facebookeb
IndoForum Senior A
- No. Urut
- 210735
- Sejak
- 9 Jan 2013
- Pesan
- 7.471
- Nilai reaksi
- 96
- Poin
- 48
Telur perjaka atau yang dalam bahasa Mandarin disebut tong zi dan merupakan warisan kuliner dari daerah Dongyang. Proses pembuatannya seperti telur rebus biasa. Yang membedakan adalah air rebusannya. Alih-alih air tawar, warga Dongyang menggunakan air seni untuk merebus telur. Bukan sembarang air seni, tetapi harus air seni anak lelaki yang umurnya tidak lebih dari 10 tahun. Mereka juga harus dalam kondisi sehat, tidak sedang terjangkit flu dan penyakit lain. Tak diketahui kenapa perebusan telur-telur tersebut harus memakai air seni anak lelaki yang masih kecil. Tetapi tradisi ini memang sudah berumur ratusan tahun dan masih terjaga sampai sekarang, jadi tak ada yang mempertanyakan lagi bagaimana sejarahnya.
Telur disiram-siram dengan air seni yang sudah dikumpulkan, kemudian direbus. Telur-telur yang sudah matang diangkat. Kulit telur diretakkan agar air rebusan yang terbuat dari urin tadi bisa meresap hingga ke dalam, kemudian direbus kembali dengan api kecil sampai benar-benar meresap. Proses pembuatan kuliner unik ini bisa berlangsung selama sehari penuh.
Menurut warga setempat seperti dikutip Oddity Central, telur ini memiliki rasa yang sangat lezat, 'khas musim semi'. Rasanya segar, agak asam, dan cenderung asin. Jika disimpan dalam suhu yang tepat rasanya akan semakin lezat.
"Jika memakannya, Anda tidak akan terserang stroke," tutur Ge Yaohua, penduduk Dongyang yang menjajakan telur perjaka di pinggir jalan kepada Reuters. "Telur-telur yang dimasak dalam air seni ini baunya harum. Bagus untuk kesehatan. Keluargaku memakannya setiap hari."
Tetapi rupanya tidak semua warga Dongyang menyukai masakan ini. orang-orang yang terbiasa dengan makanan modern atau kuliner tradisional standar biasanya tidak menyukai makanan ini. Belum lagi aroma tajamnya yang memang kurang membangkitkan selera.
Selain itu, beberapa ahli pengobatan China seperti dilaporkan Rocketnews24 meragukan khasiat telur perjaka ini bagi kesehatan tubuh. Apalagi proses memasaknya tidak steril, meningkatkan risiko higienitas yang bisa saja justru membahayakan kesehatan.
Walaupun begitu, kelestarian kuliner satu ini masih terus terjaga. Setiap tahun keluarga-keluarga Dongyang masih membuatnya. Bahkan pemerintah setempat menobatkannya sebagai warisan budaya lokal pada tahun 2008. Dan mereka berniat untuk mengekspor makanan ini agar semua orang bisa mencoba sendiri kelezatan dan khasiat telur perjaka.