Dulux dengan taglinenya, adding colour to people’s lives belum lama ini menyelenggarakan workshop bersama masyarakat Semarang (Jawa Tengah) tentang pelestaran lingkungan. Workshop ini merupakan bagian dari kegiatan Eco Creativecity sebagai bentuk komitmen PT ICI Paints Indonesia terhadap sustainability; yang bertujuan untuk menyebarkan rasa cinta lingkungan kepada masyarakat untuk lebih peduli dan terlibat langsung untuk memberikan kontribusi positif bagi lingkungan Semarang.
Para pakar dalam workshop mengedukasi mengenai Biopori sebagai satu alternatif yang mampu menangani masalah lingkungan khususnya banjir. Di samping itu, workshop ini juga mengedukasi masyarakat mengenai pemanfaatan sampah yang dikenal dengan “Takakura”. Sehingga dengan metode ini, sampah organik yang biasanya berakhir di tempat sampah dapat dengan bijak dimanfaatkan menjadi kompos. Cara ini dinilai efektif untuk dapat meminimalisir jumlah sampah dilingkungan sekitar.
Selain dapat mengurangi jumlah sampah organik dan menghasilkan kompos, Takakura juga mendorong kemandirian masyarakat untuk dapat membuat kompos sendiri yang kemudian bisa meningkatkan penghasilan mereka karena kompos yang dihasilkan dapat dijual.
Adapun komponen metode Takakura meliputi keranjang berisi sekam dan Inokulan (native organism, NM). Adapun NM merupakan mikroba yang ada di sekitar kita, dan terbuat dari beberapa bahan, antara lain: ragi tape dan ragi tempe. Selain itu bahan lain yang dibutuhkan adalah bekatul , air, air gula, humus, dan sampah organik.
Dalam membuat Takakura, keranjang harus dilapisi dengan karpet, kardus, atau bahan yang memungkinkan udara melakukan sirkulasi. Lantas letakkan bantalan sekam ke dalam dasar keranjang, yang kemudian diisi dengan NM hingga 60 % volume keranjang.
Selanjutnya sampah organik yang bisa berupa sisa potongan sayuran, sisa buah, sisa makanan, serta ikan tanpa duri, dicacah hingga menjadi beberapa bagian kecil dan jangan biarkan sampah organik ini berada di luar keranjang lebih dari dua jam.
Langkah selanjutnya adalah memasukkan sampah pada lubang inokulen di salah satu sisi keranjang, dan aduk merata sehingga sampah bersentuhan langsung dengan Inokulen. Tutup lubang dari sisi inokulen yang lain, agar sampah berada dibawah Inokulen. Tutup keranjang dengan rapat untuk menghindari masuknya lalat atau serangga. Dalam waktu 2-3 minggu kemudian, kompos siap untuk dipanen.