magnum
IndoForum Activist C
- No. Urut
- 1320
- Sejak
- 27 Mei 2006
- Pesan
- 14.143
- Nilai reaksi
- 417
- Poin
- 83
Siswa SMA Diijinkan Pakai Bahasa ’ala’ SMS dalam Ujian
SISWA sekolah menengah atas (SMA) di Selandia Baru akan diizinkan memakai bahasa seperti yang biasa dipakai dalam pesan singkat telepon seluler (SMS).
Para pejabat pendidikan negeri kiwi itu, Jumat lalu, mengatakan, bahasa tulis ala SMS bahkan bakal diizinkan dipakai dalam ujian akhir nasional (UAN) tahun ini.
Bahasa teks sudah jadi bahasa kedua bagi ribuan remaja yang gemar menyingkat kata atau menciptakan ungkapan-ungkapan baru, seperti CU untuk see you, BTW yang kependekan dari by the way, dan LOL yang artinya laughing out loud.
Rencana ini segera memicu kontroversi. Sementara para siswa kegirangan, para guru takut bahasa "gaul" itu akan merusak bahasa Inggris. Panitia UAN Selandia Baru menyatakan, pihaknya masih tak bisa menerima digunakannya bahasa Inggris yang tidak baik dan benar oleh para pelajar.
Namun, mereka akan tetap memberi nilai bagi setiap jawaban yang benar dalam ujian meski jawaban ditulis dengan bahasa SMS. Menurut Bali Haque, Deputi Eksekutif Kepala Panitia UAN Selandia Baru, para siswa tetap harus berusaha menjawab soal ujian dengan sejelas-jelasnya.
/omg /swt

SISWA sekolah menengah atas (SMA) di Selandia Baru akan diizinkan memakai bahasa seperti yang biasa dipakai dalam pesan singkat telepon seluler (SMS).
Para pejabat pendidikan negeri kiwi itu, Jumat lalu, mengatakan, bahasa tulis ala SMS bahkan bakal diizinkan dipakai dalam ujian akhir nasional (UAN) tahun ini.
Bahasa teks sudah jadi bahasa kedua bagi ribuan remaja yang gemar menyingkat kata atau menciptakan ungkapan-ungkapan baru, seperti CU untuk see you, BTW yang kependekan dari by the way, dan LOL yang artinya laughing out loud.
Rencana ini segera memicu kontroversi. Sementara para siswa kegirangan, para guru takut bahasa "gaul" itu akan merusak bahasa Inggris. Panitia UAN Selandia Baru menyatakan, pihaknya masih tak bisa menerima digunakannya bahasa Inggris yang tidak baik dan benar oleh para pelajar.
Namun, mereka akan tetap memberi nilai bagi setiap jawaban yang benar dalam ujian meski jawaban ditulis dengan bahasa SMS. Menurut Bali Haque, Deputi Eksekutif Kepala Panitia UAN Selandia Baru, para siswa tetap harus berusaha menjawab soal ujian dengan sejelas-jelasnya.
/omg /swt

