roughtorer
IndoForum Senior A
- No. Urut
- 44416
- Sejak
- 24 Mei 2008
- Pesan
- 6.755
- Nilai reaksi
- 174
- Poin
- 63
Selasa, 4 November 2008 | 01:05 WIB
KABUL, SENIN - Tentara Afghanistan dan pasukan sekutu membongkar sebuah fasilitas untuk membuat obat bius tidak sah di Afghanistan selatan dan menghancurkan lebih dari 40 ton ganja Senin (3/11). Penyimpanan ganja ditemukan saat pasukan menyisir sebuah daerah yang dikenal sebagai pusat aktivitas gerilyawan Taliban di distrik Spin Boldak, perbatasan dengan Pakistan.
"Temuan hari ini dengan jelas menunjukkan hubungan antara Taliban dan perdagangan obat bius," kata Kolonel Greg Julian, juru bicara pasukan AS di Afghanistan. Ia mengatakan dengan dihancurkannya obat bius dalam jumlah besar akan mengganggu keuangan Taliban.
Menurut data PBB, Afghanistan merupakan sumber dari lebih dari 90 persen candu dunia. Sebagian besar dari produksi itu telah diubah menjadi heroin dan diekspor, dan juga penghasil ganja terbesar kedua di dunia.
Beberapa pejabat PBB dan Afghanistan mengatakan perdagangan obat bius telah membantu pemberontakan Taliban. Gerilyawan mengenakan pajak kepada petani dan sebagai imbalannya akan melindungi rute perdagangan serta panennya.
Pada Juni lalu, polisi anti-narkotika Afghanistan menyita dan menghancurkan 237 ton ganja dalam operasi yang diperkirakan merupakan hasil tangkapan terbesar dari operasi seperti itu di dunia.
Temuan itu juga di distrik Spin Boldak di provinsi Kandahar selatan dan bernilai sekitar 400 juta dollar AS.
KABUL, SENIN - Tentara Afghanistan dan pasukan sekutu membongkar sebuah fasilitas untuk membuat obat bius tidak sah di Afghanistan selatan dan menghancurkan lebih dari 40 ton ganja Senin (3/11). Penyimpanan ganja ditemukan saat pasukan menyisir sebuah daerah yang dikenal sebagai pusat aktivitas gerilyawan Taliban di distrik Spin Boldak, perbatasan dengan Pakistan.
"Temuan hari ini dengan jelas menunjukkan hubungan antara Taliban dan perdagangan obat bius," kata Kolonel Greg Julian, juru bicara pasukan AS di Afghanistan. Ia mengatakan dengan dihancurkannya obat bius dalam jumlah besar akan mengganggu keuangan Taliban.
Menurut data PBB, Afghanistan merupakan sumber dari lebih dari 90 persen candu dunia. Sebagian besar dari produksi itu telah diubah menjadi heroin dan diekspor, dan juga penghasil ganja terbesar kedua di dunia.
Beberapa pejabat PBB dan Afghanistan mengatakan perdagangan obat bius telah membantu pemberontakan Taliban. Gerilyawan mengenakan pajak kepada petani dan sebagai imbalannya akan melindungi rute perdagangan serta panennya.
Pada Juni lalu, polisi anti-narkotika Afghanistan menyita dan menghancurkan 237 ton ganja dalam operasi yang diperkirakan merupakan hasil tangkapan terbesar dari operasi seperti itu di dunia.
Temuan itu juga di distrik Spin Boldak di provinsi Kandahar selatan dan bernilai sekitar 400 juta dollar AS.