• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Soekarwo-Saifullah Yusuf Beri Uang Puluhan Juta

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
6M2Dh.jpg
Pasangan incumbent Soekarwo dan Saifullah Yusuf (Karsa) disebut melakukan politik uang dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur yang belum lama ini berlangsung. Hal itu diungkapkan oleh sejumlah saksi Khofifah Indar Parawansa dalam sidang perselisihan hasil Pilkada Jawa Timur di ruang sidang pleno Mahkamah Konstitusi, Rabu 25 September 2013.

Saksi Adioso yang merupakan Ketua Partai Indonesia Sejahtera Jatim mengatakan, semua partai yang tergabung dalam Himpunan Partai Non-Parlemen (HPNP) diberi uang puluhan juta guna mendukung pasangan Karsa. “Pertemuan pertama 3 Januari 2013 di rumah dinas Gubernur, kami diberi uang silaturahmi Rp15 juta,” kata Adioso.

Pada pertemuan kedua yang digelar 4 Februari 2013, Adioso mengaku kembali diberi uang sebesar Rp20 juta sebagai ongkos politik. Berikutnya pada pertemuan ketiga mereka diberi lagi Rp55 juta untuk diserahkan kepada pengurus pusat masing-masing partai yang tergabung dalam HPNP.

“Pada pertemuan ketiga itu saya melawan. Ini Pemilukada Jatim, kenapa uang harus diberikan ke pengurus pusat segala. Saya kemudian dibuang dari HPNP,” kata Adioso.

Saksi lainnya, Sekretaris Partai Karya Perjuangan Iwan Setiawan mengatakan, setelah pemberian uang Rp55 juta di rumah dinas Gubernur Jatim, dia sempat melaporkannya itu ke Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu Jatim. “Kami bikin pernyataan tidak percaya dan melaporkannya ke KPU dan Bawaslu,” ujar Iwan.

Saksi Syafrudin Budiman yang merupakan mantan Ketua Partai Matahari Bangsa mengaku ikut hadir dalam pertemuan HPNP itu. “Saya diberi uang Rp15 juta, katanya tidak perlu kuitansi,” kata Syafrudin.

Soekarwo sendiri membantah melakukan politik uang. "Tidak ada politik uang. Ada juga tukang becak menerima ongkos jasa Rp20 ribu dalam kampanye," kata dia.

Silakan kalau ada bukti. Untuk diketahui, kami sudah melakukan urut-urutan kampanye sampai pelaksanaan pemilihan sudah sesuai aturan. Dan, tudingan ada money politic atau saat kampanye yang ditudingkan melibatkan anak-anak. Itu kan tidak terbukti.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.