dan pola. Hal ini memberkati keluarga Allah dengan kedalaman dan keragaman. Ini juga memberkati kita secara pribadi. Rasanya enak melakukan hal yang memang untuk itulah Allah menciptakan kita. Bila Anda melayani dengan cara yang sesuai dengan keprobadian yang Allah berikan kepada Anda, Anda mengalami kepenuhan, kepuasan, dan buah.

SHAPE: MEMANFAATKAN PENGALAMAN-PENGALAMAN ANDA

Anda telah dibentuk oleh pengalaman-pengalaman Anda di dalam kehidupan, yang sebagian besarnya di luar kendali Anda. Allah mengizinkan pengalaman-pengalaman itu untuk tujuan-Nya membentuk Anda. Ketika menentukan shape Anda untuk melayani Allah, Anda perlu menguji setidaknya enam jenis pengalaman dari masa lalu:

Pengalaman-pengalaman keluarga: Apa yang Anda pelajari ketika bertumbuh di dalam keluarga Anda?
Pengalaman-pengalaman pendidikan: Pelajaran-pelajaran apa yang Anda paling sukai di sekolah?
Pengalaman-pengalaman pekerjaan: Dalam pekerjaan-pekerjaan apakah Anda paling efektif dan paling nikmati?
Pengalaman-pengalaman rohani: Waktu manakah yang merupakan waktu-waktu Anda yang paling berarti bersama Allah?
Pengalaman-pengalaman pelayanan: Bagaimana Anda melayani Allah pada masa lalu?
Pengalaman-pengalaman yang menyakitkan: Dari masalah-masalah, luka hati, penderitaan, dan pencobaan apakah yang telah belajar?

Kategori terakhirlah, yaitu pengalaman-pengalaman yang menyakitkan, yang paling Allah pakai untuk mempersiapkan Anda bagi pelayanan. Allah tidak pernah membiarkan suatu luka hati terjadi tanpa suatu tujuan. Sebetulnya, pelayanan terbesar Anda kemungkinan besar berasal dari luka hati terbesar Anda. Siapakah yang bisa dengan lebih baik melayani orang tua dari anak yang mengalami sindrom Down ketimbang pasangan lain yang memiliki anak yang menderita penyakit serupa? Siapakah yang bisa dengan lebih baik menolong seorang pecandu alkohol untuk sembuh daripada seseorang yang sudah melawan barang haram itu dan menemukan kebebasan? Siapakah yang bisa dengan lebih baik menghibur seorang istri yang suaminya meninggalkannya untuk berselingkuh dari pada seorang wanita yang telah mengalami sendiri penderitaan itu?

Allah dengan sengaja mengizinkan Anda mengalami penderitaan-penderitaan yang menyakitkan untuk memperlengkapi Anda bagi pelayanan kepada orang lain. Alkitab mengatakan, "Ia menguatkan batin kami dalam setiap kesukaran yang kami alami, supaya dengan kekuatan yang kami terima dari Alah itu, kami pun dapat menguatkan batin semua orang yang dalam kesusahan." Jika Anda benar-benar rindu untuk dipakai oleh Allah, Anda harus memahami sebuah kebenaran yang luar biasa: Pengalaman-pengalaman yang paling Anda benci atau sesali dalam kehidupan Anda, yaitu pengalaman-pengalaman yang ingin Anda sembunyikan dan lupakan, merupakan pengalaman-pengalaman yang Allah ingin gunakan untuk menolong orang lain. Pengalaman-pengalaman itulah bidang pelayanan Anda!

Agar Allah memakai pengalaman-pengalaman Anda yang menyakitkan, Anda harus bersedia menceritakannya. Anda harus berhenti menutup-nutupinya, dan Anda harus dengan jujur mengakui kesalahan-kesalahan, kegagalan-kegagalan, dan ketakutan-ketakutan Anda. Melakukan hal ini bisa merupakan pelayanan Anda yang paling efektif. Orang-orang selalu lebih terdorong semangatnya bila kita menceritakan bagaimana kasih karunia Allah menolong kita di dalam kelemahan daripada bila kita membuat tentang kekuatan-kekuatan kita.

Paulus memahami kebenaran-kebenaran ini, sehingga dia jujur menceritakan masa-masa tertekan yang dia alami. Dia mengakui, "Saudara sekalian yang saya kasihi, saya kira ada baiknya kalau Saudara tahu mengenai kesulitan yang harus kami alami di Asia. Kami sungguh-sungguh tertindas, bingung dan putus asa, dan mengira kami akan mati dalam kesulitan-kesulitan itu. Kami merasa, bahwa ajal kami hampir sampai. Kami sadar, bahwa kami tidak berdaya menolong diri sendiri. Tetapi hal itu baik, sebab dengan demikian kami menyerahkan segala sesuatunya ke dalam tangan Allah. Hanya Dialah yang dapat menyelamatkan kami, karena orang mati sekalipun dapat dibangkitkan-Nya. Sesungguhnya, Ia menolong kami dan menyelamatkan kami dari kematian yang mengerikan. Kami yakin, bahwa Allah akan selalu menyelamatkan kami."

Seandainya Paulus tetap merahasiakan pengalaman kebimbangan dan tertekan itu, jutaan orang tidak akan pernah mendapatkan manfaat dari pengalaman tersebut. Hanya pengalaman yang diceritakan yang bisa menolong orang lain. Aldous Huxley mengatakan, "Pengalaman bukanlah apa yang terjadi pada Anda. Tetapi apa yang Anda lakukan dengan apa yang terjadi pada Anda." Apakah yang akan Anda lakukan dengan apa yang telah Anda alami? Jangan sia-siakan penderitaan Anda; gunakanlah itu untuk menolong orang lain.

Setelah kita melihat lima cara Allah membentuk Anda bagi pelayanan ini, saya berharap Anda lebih menghargai kedaulatan Anda dan memiliki gagasan yang lebih jelas tentang bagaimana Dia mempersiapkan Anda bagi tujuan melayani Dia. Memakai shape Anda merupakan rahasia untuk dapat melayani secara lengkap dan berhasil. Anda akan menjadi sangat efektif bila Anda menggunakan karunia-karunia rohani dan kemampuan-kemampuan Anda di bidang yang sesuai dengan kerinduan hati Anda, dan dengan cara yang paling bagus mengekspresikan kepribadian dan pengalaman-pengalaman Anda. Semakin cocok hal-hal itu, semakin sukses Anda jadinya.

HARI KETIGA PULUH SATU
BERPIKIR TENTANG TUJUAN SAYA


Pokok untuk Direnungkan: Tidak seorang pun bisa menjadi diri saya.

Ayat untuk dihafal: "Allah telah memberikan bakat-bakat khusus kepada Saudara masing-masing. Pergunakanlah bakat-bakat itu untuk saling menolong dan salurkanlah berkat-berkat Allah yang bermacam-macam itu kepada orang lain."
1 Petrus 4:10 (FAYH)

Pertanyaan untuk Dipikirkan: Kemampuan pemberian Allah atau pengalaman pribadi yang manakah yang bisa saya berikan kepada gereja saya?
 
32

Memakai Apa yang Telah
Allah Berikan kepada Anda


Karena kita ternyata diciptakan menjadi
semua bagian yang dibentuk secara indah dan
berfungsi secara mengagumkan dalam tubuh Kristus ini,
marilah kita maju terus dan menjadi apa yang
untuk itu kita diciptakan.

Roma 12:5 (Msg)

Keadaan dirimu merupakan pemberian Allah kepadamu;
apa yang kamu lakukan dengan dirimu merupakan
pemberianmu kepada Allah.

Peribahasa Denmark​

Allah patut menerima yang terbaik dari Anda.

Dia membentuk Anda untuk suatu tujuan, dan Dia berharap agar Anda mengerjakan yang terbaik dari apa yang telah diberikan kepada Anda. Dia tidak mau Anda khawatir atau iri tentang kemampuan yang tidak Anda miliki. Sebaliknya Dia ingin agar Anda memusatkan perhatian pada talenta-talenta yang telah Dia berikan kepada Anda untuk dipakai.

Pada saat Anda berupaya melayani Allah dengan cara-cara yang tidak dibentuk untuk Anda dapat mengerjakannya, rasanya seperti memaksakan pasak persegi masuk ke dalam lubang bundar. Hal ini membuat putus asa dan hasilnya terbatas. Juga menyia-nyiakan waktu Anda, talenta Anda, dan tenaga Anda. Pemanfaatan terbaik dari kehidupan Anda ialah melayani Allah dari shape Anda. untuk melakukannya, Anda harus menemukan shape Anda, belajar menerima dan menikmatinya, dan selanjutnya mengembangkannya secara maksimal.

MENEMUKAN SHAPE ANDA

Alkitab mengatakan, "Janganlah bertindak sembrono, melainkan carilah dan lakukan apa yang dikehendaki Tuhan dari Saudara." Jangan biarkan satu hari lagi berlalu. Mulailah menyelidiki dan memperjelas apa yang Allah maksudkan untuk keberadaan Anda dan pekerjaan Anda.

Mulailah dengan mengevaluasi karunia-karunia dan kemampuan-kemampuan Anda. Perhatikan, secara jujur dan lama, dalam hal apa Anda bagus dan dalam hal apa yang tidak. Paulus menasihati agar, "masing-masing menilai dirinya menurut kemampuan yang diberikan Allah" Buatlah sebuah daftar. Tanyailah pendapat yang jujur dari orang lain. Beri tahu mereka bahwa Anda sedang mencari kebenaran, bukan memancing pujian. Karunia-karunia rohani dan kemampuan-kemampuan alami selalu dipertegas oleh orang lain. Jika Anda mengira Anda diberi karunia untuk menjadi seorang pengajar atau penyanyi dan tidak ada orang lain yang setuju, cobalah terka mengapa itu. Jika Anda ingin tahu apakah Anda memiliki karunia kepemimpinan, lihat saja sekeliling Anda!

Jika tidak ada seorang pun yang mengikuti Anda, Anda bukanlah seorang pemimpin. Ajukan pertanyaan-pertanyaan seperti ini: Dalam bidang apakah saya melihat buah dalam kehidupan saya yang dipertegas oleh orang lain? Pada bidang apakah saya telah berhasil? Tes-tes karunia rohani dan pengecekan kemampuan bisa ada manfaatnya, tetapi kegunaannya terbatas. Pertama, tes-tes itu dibakukan, sehingga tidak memperhitungkan keunikan Anda. Kedua, tidak ada definisi-definisi dari karunia-karunia rohani yang diberikan di dalam Alkitab, sehingga semua definisi bersifat acak dan biasanya mewakili suatu pandangan denominasi. Masalah lainnya ialah semakin dewasa Anda, semakin besar kemungkinan bahwa Anda menunjukkan ciri-ciri khas sejumlah karunia. Anda mungkin melayani atau mengajar atau memberi dengan murah hati karena kedewasaan dan bukan karena karunia rohani Anda.

Cara terbaik untuk menemukan karunia-karunia dan kemampuan-kemampuan Anda adalah melakukan percobaan dengan berbagai bidang pelayanan. Saya bisa saja melakukan ratusan tes karunia dan kemampuan ketika muda dan tidak pernah menemukan bahwa saya diberi karunia mengajar karena saya tidak pernah melakukannya! Baru setelah saya mulai menerima kesempatan untuk berbicara saya melihat hasilnya, menerima penegasan dari orang lain, dan menyadari, "Allah telah memberi saya karunia untuk melakukan hal ini!"

Banyak buku menjelaskan proses penemuan itu secara terbalik. Mereka mengatakan, "Temukan karunia rohani Anda dan kemudian Anda akan tahu pelayanan apa yang seharusnya Anda miliki." Sebenarnya hal tersebut berlaku sebaliknya. Mulai saja melayani, melakukan percobaan dengan berbagai pelayanan, dan selanjutnya Anda akan menemukan karunia-karunia Anda. Sebelum Anda benar-benar terlibat dalam pelayanan, Anda tidak akan mengetahui dalam hal apa Anda bagus. Anda memiliki puluhan keterampilan dan karunia tersembunyi yang tidak Anda sadari karena Anda tidak pernah mencobanya. Jadi saya mendorong Anda untuk mencoba melakukan beberapa hal yang tidak pernah Anda kerjakan sebelumnya. Tidak peduli seberapa tuanya Anda, saya mendorong Anda untuk tidak pernah berhenti melakukan percobaan. Saya telah bertemu banyak orang yang menemukan talentanya yang tersembunyi dalam usia 70-an atau 80-an. Saya mengenal seorang wanita yang dalam usia 80-an berlari dan memenangkan perlombaan 10K dan baru menemukan bahwa beliau senang berlari pada usia 78!

Jangan coba-coba menyelidiki karunia-karunia Anda sebelum Anda bersedia melayani di suatu tempat. Mulai saja melayani. Anda menemukan karunia-karunia Anda dengan terlibat dalam pelayanan. Cobalah memimpin atau mengajar atau mengelola atau memainkan alat musik atau melayani anak-anak remaja. Anda tidak akan pernah mengetahui dalam bidang apa Anda bagus sebelum Anda mencobanya. Bila tidak berhasil, sebutlah itu sebuah "pencobaan," bukan sebuah kegagalan. Pada akhirnya Anda akan mengetahui dalam bidang apa Anda bagus.

Pertimbangkan hati Anda dan kepribadian Anda. Paulus menasihati, "Adakan penyelidikan yang seksama mengenai siapa dirimu dan pekerjaan yang telah diberikan kepadamu, lalu terjunlah sungguh-sungguh ke dalamnya" Sekali lagi, akan membantu kalau Anda mendapat umpan balik dari orang-orang yang sangat mengenal Anda. Ajukan kepada diri Anda pertanyaan-pertanyaan: Apakah yang paling senang saya lakukan? Kapankah saya merasa paling benar-benar hidup? Apakah yang sedang saya kerjakan ketika saya tidak ingat waktu? Apakah saya menyukai rutinitas atau variasi? Apakah saya senang melayani dengan sebuah tim atau sendirian? Apakah saya lebih introver atau ekstrover? Apakah saya pemikir atau perasa? Manakah yang lebih saya nikmati, bersaing ataukah bekerjasama?

Periksalah pengalaman-pengalaman Anda dan ambillah sari dari pelajaran-pelajaran yang telah Anda peroleh. Tinjau kembali kehidupan Anda dan pikirkan bagaimana kehidupan itu telah membentuk Anda. Musa menyuruh bangsa Israel, "Ingatlah sekarang apa yang kamu ketahui tentang TUHAN dari pengalamanmu." Pengalaman-pengalaman yang dilupakan tidaklah ada artinya; inilah alasan yang baik untuk menulis sebuah jurnal rrohani. Paulus khawatir bahwa orang-orang percaya di Galatia akan menyia-nyiakan penderitaan yang mereka alami. Dia mengatakan, "Percumakah saja semua yang sudah kalian alami itu? Masakan percuma!"

Kita jarang melihat tujuan baik Allah di dalam penderitaan atau kegagalan atau rasa malu sementara itu terjadi.

Ketika Yesus membasuh kaki Petrus, Dia berkata, "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak." Hanya meninjau hal-hal yang sudah terjadi kita dapat memahami bagaimana maksud Allah tentang sebuah kesulitan. Menarik sari pelajaran dari pengalaman-pengalaman Anda membutuhkan waktu. Saya menganjurkan agar Anda mengambil waktu satu akhir pekan penuh untuk mengadakan retret peninjauan kembali kehidupan, di mana Anda berhenti sebentar untuk melihat bagaimana Allah telah bekerja di dalam berbagai kesempatan yang menentukan dalam kehidupan Anda dan mempertimbangkan bagaimana Dia ingin menggunakan pelajaran-pelajaran tersebut untuk menolong orang lain. Ada berbagai sumber yang bisa menolong Anda melakukan hal ini.

MENERIMA DAN MENIKMATI SHAPE ANDA

Karena Allah mengetahui apa yang terbaik bagi Anda, seharusnya Anda dengan penuh ucapan syukur menerima cara-Nya meciptakan Anda. Alkitab mengatakan, "Siapakah kamu, hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada yang membentuknya: 'Mengapakah engkau membentuk aku demikian?' Apakah tukang periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya...?" Shape Anda secara dahsyat ditentukan oleh Allah bagi tujuan-Nya, jadi Anda jangan membencinya atau menolaknya. Sebaliknya daripada berusaha membentuk ulang diri Anda agar menjadi seperti orang lain, Anda perlu menikmati shape yang telah Allah berikan hanya kepada Anda. "Kristus telah memberikan kepada Anda masing-masing kecakapan yang khusus - apa saja yang diinginkan-Nya bagi kita dari perbendaharaan karunia-Nya yang melimpah-limpah."

Termasuk dalam menerima shape Anda ialah mengenali berbagai keterbatasan Anda. Tidak seorang pun bagus dalam segala bidang dan tidak seorang pun dipanggil untuk menjadi semuanya. Kita semua memiliki peran yang telah ditentukan. Paulus memahami bahwa panggilannya bukanlah untuk menyelesaikan segala sesuatu atau menyenangkan semua orang, melainkan untuk memusatkan perhatian hanya pada pelayanan tertentu yang untuk itu Allah telah membentuknya. Paulus mengatakan, "Tujuan kami ialah untuk tinggal di dalam batas-batas rencana Allah bagi kami."

Kata batas-batas menunjuk pada fakta bahwa Allah menugaskan setiap kita suatu bidang atau bentuk pelayanan. Shape Anda menentukan spesialisasi Anda. Bila kita berupaya untuk memperluas pelayanan kita melebihi apa yang untuknya kita sudah dibentuk, kita mengalami rasa tertekan. Sama seperti setiap pelari di dalam sebuah pertandingan diberi jalur berbeda untuk berlari, kita harus secara individu "berlari dengan sabar serta tekun dalam perlombaan yang disediakan oleh Allah di hadapan kita."

Jangan iri dengan pelari di jalur di samping Anda; pusatkan saja pehatian untuk menyelesaikan pertandingan Anda. Allah ingin agar Anda senang menggunakan shape yang telah Dia berikan kepada Anda. Alkitab berkata, "Pastikan untuk melakukan apa yang seharusnya kamu lakukan, karena kemudian kamu akan menikmati kepuasan pribadi karena telah melakukan pekerjaanmu dengan baik, dan kamu tidak perlu membanding-bandingkan dirimu dengan orang lain." Iblis akan berupaya mencuri sukacita pelayanan dari Anda dengan dua cara: dengan menggoda Anda untuk membandingbandingkan pelayanan Anda dengan orang lain, dan dengan menggoda Anda untuk mencocokkan pelayanan Anda dengan harapan orang lain. Dua-duanya merupakan jebakan mematikan yang akan membuat Anda beralih dari cara-cara pelayanan yang Allah maksudkan.

Kapanpun Anda kehilangan sukacita di dalam pelayanan, mulailah dengan mempertimbangkan apakah salah satu godaan ini merupakan penyebabnya.

Alkitab memperingatkan kita agar jangan pernah membandingkan diri kita dengan orang lain: "Setiap orang harus memeriksa sendiri apakah kelakuannya baik atau tidak. Kalau baik, ia boleh merasa bangga atas hal itu. Tetapi tidak usah ia membandingkannya dengan apa yang dilakukan orang lain." Ada dua alasan mengapa Anda jangan sekalipun berusaha membandingkan shape, pelayanan, dan hasil-hasil pelayanan Anda dengan orang lain. Pertama, Anda akan selalu bisa menemukan seseorang yang tampaknya melakukan pekerjaan yang lebih baik daripada Anda dan Anda akan menjadi kecil hati. Atau Anda akan selalu bisa menemukan seseorang yang tidak kelihatan seefektif Anda dan Anda akan menjadi sangat sombong. Sikap-sikap tersebut akan mengeluarkan Anda dari pelayanan dan merampok sukacita Anda. Paulus mengatakan adalah bodoh membanding-bandingkan diri kita sendiri dengan orang lain. Dia berkata, "Memang kami tidak berani menggolongkan diri kepada atau membandingkan diri dengan orang-orang tertentu yang memujikan diri sendiri. Mereka mengukur dirinya dengan ukuran mereka sendiri dan membandingkan dirinya dengan diri mereka sendiri. Alangkah bodohnya mereka!"

Parafrase Alkitab versi Message berkata, "Dengan semua usaha membandingkan dan menilai dan bersaing ini, mereka benar-benar tidak memahami maksudnya." Anda akan menemukan bahwa orang=orang yang tidak memahami shape Anda untuk pelayanan akan mengkritik Anda dan berupaya membuat Anda menyesuaikan diri dengan apa yang mereka pikir seharusnya Anda kerjakan. Abaikan mereka. Paulus sering kali harus menghadapi para pengkritik yang salah memahami dan memfitnah pelayanannya.

Tanggapan Paulus selalu sama: Hindari tindakan membanding-bandingkan, tolak pernyataan yang berlebihan, dan carilah hanya pujian Allah. Salah satu alasan mengapa Paulus dipakai begitu luar biasa oleh Allah adalah karena dia tidak mau dibelokkan oleh kritikan atau oleh tindakan membanding-bandingkan pelayanannya dengan orang lain atau oleh godaan untuk berdebat yang tidak berguna tentang pelayanannya. Sebagaimana dikatakan oleh John Bunyan, "Kalau hidup saya tidak berbuah, tidak masalah siapa yang memuji saya, dan jika hidup saya berbuah, tidak masalah siapa yang mengkritik saya."

TETAPLAH MENGEMBANGKAN SHAPE ANDA

Perumpamaan Yesus tentang talenta menggambarkan bahwa Allah ingin kita menggunakan sebaik-baiknya apa yang telah Dia berikan pada kita. Kita harus mengembangkan karunia-karunia dan kemampuan-kemampuan kita, tetap menjaga hati kita menyala-nyala, menumbuhkan karakter dan kepribadian kita, dan memperluas pengalaman kita sehingga kita akan menjadi lebih efektif di dalam pelayanan. Paulus menyuruh jemaat Filipi untuk "makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian" dan dia mengingatkan Timotius, "Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengabarkan karunia Allah yang ada padamu."

Jika Anda tidak melatih otot-otot Anda, otot itu menjadi lemah dan berhenti bertumbuh. Begitu juga, jika Anda tidak memanfaatkan kemampuan-kemampuan dan keterampilan yang telah Allah berikan kepada Anda, Anda akan kehilangannya. Yesus mengajarkan perumpamaan tentang talenta untuk menekankan kebenaran ini. Menunujuk pada pelayan yang gagal memakai satu talentanya, sang tuan berkata, "Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu!" Gagal memakai apa yang telah diberikan kepada Anda maka Anda akan kehilangannya. Gunakan kemampuan yang telah Anda peroleh dan Allah akan menambahnya. Paulus menyuruh TImotius, "Pergunakanlah dengan sungguh-sungguh kecakapan yang diberikan Allah kepadamu... Manfaatkanlah kecakapan-kecakapan itu."

Karunia apapun yang telah diberikan kepada Anda bisa diperluas dan dikembangkan melalui latihan. Misalnya, tidak seorang pun memperoleh karunia mengajar yang sudah berkembang lengkap. Tetapi dengan belajar, umpan balik, dan latihan, seorang pengajar yang "baik" bisa menjadi seorang pengajar yang lebih baik, dan dengan lewatnya waktu, bertumbuh menjadi seorang pengajar ahli. Jangan puas dengan karunia yang berkembang separuh. Kembangkan diri Anda sendiri dan belajarlah segala yang Anda bisa. "Hendaklah engkau berusaha sungguh-sungguh supaya diakui oleh Allah sebagai orang yang layak bekerja bagi-Nya. Berusahalah supaya engkau tidak malu mengenai pekerjaanmu."

Manfaatkanlah setiap kesempatan pelatihan untuk mengembangkan shape Anda dan pertajamlah keterampilan-keterampilan pelayanan Anda. Di surga kita akan melayani Allah selamanya. Sekarang, kita bisa mempersiapkan diri untuk pelayanan kekal tersebut dengan berlatih di bumi. Seperti para atlet mempersiapkan diri untuk Olimpiade, kita terus berlatih untuk hari besar itu: "Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi." Kita sedang bersiap-siap untuk menghadapi tanggung jawab dan upah abadi.

HARI KETIGA PULUH DUA
BERPIKIR TENTANG TUJUAN SAYA

Pokok untuk Direnungkan: Allah patut menerima apa yang terbaik dari diriku.

Ayat untuk dihafal: "Usahakanlah supaya engkau layak di hadapan Allah sebagai seorang yang tidak usah malu, yang berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu." 2 Timotius 2:15

Pertanyaan untuk Dipikirkan: Bagaimana saya bisa memanfaatkan dengan sebaik-baiknya apa yang telah Allah berikan kepada saya?
 
33

Bagaimana Pelayan yang Sejati
Bertindak

Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu,
hendaklah ia menjadi pelayanmu.

Markus 10:43

Kalian akan mengenal mereka dari hasil perbuatannya.
Matius 7:16 (BIS)​

Kita melayani Allah dengan melayani orang lain. Dunia mendefinisikan kebesaran dari segi kuasa, harta, martabat, dan kedudukan. Jika Anda bisa menuntut pelayanan dari orang lain berarti, Anda telah mencapai keberhasilan. Di dalam budaya melayani diri sendiri sekarang ini dengan mentalitas saya dulu, bertindak seperti seorang pelayan bukanlah sebuah konsep populer. Namun, Yesus mengukur kebesaran dari segi pelayanan, bukan status. Allah menentukan kebesaran Anda berdasarkan banyaknya orang yang Anda layani, bukan berdasarkan banyaknya orang yang melayani Anda. Ini begitu bertentangan dengan gagasan dunia tentang kebesaran sehingga kita sulit memahami arti pelayanan, apalagi melakukannya. Para murid berdebat tentang siapa yang layak menerima kedudukan yang paling terkemuka, dan 2.000 tahun kemudian, para pemimpin Kristen masih bersaing untuk memperoleh kedudukan dan tempat terkemuka di dalam gereja, denominasi, dan pelayanan yayasan-yayasan penginjilan.

Ribuan buku telah ditulis mengenai kepemimpinan, tetapi hanya sedikit tentang kepelayanan. Semua orang ingin memimpin; tidak ada yang ingin menjadi pelayan. Kita lebih suka menjadi jenderal daripada prajurit biasa. Bahkan orang-orang Kristen ingin menjadi "pemimpin dan pelayan," bukan hanya pelayan saja. Tetapi menjadi serupa dengan Kristus berarti menjadi seorang pelayan. Begitulah Yesus menyebut diri-Nya sendiri. Walaupun mengetahui bahwa shape Anda penting untuk melayani Allah, memiliki hati seorang pelayan lebih penting. Ingatlah, Allah membentuk Anda untuk pelayanan, bukan untuk mementingkan diri sendiri. Tanpa hati seorang pelayan, Anda akan tergoda untuk menyalahgunakan shape Anda bagi tujuan pribadi. Anda juga akan tergoda untuk memakainya sebagai suatu dalih untuk membebaskan diri dari kewajiban memenuhi beberapa kebutuhan.

Allah sering kali menguji hati kita dengan meminta kita untuk melayani dengan cara-cara yang bukan untuknya kita dibentuk. Jika Anda melihat seseorang jatuh ke dalam kubangan, Allah berharap agar Anda menolongnya keluar, bukan berkata, "Saya tidak memiliki belas kasihan atau pelayanan." Sekalipun Anda mungkin tidak dikarunia untuk sebuah tugas tertentu. Anda mungkin dipanggil untuk melakukanya jika tak ada seorang pun yang dikaruniai untuk melakukan tuhas itu.

Pelayanan utama Anda seharusnya berada di dalam wilayah shape Anda, tetapi pelayanan tambahan Anda ada di mana pun Anda dibutuhkan pada saat itu. Shape Anda menunjukkan pelayanan Anda, tetapi hati pelayan Anda akan menunjukkan kedewasaan Anda. Tidak ada talenta atau karunia khusus yang dibutuhkan untuk tetap tinggal setelah sebuah pertemuan guna membersihkan sampah atau membereskan kursi. Semua orang bisa menjadi seorang pelayan. Satu-satunya hal yang dibutuhkan ialah karakter. Adalah mungkin untuk melayani di gereja seumur hidup tanpa pernah menjadi seorang pelayan. Anda harus memiliki hati pelayan. Bagaimana Anda bisa tahu bahwa Anda memiliki hati seorang pelayan? Yesus mengatakan, "Kalian akan mengenal mereka dari hasil perbuatannya."

Pelayan-pelayan sejati memberikan diri mereka untuk melayani. Para pelayan tidak memenuhi waktu mereka dengan berbagai pencarian lain yang bisa membatasi kesiapsediaan mereka. Mereka ingin siap untuk melompat ke dalam pelayanan bila dipanggil. Seperti hatinya tentara, seorang pelayan harus selalu siap untuk tugas: "Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya." Jika Anda hanya melayani ketika pelayanan itu menyenangkan bagi Anda, Anda bukanlah seorang pelayan sejati. Pelayan-pelayan sejati melakukan apa yang diperlukan, bahkan ketika rasanya tidak nyaman.

Apakah Anda siap sedia untuk Allah setiap saat? Bisakah Dia mengacaukan rencana-rencana Anda tanpa Anda menjadi terganggu? Sebagai seorang pelayan, Anda tidak bisa memilih-milih kapan atau di mana Anda akan melayani. Menjadi seorang pelayan berarti menyerahkan hak untuk mengendalikan jadwal Anda dan mengizinkan Allah untuk menyelanya kapan saja Dia membutuhkan. Jika Anda mau mengingatkan diri Anda sendiri pada setiap permulaan hari bahwa Anda adalah pelayan Allah, gangguan tidak akan membuat Anda begitu frustasi, karena jadwal Anda ialah apa pun yang ingin Allah bawa ke dalam kehidupan Anda. Para pelayan melihat gangguan sebagai penugasan ilahi untuk pelayanan dan senang atas kesempatan untuk berlatih melayani.

Pelayan-pelayan sejati memperhatikan kebutuhan. Para pelayan selalu siap sedia untuk berbagai cara menolong orang lain. Ketika mereka melihat sebuah kebutuhan, mereka memanfaatkan saat tersebut untuk memenuhinya, sama seperti yang Alkitab perintahkan kepada kita: "Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman." Bila Allah menempatkan seorang yang membutuhkan pertolongan tepat di depan Anda, Dia sedang memberi Anda kesempatan untuk bertumbuh di dalam pelayanan. Perhatikan bahwa Allah mengatakan kebutuhan keluarga gereja Anda harus diutamakan, bukan ditempatkan di bagian bawah dari daftar "hal-hal untuk dilakukan" yang Anda miliki.

Kita kehilangan banyak kesempatan untuk melayani karena kita kurang peka dan sigap. Kesempatan-kesempatan besar untuk melayani tidak pernah ada untuk selamanya. Kesempatan-kesempatan itu berlalu dengan cepat, kadang tidak pernah kembali lagi. Anda mungkin hanya mendapatkan satu kesempatan untuk melayani seorang tersebut, jadi ambillah manfaat dari kesempatan itu, "Janganlah menyuruh sesamamu menunggu sampai besok, kalau pada saat ini juga engkau dapat menolongnya." John Wesley merupakan hamba Allah yang luar biasa. Motonya ialah "Kerjakan semua hal baik yang Anda bisa,dengan semua sarana yang Anda bisa, dengan semua cara yang Anda bisa, di semua tempat yang Anda bisa, pada semua waktu yang Anda bisa, kepada semua orang yang Anda bisa, sepanjang yang Anda bisa." Itulah kebesaran. Anda bisa mulai dengan mencari tugas-tugas kecil yang tidak seorang pun ngin kerjakan. Kerjakan hal-hal kecil ini seolah-olah hall-hal besar, karena Allah sedang mengamati.

Pelayan-pelayan sejati melakukan yang terbaik dengan apa yang mereka miliki. Para pelayan tidak mencari-cari alasan, menunda, atau menunggu keadaan-keadaan yang lebih baik. Para pelayan tidak pernah berkata, "Nanti suatu hari" atau "Bila waktunya tepat." Mereka melakukan saja apa yang perlu dilakukan. Alkitab berkata, "Siapa menunggu sampai angin dan cuaca sempurna, tak akan menanam dan tidak pula memetik hasilnya." Allah berharap agar Anda melakukan apa yang Anda bisa, dengan apa yang Anda miliki, di manapun Anda. Pelayanan yang kurang sempurna selalu lebih baik daripada rencana terbaik yang tidak dilaksanakan. Salah satu alasan mengapa banyak orang tidak pernah melayani adalah karena mereka takut mereka tidak cukup baik untuk melayani.

Mereka mempercayai kebohongan bahwa melayani Allah hanyalah bagi orang-orang hebat. Beberapa gereja mendorong mitos ini dengan membuat "kesempurnaan" sebagai sebuah idola, yang membuat orang-orang dengan talenta rata-rata ragu untuk terlibat. Anda mungkin telah mendengar pernyataan, "Jika hal tersebut tidak bisa dikerjakan dengan sempurna, jangan melakukannya."

Yesus tidak pernah mengatakan demikian! Yang sebenarnya ialah, hampir segala sesuatu yang%2
 
34

Berpikir Seperti Seorang Hamba
atau Pelayan

Hambaku Kaleb berbeda pikirannya dan
mengikuti aku dengan sepenuhnya.

Bilangan 14:24 (NCV)

Berpikirlah mengenai dirimu sama seperti
pikiran Yesus Kristus tentang Diri-Nya.

Filipi 2:5 (Msg)​

Pelayanan berawal di dalam pikiran Anda.

Untuk menjadi seorang pelayan atau hamba dibutuhkan perubahan mental, suatu perubahan di dalam sikap Anda. Allah selalu lebih tertarik pada mengapa kita mengerjakan sesuatu ketimbang pada apa yang kita kerjakan. Sikap lebih berarti daripada pencapaian. Raja Amazia kehilangan perkenan Allah karena "Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, hanya tidak dengan segenap hati." Pelayan-pelayan sejati melayani Allah dengan cara berpikir yang mengandung lima sikap.

Para pelayan lebih banyak memikirkan orang lain daripada diri mereka sendiri. Para pelayan mengutamakan orang lain, bukan diri mereka sendiri. Inilah kerendahan hati yang sejati: bukan menganggap diri kita kurang, melainkan kurang memikirkan diri kita sendiri. Mereka suka lupa pada diri mereka sendiri. Paulus berkata, "Lupakanlah dirimu cukup lama guna memberi bantuan." Inilah apa yang dimaksudkan dengan "kehilangan nyawa Anda," yaitu melupakan diri Anda dalam melayani orang lain. Ketika kita berhenti memfokus pada kebutuhan-kebutuhan kita sendiri, kita menjadi sadar akan kebutuhan-kebutuhan di sekeliling kita. Yesus "telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba." Kapankah kali terakhir Anda mengosongkan diri Anda sendiri demi kebaikan orang lain? Anda tidak bisa menjadi seorang pelayan jika Anda penuh dengan diri Anda sendiri. Hanya bila kita melupakan diri kita sendiri barulah kita melakukan hal-hal yang layak untuk diingat.

Sayangnya, benyak pelayanan kita sering kali merupakan pelayanan pada diri sendiri. kita melayani supaya orang lain menyukai kita, supaya dikagumi atau supaya kita mencapai tujuan-tujuan kita sendiri. Ini adalah manipulasi, bukan pelayanan. Sepanjang waktu kita benar-benar memikirkan tentang diri kita sendiri dan tentang seberapa menarik serta luar biasanya kita. Beberapa orang mencoba menggunakan pelayanan sebagai sarana tawar-menawar dengan Allah: "Saya akan melakukan ini bagi-Mu Tuhan, jika Engkau melakukan sesuatu bagiku." Pelayan-pelayan yang sejati tidak berusaha memanfaatkan Allah demi tujuan-tujuan mereka. Mereka membiarkan Allah memakai mereka untuk tujuan-tujuan-Nya.

Sifat melupakan diri sendiri, seperti halnya kesetiaan, sangatlah jarang. Dari semua orang yang Paulus kenal, Timotiuslah satu-satunya teladan yang bisa diacu oleh Paulus. Berpikir seperti seorang hamba atau pelayan sulit karena hal tersebut menantang masalah dasar dari kehidupan saya: Saya pada dasarnya egois. Saya sangat memikirkan diri saya. Itulah sebabnya kerendahan hati merupakan pergumulan sehari-hari, sebuah pelajaran yang harus saya pelajari kembali berulang-ulang kali. Kesempatan untuk menjadi seorang hamba atau pelayan menantang saya puluhan kali setiap hari di mana saya diberi pilihan untuk memutuskan antara memenuhi kebutuhan-kebutuhan saya atau kebutuhan orang lain. Penyangkalan diri merupakan inti dari kepelayanan.

Kita dapat mengukur hati pelayan dalam diri kita melalui cara kita memberi respons ketika orang lain memperlakukan kita seperti pelayan. Bagaimana reaksi Anda ketika Anda diterima biasa-biasa saja, diperintah, atau diperlakukan sebagai seorang yang tidak penting? Alkitab mengatakan, "Kalau seseorang memanfaatkanmu secara tidak adil, pakailah kesempatan itu untuk melatih kehidupan sebagai pelayan."

Para pelayan berpikir seperti penatalayan, bukan pemilik. Para pelayan ingatlah bahwa Allah memiliki segalanya. Di dalam Alkitab seorang penatalayan ialah seorang hamba yang dipercayai untuk mengelola harta. Sebagai seorang tawanan di Mesir, Yusuf merupakan seorang penatalayan yang baik. Potifar mempercayakan rumahnya kepada Yusuf.

Kemudian kepala penjara mempercayakan urusan penjara kepada Yusuf. Akhirnya Firaun mempercayakan keseluruhan bangsa ini kepadanya. Keadaan sebagai hamba dan penatalayan berjalan bersamaan, karena Allah ingin agar kita bisa diandalkan dalam keduanya. Alkitab berkata, "Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai." Bagaimana Anda mengurus kemampuan yang telah Allah percayakan kepada Anda?

Untuk menjadi seorang hamba atau pelayan sejati Anda harus menyelesaikan masalah keuangan di dalam kehidupan Anda. Yesus berkata, "Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan...Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." Dia tidak berkata, "Kamu seharusnya tidak," tetapi "Kamu tidak dapat." Hal tersebut mustahil. Hidup untuk pelayanan dan hidup untuk uang sama-sama merupakan tujuan-tujuan yang eksklusif. Manakah yang akan Anda pilih? Jika Anda seorang pelayan Allah, Anda tidak bisa bekerja sambilan untuk diri Anda sendiri. Seluruh waktu Anda adalah milik Allah. Dia menuntut komitmen penuh, bukan kesetiaan paruh waktu.

Uang memiliki potensi terbesar untuk menggantikan Allah di dalam kehidupan Anda. Banyak orang tidak melayani karena materialisme ketimbang karena hal lainnya. Mereka berkata, "Setelah saya mencapai sasaran-sasaran keuangan saya, saya akan melayani Allah." Ini merupakan keputusan bodoh yang akan mereka sesali selamanya. Bila Yesus menjadi Tuan Anda, uang melayani Anda, tetapi jika uang menjadi tuan Anda, Anda menjadi budaknya. Kekayaan tentu bukanlah dosa, tetapi gagal memanfaatkannya bagi kemuliaan Allah adalah dosa. Pelayan-pelayan Allah selalu lebih peduli pada pelayanan ketimbang uang.

Dalam Alkitab sangatlah jelas: Allah memakai uang untuk menguji kesetiaan Anda sebagai seorang pelayan. Karena itulah Yesus lebih banyak berbicara tentang uang daripada surga atau neraka. Dia mengatakan, "Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?" Cara Anda mengelola uang Anda mempengaruhi seberapa banyak Allah memberkati kehidupan Anda.

Dalam bab 31, saya menyebutkan dua jenis orang: Pembangun Kerajaan dan Pembangun Kekayaan. Keduanya diberi karunia untuk membuat suatu bisnis bertumbuh, membuat perjanjian atau penjualan, serta menghasilkan keuntungan. Pembangun Kekayaan terus mengumpulkan kekayaan bagi diri mereka sendiri tanpa peduli berapa banyak yang mereka hasilkan, tetapi Pembangun Kerajaan mengubah aturan main. Mereka tetap berusaha menghasilkan sebanyak mungkin uang, tetapi mereka melakukannya untuk memberikannya. Mereka menggunakan uang itu untuk mendanai gereja Tuhan dan misinya di dunia.Di gereja Saddleblack, kami memiliki sekelompok pejabat eksekutif dan pemilik bisnis yang sedang berusaha menghasilkan sebanyak mungkin agar mereka bisa memberikan sebanyak mungkin untuk memperlebar Kerajaan Allah. Saya mendorong Anda untuk berbicara dengan gembala sidang Anda dan memulai suatu kelompok Pembangun Kerajaan di dalam gereja Anda. Untuk bantuan lihatlah appendiks 2.

Para pelayan berpikir tentang pekerjaan mereka, bukan apa yang dikerjakan orang lain. Mereka tidak membanding-bandingkan, mengkritik, atau bersaing dengan pelayan atau pekerja pelayanan lainnya. Mereka terlalu sibuk melakukan pekerjaan yang telah Allah berikan kepada mereka. Persaingan di antara pelayan-pelayan Allah tidak masuk akal karena terlalu banyak alasan:

Kita semua berada dalam tim yang sama; sasaran kita ialah membuat Allah terlihat baik, bukan diri kita sendiri; kita telah diberi tugas-tugas yang berbeda; dan kita semua dibentuk secara unik. Paulus mengatakan, "Kita tidak akan membanding-bandingkan diri kita sendiri dengan orang lain seolah-olah salah satu dari kita lebih baik dan yang lainnya lebih buruk. Kita memiliki hal-hal yang jauh lebih menarik untuk dikerjakan dengan kehidupan kita. Kita masing-masing tidak ada duanya."

Tidak ada tempat bagi rasa iri hati yang picik di antara para pelayan. Ketika Anda sibuk melayani, Anda tidak memiliki waktu untuk mengkritik. Setiap waktu yang dihabiskan untuk mengkritik orang lain lebih baik digunakan untuk melayani. Ketika Marta mengeluh kepada Yesus bahwa Maria tidak membantu bekerja, Marta kehilangan hati pelayan dalam dirinya. Pelayan sejati tidak mengeluh tentang ketidakadilan, tidak memiliki kelompok yang mengasihani diri sendiri, dan tidak membenci mereka yang tidak melayani. Mereka hanya mempercayai Allah dan tetap melayani.

Tugas kita bukanlah menilai pelayan-pelayan Tuhan lainnya. Alkitab mengatakan, "Siapakah kamu, sehingga kamu menghakimi hamba orang lain? Entahkah ia berdiri, entahkah ia jatuh, itu adalah urusan tuannya sendiri." Juga bukan tugas kita membela diri kita sendiri terhadap kritikan. Biarkanlah Tuhan Anda menanganinya. Ikutilah teladan Musa, yang menunjukkan kerendahan hati sejati di depan lawannya, seperti juga Nehemia, yang tanggapannya terhadap para pengkritiknya hanyalah, "Aku tengah melakukan suatu pekerjaan yang besar...Untuk apa pekerjaan ini terhenti oleh sebab aku meninggalkannya dan pergi kepada kamu!"

Jika Anda melayani seperti Yesus, Anda bisa menduga akan dikritik. Dunia, dan bahkan banyak gereja, tidak memahami apa yang dihargai oleh Allah. Salah satu tindakan kasih yang paling indah yang ditunjukkan kepada Yesus dikritik oleh para murid. Maria mengambil benda yang paling berharga yang ia miliki, parfum yang mahal, dan menuangkannya ke kaki Yesus. Pelayanannya yang mewah disebut "pemborosan" oleh para murid, tetapi Yesus menyebutnya "perbuatan yang baik" dan itulah hal yang penting. Pelayanan Anda bagi Kristus tidak pernah merupakan pemborosan tidak peduli apa yang dikatakan oleh orang lain.

Para pelayan mendasarkan identitas mereka di dalam Kristus. Karena mereka ingat bahwa mereka dikasahi dan diterima oleh karena kasih karunia, para pelayan tidak harus membuktikan kelayakan mereka. Mereka dengan rela menerima pekerjaan-pekerjaan yang oleh orang-orang yang kurang percaya diri dianggap "tidak pantas" untuk mereka kerjakan. Salah satu teladan yang sangat luar biasa tentang melayani dari satu citra diri yang kokoh ialah tindakan Yesus yang membasuh kaki para murid. Membasuh kaki setara dengan menjadi seorang penyemir sepatu, sebuah pekerjaan yang tidak memiliki status. Namun Yesus tahu siapa Diri-Nya, jadi tugas tersebut tidak mengancam citra diri-Nya. Alkitab mengatakan, "Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah...Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya."

Jika Anda hendak menjadi seorang pelayan, Anda harus menaruh identitas Anda di dalam Kristus. Hanya orang-orang yang percaya diri yang bisa melayani. Orang-orang yang tidak percaya diri selalu khawatir tentang bagaimana mereka terlihat oleh orang lain. Mereka takut kelemahan-kelemahan mereka tersingkap dan mereka menyembunyikannya di bawah lapisan keangkuhan dan kepura-puraan yang bersifat melindungi. Semakin Anda tidak percaya diri, semakin Anda ingin agar orang lain melayani Anda, dan semakin Anda butuh penghargaan mereka. Henri Nouwen berkata, "Untuk melayani orang lain kita harus mati bagi mereka; yaitu, kita harus berhenti mengukur arti dan nilai kita dengan ukuran orang lain...jadi kita merasa bebas untuk berbelas kasihan." Ketika Anda mendasarkan nilai dan identitas Anda dalam hubungan Anda dengan Kristus, Anda akan dibebaskan dari harapan-harapan orang lain, dan itu memungkinkan Anda untuk benar-benar melayani mereka dengan yang terbaik.

Para pelayan tidak perlu menutupi dinding-dinding mereka dengan piagam dan penghargaan untuk membuktikan pelayanan mereka. Mereka tidak menuntut disapa dengan gelar, dan mereka tidak membungkus diri mereka dalam jubah superioritas. Para pelayan paham bahwa simbol-simbol status tidaklah perlu, dan mereka tidak mengukur nilai mereka dengan keberhasilan-keberhasilan mereka. Paulus mengatakan, "Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan."

Jika ada orang yang memiliki kesempatan seumur hidup untuk memamerkan kerabat-kerabatnya dan "menyebut nama kenalannya yang terkenal", itulah Yakobus, saudara tiri Yesus. Dia memiliki bukti kebenaran tentang bertumbuh bersama Yesus sebagai saudaranya. Namun, ketika memperkenalkan suratnya, dia hanya menunjuk pada dirinya sebagai "hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus." Semakin dekat Anda kepada Yesus, semakin sedikit Anda perlu untuk mempromosikan diri Anda sendiri.

Para pelayan memikirkan pelayanan sebagai sebuah kesempatan, bukan sebuah kewajiban. Mereka senang menolong orang, memenuhi kebutuhan-kebutuhan, dan mengerjakan pelayanan. Mereka "melayani TUHAN dengan sukacita." Mengapa mereka melayani dengan sukacita? Karena mereka mengasihi Tuhan, mereka bersyukur atas kasih karunia-Nya, mereka tahu bahwa melayani merupakan pemanfaatan kehidupan yang tertinggi, dan mereka tahu bahwa Allah telah menjanjikan satu pahala. Yesus berjanji, "Bapa akan menghormati dan memberi upah kepada orang yang melayani Aku." Paulus berkata, "Ia tidak melupakan apa yang kalian kerjakan bagi-Nya, dan kasih yang kalian tunjukkan kepada-Nya sewaktu menolong saudara-saudara seiman, dahulu dan sekarang."

Bayangkan apa yang bisa terjadi seandainya 10 persen saja dari semua orang Kristen di dunia bersungguh-sungguh berperan sebagai pelayan-pelayan yang sejati. Bayangkan semua hal baik yang bisa diselesaikan. Bersediakah Anda menjadi salah satunya? Tidak peduli berapa pun usia Anda, Allah memakai Anda jika Anda mulai bertindak dan berfikir seperti seorang pelayan. Albert Schweitzer berkata, "Orang-orang yang benar-benar bahagia hanyalah orang-orang yang telah belajar bagaimana melayani."

HARI KETIGA PULUH EMPAT BERPIKIR TENTANG TUJUAN SAYA

Pokok untuk Direnungkan: Untuk menjadi seorang pelayan saya harus berpikir seperti seorang pelayan.

Ayat untuk dihafal: "Hendaklah kalian berjiwa seperti Yesus Kristus" Filipi 2:5 (BIS)

Pertanyaan untuk Dipikirkan: Apakah saya biasanya lebih senang dilayani ataukah menemukan cara-cara untuk melayani orang lain?
 
35

Kuasa Allah didalam Kelemahan Anda

Memang kami adalah lemah..., tetapi kami akan hidup bersama-sama dengan Dia untuk kamu karena kuasa Allah.
2 Korintus 13:4

Aku menyertai engkau. Hanya itu yang kau perlukan.
Kuasa-Ku dapat diperlihatkan dengan jelas di dalam orang yang lemah
.
2 Korintus 12:9a (FAYH)​

Allah senang memakai orang-orang sederhana.
Semua orang memiliki kelemahan. Sesungguhnya, Anda memiliki sejumlah kelemahan dan ketidaksempurnaan: fisik, emosi, intelektual, dan rohani. Anda juga mungkin memiliki keadaan yang tidak bisa dikendalikan yang memperlemah Anda, seperti keterbatasan keuangan atau hubungan. Masalah yang lebih penting ialah apa yang Anda kerjakan dengan kelemahan-kelemahan ini. Biasanya kita menyangkali kelemahan kita, mebelanya, mencari dalil untuknya, menyembunyikannya, dan membencinya. Hal ini mencegah Allah menggunakannya dengan cara yang Dia inginkan.

Allah memiliki pandangan yang berbeda tentang kelemahan-kelemahan Anda. Dia berfirman, "Pikiran-pikiran-Ku dan jalan-jalan-Ku lebih tinggi daripada pikiran dan jalan-Mu," karena itu Dia sering bertindak dengan cara-cara yang sangat bertentangan dengan apa yang kita harapkan. Kita mengira bahwa Allah hanya ingin memakai kekuatan-kekuatan kita, padahal Dia juga ingin menggunakan kelemahan-kelemahan kita bagi kemuliaan-Nya.

Alkitab mengatakan, "Sebab memang Allah sengaja memilih... yang dianggap lemah oleh dunia ini, supaya orang-orang yang gagah perkasa menjadi malu." Kelemahan-kelemahan Anda bukanlah suatu kebetulan. Allah dengan sengaja mengizinkannya ada di dalam kehidupan Anda dengan tujuan untuk menunjukkan kuasa-Nya melalui Anda.

Allah tidak pernah terkesan dengan kekuatan atau kemampuan untuk mencukupi diri sendiri. Sesungguhnya, Dia tertarik kepada orang-orang yang lemah dan yang mengakui kelemahan mereka. Yesus menganggap pengakuan akan kebutuhan kita sebagai "miskin di hadapan Allah." Inilah sikap pertama yang Dia berkati.

Alkitab dipenuhi dengan contoh-contoh tentang bagaimana Allah senang memakai orang-orang biasa yang tidak sempurna untuk melakukan hal-hal yang luar biasa walaupun mereka mempunyai berbagai kelemahan. Jika Allah hanya memakai orang-orang yang sempurna, tidak akan pernah ada yang diselesaikan, karena tidak seorangpun dari kita yang tanpa kelemahan. Bahwa Allah memakai orang-orang yang tidak sempurna adalah berita yang menguatkan bagi kita semua.

Sebuah kelemahan, atau "duri" sebagaimana Paulus menyebutnya, bukanlah dosa atau kejahatan atau cacat karakter yang bisa Anda ubah, seperti makan berlebihan atau ketidaksabaran. Sebuah kelemahan ialah suatu keterbatasan yang Anda warisi atau tidak punya kuasa untuk mengubahnya. Itu bisa merupakan suatu keterbatasan fisik, seperti cacat, penyakit kronis, tenaga yang lemah secara alami. Bisa juga suatu keterbatasan emosional, seperti trauma, ingatan yang menyakitkan, keanehan kepribadian, atau temperamer bawaan. Atau bisa pula merupakan suatu keterbatasan bakat atau kecerdasan. Tidak semua kita merupakan orang-orang yang sangat cemerlang atau berbakat.

Bila Anda mengingat keterbatasan di dalam kehidupan Anda itu, Anda mungkin tergoda untuk menyimpulkan, "Allah tidak pernah bisa memakaiku." Tetapi Allah tidak pernah dibatasi oleh berbagai keterbatasan kita. Sebetulnya Allah senang menaruh kuasa-Nya yang besar ke dalam bejana-bejana biasa. Alkitab mengatakan, "Tetapi harta rohani yang indah itu kami bawa pada diri kami yang tidak berharga ini yang dibuat dari tanah. Dengan demikian nyatalah bahwa kebesaran kuasa itu terletak pada Allah dan bukan pada kami."

Seperti keramik biasa, kita mudah retak dan cacat serta pecah. Tetapi Allah akan memakai kita jika kita mengizinkan-Nya bekerja melalui kelemahan-kelemahan kita. Supaya hal tersebut terjadi, kita harus mengikuti teladan Paulus.

Akuilah kelemahan-kelemahan Anda. Akuilah ketidaksempurnaan Anda. Berhentilah berpura-pura memiliki semuanya, dan jujurlah tentang diri Anda sendiri. Daripada hidup dalam penyangkalan atau membuat alasan-alasan, ambillah waktu untuk mengenali kelemahan-kelemahan pribadi Anda. Anda bisa membuat daftar kelemahan-kelemahan tersebut.

Dua pengakuan terkenal di dalam Perjanjian Baru menggambarkan apa yang kita butuhkan untuk kehidupan yang sehat. Yang pertama adalah pengakuan Petrus yang berkata kepada Yesus, "Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!" Pengakuan kedua adalah pernyataan Paulus, yang berkata kepada para penyembah berhala, "Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu." Jika Anda ingin agar Allah memakai Anda, Anda harus mengenal siapa Allah dan mengenal siapa Anda. Banyak orang Kristen, khususnya para pemimpin, melupakan kebenaran yang kedua itu bahwa: Kita hanyalah manusia! Jika dibutuhkan suatu krisis untuk membuat Anda mengakuinya, Allah tidak akan ragu-ragu untuk mengizinkan krisis itu terjadi, karena Dia mengasihi Anda.

Senanglah di dalam kelemahan-kelemahan Anda. Paulus mengatakan, "Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan... oleh karena Kristus." Mulanya hal ini tidak masuk akal. Kita ingin dibebaskan dari kelemahan-kelemahan kita, bukan senang dengannya! Tetapi rasa senang adalah ekspresi iman di dalam kebaikan Allah. Senang berarti mengatakan, "Tuhan, aku percaya Engkau mengaishiku dan Engkau tahu apa yang terbaik bagiku."

Paulus memberi kita beberapa alasan untuk senang di dalam kelemahan bawaan kita. Pertama, kelemahan-kelemahan menyebabkan kita bergantung kepada Allah. Dengan menunjuk pada kelemahannya sendiri, yang Allah tolak untuk singkirkan, Paulus berkata, "Saya tidak berkecil hati mengenai 'duri itu'... Sebab apabila saya lemah, saya menjadi kuat. Makin sedikit yang saya miliki, makin banyak saya menggantungkan diri kepada-Nya." Kapanpun Anda merasa lemah, Allah sedang mengingat Anda untuk bergantung kepada-Nya.

Kelemahan-kelemahan kita juga mencegah kesombongan. Kelemahan-kelemahan itu menjaga kita tetap rendah hati. Paulus mengatakan, "Jadi supaya aku tidak menjadi sombong, aku diberi suatu penghalang untuk membuatku tetap ingat akan keterbatasanku." Sering kali Allah menyertakan kelemahan utama pada suatu kekuatan utama untuk menjaga agar ego kita tetap terkendali. Sebuah keterbatasan bisa bertindak sebagai pengatur yang menjaga kita untuk tidak melangkah terlalu cepat dan berlari mendahului Allah.

Ketika Gideon merekrut 32.000 tentara untuk memerangi orang-orang Median, Allah memotongnya sampai tinggal hanya 300 orang, sehingga menghasilkan pertarungan 450 lawan 1 ketika mereka keluar untuk berperang melawan 135.000 prajurit musuh. Ini tampaknya merupakan resep untuk menuju bencana, tetapi Allah melakukannya supaya bangsa Israel bisa mengetahui bahwa kuasa Allahlah yang menyelamatkan mereka, bukan kekuatan mereka sendiri.

Kelemahan-kelemahan kita juga mendorong diadakannya persekutuan antara orang-orang percaya. Sementara kekuatan melahirkan semangat untuk berdiri sendiri ("Aku tidak membutuhkan orang lain"), keterbatasan-keterbatasan kita menunjukkan betapa kita sangat saling membutuhkan. Bila kita merajut benang lemah kehidupan kita bersama, sebuah tali yang sangat kuat tercipta. Vance Havner bergurau, "Orang-orang Kristen, seperti butiran-butiran salju, bersifat lemah, tetapi ketika mereka bersatu, mereka bisa menghentikan lalu lintas." Yang terpenting, kelemahan-kelemahan kita meningkatkan kemampuan kita untuk bersimpati dan melayani. Kita akan jauh lebih bisa berbelas kasihan dan menerima kelemahan orang lain.

Allah ingin Anda melakukan pelayanan seperti Kristus di dunia. Ini berarti orang-orang lain akan menemukan kesembuhan melalui luka-luka Anda. Pesan kehidupan Anda yang terbesar dan pelayanan Anda yang paling efektif berasal dari luka Anda yang terdalam. Hal-hal yang paling memalukan Anda, dan paling berat untuk Anda ceritakan adalah sarana-sarana yang Allah bisa gunakan dengan sangat luar biasa untuk memulihkan orang lain.

Misionaris besar Hudson Taylor mengatakan, "Semua orang besar Allah adalah orang-orang lemah." Kelemahan Musa adalah sifat pemarahnya. Itu yang membuatnya membunuh seorang Mesir, memukul batu yang seharusnya dia hanya berbicara kepada batu itu, dan memecahkan loh batu yang berisi Sepuluh Perintah Allah. Namun Allah mengubah Musa menjadi "seorang yang bersifat lembut hatinya."

Kelemahan Gideon adalah rasa rendah diri dan sangat tidak percaya diri, tetapi Allah mengubahnya menjadi seorang "pahlawan yang gagah berani." Kelemahan Abraham ialah ketakutan. Bukan sekali, tetapi dua kali, dia menyatakan istrinya sebagai saudaranya untuk melindungi dirinya. Tetapi Allah mengubah Abraham menjadi "bapa semua orang percaya." Petrus yang meledak-ledak, dan cepat bimbang menjadi "batu karang," Daud yang melakukan perzinahan menjadi "seorang yang berkenan di hati-Ku" dan Yohanes, salah seorang dari "Anak-anak Gurun" yang sombong itu menjadi "Rasul Kasih."

Daftar tersebut bisa berlanjut. "Akan makan waktu terlalu lama untuk menuliskan cerita-cerita tentang iman... Barak, Simson, Yefta, Daud, Samuel, dan semua nabi...kelemahan-kelemahan mereka telah diubah menjadi kekuatan." Allah ahli dalam mengubah kelemahan menjadi kekuatan. Dia ingin mengambil kelemahan terbesar Anda dan mengubahnya.

Ceritakanlah dengan jujur kelemahan-kelemahan Anda. Pelayanan diawali dengan keterbukaan. Semakin Anda meruntuhkan benteng Anda, menyingkapkan topeng Anda, dan menceritakan pergumulan-pergumulan Anda, Allah semakin mampu memakai Anda untuk melayani orang lain. Paulus memberikan contoh keterbukaan di dalam semua suratnya. Dia secara terus terang menceritakan

* Kegagalan-kegagalannya: "Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat."
* Perasaan-perasaannya: "Segala yang saya rasakan telah saya kemukakan kepada Saudara."
* Keputusasaannya: "Penderitaan yang kami tanggung itu terlalu berat menekan kami, sehingga kami sudah tidak mengharap lagi akan hidup."
* Ketakutan-ketakutannya: "Aku juga telah datang kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar." Tentu saja keterbukaan berisiko. Mengurangi benteng Anda dan membuka kehidupan Anda pada orang lain bisa menakutkan.

Ketika Anda mengungkapkan berbagai kegagalan, perasaan, keputusasaan, dan ketakutan Anda, risikonya adalah Anda ditolak. Tetapi keuntungannya sebanding dengan risikonya. Keterbukaan memrdekakan secara emosi. Membuka diri membuat teanan berkurang, kecemasan-kecamasan Anda hilang, dan merupakan langkah pertama menuju kemerdekaan. Kita telah melihat bahwa Allah "memberi kasih karunia kepada orang- orang yang rendah hati," tetapi banyak orang salah paham mengenai kerendahan hati. Kerendahan hati bukanlah merendahkan diri Anda atau menyangkali kekuatan Anda, melainkan jujur tentang kelemahan-kelemahan Anda. Semakin jujur Anda, semakin banyak kasih karunia Allah yang Anda dapatkan.

Anda juga akan menerima anugerah dari orang lain. Keterbukaan adalah sifta yang membuat banyak orang disukai , kita secara alamiah tertarik pada orang-orang yang rendah hati. Sifat suka berkata muluk-muluk menimbulkan rasa tidak senang, tetapi otentisitas membuat orang tertarik dan keterbukaan adalah jalan menuju keakraban.

Karena itulah Allah ingin memakai kelemahan-kelemahan Anda, bukan hanya kekuatan-kekuatan Anda. Jika yang orang lihat hanyalah kekuatan-kekuatan Anda, mereka menjadi patah semangat dan berpikir, "Yah, baik baginya, tetapi aku tidak akan pernah bisa melakukan itu." Tetapi ketika mereka nelihat Allah yang memakai Anda di balik kelemahan-kelemahan Anda, hal tersebut mendorong mereka untuk berpikir, "Mungkin Allah bisa memakaiku!"

Kekuatan-kekuatan kita menimbulkan persaingan, tetapi kelemahan-kelemahan kita menciptakan komunitas. Pada satu titik dalam kehidupan Anda, Anda harus memutuskan apakah Anda ingin mengesankan bagi orang atau mempengaruhi orang. Anda bisa mengesankan orang dari kejauhan, tetapi Anda harus berada dekat untuk mempengaruhi mereka, dan ketika Anda melakukan itu, mereka akan mampu melihat kelemahan-kelemahan Anda. Tidak ada apa-apa. Sifat yang paling penting untuk kepemimpinan bukanlah kesempurnaan, melainkan kredibilitas. Orang harus bisa emmpercayai Anda, kalau tidak mereka tidak akan mengikuti Anda. Bagaimana Anda membangun kredibilitas? Bukan dengan berpura-pura sempurna, tetapi dengan bersifat jujur.

Kemuliaan di dalam kelemahan-kelemahan Anda. Paulus mengatakan, "Saya hanya akan membanggakan betapa lemahnya saya dan betapa besarnya Allah yang menggunakan kelemahan seperti itu bagi kemuliaan-Nya." Sebaliknya daripada berpura-pura percaya diri dan tak terkalahkan, pandanglah diri Anda sebagai sebuah piala anugerah,. Pada saat Iblis menunjukkan kelemahan-kelemahan Anda, setujulah dengannya dan penuhi hati Anda dengan pujian kepada Yesus, yang "memahami setiap kelemahan kita." dan kepada Roh Kudus, yang "membantu kita dalam kelemahan kita." Namun, kadang kala Allah mengubah sebuah kekuatan menjadi kelemahan untuk memakai kita lebih hebat lagi. Yakub merupakan seorang manipulator yang menghabiskan hidupnya dengan tipu muslihat dan kemudian lari dari akibat-akibatnya. Suatu malam dia bergumul dengan Allah dan berkata, "Aku tidak akan membiarkan Engkau pergi jika Engkau tidak memberkati aku." Allah berkata, "Baiklah," tetapi kemudian Dia memukul sendi pangkal paha Yakub sehingga terpelecok. Apa maknanya?

Allah menyentuh kekuatan Yakub (otot paha merupakan yang terkuat di dalam tubuh) dan mengubahnya menjadi kelemahan. Semenjak itu, Yakub berjalan dengan pincang supaya dia tidak pernah bisa melarikan diri lagi. Hal itu mendorong Yakub untuk bergantung kepada Allah, entah dia suka atau tidak. Jika Anda ingin Allah memberkati Anda dan memakai Anda secara luar biasaAnda harus bersedia berjalan dengan pincang sepanjang hidup Anda, karena Allah memakai orang-orang lemah.

HARI KETIGA PULUH LIMA
BERPIKIR TENTANG TUJUAN SAYA


Pokok untuk Direnungkan: Allah bekerja paling baik ketika saya mengakui kelemahan saya.

Ayat untuk Dihafal: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." 2 Korintus 12:9a

Pertanyaan untuk Dipikirkan: Apakah saya sedang membatasi kuasa Allah di dalam kehidupan saya, dengan berusaha menyembunyikan kelemahan-kelemahan saya? Mengenai hal apakah saya perlu jujur supaya dapat menolong orang lain?
 
TUJUAN #5

ANDA DICIPTAKAN
UNTUK SEBUAH MISI


Hasil orang benar adalah pohon kehidupan,
dan siapa yang memenangkan jiwa adalah bijak.


Amsal 11:30 (NIV)

36

Diciptakan Untuk S
ebuah Misi

Sama seperti Engkau memberi-Ku misi di dunia,
Aku memberi mereka misi di dunia.

Yohanes 17:18 (Msg)

Hal yang terpenting ialah bahwa aku
menyelesaikan misiku, pekerjaan yang
Tuhan Yesus berikan kepadaku.
Kisah 20:24
(NIV)​

Anda diciptakan untuk sebuah misi.

Allah sedang bekerja di dunia, dan Dia ingin Anda bergabung dengan-Nya. Tugas ini disebut misi Anda. Allah ingin Anda memiliki pelayanan di dalam Tubuh Kristus dan juga misi di dunia. Pelayanan (ministry) Anda merupakan pelayanan (service) kepada orang-orang percaya, dan misi Anda merupakan pelayanan (service) Anda kepada orang-orang yang bellum percaya. Memenuhi misi Anda di dunia adalah tujuan kelima Allah bagi kehidupan Anda.

Misi kehidupan Anda bersifat bersama dan spesifik. Sebagian dari misi tersebut merupakan tanggung jawab yang dipikul bersama semua orang Kristen lainnya, dan sebagian lainnya merupakan suatu tugas yang khusu bagi Anda. Kita akan melihat kedua bagian itu di bab-bab selanjutnya.

Kata misi berasal dari kata Latin berarti "mengutus." Menjadi seorang Kristen berarti diutus ke dunia sebagai wakil Yesus Kristus. Yesus berkata, "Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."

Yesus dengan jelas memahami misi kehidupan-Nya di dunia. Pada usia 12 tahun, Dia mengatakan, "Aku harus mengerjakan urusan Bapa-Ku." dan 21 tahun kemudian, sementara menjelang ajal di atas kayu salib, Dia berkata, "Sudah selesai." Seperti bagian pembuka dan penutup dari buku, dua pernyataan ini merupakan bingkai dari kehidupan yang dijalani dengan baik, dan yang memiliki tujuan, Yesus menyelesaikan misi yang Bapa berikan kepada-Nya.

Misi yang Yesus jalankan ketika ada di dunia, sekarang menjadi misi kita karena kita merupakan Tubuh Kristus. Apa yang Dia lakukan dengan tubuh jasmani-Nya hatus kita lanjutkan sebagai tubuh rohani-Nya, yaitu Gereja. Apakah misi itu? Menuntun orang-orang kepada Allah! Alkitab berkata, "Melalui Kristus Allah membuat kita berbaik kembali dengan Dia, lalu menugaskan kita supaya orang-orang lain dimungkinkan berbaik juga dengan Allah."

Allah ingin menebus manusia dari Iblis dan mendamaikan mereka dengan Diri-Nya supaya kita bisa memenuhi kelima tujuan yang untuk itu kita diciptakan, yakni mengasihi Dia, menjadi anggota keluarga-Nya, menjadi serupa dengan Dia, melayani Dia, dan memberi tahu orang lain tentang Dia. Begitu kita menjadi milik-Nya, Allah memakai kita untuk menjangkau orang lain. Dia menyelamatkan kita dan selanjutnya mengutus kita. Alkitab mengatakan, "Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus." Kita adalah pembawa berita tentang kasih dan tujuan Allah bagi dunia.

PENTINGNYA MISI ANDA

Memenuhi misi kehidupan Anda di dunia merupakan bagian penting dari hidup untuk kemuliaan Allah. Alkitab memberikan beberapa alasan mengapa misis Anda begitu penting.

Misi Anda merupakan kelanjutan dari misi Yesus di dunia. Sebagai para pengikut-Nya, kita harus melanjutkan apa yang telah dimulai oleh Yesus. Yesus memanggil kita bukan hanya untuk datang kepada Dia, tetapi juga untuk pergi bagi Dia. Misi Anda begitu pentingnya sehinnga Yesus mengulanginya lima kali, dengan lima cara yang berbeda, dan dalam lima kitab yang berbeda di Alkitab. Seolah-olah Dia berkata, "Aku sungguh-sungguh ingin agar kamu menerima misi ini!" Selidikilah kelima amanat dari Yesus ini dan Anda akan mengetahui rincian dari misi Anda di dunia, yaitu kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana. Dalam Amanat Agung Yesus berkata, "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu." Amanat ini diberikan kepada semua pengikut Yesus, bukan kepada pendeta dan misionaris saja.

Inilah misi yang diberikan oleh Yesus kepada Anda, dan ini bukanlah pilihan. Kata-kata Yesus in bukanlah Saran Agung. Jika Anda merupakan anggota keluarga Allah, misi ini merupakan kewajiban. Mengabaikannya berarti ketidaktaatan.

Anda mungkin tidak sadar bahwa Alah menganggap Anda bertanggung jawab atas orang-orang yang belum percaya yang hidup di sekitar Anda. Alkitab mengatakan, "Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti dihukum mati! - dan engkau tidak memperingatkan dia atau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu dari hidupnya yang jahat, supaya ia tetap hidup, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu." Anda merupakan orang Kristen satu-satunya yang pernah dikenal oleh beberapa orang, dan misi Anda ialah memperkenalkan Yesus kepada mereka.

Misi Anda merupakan hak istimewa yang mengagumkan.
Sekalipun merupakan tanggung jawab yang besar, dipakai oleh Allah juga merupakan kehormatan yang luar biasa. Paulus berkata, "Allah telah memberikan kehormatan kepada kami untuk mengajak semua orang supaya menerima anugerah-Nya dan diperdamaikan dengan Dia." Misi Anda meliputi dua hak istimewa yang besar: bekerja bersama Allah dan mewakili Dia. Kita menjadi rekan Allah dalam membangun kerajaan-Nya. Paulus menyebut kita "teman-teman sekerja" dan berkata, "Kami bekerja bersama-sama dengan Allah."

Yesus telah menjamin keselamatan kita, memasukkan kita di dalam keluarga-Nya, memberi kita Roh-Nya, dan selanjutnya menjadikan kita alat-Nya di dunia. Hak istimewa yang luar biasa! Alkitab mengatakan, "Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah."

Memberi tahu orang lain bagaimana mereka bisa memiliki hidup kekal merupakan hal terbasar yang bisa Anda kerjakan. Kalau teman Anda menderita kanker atau AIDS dan Anda tahu obatnya, suatu kejahatan kalau Anda menahan informasi yang bisa menyelamatkan nyawanya. Yang lebih buruk lagi ialah merahasiakan jalan menuju pengampunan, tujuan, damai sejahtera, dan kehidupan kekal. Kita memiliki kabar terbesar di dunia dan menyebarkan kabar itu merupakan kebaikan terbesar yang bisa Anda tunjukkan kepada semua orang.

Salah satu masalah yang dimiliki oleh orang-orang yang sudah lama menjadi Kristen ialah bahwa mereka lupa betapa sia-sia rasanya hidup tanpa Kristus. Kita harus ingat bahwa tidak peduli seberapa puas dan berhasilnya manusia, tanpa Kristus mereka benar-benar terhilang tiada harapan dan menuju perpisahan kekal dengan Allah. Alkitab mengatakan, "Hanya melalui Yesus saja orang diselamatkan." Semua orang membutuhkan Yesus.

Misi Anda memiliki makna kekal. Misi tersebut akan mempengaruhi masa depan abadi orang lain. Itu lebih penting ketimbang pekerjaan, keberhasilan, atau tujuan apapun yang akan Anda raih selama kehidupan Anda di dunia. Hasil dari misi Anda akan berlangsung selamanya; sementara hasil dari pekerjaan Anda tidaklah kekal. Tidak ada sesuatupun yang Anda kerjakan yang akan bernilai sebesar menolong orang memiliki hubungan yang kekal dengan Allah. Karena itulah, kita harus serius dengan misi kita. Yesus bersabda, "Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang, akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja." Jam berdetik terus menuju saat dimulainya misi kehidupan kita, jadi janganlah tunda sampai hari berikutnya. Mulailah misi Anda untuk menjangkau orang lain sekarang! Kita dapat memiliki seluruh masa kekekalan untuk dirayakan bersama orang-orang yang telah kita bawa kepada Yesus, tetapi kita hanya memiliki waktu sebatas umur kita untuk menjangkau mereka. Ini berarti bahwa Anda harus menghentikan pekerjaan Anda untuk menjadi seorang penginjil purna waktu. Allah ingin Anda membagikan Kabar Baik di mana Anda berada. Sebagai seorang pelajar, ibu, guru TK, wiraswasta, atau manajer, atau apapun profesi Anda, sebaiknya Anda terus-menerus mencari orang-orang yang Allah tempatkan di sekitar Anda dengan siapa Anda bisa membagikan Injil.

Misi Anda memberi makna bagi kehidupan Anda. William James berkata, "Pemanfaatan terbaik dari kehidupan ialah menggunakannya untuk sesuatu yang berlangsung lebih lama daripada kehidupan itu sendiri." Yang sebenarnya ialah. hanya Kerajaan Allah yang akan berlangsung selamanya. Pada akhirnya, segala sesuatu lainnya akan binasa. Karena itulah kita harus menjalani kehidupan yang memiliki tujuan, yaitu kehidupan yang diserahkan untuk penyembahan, persekutuan, pertumbuhan rohani, pelayanan, dan pelaksanaan misi kita di dunia. Hasil dari kegiatan-kegiatan ini akan bertahan selamanya!

Jika Anda gagal memenuhi misi pemberian Allah di dunia, Anda tentu menyia-nyiakan kehidupan yang Allah beikan kepada Anda. Paulus mengatakan, "Hidupku sama sekali tidak berharga kecuali jika aku memakainya untuk mengerjakan pekerjaan yang ditugaskan Tuhan Yesus kepadaku, yaitu pekerjaan untuk memberitakan Kabar Baik kepada orang lain tentang kebaikan dan kasih Allah yang ajaib." Ada orang-orang di planet ini yang hanya Anda yang bisa menjangkaunya karena mereka ada di sekitar Anda, dan karena untuk merekalah Allah telah menciptakan Anda.. Walaupun hanya satu orang yang akan masuk surga karena Anda, kehidupan Anda tentu akan mengalami perbedaan bagi kekekalan. Mulailah melihat ladang misi pribadi Anda dan berdoalah, "Tuhan, siapakah yang Engkau tempatkan dalam kehidupanku agar kepadanya aku bercerita tentang Yesus?"

Jadwal Allah untuk mengakhiri sejarah berkaitan dengan selesainya tugas kita. Saat ini makin meningkat perhatian orang pada kedatangan Kristus kedua kali dan akhir zaman. Kapankah hal tersebut akan terjadi? Sebelum Yesus naik ke surga para murid mengajukan pertanyaan yang sama ini, dan jawaban-Nya cukup jelas. Dia menyatakan, "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Ketika para murid ingin berbicara tentang nubuat, Yesus dengan segera mengalihkan pembicaraan kepada penginjilan. Dia ingin mereka memusatkan perhatian pada misi mereka di dunia. Pada hakikatnya Yesus berkata, "Tentang kedatangan-Ku kembali bukanlah urusanmu. Apa yang menjadi urusanmu adalah misi yang telah Aku berikan kepadamu. Perhatikanlah itu!" Berspekulasi tentang waktu yang pasti dari kedatangan Kristus tidak ada gunanya, karena Yesus berkata, "Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di surga tidak, dan Anakpin tidak, hanya Bapa sendiri." Karena Yesus mengatakan Ia tidak tahu hari atau jamnya, untuk apa Anda berusaha mengetahuinya? Apa yang benar-benar kita ketahui dengan pasti ialah: Yesus tidak akan kembali sebelum semua orang yang Allah ingin mereka mendengar Kabar Baik telah mendengarnya. Yesus berkata, "Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dubia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesuadah itu barulah tiba kesudahannya." Jika Anda ingin agar Yesus segera kembali, pusatkan perhatian pada pelaksanaan misi Anda, bukan pada penyelidikan nubuat. Pikiran Anda mudah dialihkan dan dibelokkan dari misi Anda karena Iblis lebih suka Anda melakukan apapun selain membagikan iman Anda. Iblis akan membiarkan Anda melakukan segala hal yang baik sepanjang Anda tidak mengajak seorang pun pergi ke surga bersama Anda. Tetapi begitu Anda bersungguh-sungguh dengan misi Anda, tidak mengherankan Iblis menggunakan segala cara untuk mengalihkan perhatian Anda. Ketika hal tersebut terjadi, ingatlah perkataan Yesus, "Siapapun tidak layak bagi Kerajaan Surga, kalau ia membiarkan perhatiannya dibelokkan dari pekerjaan yang sudah Kurencanakan baginya."

HARGA YANG HARUS DIBAYAR UNTUK MELAKSANAKAN
MISI ANDA


Untuk melaksanakan misi, Anda harus meninggalkan jadwal Anda dan menerima jadwal Allah bagi kehidupan Anda. Anda tidak bisa hanya "menambahkannya" pada hal-hal lain yang ingin Anda kerjakan dalam kehidupan Anda. Anda harus berkata, seperti Yesus, "Ya Bapa-Ku,... bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi." Anda menyerahkan semua hak, harapan, impian, rencana, dan ambisi Anda kepada-Nya. Anda berhenti memanjatkan doa-doa yang mementingkan diri sendiri seperti "Tuhan berkatilah apa yang hendak aku lakukan." Sebaliknya Anda berdoa, "Tuhan, bantulah aku untuk mengerjakan apa yang Engkau kehendaki!" Anda memberikan Allah sebuah kertas kosong dengan nama dan tanda tangan Anda di bagian bawah dan meminta Allah untuk mengisinya secara rinci. Alkitab berkata, "Serahkanlah diri Saudara sebulat-bulatnya kepada Allah... supaya dijadikan alat dalam tangan Allah bagi maksud-maksud-Nya yang baik."

Jika Anda mau melaksanakan misi Anda di dalam kehidupan ini, tidak peduli berarapun harganya, Anda akan mengalami berkat Allah yang hanya pernah dialami oleh sedikit orang. Hampir tidak ada sesuatupun yang tidak akan Allah lakukan bagi orang-orang yang menyerahkan diri untuk melayani Kerajaan Allah. Yesus telah berjanji, "[Allah] akan memberi kamu segala sesuatu yang kamu perlukan hari lepas hari jika kamu hidup untuk-Nya dan menjadikan Kerajaan Allah urusan utamamu."

SATU LAGI BUAT YESUS

Ayah saya menjadi pendeta selama lebih dari 50 tahun, yang melayani terutama di gereja-gereja kecil dan pedesaan. Beliau sekarang pengkhotbah yang sederhana, tetapi beliau adalah seseorang yang memiliki misi. Kegiatan yang disukainya ialah membawa tim sukarelawan ke luar negeri untuk membangun gedung-gedung gereja bagi jemaat-jemaat kecil. Pada masa hidupnya ia telah membangun lebih dari 150 gereja kecil di seluruh dunia. Pada tahun 1999, ayah saya meninggal karena kanker. Pada minggu terakhir hidupnya, penyakit tersebut membuatnya tetap terjaga dalam keadaan setengah sadar hampir 24 jam sehari. Ketika bermimpi, beliau akan berbicara keras-keras tentang apa yang diimpikan. Sementara duduk di samping ranjangnya, saya mengetahui banyak tentang ayah saya hanya dengan mendengarkan mimpi-mimpinya. Beliau mengenang lagi satu demi satu proyek pembangunan gereja. Suatu malam menjelang ajalnya, ketika istri saya, keponakan saya, dan saya berada di sisinya, Ayah tiba-tiba manjadi sangat aktif dan berusaha bangun dari tempat tidur. Tentu saja, beliau terlalu lemah, dan istri saya mendesaknya untuk berbaring kembali. Tetapi beliau tetap mencoba bangun dari tempat tidur, karena itu akhirnya istri saya bertanya, "Jimmy, apa yang ingin kau lakukan?" Beliau menjawab, "Harus menyelamatkan satu orang lagi buat Yesus! Harus menyelamatkan satu orang lagi buat Yesus! Harus menyelamatkan satu orang lagi buat Yesus!" Beliau mengulangi kalimat tersebut berkali-kali. Selanjutnya beliau mungkin mengatakan kalimat itu seratus kali. "Harus menyelamatkan satu orang lagi buat Yesus!" Ketika saya duduk di samping tempat tidurnya dengan air mata mengalir di pipi saya, saya menundukkan kepala untuk bersyukur kepada Allah untuk iman ayah saya. Pada saat itu, Allah mengulurkan tangan dan menaruh tangannya yang lemah di atas kepala saya dan berkata, seolah-olah menugasi saya, "Selamatkan satu orang lagi buat Yesus! Selaamtkanlah satu orang lagi buat Yesus!" Lalu Saya menjadikannya tema bagi sisa hidup saya. Saya mengajak Anda untuk mempertimbangkannya sebagai fokus kehidupan Anda juga, karena tidak ada hal lain yang akan membuat perbedaan yang lebih besar untuk kehidupan kekal. Jika Anda ingin dipakai oleh Allah, Anda harus peduli pada apa yang Allah pedulikan; apa yang paling dipedulikan oleh Allah ialah penebusan manusia ciptaan-Nya. Allah ingin anak-anak-Nya yang terhilang, ditemukan! Tidak ada yang lebih berharga bagi Allah; Salib membuktikan hal itu. Saya berdoa agar Anda selalu siap sedia untuk menjagkau "satu orang lagi buat Yesus" supaya ketika Anda berdiri di hadapan Allah suatu saat, Anda bisa berkata, "Misi telah selesai!"

HARI KETIGA PULUH ENAM
BERPIKIR TENTANG TUJUAN SAYA


Pokok untuk Direnungkan: Saya diciptakan untuk sebuah misi.

Ayat untuk dihafal: "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Matius 28:19-20

Pertanyaan untuk Dipikirkan: Ketakutan-ketakutan apakah yang telah mencegah saya melaksanakan misi yang telah Allah berikan untuk saya selesaikan? Apakah yang mencegah saya untuk menceritakan kepada orang lain tentang Kabar Baik?
 
37

Membagikan
Pesan Kehidupan Anda


Barangsiapa percaya kepada Anak Allah,
ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya.

1 Yohanes 5:10a

Hidupmu menggemakan Firman Tuhan...
Kabar tentang imanmu kepada Allah tersiar.
Kami bahkan tidak perlu mengatakan apapun lagi,
kamulah pesannya!

1 Tesalonika 1:8 (Msg)​

Allah telah memberi Anda sebuah Pesan Kehidupan untuk dibagikan. Ketika Anda menjadi seorang percaya, Anda juga menjadi seorang pembawa pesan Allah. Allah ingin berbicara kepada dunia melalui diri Anda. Paulus mengatakan, "Kami menyampaikan kebenaran di hadapan Allah, sebagai pembawa berita Allah." Anda mungkin merasa tidak memiliki apapun untuk dibagikan, tetapi itulah usaha Iblis untuk membuat Anda tetap diam. Anda memiliki segudang pengalaman yang Allah ingin pakai untuk membawa orang lain ke dalam keluarga-Nya. Alkitab berkata, "Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya." Pesan Kehidupan Anda memiliki empat bagian:

* Kesaksian Anda: Kisah tentang bagaimana Anda memulai hubungan dengan Yesus.
* Pelajaran-pelajaran kehidupan Anda: pelajaran-pelajaran terpenting yang telah Allah ajarkan kepada Anda..
* Kerinduan ilahi Anda: hal-hal utama yang harus Anda perhatikan yang untuk itulah Allah membentuk Anda.
* Kabar baik: Berita mengenai keselamatan.

Pesan Kehidupan Anda meliputi kesaksian Anda. Kesaksian Anda merupakan kisah tentang bagaimana Kristus telah membuat perubahan di dalam kehidupan Anda. Petrus mengatakan bahwa kita dipilih oleh Allah "untuk melakukan pekerjaan-Nya dan berbicara untuk-Nya, untuk memberitakan kepada orang lain perbedaan seperti antara malam dan siang yang Dia lakukan bagimu." Inilah hakikat dari bersaksi, yaitu membagikan secara sederhana pengalaman-pengalaman pribadi Anda tentang Tuhan. Dalam sebuah ruang pengadilan, seorang saksi tidak diperbolehkan untuk memperdebatkan kasusnya, membuktikan kebenaran, atau menuntun suatu putusan, itu adalah tugas para pengacara. Saksi mata hanyalah melaporkan apa yang terjadi pada mereka atau apa yang mereka lihat!

Yesus berkata, "Kamu akan menjaid saksi-Ku." Dia ingin agar Anda membagikan kisah Anda kepada orang lain. Mambagikan kesaksian Anda merupakan bagian penting dari misi Anda di dunia karena kesaksian tersebut unik. Tidak ada kisah lain yang persis seperti kisah Anda, jadi hanya Anda yang bisa membagikannya. Jika Anda tidak membagikannya, kisah tersebut akan hilang selamanya. Anda mungkin tidak menjadi seorang sarjana teologia, tetapi Anda adalah pemegang kuasa atau kehidupan Anda, dan sulit untuk dibantah pengalaman pribadi Anda.

Sebenarnya, kesaksian pribadi Anda lebih efektif daripada sebuah khotbah, karena orang-orang yang belum percaya melihat para pendeta sebagai wiraniaga profesional, tetapi mereka melihat Anda sebagai seorang "pelanggan yang puas," jadi mereka lebih mempercayai Anda. Kesaksian pribadi juga lebih mudah untuk dibagikan daripada menyampaikan sebuah prinsip, dan orang-orang senang mendengarnya. Kesaksian itu menarik perhatian, dan kita dapat mengingatnya lebih lama. Orang-orang yang belum percaya mungkin akan kehilangan minat jika Anda mulai mengutip para ahli teologia, sedangkan mereka memiliki keingintahuan alamiah tentang pengalaman-pengalaman yang tidak pernah mereka miliki. Kesaksian yang dibagikan membangun jembatan hubungan sehingga Yesus bisa berjalan menyeberang dari hati Anda ke hati mereka. Nilai lain dari kesaksian Anda ialah bahwa kesaksian itu melampaui pertahanan intelektual. Banyak orang yang tidak mau menerima otoritas Alkitab akan mendengarkan kesaksian pribadi yang sederhana. Karena itulah dalam enam kesempatan yang berbeda Paulus menggunakan kesaksiannya untuk memberitakan Injil dan bukannya mengutip Alkitab.

Alkiktab mengatakan, "Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat." Cara terbaik untuk "siap sedia" adalah dengan menulis kesaksian Anda dan selanjutnya menghafal pokok-pokok utama. Bagilah kesaksian menjadi empat bagian:
1. Bagaimana kehidup[an saya sebelum bertemu Yesus.
2. Bagaimana saya sadar bahwa saya membutuhkan Yesus.
3. Bagaimana saya menyerahkan kehidupan saya kepada Yesus.
4. Perubahan apa yang telah Yesus buat di dalam kehidupan saya.

Tentu, Anda memiliki banyak kesaksian lain selain kisah keselamatan Anda. Anda memiliki sebuah kesaksian untuk setiap pengalaman di mana Allah telah menolong Anda. Anda perlu membuat sebuah daftar dari semua masalah, keadaan, dan krisis yang telah Anda lewati bersama Allah. Selanjutnya Pekalah dan pakailah kesaksian tersebut sehingga teman Anda yang belum percaya akan memahami dengan baik. Situasi-situasi yang berbeda membutuhkan kesaksian yang berbeda.

Pesan Kehidupan Anda meliputi pelajaran-pelajaran kehidupan Anda. Bagian kedua dari pesan kehidupan Anda ialah kebenaran-kebenaran yang telah Allah ajarkan kepada Anda dari pengalaman-pengalaman bersama-Nya. Ini adalah pelajaran-pelajaran dan wawasan yang telah Anda pelajari mengenai Allah, hubungan, masalah, pencobaan, dan aspek-aspek kehidupan lainnya.

Daud berdoa, "Tuhan, ajarkanlah kepadaku pelajaran-pelajaran untuk hidup supaya aku bisa tetap berada di jalan-Mu." Sayangnya, kita tidak pernah belajar dari banyak peristiwa yang terjadi pada kita. Mengenai orang-orang Israel, Alkitab mengatakan, "Berulang kali Allah menyelamatkan mereka, tetapi mereka tidak pernah belajar, sampai akhirnya dosa-dosa mereka menghancurkan mereka." Anda mungkin pernah bertemu dengan orang-orang seperti itu. Meskipun belajar dari pengalaman adalah bijak, belajar dari pengalaman-pengalaman orang lain lebih bijak. Anda tidak punya cukup waktu untuk mempelajari segala sesuatu di dalam kehidupan dengan mencoba dan melakukan kesalahan. Kita harus saling belajar dari berbagai pengalaman hidup kita. Alktab mengatakan, "Teguran orang yang berpengalaman kepada seseorang yang bersedia untuk mendengar lebih berharga daripada...perhiasan yang dibuat dari emas murni."

Tulislah pelajaran-pelajaran utama dalam kehidupan yang telah Anda pelajari sehingga Anda bisa membagikannya kepada orang lain. Kita perlu bersyukur untuk apa yang telah dikerjakan oleh Salomo karea menulis KItab Amsal dan Pengkhotbah yang dipenuhi dengan pelajaran-pelajaran praktis tentang kehidupan. Bayangkan berapa banyak keputusasaan yang tidak perlu dan yang bisa dihindari jika kita belajar dari pelajaran-pelajaran kehidupan kita satu sama lain.

Orang bijak megembangkan kebiasaan mengambil sari pelajaran dari pengalaman-pengalaman sehari-hari. Saya mendorong Anda untuk membuat sebuah daftar pelajaran dari kehidupan Anda. Anda belum sungguh-sungguh memikirkan pelajaran-pelajaran itu sebelum Anda menuliskannya. Berikut ini ada beberapa pertanyaan untuk merangsang ingatan Anda dan menjadi awal langkah Anda:

* Apa yang telah Allah ajarkan kepada saya dari kegagalan?
* Apa yang telah Allah ajarkan kepada saya dari keadaan kekurangan uang?
* Apa yang telah Allah ajarkan kepada saya dari penderitaan atau depresi?
* Apa yang telah Allah ajarkan kepada saya melalui penantian?
* Apa yang telah Allah ajarkan kepada saya melalui sakit penyakit?
* Apa yang telah Allah ajarkan kepada saya dari kekecewaan?
* Apa yang telah saya pelajari dari keluarga, gereja, hubungan, kelompok kecil dan para pengkritik saya?

Pesan Kehidupan Anda meliputi tindakan membagikan kerinduan ilahi Anda. Allah adalah Allah yang memiliki kerinduan. Dia mengasihi beberapa hal dengan penuh kesungguhan dan membenci hal lainnya dengan penuh kesungguhan. Ketika Anda bertumbuh di dalam Dia, Dia akan memberi Anda kerinduan untuk sesuatu yang sangat Dia perhatikan sehingga Anda bisa menjadi juru bicara bagi-Nya di dunia. Mungkin itu kerinduan terhadap suatu masalah, suatu tujuan, suatu prinsip, atau suatu kelompok orang. Apapun itu, Anda akan merasa terdorong untuk membicarakannya dan mengerjakannya untuk emmbuat sebuah perubahan.

Anda tidak bisa mencegah diri Anda untuk berbicara tentang apa yang sangat Anda pedulikan. Yesus berfirman, "Perkataan manusia ditentukan oleh isi hatinya" Ada dua contoh yaitu Daud, yang berkata, "Semangatku bagi Allah dan pekerjaan-Nya membara di dalam diriku." dan Yeeremia, yang berkata, "Pesan-Mu bagaikan api yang membara di hati sanubari. Telah kucoba menahannya, tapi ternyata aku tak kuasa."

Allah memberi beberapa orang kerinduan ilahi untuk memperjuangkan suatu perkara. Sering kali itu adalah masalah yang mereka pernah alami secara pribadi seperti penganiayaan, kecanduan, kemandulan, depresi, penyakit, atau kesulitan lainnya. Kadang kala Allah memberi manusia sebuah kerinduan untuk berbicara atas nama sebuah kelompok orang lain yang tidak bisa berbicara untuk diri mereka sendiri: yaitu yang belum lahir, yang teraniaya, yang miskin, yang dipenjara, yang ditindas, yang dirugikan, dan orang-orang yang tidak mendapat keadilan. Alkitab dipenuhi dengan perintah-perintah untuk membela orang-orang yang tak berdaya.

Allah memakai orang-orang yang punya kerinduan untuk memperlebar kerajaan-Nya. Dia mungkin memberi Anda sebuah kerinduan ilahi untuk memulai gereja-gereja baru, menguatkan keluarga-keluarga, mendanai terjenahan-terjemahan Alkitab, atau melatih para pemimpin Kristen. Anda mungkin diberi kerinduan ilahi untuk menjangkau kelompok orang tertentu dengan Injil: pebisnis, remaja, ibu-ibu muda, atlit, atau orang-orang yang memiliki hobi olahraga tertentu. jika Anda meminta kepada Allah, Dia akan memberi beban dalam hati Anda untuk kelompok etnis tertentu yang sunggh-sungguh membutuhkan seorang saksi Kristen yang mampu. Allah memberi kita kerinduan yang berbeda supaya segala yang ingin diselesaikan-Nya di dunia akan dapat dilaksanakan. Anda jangan berharap bahwa orang lain memiliki kerinduan seperti kerinduan Anda. ebaliknya, kita harus mendengarkan dan menghargai kerinduan orang lain karena tidak semua orang bisa mengekpresikannya. Alkitab mengatakan, "Tidak apa-apa bersifat penuh semangat, asalkan tujuannya baik."

Pesan Kehidupan Anda meliputi Kabar Baik. Apakah Kabar Baik itu? " Sebab dengan Kabar Baik itu Allah menunjukkan bagaimana caranya hubungan manusia dengan Allah baik kembali, caranya ialah dengan percaya kepada Allah, dari mula sampai akhir." "Sebab Allah mendamaikan dunia dengan Diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. Ia telah mempercayakan beria perdamaian itu kepada kami." Kabar Baik itu adalah bahwa ketika kikta mempercayai kasih karunia Allah yang menyelamatkan kita melalui yang Yesus kerjakan, dosa-dosa kita diampuni, kita mendapat tujuan hidup, dan jaminan rumah masa depan di surga.

Ada ratusan buku yang luar biasa tentang cara memberiakan Kabar Baik. Saya bisa memberikan daftar buku yang bermanfaat bagi saya (lihat apendiks 2). Tetapi semua bentuk latihan di dunia tidak akan memotivasi Anda untuk bersaksi kepada Kristus sebelum Anda memahami delapan keyakinan yang dibahas dalam bab sebelumnya. Yang terpenting, Anda harus belajar mengasihi orang-orang terhilang. Allah tidak pernah menciptakan orang yang tidak Dia kasihi. Ketika Yesus merentangkan tangan-Nya lebar-lebar di kayu salib, Dia berkata, "Aku mengasihimu sebesar ini!" Alkitab berkata, "Kasih Kristus mendorong kami, karena kami diyakinkan, bahwa satu orang sudah mati untuk semua orang." Kasih tidak memberikan pilihan. Alkitab berkata, "Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan." Orang tua akan berlari ke dalam bangunan yang terbakar untuk menyelamatkan anaknya karena kasih lebih besar dari ketakutannya.

Alkitab berkata, "Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat." Selama Anda mengetahui ada orang yang tidak mengenal Yesus, Anda harus terus mendoakan mereka, melayani mereka dengan kasih, dan menyampaikan Kabar Baik. Gereja yang tidak ingin bertumbuh sedang berkata kepada dunia, "Kamu bisa masuk neraka." Hal apakah yang mau Anda kerjakan agar orang-orang yang Anda kenal masuk surga? Mengundang mereka ke gereja? Membagikan kisah Anda? Mengajak mereka makan? Berdoa tiap hari supaya mereka diselamatkan? Ladang misi Anda ada di sekitar Anda. Jangan kehilangan kesempatan yang sedang Allah berikan. Alkitab mengatakan, "Pergunakanlah sebaik-baiknya setiap kesempatan mengabarkan Berita Kesukaan kepada orang lain. Berlakulah bijaksana dalam hubungan Saudara dengan mereka." Akankah seseorang di surga bisa berkata, "Saya ingin berterima kasih kepada Anda. Saya di sini karena Anda cukup peduli untuk memberitakan Kabar Baik kepada saya"? Bayangkan sukacitanya menyapa orang-orang di surga yang Anda tolong masuk ke sana. Keselamatan kekal dari satu jiwa lebih penting dibandingkan apapun yang pernah Anda peroleh dalam kehidupan. Hanya jiwa manusia yang akan ada selamanya.

Dalam buku ini Anda telah belajar kelima tujuan Allah bagi kehidupan Anda: Dia menjadikan Anda anggota keluarga-Nya, contoh dari karakter-Nya, orang yang memuliakan-Nya, pembawa berita Kabar Baik-Nya kepada orang lain. Dari kelima tujuan tersebut, tujuan kelima hanya bisa dikerjakan di dunia. Empat tujuan lainnya akan tetap Anda kerjakan di dalam kekekalan dalam beberapa hal. Karena itulah menyebarkan Kabar Baik sangatlah penting; Anda hanya memiliki waktu yang singkat untuk membagikan pesan kehidupan Anda dan memnuhi misi Anda.

HARI KETIGA PULUH TUJUH
BERPIKIR TENTANG TUJUAN SAYA

Pokok untuk Direnungkan:
Allah ingin mengatakan sesuatu kepada dunia melalui saya.

Ayat untuk dihafal; "Dan siap sedialah pada segala sesuatu untuk memberi pertanggungan jawab tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat."
1 Petrus 3:15b-16

Pertanyaan untuk Dipikirkan: Ketika saya merenungkan pengalaman pribadi saya, kepada siapakah Allah ingin saya membagikan kisah tersebut?
 
38

Menjadi Seorang Kristen
Kelas Dunia


Lalu Yesus berkata kepada mereka, "Pergilah ke seluruh
dunia dan siarkanlah Kabar Baik dari Allah
itu kepada seluruh umat manusia."

Markus 16:15 (BIS)

Utuslah kami ke segala penjuru dunia untuk
memberitakan kuasa-Mu yang menyelamatkan
dan rencana-Mu yang kekal bagi segenap umat manusia
.
Mazmur 67:2 (FAYH)​

Amanat Agung merupakan pengutusan Anda.

Anda harus membuat suatu pilihan. Entah Anda akan menjadi seorang Kristen kelas dunia atau seorang Kristen duniawi. Orang-orang Kristen duniawi memandang Allah terutama untuk pemuasan pribadi. Mereka diselamatkan tetapi memntingkan diri sendiri. Mereka senang menghadiri berbagai konser dan seminar yang meningkatkan kemajuan mereka, tetapi Anda tidak akan pernah menemukan mereka di pertemuan-pertemuan misi karena mereka tidak tertarik. Doa-doa mereka berpusat pada kebutuhan-kebutuhan, berkat, dan kebahagiaan mereka sendiri. Itulah Iman "aku dulu": Bagaimana Allah bisa membuat hidup saya lebih nyaman? Mereka ingin memakai Allah untuk tujuan-tujuan mereka dan bukan dipakai untuk tujuan-tujuan-Nya.

Sebaliknya, orang-orang Kristen kelas dunia tahu bahwa mereka diselamatkan untuk melayani dan diciptakan untuk sebuah misi. Mereka mau menerima sebuah tugas pribadi dan senang dengan hak istimewa yaitu dipakai oleh Allah. Hanya orang-orang Kristen kelas dunialah yang merupakan orang-orang yang sepenuhnya hidup di dunia. Sukacita, percaya diri, dan antusiasme mereka bisa ditularkan karena mereka tahu mereka sedang membuat perubahan. Mereka bangun setiap pagi sambil mengharapkan Allah bekerja melalui mereka dengan cara-cara yang baru. Menjadi orang Kristen jenis manakah yang Anda inginkan?

Allah mengajak Anda untuk ambil bagian dalam hal yang paling besar, paling luas, paling beragam, dan paling penting dalam sejarah, yaitu dalam kerajaan-Nya. Sejarah adalah kisah-Nya. Dia sedang membangun keluarga-Nya untuk kekekalan. Tidak ada sesuatupun yang lebih berharga, dan tidak ada sesuatupun yang akan berlangsung lebih lama. Dari Kitab Wahyu kita tahu bahwa misi global Allah akan diselesaikan. Suatu haru kelak Amanat Agung akan menjadi Penyelesaian Agung. Di surga suatu kumpulan besar manusia dari "segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa" akan berdiri di hadapan Yesus Kristus untuk menyembah-Nya. Terlibat sebagai orang Kristen kelas dunia akan membuat Anda mengalami sedikit kenikmatan surga terlebih dahulu. Ketika Yesus memberi amanat bagi para pengikut-Nya untuk "Pergilah ke seluruh dunia dan siarkanlah Kabar Baik dari Allah itu kepada seluruh umat manusia," sejumlah kecil murid-murid dari Timur Tengah yang miskin tersebut terkesima. Haruskah mereka berjalan kaki atau mengendarai binatang-binatang yang lamban? Itulah yang mereka miliki sebagai alat transportasi dan tidak ada kapal yang melintasi samudera, jadi ada penghalang fisik yang nyata untuk pergi ke seluruh dunia.

Sekarang kita memiliki pesawat, kapal, kereta api, bis, dan mobil. Dunia menjadi kecil dan menciut setiap hari. Anda bisa terbang menyeberangi samudera dalam hitungan jam dan berada di rumah keesokan harinya jika Anda mau. Kesempatan-kesempatan untuk orang-orang Kristen biasa dan normal untuk terlibat dalam misi internasional jangka pendek sekarang benar-benar tanpa hambatan. Setiap sudut dunia terbuka bagi Anda, tinggal menanyakan pada industri perjalanan. Kita tidak memiliki alasan untuk tidak menyiarkan Kabar Baik.

Sekarang dengan Internet, dunia telah menjadi semakin kecil. Selain telepon dan fax, setiap orang Kristen dengan akses Internet bisa berkomunikasi secara pribadi dengan orang-orang di hampir seluruh negara di muka bumi. Seluruh dunia ada di ujung jari Anda! Bahkan banyak desa terpencilpun mempunyai email, sehingga Anda sekarang bisa melakukan percakapan "penginjilan" dengan orang-orang di sisi dunia lainnya, bahkan tanpa meninggalkan rumah Anda! Belum pernah ada yang lebih mudah dalam sejarah untuk melaksanakan pengutusan Anda untuk pergi ke seluruh dunia. Penghalang-penghalang besar bukan lagi jarak, biaya, atau transportasi. Penghalang satu-satunya adalah pola pikir kita. Untuk menjadi seorang Kristen kelas dunia, Anda harus membuat beberapa perubahan mental. Perspektif dan sikap Anda harus berubah.

BAGAIMANA BERPIKIR SEPERTI SEORANG KRISTEN KELAS
DUNIA


Berubahlah dari pola pikir yang berpusat pada diri sendiri ke pola pikir yang berpusat pada orang lain. Alkitab mengatakan, "Saudara-saudara, janganlah sama seperti anak-anak dalam pemikiranmu. Jadilah... orang dewasa dalam pemikiranmu!" Inilah langkah pertama untuk menjadi seorang Kristen kelas dunia. Anak-anak hanya memikirkan diri mereka sendiri; orang-orang dewasa memikirkan orang lain. Allah memerintahkan, "Janganlah tiap-tiap orang hanya mementingkan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga."

Tentu saja ini merupakan perubahan mental yang sulit karena kita pada dasarnya asyik dengan diri sendiri dan hampir semua iklan mendorong kita untuk memikkirkan diri kita sendiri. Satu-satunya cara agar kita bisa membuat perubahan paradigma ini adalah dengan bergantung setiap saat kepada Allah. Untunglah Dia tidak meninggalkan kita berjuang sendirian. "Allah telah memberi kita Roh-Nya. Karena itu kita tidak berpikir sebagaimana orang-orang dunia berpikir."

Mulailah meminta Roh Kudus untuk menolong Anda memikirkan kebutuhan rohani dari orang-orang yang belum percaya ketika Anda berbicara dengan mereka. Dengan latihan Anda bisa mengembangkan kebiasaan untuk memanjatkan "doa-doa nafas" yang tak terdengar bagi orang-orang yang Anda temui. Katakanlah, "Bapa, tolong saya untuk memahami apa yang menghalangi orang ini untuk mengenal-Mu." Sasaran Anda ialah menemukan di maan orang lain berada dalam perjalanan rohani mereka dan selanjutnya melakukan apapun yang akan membawa mereka selangkah lebih dekat untuk mengenal Kristus. Anda bisa belajar bagaimana melakukannya dengan mengambil pemikiran Paulus, yang berkata, "Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat."

Berubahlah dari pola pikir lokal ke pola pikir global. Allah adalah Allah yang global. Dia selalu peduli dengan seluruh dunia. "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini..." Mulanya Dia menginginkan angota-anggota keluarga dari semua bangsa yang Dia ciptakan. Alkitab mengatakan, "Dari satu orang saja Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka dan batas-batas kediaman mereka, supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah dan menemukan Dia." Banyak orang dunia telah berpikir secara global. Media terbesar dan konglomerat semuanya bersifat multinasional. Kehidupan kita semakin terjalin dengan orang-orang yang berada di negara lain ketika kita berbagi mode, hiburan, musik, olahraga, dan bahkan makanan siap saji.

Mungkin sebagian besar pakaian yang sedang Anda kenakan dan apa yang Anda makan saat ini diproduksi di negara lain. Tanpa disadari kita lebih banyak menjalin hubungan. Inilah hari-hari yang menyenangkan dalam hidup. Ada lebih banyak orang Kristen di dunia sekarang ini dibandingkan waktu-waktu sebelumnya. Paulus berkata: "Kabar dari Allah itu tersebar ke seluruh dunia, dan hidup orang terus diberkati oleh kabar itu, sama seperti hidupmu diberkati."

Cara pertama untuk mulai berpikir secara global ialah mulai berdoa untuk negara-negara tertentu. Orang-orang Kristen kelas dunia mendoakan dunia. Ambillah sebuah bola dunia atau peta dan doakanlah bangsa-bangsa menyebutkan namanya.

Alkitab mengatakan, "Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu." Doa adalah peralatan yang paling penting bagi misi Anda di dunia. Orang-orang mungkin menolak kasih kita atau menolak pesan kita, tetapi mereka tidak berdaya terhadap doa-doa kita. Seperti peluru kendali antar benua, Ada bisa menujukan sebuah doa kepada hati seseorang entah Anda berada 10 kaki atau 10.000 mil jauhnya.

Apa yang perlu Anda doakan? Alkitab menyuruh kita berdoa untuk mendapat kesempatan-kesempatan bersaksi, untuk mendapat keberanian berbicara, untuk orang-orang yang akan percaya, untuk penyebaran Injil yang cepat, dan untuk munculnya lebih banyak pekerja. Doa menjadikan Anda sebagai mitra orang lain di seluruh dunia.

Anda juga perlu berdoa bagi para misionaris dan semua orang lainnya yang terlibat di dalam tuaian global. Paulus memberi tahu para mitra doanya, "Kamu juga turut membantu kami ketika kamu mendoakan kami." Jika Anda ingin saran-saran untuk berdoa secara bijak bagi dunia dan para pekerja Kristen, lihatlah apendiks 2.

Cara lain untuk mengembangkan pola pikir global adalah membaca dan mengamati berita-berita dengan "mata Amanat Agung." Di manapun ada perubahan atau konflik, Anda bisa yakin bahwa Allah akan memakainya untuk membawa orang-orang kepada Dia. Orang-orang lebih terbuka kepada Allah ketika mereka berada di bawah tekanan atau dalam masa transisi. Karena angka perubahan sedang meningkat di dunia ini, sekarang lebih banyak orang terbuka untuk mendengarkan Kabar Baik daripada sebelumnya.

Cara terbaik untuk berubah kepada pola pikir global adalah bangkit dan ikutilah proyek misi jangka pendek ke negara lain! Benar-benar tidak ada pengganti untuk pengalaman kehidupan yang praktis dan nyata di tengah budaya lain. Berhentilah mempelajari dan mendiskusikan misi Anda dan laksanakan saja! Saya menantang Anda untuk terlibat.

Dalam Kisah 1:8 Yesus memberi kita sebuah pola untuk terlibat: "Kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." Para pengikutnya harus sampai menjagkau komunitas mereka (Yerusalem), negara mereka (Yudea), budaya-budaya lain (Samaria), dan bangsa-bangsa lain (di manapun di dunia). Perhatikan bahwa pengutusan Anda bersifat serempak, bukan berurutan. Walaupun tidak semua orang memiliki karunia misionaris, semua orang Kristen dipanggil untuk terlibat dalam sebuah misi keempat kelompok itu dalam beberapa cara. Apakah Anda sebagai orang Kristen Kisah 1:8?

Tetapkan sebuah sasaran untuk ikut serta dalam sebuah proyek misi ke masing-masing dari empat sasaran tersebut. Saya mendorong Anda untuk menabung dan melakukan apa saja yang diperlukan untuk ikut dalam suatu perjalanan misi jangka pendek ke luar negeri sesegera mungkin. Hampir semua agen misi bisa menolong Anda melakukan hal ini. Ini akan memperluas hati Anda, memperlebar misi Anda, memperkuat iman Anda, memperdalam belas kasihan Anda, dan memenuhi Anda dengan sukacita yang belum pernah Anda alami. Itu bisa menjadi titik balik dalam kehidupan Anda.

Berubahlah dari pola pikir "waktu sekarang" ke pola pikir kekal. Untuk menggunakan sebaik-baiknya waktu Anda di dunia, Anda harus membangun sebuah perspektif kekal. Ini akan mengubah Anda mengutamakan masalah-masalah kecil dan membantu Anda membedakan apa yang mendesak dan apa yang penting. Paulus berkata, "Sebab kami tidakk memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tidak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal."

Banyak hal yang untuknya kita memboroskan tenaga kita yang tidak akan bernilai bahkan untuk setahun dari sekarang apalagi untuk kekekalan. Jangan menukar kehidupan Anda dengan hal-hal sementara. Yesus berkata, "Siapapun tidak layak bagi Kerajaan Surga, kalauia membiarkan perhatiannya dibelokkan dari pekerjaan yang sudah Kurencanakan baginya." Paulus memperingatkan, "Dan orang yang berkecimpung dalam hal-hal dunia, hendaklah hidup seolah-olah ia tidak disibuki oleh hal-hal itu. Sebab tidak lama lagi dunia ini, dalam keadaannya yang sekarang, akan lenyap!"

Apakah yang Anda biarkan yang menghalangi jalan misi Anda? Apakah yang mencegah Anda menjadi orang Kristen kelas dunia? Apapun itu, lepaskanlah. "Marilah kita menanggalkan segala sesuatu yang memperlambat atau menghambat kita." Yesus menyuruh kita untuk "kumpulkanlah bagimu harta di surga." Bagaimana kita bisa melakukannya? Dalam salah satu pernyataan-Nya yang paling disalahpahami, Yesus berkata, "Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi." Yesus tidak bermaksud agar Anda "membeli" teman dengan uang.

Apa yang Yesus maksudkan adalah bahwa Anda perlu memakai uang yang Allah berikan kepada Anda untuk membawa orang kepada Kristus. Mereka selanjutnya akan menjadi teman sampai kekal yang akan menyambut Anda ketika Anda masuk ke surga! Itulah penanaman modal terbaik yang akan Anda buat. Anda mungkin sudah mendengar pernyataan "Kamu tidak bisa membawanya bersamamu," tetapi Alkitab berkata Anda bisa mengirimkannya dengan ikut membiayai orang-orang yang akan ke sana! Alkitab berkata, "Dengan berbuat demikian, mereka akan menimbun untuk mereka sendiri kekayaan yang sejati di surga - itulah satu-satunya penanaman modal yang aman untuk selama-lamanya! Dan di dunia ini mereka akan mengalami kehidupan Kristen yang berbuah lebat"

Berubahlah dari pola pikir mencari-cari alasan ke pola pikir mencari cara-cara kreatif untuk melaksanakan misi Anda. Jika Anda bersedia, selalu ada jalan untuk melakukannya, dan agen-agen yang akan membantu Anda. Berikut ini ada beberapa alasan umum:

"Saya hanya bisa berbahasa Inggris." Ini sebenarnya sebuah keuntungan dalam banyak negara di mana jutaan orang ingin belajar bahasa Inggris dan ingin mempraktikannya.

"Saya tidak memiliki apapun untuk diberikan." Ya, Anda punya. Semua kemampuan dan pengalaman dalam Shape Anda yang bisa dipakai di mana saja.

"Saya terlalu tua (atau terlalu muda)." Sebagian besar agen misi memiliki proyek-proyek jangka pendek yang sesuai usia.

Baik Sarah yang menyatakan dirinya terlalu tua untuk dipakai Allah maupun Yeremia yang menyatakan dirinya terlalu muda, Allah menolkak alasan-alasan mereka. "Tetapi TUHAN berfirman kepadaku: 'Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun Engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman TUHAN."

Mungkin Anda percaya bahwa Anda membutuhkan suatu "panggilan" khusus dari Allah, dan Anda selama ini menantikan suatu perasaan atau pengalaman adikodrati. Tetapi Allah telah menyatakan panggilan-Nya berulang-ulang. Kita semua dipanggil untuk memenuhi kelima tujuan Allah bagi kehidupan kita yaitu: untuk menyembah, untuk bersekutu, untuk bertumbuh menjadi serupa dengan Kristus, untuk melayani, untuk terlibat dalam misi bersama Allah di dunia. Allah tidak ingin memakai hanya beberapa orang. Dia ingin memakai seluruh umat-Nya. Kita semua dipanggil untuk terlibat dalam misi bagi Allah. Dia ingin agar seluruh gereja-Nya membawa Injil kepada seluruh dunia. Banyak orang Kristen telah kehilangan rencana Allah bagi kehidupan mereka karena mereka tidak pernah bertanya kepada Allah apakah Dia menginginkan mereka melayani sebagai misionaris di suatu tempat. Entah karena takut atau karena tidak tahu, mereka secara otomatis menutup pikiran mereka dari kemungkinan melayani sebagai misionaris yang menetap di sutu lokasi lintas budaya. Jika Anda digoda untuk berkata tidak, Anda harus memeriksa cara dan kemungkinan yang berbeda yang sekarang tersedia. (hal ini akan mengejutkan Anda), dan Anda perlu berdoa dengan sungguh-sungguh dan bertanya kepada Allah apa yang Dia inginkan dari Anda pada tahun-tahun ke depan. Ribuan misionaris sangat diperlukan pada masa kritis dalam sejarah ini, ketika begitu banyak pintu terbuka lebar seperti belum pernah ada sebelumnya.

Jika Anda ingin menjadi seperti Yesus, Anda harus memiliki hati untuk seluruh dunia. Anda tidak bisa puas hanya dengan keluarga dan teman-teman Anda yang datang kepada Kristus. Ada lebih dari 6 miliar orang di dunia, dan Yesus ingin agar semua anak-Nya yang terhilang ditemukan. Yesus berkata, "Jikalau kalian kehilangan nyawa demi Aku dan demi Berita Kesukaan, kalian akan dapat menikmati hidup yang sesungguhnya." Amanat Agung adalah pengutusan Anda, dan mengerjakan bagian Anda ialah rahasia untuk menjalani sebuah kehidupan yang bermakna.

HARI KETIGA PULUH DELAPAN
BERPIKIR TENTANG TUJUAN SAYA

Pokok untuk Direnungkan: Amanat Agung adalah pengutusan saya.

Ayat untuk Dihafal: "Utuslah kami ke segala penjuru dunia untuk memberitakan kuasa-Mu yang menyelamatkan dan rencana-Mu yang kekal bagi segenap umat manusia." Mazmur 67:2 (FAYH)

Pertanyaan untuk Dipikirkan: Langkah-langkah apa yang bisa saya ambil untuk persiapan pergi mengikuti suatu misi jangka pendek tahun depan?
 
39

Menyeimbangkan Kehidupan
Anda


Jalanilah hidup dengan penuh tanggung jawab,
bukan seperti orang-orang yang tidak mengetahui
makna hidup tetapi seperti mereka yang mengetahuinya.

Efesus 5:15 (Ph)

Jangan biarkan kesalahan-kesalahan orang jahat
menjatuhkanmu ke jalan yang salah
dan pembuatmu kehilangan keseimbanganmu.

2 Petrus 3:17 (CEV)​

Berbahagialah orang yang hidup dengan seimbang; mereka akan hidup lebih lama dari semua orang.

Salah satu kegiatan di Olimpiade musim panas adalah pentatlon. Pentatlon terdiri dari lima bagian: menembak, anggar, menunggang kuda, berlari, dan berenang. Sasaran para peserta adalah berhasil dalam semua bidang bukan hanya satu atau dua.

Kehidupan Anda ialah sebuah pentatlon dengan lima tujuan, yang harus Anda jaga agar selalu seimbang. Tujuan-tujuan ini diharapkan oleh jemaat mula-mula di dalam Kisah 2, dijelaskan oleh Paulus dalam Efesus 4, dan diperagakan oleh Yesus dalam Yohanes 17, tetapi semuanya diringkas dalam Hukum yang Terutama dan Amanat Agung Yesus. Dua pernyataan ini meringkas apa yang ditulis oleh buku ini, yaitu lima tujuan Allah bagi kehidupan Anda:

1. "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu": Anda direncanakan untuk menyukakan hati Allah, jadi tujuan Anda ialah menyukakan hati Allah melalui penyembahan.
2. "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri": Anda dibentuk untuk melayani, sehingga tujuan Anda ialah menunjukkan kasih kepada sesama melalui pelayanan.
3. "Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku" Anda diciptakan untuk sebuah misi, jadi tujuan Anda ialah memberitakan pesan Allah melalui penginjilan.
4. "baptislah mereka dalam...": Anda dibentuk untuk menjadi keluarga Allah, jadi tujuan Anda ialah menjalin hubungan dengan gereja-Nya melalui persekutuan.
5. "ajarlah mereka melakukan segala sesuatu...": Anda diciptakan untuk menjadi serupa dengan Kristus, jadi tujuan Anda ialah bertumbuh menuju kedewasaan melalui pemuridan.

Komitmen yang kuat untuk melaksanakan Hukum yang Terutama dan Amanat Agung akan menjadikan Anda seorang Kristen yang luar biasa.

Menjaga agar kelima tujuan ini tetap seimbang tidaklah mudah. Kita semua cenderung terlalu menekankan tujuan-tujuan yang kita rasakan sebagai yang paling antusias dan mengabaikan lainnya. Gereja-gereja melakukan hal yang sama. Tetapi Anda bisa menjaga agar hidup Anda tetap seimbang dan berada dalam jalur dengan bergabung dalam sebuah kelompok kecil untuk pertanggungjawaban, dengan secara berkala mengevaluasi kesehatan rohani Anda, dengan menulis kemajuan Anda dalam sebuah jurnal pribadi, dan dengan meneruskan apa yang Anda pelajari kepada orang lain. Inilah empat kegiatan penting untuk kehidupan yang memiliki tujuan. Jika Anda bersungguh-sungguh untuk tetap berada pada jalur, Anda perlu mengembangkan kebiasaan-kebiasaan ini.

Bicarakan hal itu dengan seorang rekan atau kelompok kecil yang rohani.

Cara terbaik untuk menghayati prinsip-prinsip di dalam buku ini adalah mendiskusikannya dengan orang lain dalam sebuah kelompok kecil. Alkitab mengatakan, "Sebagaimana baja mengasah baja, begitu pula manusia belajar dari sesamanya." Kita bisa banyak belajar di dalam komunitas. Pikiran kita dipertajam dan keyakinan kita diperdalam lewat percakapan.

Saya sungguh-sungguh mendorong Anda untuk mengumpulkan sekelompok kecil teman dan membentuk Kelompok Membaca buku Kehidupan yang Memiliki Tujuan, untuk mengulas bab-bab ini setiap minggu. Diskusikan implikasi dan penerapan dari setiap bab. Bertanyalah "Terus bagaimana?" dan "Sekarang apa?" Apa artinya ini buatku, keluargaku, dan gerejaku? Apa yang akan saya lakukan untuk itu? Paulus berkata, "Dan apa yang telah kamu pelajari...lakukanlah itu." Dalam apendiks 1, saya telah mempersiapkan daftar pertanyaan diskusi untuk digunakan oleh kelompok kecil atau kelas Sekolah Minggu Anda.

Sebuah kelompok kecil yang bersama membaca buku ini akan memberikan banyak keuntungan yang tidak bisa diberikan oleh buku itu sendiri. Anda menyampaikan dan menerima umpan balik tentang apa yang sedang Anda pelajari. Anda bisa mendiskusikan contoh-contoh kehidupan nyata. Anda bisa saling mendoakan, saling menguatkan, dan saling mendukung ketika Anda mulai menjalani tujuan-tujuan ini. Ingatlah keberadaan kita untuk bertumbuh bersama, bukan secara sendiri-sendiri. Alkitab mengatakan, "Karena itu nasihatilah seorang akan yang lain dan saling membangunlah kamu." Setelah Anda membahas buku ini bersama-sama sebagai sebuah kelompok, Anda mungkin mempertimbangkan untuk mempelajari bahan-bahan studi kehidupan yang memiliki tujuan lainnya yang tersedia untuk kelas-kelas dan kelompok (lihat apendiks 2).

Saya juga mendorong Anda untuk melakukan penyelidikan Alkitab secara pribadi. Saya telah membuat catatan kaki lebih dari seribu ayat yang dipakai dalam buku ini untuk Anda pelajari dalam konteks ayat-ayat tersebut. Bacalah apendiks 3, yang menjelaskan mengapa buku ini memakai begitu banyak terjemahan dan parafrase yang berbeda. Untuk membuat bab-bab ini tetap dalam ukuran konteks untuk bacaan sehari-hari, saya tidak bisa menjelaskan konteks yang menarik dari sebagian besar ayat yang digunakan. Tetapi Alkitab dimaksudkan untuk dipelajari menurut paragraf, pasal, dan bahkan keseluruhan kitab. Buku saya Personal Bible Study Methods bisa menunjukkan kepada Anda bagaimana melakukan studi induktif.

Adakan bagi diri Anda suatu pemeriksaan rohani yang teratur. Cara terbaik untuk menyeimbangkan kelima tujuan itu dalam kehidupan Anda ialah dengan mengevaluasi diri Anda sendiri secara berkala. Allah memberikan nilai tinggi untuk kebiasaan mengevaluasi diri. Setidaknya lima kali di dalam Alkitab kita diperintahkan untuk menguji dan memeriksa kesehatan rohani kita sendiri. Alkitab berkata, "Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Jangan berlalu begitu saja dengan menganggap segala sesuatu sebagai sudah semestinya begitu. Periksalah dirimu secara teratur... Ujilah itu. Jika kamu gagal dalam ujian tersebut, lakukan sesuatu."

Untuk memelihara kesehatan fisik Anda, Anda perlu pemeriksaan rutin oleh seorang dokter yang bisa mengevaluasi tanda-tanda penting Anda, yaitu tekanan darah, temperatur, berat badan, dan sebagainya. Untuk kesehatan rohani, Anda perlu memeriksa secara rutin kelima tanda penting yaitu penyembahan, persekutuan, pertumbuhan karakter, pelayanan, dan misi. Yeremia menasihati, "Marilah kita menyelidiki dan memeriksa hidup kita, dan berpaling kepada TUHAN."

Di gereja Saddleback, kami telah mengembangkan sebuah sarana evaluasi pribadi yang sederhana yang telah membantu ribuan orang untuk tetap berada dalam tujuan bagi Allah. Jika Anda ingin sebuah kopi sarana evaluasi kesehatan rohani kehidupan yang memiliki tujuan ini, Anda bisa mengirim saya e-mail (lihat apendiks 2). Anda akan kagum atas betapa besar pertolongan yang sudah diberikan sarana kecil ini untuk menyeimbangkan kehidupan Anda demi kesehatan dan pertumbuhan. Paulus mendesak, "Biarlah kiranya kegairahan Saudara pada permulaan itu diimbangi oleh tindakan nyata pada saat ini."

Tulislah kemajuan Anda dalam sebuah jurnal. Cara terbaik untuk memperkuat kemajuan Anda dalam memenuhi tujuan-tujuan Allah bagi kehidupan Anda ialah membuat sebuah jurnal rohani. Ini bukanlah sebuah catatan harian tentang semua peristiwa, tetapi suatu catatan tentang pelajaran-pelajaran kehidupan yang tidak ingin Anda lupakan. Alkitab mengatakan, "Itulah sebabnya kita harus lebih bersungguh-sungguh berpegang pada ajaran-ajaran yang sudah kita dengar, supaya kita jangan meninggalkan kepercayaan kita." Kita mengingat apa yang kita catat. Menulis membantu memperjelas apa yang Allah kerjakan di dalam kehidupan Anda. Dawson Trotman biasa berkata, "Pemikiran-pemikiran menjadi jernih sendiri ketika mereka melewati ujung jari Anda." Alkitab memiliki beberapa contoh di mana Allah menyuruh manusia untuk membuat jurnal rohani. Dikatakan, "Musa menuliskan perjalanan mereka dari tempat persinggahan ke tempat persinggahan sesuai dengan titah TUHAN." Tidakkah Anda senang bahwa Musa menaati perintah Allah untuk mencatat perjalanan rohani bangsa Israel? Andaikata dia malas, kita tentu tidak mendapat pelajaran-pelajaran kehidupan yang berpengaruh di Kitab Keluaran itu.



Meskipun tidak mungkin jurnal rohani Anda akan dibaca secara luas seperti tulisan Musa, jurnal Anda tetap penting. Alkitab NIV mengatakan, "Musa mencatat tahap-tahap dalam perjalanan mereka." Kehidupan Anda adalah sebuah perjalanan, dan sebuah perjalanan yang layak untuk dibuatkan jurnalnya. Saya harap Anda akan menulis tahap-tahap perjalanan rohani Anda di dalam kehidupan yang memiliki tujuan.

Jangan hanya menulis hal-hal yang menyenangkan.Sebagaimana dilakukan Daud,catatlah keraguan,ketakutan,dan pergumulan Anda dengan Allah.Pelajaran-pelajaran terbesar kita berasal dari penderitaan,dan Alkitab berkata bahwa Allah membuat catatan tentang air mata kita.Ketika masalah terjadi,ingatlah bahwa Allah memakainya untuk memenuhi kelima tujuan dalam kehidupan Anda.Masalah-masalah mendorong Annd untuk memusatkan perhatian Anda kepada Allah,menarik Anda lebih dekat kepada orang lain di dalam persekutuan,membangun karakter serupa dengan Kristus,memberi Anda sebuah pelayanan dan memberi Aanda sebuah kesaksian.Semua masalah memiliki tujuan.
Ditengah-tengah pengalaman yang menyakitkan,pemazmur menulis,"Biarlah dituliskan bagi angkatan yang kemudian,dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan"Anda bertanggungn jawab kepada generasi masa depan untuk memelihara tentang kesaksian bagaimana Allah menolong Anda memenuhi tujuan-tujuanNya didunia.Inilah sebuah kesaksian yang akan terus berbicara setelah Anda berada disurga.
Teruskanlah apa yang Anda ketahui kepada yang lain.Jika Anda ingin tetap bertumbuh, cara terbaik untuk belajar lebih banyak adalah dengan meneruskan apa yang Anda telah pelajari.Amsal memberi tahu kita,"Siapa banyak memberi berkat,diberi kelimpahan,siapa menolong orang lain,ia sendiri akan ditolong" Orang-orang yang meneruskan berbagai wawasan akan mendapart lebih banyak dari Allah.Setelah anda memenuhi tujuan hidup,menjadi tanggung jawab Anda untuk membawa pesan tersebut kepada orang lain.Allah sedang memanggil anda untuk menjadi pembawa beritaNya.Paulus berkata,"Percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai,yang juga cakap mengajar orang lain."Dalam buku ini saya telah meneruskan kepada Anda apa yang diajarkan orang lain kepada saya mengenai tujuan hidup;sekarang tugas anda untuk meneruskan kepada orang lain.
Mungkin Anda mengetahui ratusn orang yang tidak tahu tujuan hidup.Bagikan kebenaran-kebenaran ini kepada anak-anak Anda,teman-teman Anda,tetanga Anda dan orang-orang yang bekerja dengan Anda.Jika Aanda memberikan buku ini kepada seorang teman,tambahkan catatan pribadi Anda di bagian dedikasi.
Semakin banyak yang anda tahu,semakin besar harapan Allah agar Anda memakai pengetahuan tersebut untuk menolong orang lain.Yakobus berkata,"Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik,tetapi ia tidak melakukannya,ia berdosa"
Pengetahuan meningkatkan tanggung jawab.Tetapi membagikan tujuan hidup lebih dari sekedar sebuah kewajiban;ini merupakan salah satu hak istimewa terbesar dalam kehidupan.Bayangkan betapa berbedanya dunia jika semua orang mengetahui tujuan mereka.Paulus berkata,"Kalau engkau mengajarkan semuanya itu kepada saudara-saudara seiman,engkau akan menjadi pelayan Kristus Yesus yang bekerja dengan baik"

SEMUANYA UNTUK KEMULIAAN ALLAH

Alasan kita membagikan apa yang kita ketahui adalah untuk kemulaian Allah dan pertumbuhan kerajaanNya.Malam sebelum Dia disalibkan,Yesus melaporkan kepada Bapa-Nya,"Aku telah mempermuliaakan Engkau dibumi dengan jalan menyelesaikan yang Engkau berikan kepada-Kuuntuk melakukannya"Ketika Yesus memanjatkan doa ini,Dia belum mati karena dosa-dosa kita,jadi "pekerjaan" apakah yang telah ia selesaikan?
Dalam hal ini Dia sedang menunjuk sesuatu di luar penebusan.Jawabannya terletak pada 20 ayat berikutnya di dalam doa-Nya.Yesus memberi tahuBapa-Nya apa yang telah Dia kerjakan selama tiga tahun terakhir yaitu:mempersiapkan para murid-Nya untuk hidup bagi tujuan-tujuan Allah.Dia membantu mereka mengenal dan mengasihi Allah(penyembahan),mengajar mereka untuk saling mengasihiAllah(persekutuan),memberi mereka firman sehingga mereka bisa tumbuh dewasa(pemuridan),menunjukan kepada mereka bagaimana melayani(pelayanan),dan mengutus mereka untuk mengabarkan kepada orang lain(misi).Yesus memperagakan sebuah kehidupan yang mempunyai tujuan, dan Dia mengajar orang lain bagaimana Dia menjalaninya.Itulah "pekerjaan" yang membawa kemuliaan kepada Allah.

Sekarang ini Allah memanggil masing-masing kita untuk melakukan pekerjaan yang sama.Dia tidak hanya inin agar kita memenuhi tujun-tujuan-Nya,Dia juga ingin agar kita mengajar orang lain agar melakukan hal yang sama.Allah ingin agar kita memperkenalkan orang kepada Kristus,membawa mereka kedalam persekutuanNya,membantu mereka bertambah dewasa dan membantu mereka dalam tempat pelayanan,dan selanjutntya mengutus mereka untuk menjangkau orang lain juga.
Inilah kehidupan yang memiliki tujuan.Tidak peduli berapa usia anda,sisa hidup Anda bis merupakan bagian yang terbaik dari kehidupan Anda,dan Anda bisa mulai kehidupan yang memiliki tujuan sekarang.

HARI KETIGA PULUH SEMBILAN
BERFIKIR TENTANG TUJUAN SAYA

Pokok untuk direnungkan:Berbahagialah orang yang hidup dengan seimbang.

Ayat untuk dihafal:"Jalanilah hidup dengan penuh tanggung jawab, bukan seperti orang-orang yang tidak mengetahui makna hidup tetapi seperti mereka yang mengetahuinya" Efesus 5:15(Ph)

Pertanyaan untuk dipikirkan: Dari keempat kegiatan itu,yang manakah yang akan saya mulai untuk tetap berada pada jalur dan untuk menyeimbangkan kelima tujuan Allah bagi kehidupan saya?
 
40

HIDUP DENGAN TUJUAN

Banyaklah rancangan dihati manusia,
tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana

Amsal 19:21

Sebab Daud melakukan kehendak Allah pada zamannya



Hidup dengan tujuan adalah satu-satunya cara untuk hidup.
Lain dari itu berarti asal hidup saja.Sebagian besr orang bergumul dengan tiga masalah dasar dalam kehidupan.Yang pertama ialah identitas:"Siapa saya?" Yang kedua adalah pentingnya kita:"Apakah saya penting?" Yang ketiga adalah pengaruh "Apakah jabatan saya dalam kehidupan?" Jawaban untuk ketiga pertanyaan ini terdapat didalam lima tujuan Allah bagi Anda.Diruang atas,ketika Yesus menutup h ari terakhir pelayana-Nya dengan murid-Nya,Dia membasuh kaki mereka sebagai contoh daan berkata,"Jikalau kamu tahu semua ini,maaka berbahagialah kamu,jika kamu melakukannya"Begitu anda mengetahui apa yang Allah ingin anda lakukan,maka berkat datang pada saat Anda melakukannya.Sementara kita sampai pada perjalanan 40 hari,sekarang Anda sudah mengetahui tujuan Allah pada kehidupan Anda,maka anda akan berbahagia jika Anda melakukannya!Ini munkin berarti bahwa Anda harus berhenti melakukan beberapa hal lain.Ada banyak hal "baik" yang bisa Anda kerjakan dalam kehidupan Anda,tetapi tujuan-tujuan Allah adalah lima hal penting yang harus Anda kerjakan.Sayangnya kit amudah tertarik pada hal lain dan melupakan apa yang paling penting.Kita mudah beralih dari apa yang paling penting dan secara perlahan keluar dari jalur.Untuk mencegah hal ini,Anda perlu mengembangkan sebuah pernyataan tujuan untuk kehidupan Anda dan kemudian mengevaluasinya secara teratur.

APAKAH PERNYATAAN TUJUAN HIDUP ITU?
Pernyataan tujuan hidup ialah pernyataan yang merangkum tujuan-tujuan Allah bagi kehidupan Anda.Dengan kata-kata sendiri Anda menegaskan komitmen Anda untuk lima tujuan Allah bagi kehidupan Anda.Sebuah pernytaan tujuan bukanlahsebuah daftar sasaran.Sasaran bersifat sementara;tujuan bersifat kekal.Alkitab mengatakan,"Rencana-rencana-Nya tetap selamanya;tujuan-tujuan-Nya kekal

Pernyataan tujuan hidup ialah pernyataan yang menunjukan arah hidup Anda.Menulis tujuan Anda diatas kertas mendorong Anda untuk berfikir secara spesifik tentang jalan hidup Anda.Alkitab mengatakan,"Ketauilah kemana kamu menuju,maka kamu akan tetap berada di tanah yang kokoh"Sebuah pernyataan sebuah kehidupan bukan hanya memperjelas apa yang ingin Anda kerjakan terhadap waktu,kehidupan,daaaaan uang Anda,tetapi juga menunjukan apa yangtidak anda kerjakan.Amsal berkata,"Orang pandai bertujuan untuk bertindak bijak,tetapi orang bodoh mulai dengan banyak tujuan"Pernytaan tujuan hidup adalah pernyatan yang mendefinisikan suksesbagi Anda.Pernyataan tujuan hidup menyatakan apa yang Anda anggap penting,bukan apa yang dunia anggap penting.Pernytaan tujuan hidup memperjelas nilai-nilai Anda.Paulus berkata,"Aku ingin agar kamu memahami apa yang benar-benar berharga".
Pernyataan tujuan hidup adalah pernyataan yang memperjelas peranan Anda.Anda akan memiliki peran-peran yang berbeda diatas panggung yang berbeda dalam kehidupan,tetapi tujuan-tujuan Anda tidak akan pernah berubah.Tujuan-tujuan itu lebih besar dari peran apapun yang akan anda miliki.

Pernyataan tujuan hidup ialah pernyataan yang mengekspresikan shape Anda.Pernyataan tujuan hidup mencerminkan cara uni9k Allah dalam menciptakan Anda dalam melayani Dia.
Ambilah waktu untuk menulis pernyataan hidup Anda.Jangan coba menyelesaikanya hanya dengan satu penulisan,dan jangan bermaksud sempurna dal;am tulisan pertama;tulis saja pikiran-pikiran Anda begitu pikiran-pikiran tersebut muncul.Selelu lebih mudah mengedit daripada membuat.Berikut ini ada lima pertanyaaan yang perlu Anda pertimbangkan ketika Anda mempersiapkan pernyataan Anda:

LIMA PERTANYAAN TERBESAR DALAM KEHIDUPAN

Apa yang akan menjadi pusat hidup Anda?Inilah pertanyaan tentang penyembahan
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.