• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Selamat Datang di Tatanan Hidup Baru

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
41.606
Nilai reaksi
23
Poin
0
Selamat Datang di Tatanan Hidup Baru


Hai GanSis, saat ini (saat saya menuliskan Thread ini) Pandemi Covid-19 sudah memasuki tahap berdamai dengan keadaan. Alias, beginilah hidup kita, disinilah kita hidup & inilah; Selamat datang di "Tatanan Hidup Baru".

THE NEW NORMAL​


sebuah istilah yg sudah mulai diperkenalkan & dibiasakan. Oia, sebelumnya saya sudah menciptakan thread tentang; membiasakan hidup dimasa pandemi Covid-19.

Layaknya game yg levelnya sudah naik alias ter-unlocked. Saat ini fasenya sudah baru. Suatu kondisi dimana kita harus memulai menerima kenyataan bahwa dapat saja virus Corona terbaru ini tidak akan pernah hilang & terus hidup selamanya di Bumi berdampingan dengan kita. Apakah ini kabar buruk?

Tidak juga. Jenis-jenis penyakit lama seperti Flu, Campak, Polio & sebagainya. Mereka hingga sekarang masih ada diantara kita. Hanya saja tipe virus tersebut sudah berhasil dikendalikan. Obat beserta vaksinnya sudah ada.

Begitu juga mungkin dengan Covid-19. Hanya saja virus ini belum ada obat & vaksinnya. Maka itu, cobalah untuk menerima "new normal" akibat akibat wabah ini. Saya pikir ini salah satu bentuk berdamai pada diri sendiri & berkata "yasudahlah". Mau ngomong apalagi coba, saat ini beberapa kita sudah tahan-tahan dirumah saja. Tapi kenapa kalian tega begini!

Quote:
Selamat Datang di Tatanan Hidup Baru
kondisi Pasar Cipulir Jakarta Selatan, Minggu (19/4/2020) - Muhamad Ali/Jawapos


Kemarin saya dengar pidato Presiden Jokowi tentang "new normal" & beliau mengartikannya sebagai tatanan hidup baru.

Hmm... Mendengar mengatakan "tatanan" jadi ingat Rangga Sasana, pentolan kerajaan fiktif Sunda Empire.

Selamat Datang di Tatanan Hidup Baru


Quote:
"Tatanan Bumi"
"Sebuah era baru, sistem baru"
"Dunia akan di nol kan pada bulan Agustus"


Iya, pria berpakaian "militer" ini pernah bilang dunia akan di nol kan pada Agustus.

Dan entah kenapa belakangan saya pikir, pria yg mengaku posisinya lebih tinggi dibanding PBB, Nato & seluruh negara didunia. Mungkin ucapannya gak ada faedahnya, tetapi saya pikir & berharap bulan Agustus semoga lekas kita "restart" kembali ini kehidupan. Semuanya kembali puli, layaknya hari raya yg mana kita kembali suci. Gak masalah kita bangun lagi tatanan hidup ini dari nol lagi asal kita sudah terbebas dari pandemi Covid-19.

Lantas apa saja yg perlu kita lakukan untuk menerima sebuah "new normal" atau tatanan hidup baru.

Bagi saya sendiri yg agak-agak introvert ini, mungkin akan lebih mudah beradaptasi. Dirumah aja & gak kumpul-kumpul? Gak masalah. Bahkan pakai masker, saya itu sudah seperti orang kalau pakai kacamata seolah menyatu sama tubuh. Ya seperti uda gak berasa lagi kalau lagi pakai masker, bahkan hingga mau meludah lupa lepas masker.

Saya pikir seperti itu tanda-tanda kalau tubuh itu mulai terbiasa dengan tatanan hidup baru efek Pandemi Covid-19. Selebihnya mungkin dapat disesuaikan.

Kini pertanyaannya, bagaimana diri kita menerima kebiasaan atau tatanan hidup baru berdasarkan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar Covid-19?

Btw, di daerah saya (Sumut) belum diterapkan PSBB. Tapi aturan jaga jarak tetap dijalankan. Ada atau tidaknya aturan, semestinya pencerahan itu tetap ada.

Berhubung istilah new normal atau tatanan hidup baru masih baru. Barangkali cara untuk kita menerima kenyataan ini masih relatif. Setiap orang memiliki caranya sendiri berdamai dengan dirinya sendiri.

Dan ini versi saya sendiri. Cara membiasakan diri hidup dimasa Pandemi Covid-19 dengan memposisikan diri sebagai orang bodoh. Bagi saya, para pemimpin, pakar medis, para pakar, hingga para pemuka agama, merekalah yg paling tahu saat ini. Menurut saya begitu, maka saya ikuti saja.

Namun "bodoh" disini bukan asal nurut gitu saja. Sebelumnya saya juga coba cari informasi tentang Covid-19 & wabah penyakit menular pada umumnya. Hingga saya pahami bahwa sesungguhnya sebab wabah penyakit ini karena ula manusia sendiri. Karena tingginya populasi, krisis pangan, pemanasan global & hilangnya keseimbangan alam. Lebih jelasnya saya sudah buat postingan disini & disini.

Sampai disini, saya sadar. Semua bencana ini akibat ulah kita. Gak tau diri kali kalau kita mengeluh berlebihan. Beruntung ini bukanlah akhir dari segalanya. Kita masih dapat bertahan hidup. Hanya saja tatanan hidupnya saja yg mesti disesuaikan.

Sama seperti dimasa lalu. Ketika jaman terus berganti, dari jaman es, batu, logam, juga jaman jaman. Hingga kini, manusia mesti hidup menyesuaikan hidup dengan virus penyakit ditengah-tengahnya.

Mungkin kondisi seperti ini merupakan kejadian perdana kali di generasi saat ini. Tapi dimasa sebelum ini bukan berarti belum pernah terjadi. Dunia sudah beberapa kali bergelut dengan wabah penyakit. Hanya saja yg perlu kita tahu, semakin meningkatkan pupulasi, pemanasan global & hilangnya keseimbangan alam. Maka potensi mewabahnya virus penyakit semakin besar.

Artinya ya kita tinggal siap-siap saja menyesuikan diri dengan tatanan hidup baru. Saya pikir kalau keadaan dunia terus begini, tidak menutup kemungkinan di masa depan lebih sering muncul virus penyakit baru. Seperti yg terjadi 50 tahun terakhir, didorong juga meningkatnya jumlah penduduk kota & populasi secara keseluruhan.

Memang mengerikan memikirkan ini semua. Tapi saya pikir ini tergantung dari kepercayaan, maksudnya percaya bahwa semua akan baik-baik saja kalau kita percaya diri.

Kepercayaan diri & keteguhan hati dikondisi seperti sekarang penting bahkan jadi kunci. Menurut saya demikian. Sebab apa yg saya lihat sejauh ini.

Sudah banyak himbauan dari pemerintah & pihak terkait maupun kampanye lawan Covid-19. Jaga kesehatan, jaga jarak, jaga kebersihan, pakai masker, cuci tangan pakai sabun, dirumah saja & sebagainya. Kata-kata begitu sering didengungkan. Tapi kenyataan dilapangan tidak begitu.

Saya sudah semangat nih pakai masker, jaga jarak & dirumah saja. Tapi begitu lihat lingkungan disekitar rumah, liat orang-orang kesadarannya masih rendah. Bahkan tak jarang masih mengangap becandaan & terkesan meremehkan.

Inilah yg saya maksud percaya diri menerapkan tatanan hidup baru ditengah pandemi Covid-19. Jika kita sudah yakin harap menghentikan penyebaran virus Corona. Maka konsisten saja. Jangan terprovokasi pihak lain yg tidak dapat dipertanggung jawabkan.

Mereka yg tetap melanggar aturan memang diluar kendali kita. Hmmm... Kita ini apalah? Hanya dapat menghimbau. Jika orang lain gak mau ikut aturan, maka kita cuma dapat bilang; "terserah!! Suka ati kalian aja"

Kemudian menghadapi Lebaran ditengah Pandemi Covid-19. Jika boleh bertaruh, pasti akan banyak cibiran. Bila kita gak lebaran dirumah aja, tidak ada baju baru, tidak ada kue raya, & apalagi bila tidak kasih THR anak-anak. Memang ini prihatin banget. Tapi yasudahlah, kuat-kuatkan telinga.

Oke GanSis, saya sudah kehadapatn kata. Silahkan GanSis ikut berkomentar, seperti apa New Normal atau tatanan hidup baru versi kamu? Boleh bagi tips & pengalaman GanSis, apakah GanSis sudah terbiasa dengan keadaan Pandemi Covid-19 seperti sekarang? Nanti saya kasih cendol semua!!

Oleh Rianda Prayoga @riandaprayoga
Binjai, 23 Mei 2020 Hari ini 06:15
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.