• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Simbol dari Tri Mandala

JakaLoco

IndoForum Beginner A
No. Urut
32015
Sejak
31 Jan 2008
Pesan
1.188
Nilai reaksi
19
Poin
38
Simbol2 dari masing2 Tri Mandala dari pura :

Nista Mandala >> disimbolkan dgn Durga. Durga berwujud menyeramkan, lidahnya menjulur dan berapi (doyan gosipin orang), payudara terumbai gak pake BH (gak taw malu), mata melotot (emosi gak terjaga), gigi bertaring dan kuku panjang (pengen berkelahi), rambut panjang terumbai (gak taw sopan)...
artinya : "kalo kita gak bisa mengendalikan sifat Durga yg ada dlm diri kita ketika tangkil ke pura sebaiknya kita gak usah masuk ke area yg lebih dalam dan suci (Madya dan Utama Mandala)..orang yg gak belum mengendalikan Durga dlm dirinya sebaiknya keluar aja karena pura adl tempat suci utk menyembah Sesuhunan bukan tempat menghadap Gubernur!

Madya Mandala >> disimbolkan dgn Barong.
artinya : "marilah kita Barong-Barong (bareng-bareng/ bersama-sama) dlm mempersiapkan sarana upakara agar setelah kita masuk ke Utama Mandala kita gak kalang kabut..minta sekar ato canang ke mana-mana (gangguin orang lain aja).."

Utama Mandala >> Telek / Wisnu
artinya : "setelah kita berada di Utama Mandala kita diharapkan meraga Telek / meraga Wisnu..kita harus mencontoh Bhatara Wisnu yaitu tenang, hening, santun..kalo perlu lakukan memouna (tdk bicara) di dalam Utama Mandala..lakukan pranayama dan pusatkan pikiran kpd Tuhan sblm mulai sembahyang..."

SEKIAN....
 
@jakaloco

didalam agama budha jg ada nista mandala (dlm agama budha lbh dikenal dgn sebutan dhammapala).

merupakan simbolis dari kekotoran yg terdapat didlm tubuh/jiwa manusia. Tp disebutkan adanya nista mandala / dhammapala tsb jg bertujuan untuk mengusir kebodohan, kekotoran, kedengkian, kejahatan yg terdapat didlm diri manusia itu sendiri. krn ada jg org yg melihat mandala yg mengerikan (umumnya melotot langsung pd orang itu sendiri), dengan sendirinya akan muncul perasaan takut (akan dosa2 yg diperbuat olehnya slm ini).

bgmn menurut pandangan/pdpt anda :)

lalu bagi umat hindu sendiri, apakah didalam mandala/patung nista mandala tsb dipercaya ada suatu kekuatan "luar" yg menghuni/menetap didalamnya?

trims atas pdptnya :)
 
@jakaloco

didalam agama budha jg ada nista mandala (dlm agama budha lbh dikenal dgn sebutan dhammapala).

merupakan simbolis dari kekotoran yg terdapat didlm tubuh/jiwa manusia. Tp disebutkan adanya nista mandala / dhammapala tsb jg bertujuan untuk mengusir kebodohan, kekotoran, kedengkian, kejahatan yg terdapat didlm diri manusia itu sendiri. krn ada jg org yg melihat mandala yg mengerikan (umumnya melotot langsung pd orang itu sendiri), dengan sendirinya akan muncul perasaan takut (akan dosa2 yg diperbuat olehnya slm ini).

bgmn menurut pandangan/pdpt anda :)

lalu bagi umat hindu sendiri, apakah didalam mandala/patung nista mandala tsb dipercaya ada suatu kekuatan "luar" yg menghuni/menetap didalamnya?

trims atas pdptnya :)

Utk patung di nista mandala menurut saya gak ad kekuatan yg menghuni, hanya sbg simbol angkara murka saja. Saya sering koq ngelus-ngelus patung2 yg serem2 itu hahaha gak terjadi ap2 koq lha wong cuma patung...
tapi kalo arca/pratima yg ad di utama mandala wah saya gak berani alna itu sudah disahkan sbg tempat duduk(sthana) Tuhan dan para Dewa ketika menyaksikan umatNya bersembahyang...jd walopun sthana itu benda mati tetap harus dijaga kebersihannya dan diupacarai bukan berarti kita menyembah patung lho...
Umat Hindu hanya mengizinkan umatnya menggunakan pratima/arca yg sudah diupacarai/di-pasupati sbg sarana pemujaan..kalo yg digunakan arca/pratima yg belum diupacarai itu namanya berhala..
 
Umat Hindu hanya mengizinkan umatnya menggunakan pratima/arca yg sudah diupacarai/di-pasupati sbg sarana pemujaan..kalo yg digunakan arca/pratima yg belum diupacarai itu namanya berhala..

wah, sy br tahu hal yg satu ini.

lalu bagaimana misalnya bila ada umat Hindu yg ingin membeli pratima utk dipuja dirumah sendiri? tentunya patung yg baru itu msh blm dipasupati/diberkati. sementara ia ingin mencari orang/tempat untuk memberi pemberkatan pd patung barunya itu tp tdk bs-mengingat di jakarta ini vihara/pura Hindu cukup jarang ada tdk spt dibali/jogja-

apakah org tsb lebih baik menunda niatnya atau tidak apa2 disembayangi dulu baru lain kali kl ada kesempatan baru dipasupati?
 
wah, sy br tahu hal yg satu ini.

lalu bagaimana misalnya bila ada umat Hindu yg ingin membeli pratima utk dipuja dirumah sendiri? tentunya patung yg baru itu msh blm dipasupati/diberkati. sementara ia ingin mencari orang/tempat untuk memberi pemberkatan pd patung barunya itu tp tdk bs-mengingat di jakarta ini vihara/pura Hindu cukup jarang ada tdk spt dibali/jogja-

apakah org tsb lebih baik menunda niatnya atau tidak apa2 disembayangi dulu baru lain kali kl ada kesempatan baru dipasupati?

kalo misalnya arca/pratima itu belum di-pasupati/diupacarai mending biarin aj dulu..kalo maw sembahyang mendingan gak pake arca dulu..yg penting sembahyangnya menghadap ke Utara, Timur, atau Timur Laut..tapi inget sblm sembahyang harus mandi dan sembahyang hrs di tempat yg bersih..dlm Hindu Tuhan jg bersemayam di dlm insan setiap makhlukNya, jadi kalo gak ada arca kita bisa mengarahkan pikiran ke dalam diri sendiri...
 
Mandala adalah ciri bangunan suci yang berkembang pada masa Weda.
Namun, pada masa kemudian digunakan untuk menunjuk bentuk, gejala, atau aktivitas yang cenderung berpola melingkar.

Hal ini sama dengan Vastu-Purusha-Mandala merupakan gambaran tentang posisi arca dewa-dewa dalam suatu candi.

Dan dalam perkembangan selanjutnya di Bali menjadi Tri Mandala (sebagai batas kesucian Pura) hingga Tri Hitakarana (sebagai batas kesucian lingkungan masyarakat).

Muncul pertanyaan apakah saat ini Tri Mandala masih bertahan, karena saya saksikan jaba pura sudah di bangun Villa?
 
waduh maaf saya salah posting di therad yg salah
 
Jaga Kawasan Suci di Kaki Pulau Bali

Pemerintah agar memperhatikan dengan serius masalah kesucian pura yang terletak di kaki Pulau Bali -- kawasan Nusa Dua, Bukit dan sekitarnya.

Pura sudah mulai dijepit oleh bangunan hotel, vila, maupun perumahan sehingga kesuciannya bisa terancam. ''Pura-pura tersebut merupakan salah satu benteng spiritual masyarakat Bali. Karena itu perlu dijaga kesuciannya.

Dahulu kawasan Nusa Dua, Bukit dan sekitarnya sangat disucikan. Pantai Nusa Dua yang indah telah memberikan inspirasi estetik untuk membangun candi pustaka yang digunakan sebagai landasan pelaksanaan agama Hindu di Bali oleh Maha Pandita Ida Dang Hyang Nirartha.

Di Pura Geger misalnya, diketahui Dang Hyang Nirartha sempat menulis Kidung Rasmi Sancaya yang mengandung ajaran religius-estetik.

Menurut teks Kidung Rasmi Sancaya, Dang Hyang Nirartha menulis teksnya di bawah pohon sawo sembari melihat debur ombak yang menyapu pantai yang putih.

Demikian pula di Pura Bias Tugel, Dang Hyang Nirartha disebutkan pernah melakukan yoga samadhi dan menulis Kakawin Hanyang Nirartha.

Di Pura Bukit Payung beliau menancapkan tongkatnya di tanah dan mengeluarkan air yang tidak bisa habis diambil.

Di sebuah gua di Pura Batu Pageh dan Gua Gong beliau juga disebutkan pernah melakukan yoga samadhi.

Di kawasan Bukit ini pula Dang Hyang Nirartha mengakhiri perjalanan sucinya menyebarkan ajaran agama Hindu, tepatnya di Pura Luhur Uluwatu.

Dalam sejumlah kakawin yang digubah di kawasan pantai selatan Bali, Mpu Nirartha memang begitu mendalam terpesona oleh keindahan pesisir Bali berpasir putih ini.

Panorama alam berupa pohon sawo kecik, deburan ombak berbuih putih, kokokan ayam hutan, lekuk-liku kelokan teluk, onggokan batu karang berketinggian curam, hingga bongkahan-bongkahan daratan pulau-pulau alit kerap dibayangkan dan dimaknai sebagai ritus diri sang pendeta manakala melakukan pemujaan dengan samadi kehadapan Hyang Mahasuci.
 
Haa..ha.. Jakaloco kocak, masa ngartiiin madya mandala pake "mari Barong-barong", maksa deh loo tapi lucu juga
 
Haa..ha.. Jakaloco kocak, masa ngartiiin madya mandala pake "mari Barong-barong", maksa deh loo tapi lucu juga

Hehehe gw emang kocak..
tapi yg gw postingin ini gak maksain koq..
ini adl piteket Sesuhunan..kalo lo mau buktiin coba dah lo tanya ama Ida Pedanda Gde Made Gunung...pasti beliau akan menjawab hal yg sama, beliau pernah mewacanakan hal mengenai "barong-barong" ini dan hal ini ad dlm sastra suci Hindu Bali tp gw gak taw lontar ap namanya..
emang sekilas keliatan maksain tapi inilah fakta..

contoh lain :
"ketika Yudistira berangkat ke surga beliau ditemani oleh seekor anjing..
anjing dlm bahasa Jawa maupun bhs Bali disebut asu
..nah asu ini berarti asubha karma(perbuatan buruk)..
maka diambil kesimpulan kisah ini menyimbolkan perjalanan sang roh di akhirat dimana yg dibawa oleh roh hanyalah subha karma yg disimbolkan dgn Yudistira dan asubha karma yg disimbolkan dgn asu atau anjing..kita mati gak bawa apa2 yg kita bawa adlh karma baik dan buruk ketika hidup...gitu bro."

hahaha....>:D<
 
Haa..ha.. Jakaloco kocak, masa ngartiiin madya mandala pake "mari Barong-barong", maksa deh loo tapi lucu juga

"mari Barong-barong" jadi saya teringat dialek masyarkat di Pulau Serangan, misalnya "Barong memene?" artinya "Bareng / Ikut ibumu ?".
Jadi benar bukan maksa....
Lagian kalau menarikan Barong harus dua orang tentu perlu kerjasama yaitu "bareng-bareng".... nice..
 
"mari Barong-barong" jadi saya teringat dialek masyarkat di Pulau Serangan, misalnya "Barong memene?" artinya "Bareng / Ikut ibumu ?".
Jadi benar bukan maksa....
Lagian kalau menarikan Barong harus dua orang tentu perlu kerjasama yaitu "bareng-bareng".... nice..

waduh bulu kuduk saya merinding baca posting bro goesdun...
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.