yan raditya
IndoForum Addict E
- No. Urut
- 163658
- Sejak
- 31 Jan 2012
- Pesan
- 24.461
- Nilai reaksi
- 72
- Poin
- 48
Infrastruktur Solo berupa sky bridge(jembatan layang) penghubung Terminal Tirtonadi-Stasiun Solo Balapan dialokasikan menelan dana APBN sebesar Rp21.5 miliar. Sky bridge Tirtonadi-Balapan diproyeksikan bisa menjadi magnet awal penarik investor untuk menanamkan modalnya di kawasan Solo Utara.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com di Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Solo, jembatan layang atau sky bridge memiliki lebar 3 meter dengan panjang jembatan 437, 9 meter.
Pembangunan meliputi enam segmen antara lain, segmen 1 (Terminal Tirtonadi) sepanjang 88 meter; segmen 2 (Jl. Tagore) sepanjang 30,5 meter; segmen 3 (sudut Jl. Tagore-Jl. Setiabudi) sepanjang 35,5 meter; segmen 4 (Jl. Setiabudi) sepanjang 96,7 meter; segmen 5 (Jl. Jalak) sepanjang 142,2 meter dan segmen 6 (Jl. Kutilang IV) sepanjang 44 meter.
Sebanyak 37 tiang pancang akan dibangun di enam segmen itu. Perinciannya antara lain, 7 titik di segmen 1; segmen 2 sebanyak 4 titik; tiga titik di segmen 3; 6 titik segmen 4; 7 titik segmen 5; dan 10 titik segmen 6.
Konsultan perencana pembangunan, Edi Tri Purnomo, mengatakan pembangunan jembatan layang integrasi moda terminal-stasiun dilaksanakan selama 210 hari kerja dengan masa pemeliharaan selama 180 hari. Dia menjelaskan penetapan tiang pancang diusahakan tidak mengganggu bagian muka rumah atau tempat usaha warga. “Pembuatan fondasi pilar tidak akan mengganggu aktivitas jalan,” jelasnya, Senin (1/6/2016).
Perwakilan manajemen pelaksana dari kontraktor, Erwin, mengutarakan pelaksanaan proyek pembangunan dimulai pukul 07.00 WIB hingga paling lambat pukul 22.00 WIB.
“Tidak menutup kemungkinan kami harus lembur saat mulai pengerjaan konstruksi cor lantai dan fondasi. Karena secara teknis tidak boleh putus. Kami mohon izin, polusi suara dan udara pasti ada,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dishubkominfo Solo, Yosca Herman Soedrajat, meminta dukungan warga agar proses pembangunan bisa berjalan lancar. “Tanpa dukungan bapak dan ibu sekalian, proses pengerjaan bangunan yang didanai pemerintah pusat ini mustahil bisa selesai. Kami minta bantuannya,” pesannya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com di Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Solo, jembatan layang atau sky bridge memiliki lebar 3 meter dengan panjang jembatan 437, 9 meter.
Pembangunan meliputi enam segmen antara lain, segmen 1 (Terminal Tirtonadi) sepanjang 88 meter; segmen 2 (Jl. Tagore) sepanjang 30,5 meter; segmen 3 (sudut Jl. Tagore-Jl. Setiabudi) sepanjang 35,5 meter; segmen 4 (Jl. Setiabudi) sepanjang 96,7 meter; segmen 5 (Jl. Jalak) sepanjang 142,2 meter dan segmen 6 (Jl. Kutilang IV) sepanjang 44 meter.
Sebanyak 37 tiang pancang akan dibangun di enam segmen itu. Perinciannya antara lain, 7 titik di segmen 1; segmen 2 sebanyak 4 titik; tiga titik di segmen 3; 6 titik segmen 4; 7 titik segmen 5; dan 10 titik segmen 6.
Konsultan perencana pembangunan, Edi Tri Purnomo, mengatakan pembangunan jembatan layang integrasi moda terminal-stasiun dilaksanakan selama 210 hari kerja dengan masa pemeliharaan selama 180 hari. Dia menjelaskan penetapan tiang pancang diusahakan tidak mengganggu bagian muka rumah atau tempat usaha warga. “Pembuatan fondasi pilar tidak akan mengganggu aktivitas jalan,” jelasnya, Senin (1/6/2016).
Perwakilan manajemen pelaksana dari kontraktor, Erwin, mengutarakan pelaksanaan proyek pembangunan dimulai pukul 07.00 WIB hingga paling lambat pukul 22.00 WIB.
“Tidak menutup kemungkinan kami harus lembur saat mulai pengerjaan konstruksi cor lantai dan fondasi. Karena secara teknis tidak boleh putus. Kami mohon izin, polusi suara dan udara pasti ada,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dishubkominfo Solo, Yosca Herman Soedrajat, meminta dukungan warga agar proses pembangunan bisa berjalan lancar. “Tanpa dukungan bapak dan ibu sekalian, proses pengerjaan bangunan yang didanai pemerintah pusat ini mustahil bisa selesai. Kami minta bantuannya,” pesannya.