yan raditya
IndoForum Addict E
- No. Urut
- 163658
- Sejak
- 31 Jan 2012
- Pesan
- 24.461
- Nilai reaksi
- 72
- Poin
- 48
SUMENEP - Membajak sawah biasanya menggunakan traktor, kerbau, atau sapi, namun ada yang unik di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Warga menggarap lahan pertaniaan menggunakan tenaga manusia. Dalam sehari setiap petani biasa membajak setengah hektare ladang.
Murahmad dan istrinya, Saadah, warga Desa Errabu, Kecamatan Bluto, membajak ladang untuk ditanami usai panen tembakau.
Murahmad bertugas menyeret alat pembajak menggunakan sarung yang diikatkan, sementara Saadah bertugas memegang kendali, yaitu di bagian belakang.
“Sapi saya dua ekor, masih kecil semua jadi tidak kuat untuk membajak. Satu hari bisa membajak satu petak ladang. Ini mau ditanami jagung,” terang Murahmad, Selasa (18/9/2012).
Dia mengaku tidak memiliki uang untuk menyewa traktor yang tarif per jamnya antara Rp60 ribu hingga Rp70 ribu. Sementara membajak sepetak lahan bisa memakan waktu seharian.
Menurut Murahmad, membajak dengan tenaga manusia sudah biasa dilakukan usai panen tembakau. Untuk mempermudah pergerakan alat bajak, tanah sedikit diairi dari sumber irigasi setempat.
Meski menarik bajak seharian, Murahmad mengaku tidak ada masalah dengan fisiknya. Pekerjaaan itu bisa kelar dalam sehari. Kemudian dia menunggu waktu yang tepat sampai lahan bisa ditanami jagung.
Murahmad dan istrinya, Saadah, warga Desa Errabu, Kecamatan Bluto, membajak ladang untuk ditanami usai panen tembakau.
Murahmad bertugas menyeret alat pembajak menggunakan sarung yang diikatkan, sementara Saadah bertugas memegang kendali, yaitu di bagian belakang.
“Sapi saya dua ekor, masih kecil semua jadi tidak kuat untuk membajak. Satu hari bisa membajak satu petak ladang. Ini mau ditanami jagung,” terang Murahmad, Selasa (18/9/2012).
Dia mengaku tidak memiliki uang untuk menyewa traktor yang tarif per jamnya antara Rp60 ribu hingga Rp70 ribu. Sementara membajak sepetak lahan bisa memakan waktu seharian.
Menurut Murahmad, membajak dengan tenaga manusia sudah biasa dilakukan usai panen tembakau. Untuk mempermudah pergerakan alat bajak, tanah sedikit diairi dari sumber irigasi setempat.
Meski menarik bajak seharian, Murahmad mengaku tidak ada masalah dengan fisiknya. Pekerjaaan itu bisa kelar dalam sehari. Kemudian dia menunggu waktu yang tepat sampai lahan bisa ditanami jagung.