Handyplast
IndoForum Beginner D
- No. Urut
- 10814
- Sejak
- 29 Jan 2007
- Pesan
- 608
- Nilai reaksi
- 219
- Poin
- 43
Simpanse Gunakan Alat Sejak Jaman Prasejarah
WASHINGTON, SELASA - Simpanse mungkin telah mengenal alat bantu lebih lama dari perkiraan sebelumnya. Tim peneliti internasional yang dipimpin arkeolog Julio Mercader dari Universitas Calgary, Kanada menemukan alat pemecah dari batu di Pantai Gading, Afrika barat.
Alat berumur 4.300 tahun itu kemungkinan besar dipakai untuk memecah kacang seperti kebiasaan yang sampai sekarang masih dilakukan simpanse-simpanse di wilayah sekitarnya. Sebab, di bagian-bagian tertentu ditemukan tepung dan masih terlihat bekas-bekas gerusan biji kacang-kacangan yang masih dimakan simpanse sekarang tapi tidak dimakan manusia. Di wilayah tersebut ada lima jenis kacang-kacangan dan penduduk lokal hanya mengonsumsi jenis Coula edulis, lainnya tidak.
Bentuk alat yang terbuat dari batu sebesar buah melon dan mirip alat yang dipakai simpanse modern untuk memecah kacang-kacangan. Ukuran sebesar itu memang terlalu berat bagi manusia, namun untuk tangan seekor simpanse yang kekar tidak masalah. Beberapa jenis biji-bijian membutuhkan tekanan lebih dari seribu kilogram sehingga penggunaan alat lebih masuk akal daripada membanting biji-bijian tersebut.
"Masih belum jelas apakah hominid (nenek moyang manusia modern) menemukan bentuk teknologi ini atau kedua-duanya, manusia dan kera besar, yang mewarisinya dari nenek moyang yang sama," kata Mercader. Para peneliti tidak menutup kemungkinan bahwa manusia dan simpanse telah mengenal alat sejak jalur kekerabatannya memisah pada 7 jutaan tahun lalu. Tapi, Mercader menekankan bahwa pada zaman itu belum ada pertanian di sana sehingga dugaan para ilmuwan bahwa simpanse meniru cara petani untuk menggunakan alat tidak terbukti.
Temuan yang dilaporkan dalam Proccedings of the National Academy of Sciences ini menunjukkan bahwa simpanse telah mengenal alat bantu jauh lebih lama dari perkiraan semula. Simpanse sebelumnya diketahui telah mengenal alat bantu sejak tahun 1600-an dari catatan bangsa Portugis.
WASHINGTON, SELASA - Simpanse mungkin telah mengenal alat bantu lebih lama dari perkiraan sebelumnya. Tim peneliti internasional yang dipimpin arkeolog Julio Mercader dari Universitas Calgary, Kanada menemukan alat pemecah dari batu di Pantai Gading, Afrika barat.
Alat berumur 4.300 tahun itu kemungkinan besar dipakai untuk memecah kacang seperti kebiasaan yang sampai sekarang masih dilakukan simpanse-simpanse di wilayah sekitarnya. Sebab, di bagian-bagian tertentu ditemukan tepung dan masih terlihat bekas-bekas gerusan biji kacang-kacangan yang masih dimakan simpanse sekarang tapi tidak dimakan manusia. Di wilayah tersebut ada lima jenis kacang-kacangan dan penduduk lokal hanya mengonsumsi jenis Coula edulis, lainnya tidak.
Bentuk alat yang terbuat dari batu sebesar buah melon dan mirip alat yang dipakai simpanse modern untuk memecah kacang-kacangan. Ukuran sebesar itu memang terlalu berat bagi manusia, namun untuk tangan seekor simpanse yang kekar tidak masalah. Beberapa jenis biji-bijian membutuhkan tekanan lebih dari seribu kilogram sehingga penggunaan alat lebih masuk akal daripada membanting biji-bijian tersebut.
"Masih belum jelas apakah hominid (nenek moyang manusia modern) menemukan bentuk teknologi ini atau kedua-duanya, manusia dan kera besar, yang mewarisinya dari nenek moyang yang sama," kata Mercader. Para peneliti tidak menutup kemungkinan bahwa manusia dan simpanse telah mengenal alat sejak jalur kekerabatannya memisah pada 7 jutaan tahun lalu. Tapi, Mercader menekankan bahwa pada zaman itu belum ada pertanian di sana sehingga dugaan para ilmuwan bahwa simpanse meniru cara petani untuk menggunakan alat tidak terbukti.
Temuan yang dilaporkan dalam Proccedings of the National Academy of Sciences ini menunjukkan bahwa simpanse telah mengenal alat bantu jauh lebih lama dari perkiraan semula. Simpanse sebelumnya diketahui telah mengenal alat bantu sejak tahun 1600-an dari catatan bangsa Portugis.