• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Terpendam 140 Ribu Tahun Dalam Gletser

magnum

IndoForum Activist C
No. Urut
1320
Sejak
27 Mei 2006
Pesan
14.143
Nilai reaksi
417
Poin
83
Terpendam 140 Ribu Tahun Dalam Gletser
Pembunuh Zaman Prasejarah Kini Dikhawatirkan Muncul Kembali

Foto gletser di Greenland. Berdasarkan laporan BBC, dalam penelitian para pakar analis meteorologi menemukan bahwa kecepatan gletser meleleh dan mengalir masuk ke Samudra Atlantik mencapai dua kali lebih cepat jika diban-dingkan dengan 5 tahun yang lalu. Jika gletser ini terus meleleh dan mengalir masuk ke Samudra Atlantik, akan menyebabkan permukaan laut Samudra Atlantik meningkat 7 meter (sekitar 23 kaki). Para peneliti mengatakan, lapisan es yang menghilang di Greenland tahun 2005 lalu, sudah cukup untuk membuat permukaan air laut seluruh dunia meningkat sebanyak 0.5 milimeter, dan 2/3 di antaranya disebabkan oleh aliran gletser yang menuju ke lautan. Sekarang ini, permukaan air laut seluruh dunia rata – rata meningkat 3 milimeter per tahun per luas bidang laut. Melelehnya sungai es di Greenland kian hari kian cepat, sehingga dianggap sebagai bahaya nomor satu akibat peningkatan suhu bumi. (AFP)

Seiring dengan semakin meningkatnya tren pemanasan suhu global yang kian parah, gletser di berbagai belahan dunia juga mulai meleleh, selain me-ngundang bahaya besar karena makin tingginya permukaan air laut, juga mungkin akan membawa ancaman bahaya virus yang misterius yang berasal dari zaman dahulu kala.

Ditemukan Virus Tak Dikenal Yang Masih Hidup Tersimpan 140 Ribu Tahun Lamanya

Berdasarkan laporan dari sebuah harian pagi, Profesor Scott Rogers dari Universitas Brooklyn, Ohio, Amerika Serikat, selaku tokoh peneliti mikro organisme inti es daerah kutub sekaligus tokoh perancang dan pembentuk riset, dalam laboratoriumnya tersimpan bongkahan inti es yang berasal dari berbagai danau es maupun gunung es untuk diteliti mikro organisme yang hidup di dalamnya. Dalam risetnya terhadap salah satu bongkahan inti es yang diambil dari sebuah gletser, telah ditemukan sejenis virus tak dikenal yang tersimpan selama 140 ribu tahun dalam es di kutub.

Profesor Roger mengatakan, virus jenis ini telah bertahan hidup di dalam lapisan es selama hampir 140 ribu tahun lamanya. Mikro organisme semacam ini akan dapat bertahan hidup di dalam es yang sesuai dengan karakter dan hidupnya, inti bongkahan es merupakan lingkungan yang sangat baik bagi perkembangan mereka.

Profesor Roger beranggapan, meskipun metode penyebaran virus ini belum pernah ada dalam catatan atau literatur mana pun sepanjang sejarah perkembangan manusia, namun kita juga tidak dapat memastikan bahwa ia tidak akan terjadi, sekarang ini masih belum dapat dipastikan kapan mikro organisme ini akan memicu terjadinya masalah lingkungan yang serius atau penyakit menular yang menakutkan.

Tersimpan Jenis Virus Yang Kompleks di Dalam Lapisan Es Tua


Para peneliti menemukan bahwa di dalam lapisan es berusia tua tersebut terdapat virus dari berbagai jenis yang sangat kompleks, seperti berbagai jenis virus influenza menular yang aneh, virus sum sum, virus lepra dan lain – lain, selain itu masih ada lagi banyak jenis virus yang belum pernah ditemukan jenisnya. Di dalam lapisan es di Siberia bahkan telah ditemukan virus influenza tipe A yang usianya belum genap 1 tahun.

Berdasarkan penemuan ini Roger dan koleganya memperkirakan bahwa virus – virus ini sedang menunggu datang-nya inangnya, atau mahluk air, atau mahluk lainnya, begitu virus – virus ini menemukan inang yang kurang baik sistem kekebalan tubuhnya, maka mikro organisme ini akan berkembang dengan sangat pesat, dan akan terus menyebar di dalam kelompok inang yang ditempatinya tersebut.

Gen Virus Tua Dikhawatirkan Akan Dilepaskan Sewaktu – Waktu
Profesor Zhang Xin Fang yang meneliti mikro organisme di pusat riset lingkungan dan teknik daerah dingin dan panas dari Institut Ilmiah Tiongkok menemukan, di gletser yang terdapat di daerah dataran tinggi Tiongkok, juga terdapat virus yang berbentuk butiran, virus – virus yang masih berupa teka – teki ini sewaktu – waktu dapat dilepaskan dari lapisan es tersebut akibat memanasnya suhu bumi.

Profesor Stamor dari Universitas New York menyatakan, “Walaupun masih belum dapat dipastikan akan ada berapa banyak virus zaman dulu ini kembali lepas ke masyarakat modern ini, juga masih belum dapat dipastikan berapa di antara virus – virus ini yang akan mengancam lingkungan dan kesehatan manusia, namun seiring dengan semakin meningkatnya suhu di bumi, semua ini dipastikan akan terjadi.”

Profesor Zhang Xin Fang berpendapat, menghadapi virus yang bermutasi dan menimbulkan virus jenis baru, kekebalan tubuh manusia sangat sulit dipastikan dapat menghadapi ancaman dari virus – virus ini.

Virus Muntaber di Daerah Pesisir Pantai Berasal dari Virus Yang Terpendam Di Dalam Gletser

Pakar peneliti virus Universitas Oregon, Profesor Garwenn, sama sekali tidak meragukan lagi akan bahaya yang mengancam yang diakibatkan oleh virus – virus yang terpendam di dalam gletser ini, beliau berpendapat, “Sistem mekanisme kekebalan tubuh manusia sendiri, tidak dapat mengenali lagi virus – virus yang telah hilang selama ribuan tahun dari masyarakat manusia itu ketika virus tersebut muncul kembali, oleh karena itu daya tahan tubuh manusia terhadap virus ini sangatlah lemah, begitu terjadi penularan, akan menyebabkan merebaknya wabah pe-nyakit dalam skala luas.”

Untuk menjelaskan kemungkinan terjadinya bahaya ini, Garwenn memberi contoh virus yang menyebabkan Muntaber, virus jenis ini setiap beberapa puluh tahun muncul sekali di daerah pesisir pantai, dan tempat berkembang biaknya adalah di dalam gletser yang terdapat di kutub utara dan selatan.

Pakar peneliti dan Dekan Geologi Institut Ilmiah Tiongkok, Qin Da He, menyatakan bahwa jika dibandingkan 350 tahun yang lalu, jumlah gletser di Tiongkok telah berkurang ¼, hingga tahun 2050 nanti akan berkurang ¼ lagi. “Kotak Pandora Es” ini begitu terbuka, virus purba dalam jumlah besar yang terpendam di dalam lapisan es mungkin akan mengancam kehidupan berbagai negara, termasuk juga di antaranya Tiongkok.

Karakteristik dari virus ini belum diketahui orang, begitu virus ini meletus dalam skala besar, bahaya yang ditimbulkan akan sulit untuk diprediksi, dan semua ini diperkirakan pasti akan terjadi, cepat atau lambat.
 
gawat ni kalo virus na ampe ke luar
tamba byk penyakit ane ni /sob
 
mank cerita RF online gmn kk??
kena virus juga??
khan robot..
swt dahh
 
Waduh mak udah cukup kali penyakit yang ga tersembuhkan yang ada di dunia ini, masa harus bertambah lg?
 
dari dulu penyakit baru selalu bertambah. pes, lepra, malaria dulunya manusia gak kenal penyakit ini.
dulu di eropa pernah ada yg disebut black death. lebih dari setengah populasi manusia di eropa mati.
penyakit baru, obat baru, virus baru, vaksin baru. gitu trus siklusnya.
sekarang tinggal nunggu obat aids keluar.
 
wah wah gila....

serem dah idup sekarang...
 
hidup menjadi semakin menakutkan makanya jangans ampe pemanasan global tehjadi dengan cepat deh save the wolrd deh kalo bis a/no1
 
virus sekarang semakin bertmabh ganas dan tubuh manusia bertambah lemah /sob /sob
 
ya semua juga akibat ulah manusia juga...

coba manusianya pada ga begaya ga akan kyk gini jadinya ...

-Gitu Aja Ko' Repot-
 
virus kompie ja dh nybelin

ap lg virus biologi
 
wah gawat dah

klo trus begini kita bisa kelelep ne
 
blon kluar aja berbagai macam penyakit yang megerikan aja udh muncul apalagi klo itu udh kluar /omg
 
tenang.. gw isa ngeramu obatnya.. ramuan upil + jigong..
 
semakin banyak bencana yang akan mengancam kehidupanmanusia dan manusia tidak pernah sadar akan hal itu. Tanya kenapa /? /? /? /?
 
Hmmm aku ndak tau seberapa bahayanya virus purba itu. Apakah jk virus itu aktif dapat bertahan di habitat yg sekarang krn iklim serta habitat dulu beda dgn sekarang...
mungkin yg lbh bahaya adalah perubahan suatu virus ganas akibat suatu mutasi shg lebih resisten dan ganas dari sebelumnya.
 
siap2 cari tempat tinggal di perbukitan atau gunung !
soal virusnya entar tunggu vaksinnya pasti ada.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.