• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
41.612
Nilai reaksi
23
Poin
0
Kisah Inspirasi Kehidupan


Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

ilustrasi


Salah satu kisah kehidupan yg akan
@ummuzaceritakan kali ini adalah kisah seorang anak manusia yg mengalami musibah secara beruntun. Coretan ini dibuat bukan untuk menghakimi seseorang cuma harap mengungkapkan rasa yg ada (dirasakan oleh orang yg terdzolimi). cuma menolong melepaskan rasa yg ada.

Kisah ini berawal dari saat Ani (bukan nama sebenarnya) tengah rebahan di peraduannya kala terik mentari menunjukkan kegaranganannya. Mendapat kabar dari suaminyakalau barusan mendapat sms (belum jamannya wa karena peristiwa ini sudah berlalu beberapa tahun yg lalu) dari saudaranya. Inti dari pesan saudaranya adalah minta bantuan karena butuh dana yg cukup akbar hingga puluhan juta. Seketika Ani, terkejut uang darimana sebanyak itu.

Ani langsung bilang ke suami, "banyak sekali, eis uang darimana kita ?"

Suami menambahkan kalau uang sebesar itu untuk membayar anggunan yg sudah beberapa bulan tidak terbayar & kalau bulan ini tidak melunasi maka anggunannya akan dilelang, padahal yg dijadikan anggunan adalah surat tanah punya orang tua.

Sontak Ani berujar, "berarti kalau ga dapat bayar tanah hilang ya?"
Sambil termenung Ani bergumam, "kasihan dong, orang tua akan kehilangan tanahnya ya."

Tetapi pembicaraan Ani & suami cuma sebatas itu karena memang tak ada sama sekali & tak terpikirkan uang dari mana sebanyak itu.

Beberapa hari setelah itu, suami bercerita lagi kalau saudaranya yg butuh uang itu mau menjual tanahnya.

Ani ini akhirnya berpikir, "bagaimana kalau tanah tersebut terjual Kasihan juga orang tuanya."
Satu yg ada dalam pikiran Ani hanyalah sayang kalau tanah tersebut terjual ke orang lain tak terpikir buat Ani untuk menguasai tanah tersebut niat baik Ani cuma harap menolong supaya tanah tersebut tidak terjual ke orang lain berpikir dari mana dapat uang ?

Selang beberapa waktu akhirnya Ani mendapatkan uang sebesar puluhan juta suami pun menghubungi saudaranya supaya tidak menjual tanah tersebut ke orang lain tetapi berdirinya suaminya setelah uang tersedia kemudian terjadi perjanjian tanda tangan bermaterai. Uang sudah diterima dah clear semuanya entah apa yg ada dalam pikiran saudaranya itu tiba-tiba saat mentari sudah mulai terbenam tepatnya waktu Magrib menjelang datang ke rumah & menanyakan kepada Ani serta suaminya.

"Kenapa dalam perjanjian yaitu tanah dijual ?, ujar saudara suami.

Padahal dari awal saudara sudah bilang kalau tanah itu mau dijual sesuai kesepakatan atau perjanjian. Tetapi dengan teganya, saudara suami Ani sudah menerima uang jadi mangkir & meralat perjanjian itu. Tentu saja Ani & suami sangat kecewa sekali dengan pernyataan saudaranya itu. Saat mau diminta balik uangnya dah buat bayar tagihan saudaranya.

Ani memang sengaja tidak melibatkan orangtuanya dalam perjanjian jual beli cuma harap menjaga perasaan mereka tetapi itu justru menjadikan bumerang baginya.

Selain mangkir dengan perjanjian ternyata juga tidak jujur dengan jumlah nominal utangnya. Marah, jengkel, sebel, gemes semua rasa campur aduk jadi satu.

Ternyata nasib sial Ani tidak cuma hingga disitu masih bersambung. Entahlah nasib apes Ani setelah ditipu dengan saudara sendiri, masih dapat tuduhan kalau Ani cuma harap menguasai harta warisan dari saudaranya & menciptakan saudaranya jauh dari orang tuanya. Sungguh terlalu....

Mendidih sebenarnya emosi yg dirasakan Ani. Untungnya Ani bukan tipe orang yg marahnya meledak-ledak walaupun diperlakukan seperti itu Ani masih menjaga perasaan suaminya. Hanya diam yg dapat Ani lakukan karena tak harap keramaian yg terjadi.

Misalnya, saat itu Ani marah meledak-ledak mungkin keluarganya akan mengalami terjadinya prahara besar.

Dan ternyata diamnya pun masih juga dianggap salah oleh saudaranya, masih juga dipertanyakan kenapa sekarang jadi diam ???

Ani cuma dapat diam memendam semua rasa didadanya. Semua rasa itu cuma Ani yg tahu seperti apa sesungguhnya.


Dari kisah di atas dapat kita ambil hikmah supaya kita tidak mengalaminya atau dapat mengatasi dengan baik. Mencoba mengupas hikmah yg ada :
1. Sebaiknya dalam perjanjian walaupun itu cuma dengan keluarga tetap harus ada saksi dari luar (orang lain yg netral tidak memihak salah satu pihak)
2. Sabar, ikhlaslah yg dapat menciptakan seseorang dapat melalui cobaan yg ada
3. Jangan pernah sekalipun menuduh orang lain kalau memang tidak tahu cerita sebenarnya. Sebaiknya klarifikasi terlebih dahulu kepada kedua belah pihak, baru menyimpulkan
4. Menjaga perasaan orang lain demi nama baik keluarganya, padahal perang batun melanda adalah sesuatu yg sanagat tidak mudah
5. Maaf mungkin sudah terucap tetapi apakah luka batin akan dapat pulih ? Jaga ucapan, itu penting !



Hanya berusaha mengambil hikmah dari kisah tersebut. Semoga kita semua tidak mengalaminya. Dan yg sedang atau sudah pernah mengalami sabar & ikhlaslah kuncinya.

Kisah diatas diambil dari kisah nyata, nama tokoh, tempat & waktu kejadian disamarkan untuk menjaga privasi.

Kisah ini kemungkinan ada lanjutannya, tunggu ya...


Ada yg mau memberi masukan ataupun komen bolehlah dikolom komentar. Terimakasih.


Pojok kamar baru, 921

emoticon-rose
bbbnuwun
emoticon-rose


sumber gambar :
ilustrasi
sumber tulisan : murni opini pribadi


Kemarin 21:53
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.