• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Sou Yen Tao...mari forum di sini

kemelekatan

Melekat kepada sesuatu, berarti diri tergantung pada sesuatu dan prilaku keinginan seseorang dan tindakannya akan berulang-ulang pada pola yang sama.

Kemelekatan akan memunculkan ketakutan ( rasa takut ) dan merupakan biangnya muncul penderitaan/ Dukha.

Keinginan menyebabkan munculnya kemelekatan ?

Keinginan yg berlebihan akan memunculkan kemelekatan. Jadi Keinginan yg salah akan memunculkan kemelekatan. Salah satu contoh keinginan yg salah : misalnya , Keinginan untuk memiliki yg belum diperoleh akan memunculkan merasa memiliki hal yg sudah diperoleh. ( melekat).

Apakah boleh memiliki keinginan ? Tentu saja. Keinginan harus diarahkan dengan bijaksana agar tidak memunculkan kemelekatan. Keinginan harus diarahkan hanya pada pemenuhan kebutuhan, bukan kemewahan/ kekayaan/ kebanggaan.
Keinginan akan kebutuhan sangat sedikit memunculkan kemelekatan.

Keinginan ini harus dikendalikan oleh kebijaksanaan, oleh karena itu kita berlatih sila, samadhi dan menghasilkan panna ( bijaksana ), Panna ( bijaksana ) inilah yg akan kita butuhkan dalam melatih diri dan panna ini akan mengarahkan prilaku hidup sehari-hari kita, terutama prilaku keinginan kita. Keinginan kita harus dengan kebijaksanaan diarahkan hanya pada pemenuhan kebutuhan2 dalam hidup ini. Dalam hidup ini semua hal memerlukan kebutuhan2, dalam setiap segmen , dalam setiap peristiwa, dan dalam setiap bagian momen kejadian akan ada kebutuhan2 nya tersendiri.
Jenis Kebutuhan2 ini beragam , tergantung peristiwa apa yg muncul dalam kehidupan kita.

Dengan kebijaksanan kita bisa memilah-milah, apa yg sebenarnya dibutuhkan dengan demikian kita hanya menginginkan hal yg dibutuhkan, selebihnya kita let it go. Kebutuhan ini harus kita peroleh dengan jalan yang benar. Jika tidak melihat jalan yg benar untuk memperolehnya, berarti karma2 kita belum cukup untuk mendapatkan apa yg kita butuhkan. Karena itu Kesabaran dibutuhkan. Di sinilah sifat kesabaran sangat memegang peran penting. Kita jadi bisa menunggu, kita memiliki daya tahan mental untuk menunggu kesempatan itu muncul.
Dalam interval waktu menunggu , kita bisa sambil menyesuaikan diri pada tidak terpenuhinya hal2 yg dibutuhkan.
Di sini Sifat Flexible yg akan kita butuhkan untuk mengelola mental kita.
Kita harus bisa flexible,sehingga hidup menjadi apa adanya, menerima apa adanya sambil menunggu kesempatan pemenuhan kebutuhan itu muncul. Mungkin saja tidak muncul, tetapi kita sudah ada penyesuaian diri dalam segala aspek.

Perasaan2. Misalnya : Sedih diperbolehkan jika memang keadaan itu menyedihkan, ini adalah expresi mental kita yg natural atas fenomenal2 hidup. Hal yg tidak diperbolehkan adalah sedihnya tidak karuan, atau sedihnya berkepanjangan. Karenanya Panna ( kebijaksanaan ) itu dibutuhkan di sini. Semua perasaan2 kita, sedih , gembira, senang , nikmat , marah , benci dan lain-lainnya diperbolehkan muncul tetapi dalam batas2 yg benar, karenanya semua perasaan ini harus dikendalikan oleh kebijaksanaan. Kebijaksanaan ini ibarat filter. Begitu perasaan itu, maksudnya ,perasaan apa saja muncul , ia harus muncul dari filter bijaksana. Berusaha mematikan perasaan adalah kemelekatan juga.

Untuk bisa senantiasa bijaksana kita harus tetap waspada. Kesadaran kita harus tidak boleh larut dalam peristiwa2 apapun dalam hidup ini. Maksudnya tidak boleh terbawa arus. Jadi prilaku sehari-hari dalam menjaga kesadaran kita masing2 agar tetap utuh dan selalu waspada sangat diperlukan.

Jika kita berpikir tidak ingin melekat pada apapun , itu juga merupakan kemelekatan pada ketidak melekat pada apapun. Jadi begitu susahnya menuju ketidak melekat dan mencapai pembebasan total.
Jadi intinya adalah segala sesuatu harus difilter dalam wadah bijaksana (panna) barulah dimunculkan ke permukaan dalam bentuk sebagai pikiran, perasaan, ucapan dan tindakan. Dengan demikian kita bisa mengurangi kemelekatan.

:)
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.