• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Berita [SPECIAL]Inilah Detik-detik Tewasnya 'Noordin M Top'

Axl Enoch

IndoForum Newbie B
No. Urut
77255
Sejak
7 Agt 2009
Pesan
204
Nilai reaksi
9
Poin
18
VIVAnews - Detasemen Khusus 88 Antiteror mengapung sebuah rumah di Desa Beji, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Kekuatan penuh polisi ditujukan untuk menangkap satu orang, Noordin M Top.

Sekitar pukul 9.57, orang diduga Noordin diduga tewas. Jika benar itu Noordin, aksi gembong teroris asal Malaysia itu tamat di rumah persembunyiannya, tepatnya di kamar mandi.

Berikut detik-detik kematian Noordin M Top seperti dilaporkan reporter tvOne, Grace Natalie dan Ecep S Yasa:

-9.30 petugas sudah masuk masuk ke dalam rumah, membawa bom berdaya ledak rendah. Ada empat petugas yang masuk, lima sampai enam petugas bersiaga di depan rumah

- Terdengar suara gaduh, petugas menjauh dari rumah sampai tiga meter. Bom yang dirangkai seperti pipa paralon, ukuran sangat panjang, perlahan didorong.

- Pukul 9.34 petugas masuk ke dalam, sembilan petugas masuk menyergap. Hampir semua kekuatan masuk ke dalam, ke posisi Noordin.

- Sekitar pukul 9.35 di dalam ruang terjadi baku tembak hingga pintu bagian belakang terlempar keluar. Asap mengepul, tembakan terdengar beruntun. Makin banyak petugas yang masuk. Pasukan bergerak ke arah samping, depan, beberapa petugas keluar masuk. Konsentrasi petugas di depan rumah persembunyian Noordin.

- Pukul 9.39, petugas saling bersalaman dan 'tos', isyarat keberhasilan. Beberapa petugas lalu keluar tidak ada tembakan susulan, tanda-tanda perlawanan, apalagi serangan dari dalam.

- Pada pukul 9. 40, sebanyak tiga orang masuk ke dalam, lewat samping. Sementara lima orang disamping kanan membawa bom baru, kaca dipecahkan. Lima petugas bersiaga di mulut jendela sebelah kiri membawa paralon ke arah kiri

- Salah satu dari petugas memecahkan jendela, kemungkinan petugas masuk lewat jendela. Moncong senjata diarahkan ke arah jendela.

- Pada pukul 9.42, terdengar tembakan pistol jarak dekat oleh satu petugas ke arah WC, dilindungi petugas lainnya. Salah satu petugas mengacungkan jempol tanda dua petugas lain merapat. Sembilan orang kemudian keluar, sniper berjaga.

- Pada pukul 9.50 bom ditarik kembali, batal diledakan. Tembakan dihentikan.

- Pukul 9.57 rumah persembunyian Noordin ditempel garis polisi di depan rumah. Tampak polisi saling bersalaman, petugas tampak santai, dan helm-helm petugas sudah dicopot. Diduga, Noordin M Top, buronan teroris nomor wahid telah tewas.

Tepuk tangan terdengar dari dalam lokasi penggerebekan. Namun belum ada konfirmasi kepastian kematian Noordin.
 
keren
gw suka thread ini
harus disticky nih
 
masih pada bingung lo rancu antar masih hidup ama udah mati soalny ada yang gakl yakin kalo nudin m top bgt tuh mati
 
@AzV: ok ok..gw sticky....

@ Topic:

iya nih..masih belum juga jelas. Tapi sore ini katanya ada Pers Conference yak? Gw lom liat TV jd lom tau kabar terbaru juga /wah
 
nnton tadi dari pagi di TV,,, hehehe..

tapi, sapa tau si korban mirip noordin m top tuh gra" korbannya oplas...?? sedangkan noordin m top yang ada lagi kabur.. xDDDD
sapa tau yahh!
 
Noordin M. Top matinya kenapa ya :-?

Kehabisan darah karena ketembak :-/

Ternyata tidak seberani Dr. Azahari yah, yang sampai meledakkan diri ;))
 
yah moga" aja bnr mati

mantap dah :-bd :-bd
 
Noordin M. Top matinya kenapa ya :-?

Kehabisan darah karena ketembak :-/

Ternyata tidak seberani Dr. Azahari yah, yang sampai meledakkan diri ;))

wah kasus azhari di berita ini juga janggal
Polisi mengatakan "azhari telah meledakan diri"
saksi mata mengatakan "polisi meledakan rumah azhari"
klo gw jadi teroris, mending nunggu polisi masuk, terus meledakan diri deh.

PHP:
Senin, 21 Nov 2005,
Kematian Politis Azhari
Oleh Mochamad Toha *
http://www.jawapos.com/index.php?act=detail_c&id=198488

Sukses Detasemen 88 Mabes Polri dalam penyergapan Dr Azhari Husin dan Budi
Darmawan alias Arman di Kota Batu pada 9 November 2005 masih menyisakan
banyak pertanyaan. Sebagian masyarakat masih meragukan keberhasilan polisi
dalam operasi penyergapan itu.

Kendati Kapolri Jenderal Polisi Sutanto menyatakan, Azhari sudah tewas,
beberapa kejanggalan di TKP justru menimbulkan pertanyaan. Kondisi jasad
Azhari yang masih utuh dengan tiga bekas luka tembakan memperkuat dugaan,
sebelum terjadi sebelas kali ledakan, Azhari sudah tewas.

Posisi tertelungkup di atas reruntuhan ledakan dengan kaki terikat
menimbulkan pertanyaan lagi. Mestinya, jasad Azhari juga tertimbun
reruntuhan bangunan. Kesaksian polisi yang menyatakan, gembong teroris ini
ditembak sebelum sempat menarik pemicu bom justru terbantah. Dia ditemukan
tanpa memakai rompi bom.

Ditemukannya 30 bom yang siap diledakkan menambah keraguan akurasi
penyergapan Azhari. Ledakan bom bunuh diri yang menghancurkan tubuh Arman
dan beberapa ledakan bom di dalam rumah itu seharusnya bisa memicu ledakan
bom lainnya. Anehnya, ke-30 bom itu masih utuh.

Tali yang mengikat kaki Azhari mengindikasikan bahwa sebenarnya ketika
penyerbuan itu tidak terjadi tembak-menembak antara polisi dan Azhari.
Rasanya, sangat tidak mungkin seorang gembong teroris melawan dengan kaki
terikat.

Proses evakuasi yang lamanya hampir 24 jam malah menimbulkan pertanyaan.
Apalagi, sebelum dilakukan evakuasi, malamnya listrik di kawasan TKP
dipadamkan. Alasan masih menunggu Tim Gegana sangat tidak masuk akal. Sebab,
anggota "Detasemen 88" itu juga ahli dalam menjinakkan bom.

Kecurigaan
Banyaknya kejanggalan di lapangan ketika penyergapan Azhari dan Arman itu
menimbulkan kecurigaan bahwa operasi tersebut tidak ubahnya latihan
penyerbuan "sarang" teroris Azhari. Dengan tewasnya Azhari, tugas polisi
memburu gembong teroris ini sudah "selesai". Tinggal Noordin Mohd. Top.

Terlebih lagi, Bani Yamin Husin, adik kandung Azhari, sudah mengakui
kematian kakaknya. "Jenazah itu memang kakak saya," katanya seperti dikutip
berbagai media. Jadi, masyarakat tidak perlu ragu lagi atas hasil kerja
polisi. Sukses Detasemen 88 langsung mendapat pujian PM Australia John
Howard.

Pujian Howard, rasanya, tidak berlebihan. Sebab, sejak peristiwa Bom Bali I
pada 12 Oktober 2002, Kepolisian Federal Australia (AFP/Australian Federal
Police) membantu memburu Azhari. Bahkan, satu tim AFP berada tidak jauh dari
lokasi saat penyergapan "sarang" Azhari di Batu.

Pemerintah Australia menuding, Azhari bertanggung jawab atas sejumlah
pengeboman yang menewaskan warganya. Bersama Noordin, Azhari diyakini
sebagai otak dan dalang pengeboman di Bali pada 2002 dan 2005 yang
menewaskan 92 warga Australia.

Keduanya juga diyakini menjadi aktor utama pengeboman Hotel J.W. Marriott
dan Kedubes Australia di Jakarta tahun lalu. Tewasnya Azhari bukan berarti
Jamaah Islamiyah (JI) telah dilumpuhkan. Tapi, "Itu menunjukkan, aktor di
balik dua teror di Bali, Marriott, dan Kedubes Australia telah (bisa)
diatasi," kata Howard.

Pujian juga datang dari Dubes Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia B. Lynn
Pascoe. Dia memuji tewasnya Azhari sebagai langkah besar Polri. Sebagai
hadiah atas sukses itu, Jaksa Agung AS Alberto R. Gonzales disaksikan
Direktur CIA dan FBI pada 16 November 2005 menyerahkan cek USD 287.577
kepada Kapolri.

Pemerintah AS selama ini memang sangat mendukung langkah Polri dalam memburu
Azhari dan jaringan JI. Sebelum peristiwa Bom Bali II pada 1 Oktober 2005,
Polri juga pernah mendapatkan suntikan dana bantuan USD 10 juta dari AS.

AS dan Australia serta, belakangan, Inggris dan Prancis, memang punya tujuan
politis untuk menekan berbagai bentuk aktivitas yang berbau Islam. Dengan
alasan bertanggung jawab atas peledakan Word Trade Center (WTC) di New York
pada 11 September 2001, Presiden George Walker Bush memburu Usamah bin
Laden.

Belakangan diketahui bahwa dua pesawat yang ditabrakkan di WTC itu adalah
pesawat tanpa awak yang sengaja diarahkan ke WTC. Demikian pula halnya
pesawat yang "jatuh" di Pentagon. Semua itu rekayasa AS untuk mencari
legitimasi perburuan terhadap para "teroris" dunia.

Afghanistan dan Iraq menjadi korban kebijakan Presiden Bush. Pemerintahan
Islam Thaliban dianggap melindungi anak partner bisnis minyaknya di Arab
Saudi, bin Laden. Di kalangan Kongres AS sendiri, sudah bukan rahasia lagi
bahwa Usamah itu sebenarnya adalah tokoh teroris ciptaan CIA.

Di Negeri Kanguru, menyusul disahkannya amandemen UU Antiteroris di
Australia, pada 8 November 2005 sebanyak 17 muslim ditangkap polisi di
Sydney dan Melbourne karena diduga terlibat jaringan teroris. Seorang di
antaranya ditembak pada bagian leher sekeluar dari sebuah masjid.

Seorang muslim yang ditangkap bernama Abu Bakr alias Abdul Nacer Benbrika,
warga negara Aljazair (Afrika) yang sudah tinggal di Melbourne sejak 1989.
Agustus lalu, Abu Bakr mengeluarkan pernyataan dukungan terhadap Usamah bin
Laden, pimpinan jaringan Al-Qaidah yang paling diburu AS.

Seperti halnya penyerbuan Azhari -tetapi hanya ANTV saja yang berhasil
meliput secara khusus -, AFP sengaja memublikasikan operasi tersebut dengan
cara menempatkan wartawan di rumah-rumah yang akan menjadi sasaran. Bahkan,
wartawan telah membuat berita sebelum penyerbuan dilaksanakan.

Sukses Polri menembak mati Azhari juga mendapatkan liputan besar dari media
Indonesia. Karena sudah telanjur percaya kepada polisi, kejanggalan yang
ditemukan di lapangan malah terabaikan. Keterangan pejabat Polri yang sering
berubah-ubah dianggap hal wajar.

Kendati banyak kejanggalan, toh untuk meningkatkan kinerja kepolisian dalam
mengungkap jaringan terorisme di Indonesia, Departemen Pertahanan (Dephan)
menyiapkan alokasi dana Rp 12 triliun untuk Polri dan Rp 9 triliun untuk
TNI. Jadi, jelas sekali, Azhari harus mengalami "kematian politis".

* Mochamad Toha, wartawan Majalah FORUM Keadilan Jakarta

lalu di temanggung juga ada beberapa ledakan....tapi apa gunanya ledakan itu?
klo gw jadi teroris yg di temanggung, mending gw nunggu densus mendekat, lalu meledakan bom itu deh...

dan katanya pake rompi bom......kok disitu yg gw liat ga ada gegana sih?

coba liat ini. ga tau benar ga tau gak


PHP:
Referensi dari detik :

Sabtu, 08/08/2009 21:04 WIB
Beredar Foto Teroris Temanggung
Laurencius Simanjuntak - detikNews

Jakarta - Polri belum bisa memastikan identitas 1 tersangka teroris yang tewas dalam penyergapan di Temanggung, Jawa Tengah. Pihak kepolisian masih akan melakukan proses identifikasi kepada jenazah yang awalnya diduga Noordin M Top, sang gembong teroris.

Belum rampung proses identifikasi, namun foto tersangka teroris Temanggung itu sudah beredar, termasuk seperti yang diterima detikcom, Sabtu (8/8/2009).

Dalam foto tersebut, tampak seorang pria tewas dengan kepala terbelah mulai dari hidung ke atas. Sedangkan hidung ke bawah masih menyatu. Mata pria yang berambut ikal itu pun terbelalak.

Pria naas tersebut mengenakan kaos oblong berwarna coklat, sementara di lehernya terdapat kalung berwarna hitam.

Uniknya, pria tersebut memiliki wajah lonjong dengan rahang yang tegas. Tidak seperti wajah Noordin yang bulat, sebagaimana sketsa disebarkan pihak kepolisian.

Sebelumnya, pengamat intelejen Dynno Chressbon juga mendapat foto dengan ciri-ciri yang kurang lebih sama. Ia mengaku mendapat foto tersebut dari sumber di kepolisian.

Saat dicoba dikonfirmasi, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Nanan Soekarna belum bisa dihubungi.
(lrn/djo)
 
^

errr...
Jangan di pooosst gambarnyaaa..!! >__<
masukin disturbing pict ajaa.. >_____<
omg...
 
Ternyata foto yang dipaparkan polisi itu bohong ! pemuda yang ada difoto tersebut bukan nurdin M TOP, Kronologisnya pemuda itu mati karena bunuh diri di daerah sulawesi, hmm... Nurdin M TOP licin bagaikan belut....

semoga aja, dia ketangkap dan Indonesia benar2 menjadi aman../no1
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.