• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Sifat-Sifat Atman dan Hukuman Bagi Pendosa

CakBrudin

IndoForum Newbie E
No. Urut
96802
Sejak
6 Mei 2010
Pesan
30
Nilai reaksi
0
Poin
6
Pernah mendengar lontar Atma Prasanga yang menggambarkan apa yang akan dihadapi sang roh (Atman) setelah sampai di alam kematian. Bilamana selama hidup seseorang banyak melakukan dosa, seperti membunuh, bergonta-ganti pasangan, menipu, mencuri, penjudi, suka mabuk-mabukan dan sejenisnya maka digambarkan roh yang bersangkutan akan menerima siksaan dialam sana. Mulai dari dibakar, ditusuk senjata, dipermalukan oleh beliau yang bertugas di bagian itu. Sanghyang Jogor Manik yang menentukan kesalahan manusia bersangkutan sedangkan yang melakukan eksekusi hukuman adalah Sanghyang Cingkara Bala. Sangat mengerikan memang.

Tetapi bilamana kita membuka Bhagawad Gita II sloka 23, 24, dan 25 disebutkan bahwa;

nai'nam chhindanti sastrani
na chai'nam kledayanty apo
na soshayati marutah


Senjata tidak dapat melukai Dia
dan api tidak bisa membakar- Nya
angin tidak dapat mengeringkan Dia
dan air tidak bisa membasahi- Nya

Achedyo 'yam adahyo 'yam
akledya 'soshya eva cha
nityah sarwagatah sthanur
achalo 'yam sanatanah


Dia tidak dapat dilukai, dibakar
juga tidak dikeringkan dan dibasahi
Dia adalah abadi, tiada berubah
tiada bergerak, tetap selama- lamanya.

Awyakto 'yam achintyo 'yam
Awikaryo 'yam uchyate
tasmad ewam widitasi 'nam
na 'nusochitum arhasi.


Dia dikatakan tidak termanifestasikan
tidak dapat dipikirkan, tidak berubah- ubah
dan mengetahui halnya demikian
engkau hendaknya jangan berduka.

Kedua rujukan diatas sepertinya bertentangan. Dalam Lontar Atma Presanga digambarkan betapa menderitanya roh seseorang yang mendapat siksa, sementara dalam Bhagawad Gita disebutkan bagaimana roh tidak terpengaruhi sama sekali oleh senjata, panasnya api, air maupun angin. Jadi bagaimana senjatanya Sanghyang Cingkara Bala dapat efektif memberikan efek jera kepada roh seseorang ?
 
Kedua rujukan diatas sepertinya bertentangan. Dalam Lontar Atma Presanga digambarkan betapa menderitanya roh seseorang yang mendapat siksa, sementara dalam Bhagawad Gita disebutkan bagaimana roh tidak terpengaruhi sama sekali oleh senjata, panasnya api, air maupun angin. Jadi bagaimana senjatanya Sanghyang Cingkara Bala dapat efektif memberikan efek jera kepada roh seseorang ?
Menurut bro antara roh dengan atman itu sama yach???

atman sendiri dibungkus oleh 3 selaput (saya lupa istilahnya :D ), nah jika mampu melenyapkan 3 selaput ini maka dikatakan moksha sedangkan jika masih di surga ato neraka apa bisa dikatakan moksha???
dam BG disebutkan "ibarat cermin yang ditutupi debu......"

sedangkan bro sendiri lupa mengutip sloka BG yang menyatakan atman menerima badan baru......
apa menurut bro jika disurga ato neraka itu atman tidak memakai badan baru???
dan jika masih hidup didunia-pun kenapa kita merasakan sakit padahal atman tidak merasakan sakit???

Nah gimana bro, jadi malah sloka BG yang kurang pas dengan kenyataan.....:D
 
Mudah saja, roh yg dlm dirinya terkadung karma wesana (keduniawian yg melekat pd roh sbg akibat dari hukum karma) pasti akan merasakan yg namanya "sakit" dari siksaan, namun beda jika sang roh itu suci maka ia tidak terbakar oleh api, basah oleh air, dll..
 
Bro bcak, Nah itu dia, mana yang benar, Atma Prasanga atau BG ??? Mohon pencerahan tentang sloka dimaksud (sorry belum nemu :D) dan bro JakaLoco, berarti roh dengan atman berbeda ya bro ?
 
Bro bcak, Nah itu dia, mana yang benar, Atma Prasanga atau BG ??? Mohon pencerahan tentang sloka dimaksud (sorry belum nemu :D) dan bro JakaLoco, berarti roh dengan atman berbeda ya bro ?

Saya sebenarnya tertarik dengan lontar ini bro, soale setelah saya coba-coba cari kagak ketemu, mungkin bro bisa memberikan sumbernya ato copasan yang menyatakan hal itu secara lengkap......:)

Dalam BG disebutkan,
"Setiap hubungan kita dengan berbagai obyek (duniawi), oh Arjuna, menimbulkan dingin dan panas, kesenangan dan penderitaan. Semua ini datang dan pergi, dan tidak abadi. Hadapilah semua ini, Arjuna (sebagai sesuatu fakta)."
Bhagawadgita II-14
nah dari 'hubungan' ini maka atman akan dibungkus oleh stula sarira (badan kasar), suksma sarira (badan halus), dan anta karana sarira (badan penyebab).
Ketika meninggal maka yang dibawa adalah "anta karana sarira" yang menentukan apakah terlahir dialam dewa ato alam neraka ato malah alam pertengahan, nanti "sarira" ini juga yang menentukan jika lahir di alam dewa maka akan memakai "badan" (suskma sarira) dewa, begitu juga jika di alam neraka ato alam yang lain.......:)
Ini pengetahuan yang saya dapat di sekolah dolo, mungkin klo keliru bisa dikoreksi.......:D

tentang sloka,
"Seperti bara-api yang terbungkus oleh asap, seperti cermin yang terlapis oleh debu dan ibarat embrio (janin bayi) yang terbungkus oleh kulit perut--- begitu juga ini terbungkus oleh itu."
Bhagawadgita, III-38

Jadi yang merasakan hal tsb (panas ato dingin, dll) adalah stula sarira dan suksma sarira, ingat juga bahwa yang mendalami meditasi bahkan tidak merasa panas ato dingin biarpun melakukan meditasi di gunung (macam yogi di Himalaya, dll),......:)
respons segala bentuk itu penderitaan seperti itu diterima oleh otak dan diteruskan kembali menjadi semacam bentuk rasa, nah inilah fungsi dari suksma dan stula sarira.......:)

dan juga roh dan atman menurut saya berbeda dimana roh adalah atman yang masih terbungkus oleh salah satu "sarira" yang saya sebutkan diatas.....;)

Maaf jika penjelasannya kacau bro......:D
 
Saya sebenarnya tertarik dengan lontar ini bro, soale setelah saya coba-coba cari kagak ketemu, mungkin bro bisa memberikan sumbernya ato copasan yang menyatakan hal itu secara lengkap......:)

Bro, saya belum ketemu sumbernya di internet, tetapi kalau berupa buku (kekawin) saya pernah melihatnya, itu pun fotokopian, milik skeha shanti di kampung.
 
@Bro Bcak
Saya pernah meditasi bro,pertama-tama kaki saya kesemutan,setelah rasa kesemutan terlewati lalu kaki saya tidak merasakan apapun,hal yang sama juga terjadi pada tangan dan tubuh saya,lama kelamaan kepala juga tak terasa,hanya tersisa niat pikiran,tapi tidak tidur,seperti terkena efek obat bius,tapi tanpa obat bius.Apalagi merasakan panas atau dingin,setelah selesai meditasi,saya cubit pun kaki saya yang masih bersila ganda tetap tidak merasakan apapun.Apakah atman juga seperti itu ya?hehe
 
@Bro Bcak
Saya pernah meditasi bro,pertama-tama kaki saya kesemutan,setelah rasa kesemutan terlewati lalu kaki saya tidak merasakan apapun,hal yang sama juga terjadi pada tangan dan tubuh saya,lama kelamaan kepala juga tak terasa,hanya tersisa niat pikiran,tapi tidak tidur,seperti terkena efek obat bius,tapi tanpa obat bius.Apalagi merasakan panas atau dingin,setelah selesai meditasi,saya cubit pun kaki saya yang masih bersila ganda tetap tidak merasakan apapun.Apakah atman juga seperti itu ya?hehe

Soal kehilangan rasa, memang itu yg akan kita alami jika sudah mulai ada koneksi dengan niskala, seolah2 sekeliling kita gelap gulita dan kita terputus dengan dunia luar. kalo kesemutan itu mungkin karena anda kekurangan vitamin B neurotropik /heh . Saya akan beritahu sedikit tentang "tapa brata yoga semadi", anda mengatakan bahwa anda merasakan panas dan dingin, itu termasuk luar biasa karena jarang ada orang yg bisa mendapatkan "feeling" ini. Jika anda merasakan "panas" itu artinya anda sudah menemukan "Brahma" dlm diri anda,jika anda merasa dingin itu artinya anda menemukan "Wisnu" dlm diri anda,jika anda merasakan getaran(kekuatan yg bergerak) itu berarti anda menemukan Iswara dlm tubuh anda, dan jika anda bisa merasakan ketiganya (panas,dingin,getaran(Brahma,Wisnu,dan Siwa)) secara bersamaan maka anda akan melayang/terbang.

Kalo pengalaman saya pribadi, selama saya meditasi di hadapan "tapakan Sesuhunan Dalem", ketika saya mulai merasakan ada "sosok" di hadapan saya yg saya yakini adl Ida Sesuhunan maka saat itu juga koneksi dengan dunia luar terputus,saya akan mulai mengunci badan,mengepalkan tangan,tidak bisa mengendalikan diri walaupun masih sadar seolah-olah ad kekuatan lain yg menggerakan,kemudian kedua tangan saya akan tercakup seraya menyembah ke hadapan "tapakan Sesuhunan Dalem", lalu saya akan bergeser dari menghadap timur menjadi menghadap timur laut, dan saat itulah saya akan mulai menari!!ya, menari tarian Bali!!saya bukan seniman,saya tidak bisa menari,apalagi tari Bali. Tapi ketika "kerasukan" ini saya benar2 menari, bukan tarian sembarangan, saya sadari tarian ini seperti tarian penari Bali yg profesional,gerakan tangan dan jari begitu ekspresif,dan selama "pikiran" saya tetap fokus kpd "sosok" yg saya rasakan kehadiranNya maka tarian itu akan terus mengalir.

Terus terang saya belum pernah merasakan panas dan dingin yg seperti anda rasakan, tidak tahu kenapa, atau mungkin karena saya tidak menyadarinya, atau mungkin karena belum dapat "feelingnya". Saran saya sebaiknya bro teruskan meditasi itu,karena bro sudah berhasil mendapat "feelingnya"..
 
@Bro Bcak
Saya pernah meditasi bro,pertama-tama kaki saya kesemutan,setelah rasa kesemutan terlewati lalu kaki saya tidak merasakan apapun,hal yang sama juga terjadi pada tangan dan tubuh saya,lama kelamaan kepala juga tak terasa,hanya tersisa niat pikiran,tapi tidak tidur,seperti terkena efek obat bius,tapi tanpa obat bius.Apalagi merasakan panas atau dingin,setelah selesai meditasi,saya cubit pun kaki saya yang masih bersila ganda tetap tidak merasakan apapun.Apakah atman juga seperti itu ya?hehe
ada banyak sebab yang menimbulkan demikan bro, mungkin ada baiknya bro meditasi dibawah bimbingan seorang guru yang bro yakini bisa membimbing bro karena info yang saya dengar bahwa dalam keadaan seperti itu bisa sangat bahaya jika tanpa bimbingan yang pas :)

klo tentang sifat atman, bingung juga jawabnya bro karena ini hanya bisa dialami oleh masing2 pribadi dan tidak bisa diungkapkan secara gamblang oleh kata2, makanya saya lebih baik mengutip dari sumber yang relevan macam BG atau sumber yang lain :)
 
@Triadnyana;

oh ya lanjutkan meditasinya, mungkin bisa nanti di share apa2 yang dialami :)
 
@bcak

ada banyak sebab yang menimbulkan demikan bro, mungkin ada baiknya bro meditasi dibawah bimbingan seorang guru yang bro yakini bisa membimbing bro karena info yang saya dengar bahwa dalam keadaan seperti itu bisa sangat bahaya jika tanpa bimbingan yang pas

Setubuh!!eh..setuju!! /heh
bener juga..klo gak punya "pondasi" yg kuat bisa2 malah jadi gila..
kalo meditasi pake pernafasan,klo salah perut bisa kram.
Jadi untuk meminimalisir kesalahan mendingan berguru aja,btw yayasan2 spiritual yg ada di Bali menurut saya sangat bagus koq /no1
Tujuan saya bermeditasi bukan untuk mencari ilmu kanuragan atau kawiwesan, tetapi semata-mata karena "rasa rindu" yg mendalam kpd Ida Sesuhunan,ingin sekali rasanya dekat dengan Beliau..
 
Ok,Bro,saya cari pembimbing di lembaga spiritual saja,apalagi lembaga itu tidak dipungut biaya,hehe.Benar kok,saya ga bertambah sakti walau sering meditasi,tangan pun masih keluar darah saat diiris pisau dan perlu betadine.Cuma telapak tangan saya jadi agak peka,seperti ada medan energi gitu.Misal,kita ada dekat kipas angin yang menyala,kita tidak melihat anginnya,tapi kita bisa merasakan hembusannya.Tidak ada pengalaman khusus kok saat meditasi.Cuma pernah saat meditasi ada serangga entah apa yang menggigit jari tangan saya,dan saat setelah meditasi,kulit jari tangan saya sudah dimakannya sebesar setengah butiran merica,cekung kedalam.Tidak pernah melihat penampakan apapun,apalagi sampai ingin menari,mungkin kesucian saya kurang.Bukankah yang kerasukan kehidupan tingkat tinggi di pura biasanya orang tertentu saja?Seringkali terjadi pada anak-anak,karena biasanya anak anak belum kena pengaruh buruk.Lalu menari,atau ngunying,atau malah ngicen dharma wecana,hehe.Mereka special.
 
@triadnyana
Ok,Bro,saya cari pembimbing di lembaga spiritual saja,apalagi lembaga itu tidak dipungut biaya,hehe.Benar kok,saya ga bertambah sakti walau sering meditasi,tangan pun masih keluar darah saat diiris pisau dan perlu betadine.Cuma telapak tangan saya jadi agak peka,seperti ada medan energi gitu.Misal,kita ada dekat kipas angin yang menyala,kita tidak melihat anginnya,tapi kita bisa merasakan hembusannya.Tidak ada pengalaman khusus kok saat meditasi.Cuma pernah saat meditasi ada serangga entah apa yang menggigit jari tangan saya,dan saat setelah meditasi,kulit jari tangan saya sudah dimakannya sebesar setengah butiran merica,cekung kedalam.Tidak pernah melihat penampakan apapun,apalagi sampai ingin menari,mungkin kesucian saya kurang.Bukankah yang kerasukan kehidupan tingkat tinggi di pura biasanya orang tertentu saja?Seringkali terjadi pada anak-anak,karena biasanya anak anak belum kena pengaruh buruk.Lalu menari,atau ngunying,atau malah ngicen dharma wecana,hehe.Mereka special.

=)) klo pengen diiris pisau tapi gak keluar darah harus punya Besi Kuning atau Batu Bulitan, gak perlu nyiapin betadine /heh
 
Ok,Bro,saya cari pembimbing di lembaga spiritual saja,apalagi lembaga itu tidak dipungut biaya,hehe.Benar kok,saya ga bertambah sakti walau sering meditasi,tangan pun masih keluar darah saat diiris pisau dan perlu betadine.Cuma telapak tangan saya jadi agak peka,seperti ada medan energi gitu.Misal,kita ada dekat kipas angin yang menyala,kita tidak melihat anginnya,tapi kita bisa merasakan hembusannya.Tidak ada pengalaman khusus kok saat meditasi.Cuma pernah saat meditasi ada serangga entah apa yang menggigit jari tangan saya,dan saat setelah meditasi,kulit jari tangan saya sudah dimakannya sebesar setengah butiran merica,cekung kedalam.Tidak pernah melihat penampakan apapun,apalagi sampai ingin menari,mungkin kesucian saya kurang.Bukankah yang kerasukan kehidupan tingkat tinggi di pura biasanya orang tertentu saja?Seringkali terjadi pada anak-anak,karena biasanya anak anak belum kena pengaruh buruk.Lalu menari,atau ngunying,atau malah ngicen dharma wecana,hehe.Mereka special.
meditasi bukan tuk jadi orang sakti bro :D

lagian bro apa merasa iri dengan orang yang kerasukan??? :-/
apa menurut bro jika orang yang kerasukan itu lebih suci dari bro???
mungkin bro perlu memahami apa itu kerasukan ;)
 
@bcak

meditasi bukan tuk jadi orang sakti bro

lagian bro apa merasa iri dengan orang yang kerasukan???
apa menurut bro jika orang yang kerasukan itu lebih suci dari bro???
mungkin bro perlu memahami apa itu kerasukan

Betul, tp tidak selamanya..
Contoh orang yg suci yg kerasukan bisa dilihat pada tarian Sang Hyang Dedari (klo gak salah). Pada tarian ini akan dipilih beberapa anak gadis yg belum beranjak dewasa dan masih perawan. Para anak gadis ini akan dirasuki Sang Hyang Dedari kemudian mereka akan berdiri di atas pundak orang dewasa lalu orang2 dewasa ini akan muter2 kesana kemari, namun ajaibnya anak gadis yg berdiri di atas pundak orang dewasa ini tidak terjatuh dan tetap seimbang,itu karena mereka dirasuki oleh Sang Hyang Dedari(bidadari). Jangan harap Sang Hyang Dedari bersedia merasuki anak gadis yg sudah tidak perawan [-X

Kerasukan yg terjadi ketika meditasi adalah ciri2 dari pikiran yang tajam(landep). Orang yg pikirannya tajam ditandai dengan nafas yg teratur,kuat,dan panjang. Orang yg nafasnya kuat cenderung pikirannya tajam, karena itu agama kita mengajarkan agar sebelum sembahyang kita melakukan Pranayama. Dengan pikiranlah kita berkomunikasi dengan Niskala.Menari ketika kerasukan adalah ciri2 dr sukacita atas turunnya Ida Bathara,hadir di tengah2 umatNya.

Ada juga orang yang kerasukan karena dipilih oleh Niskala utk menjadi sadeg.Kriteria utk menjadi sadeg saya juga belum tahu.

Namun yg paling gawat adalah kerasukan roh2 gentayangan. Ini diakibatkan karena pikiran yg tumpul bahkan karatan.Pikirannya jarang digunakan,nafasnya jarang dilatih,nafasnya tidak teratur,nafasnya banyak namun pendek.Tidak pernah memusatkan pikiran kpd Tuhan,tubuhnya di tempat suci namun pikirannya melayang entah kemana.
 
tubuh1.jpg
 
tubuh3.jpg


masalah yg lain bro bcak dan bro loko yang telah melanglang buana bisa menjawab
 
@yunisaraf

Maw nambahin dikit..
Ketika mati(roh meninggalkan jazad) maka wujud roh akan seperti wujud jazad ketika masih hidup,hal ini dianalogikan seperti air yang dimasukkan ke dalam botol,kemudian botol berisi air ini dimasukkan ke dalam pendingin(kulkas),air adl roh(atma),botol adl tubuh/jazad(angga sarira),kulkas adl dunia(keduniawian). Jika air(roh) tidak terpengaruh oleh dinginnya kulkas(keduniawian) maka air dalam botol itu tidak akan membeku(tidak berbentuk seperti botol),namun jika terpengaruh oleh dinginnya kulkas(keduniawian) maka air(roh) dalam botol akan berbentuk seperti botol(jazad),ketika botol hancur(jazad mati) maka air tersebut akan tetap berbentuk botol. Maka dari itu roh yg terpengaruh oleh keduniawian tidak akan luput dari karma wesana yg menyebabkan roh tsb akan "berwujud" seperti jazadnya ketika ia hidup,pdhl wujud roh sebenarnya tidak seperti itu..
 
spiritualresearchfoundation.org

sy baru tahu ada situs yag bagus untuk mencari jawaban atas banyak pertanyaan yang ada di dalam hati sy terkait dengan dunia rohani. Silahkan di akses di www.spiritualresearchfoundation.org (SSRF)

disitu jg ada penjelasan ttg kehidupaan einstein pd kelahiran sebelumnya dan setelah kematiannya, menarik kan?

Apa penjelasannya qualified? silahkan dinilai sendiri
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.