• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

SEJARAH MAULID NABI. "dalam PRO & KONTRA"

asoybanget

IndoForum Beginner A
No. Urut
52516
Sejak
12 Sep 2008
Pesan
1.375
Nilai reaksi
47
Poin
48
Menurut sejarah ada dua pendapat yang menengarai awal munculnya tradisi Maulid.

Pertama, tradisi Maulid pertama kali diadakan oleh khalifah Mu’iz li Dinillah, salah seorang khalifah dinasti Fathimiyyah di Mesir yang hidup pada tahun 341 Hijriyah.
Kemudian, perayaan Maulid dilarang oleh Al-Afdhal bin Amir al-Juyusy dan kembali marak pada masa Amir li Ahkamillah tahun 524 H. Pendapat ini juga dikemukakan oleh Al-Sakhawi (w. 902 H), walau dia tidak mencantumkan dengan jelas tentang siapa yang memprakarsai peringatan Maulid saat itu.

Kedua, Maulid diadakan oleh khalifah Mudhaffar Abu Said pada tahun 630 H yang mengadakan acara Maulid besar-besaran.
Saat itu, Mudhaffar sedang berpikir tentang cara bagaimana negerinya bisa selamat dari kekejaman Temujin yang dikenal dengan nama Jengiz Khan (1167-1227 M.) dari Mongol.
Jengiz Khan, seorang raja Mongol yang naik tahta ketika berusia 13 tahun dan mampu mengadakan konfederasi tokoh-tokoh agama, berambisi menguasai dunia.
Untuk menghadapi ancaman Jengiz Khan itu Mudhaffar mengadakan acara Maulid.

Tidak tanggung-tanggung, dia mengadakan acara Maulid selama 7 hari 7 malam.
Dalam acara Maulid itu ada 5.000 ekor kambing, 10.000 ekor ayam, 100.000 keju dan 30.000 piring makanan.
Acara ini menghabiskan 300.000 dinar uang emas. Kemudian, dalam acara itu Mudhaffar mengundang para orator untuk menghidupkan nadi heroisme Muslimin.

Hasilnya, semangat heroisme Muslimin saat itu dapat dikobarkan dan siap menjadi benteng kokoh Islam.
Sejatinya, dua pendapat di atas sama-sama benar.
Alasannya, karena peringatan Maulid tidak pernah ada sebelum abad ketiga dan diadakan pertama kali oleh Mu’iz li Dinillah, dan ini hanya bertempat di Kairo dan masih belum tercium ke lain daerah.

Sedangkan Mudhaffar adalah orang pertama yang memperingati Maulid di Irbil, yang dari Mudhaffar inilah peringatan Maulid mendunia.


MAULID DAN JIHAD
Pada masa Islam sedang mendapat serangan-serangan gelombang demi gelombang dari berbagai bangsa Eropa (Prancis, Jerman, Inggris). Inilah yang dikenal dengan Perang Salib atau The Crusade. Perang salib I digelorakan oleh Paus Urban II.
Pada tahun 1099 laskar Eropa merebut Yerusalem dan mengubah Masjid al-Aqsa menjadi gereja! Umat Islam saat itu kehilangan semangat perjuangan (jihad) dan persaudaraan (ukhuwah), sebab secara politis terpecah-belah dalam banyak kerajaan dan kesultanan, meskipun khalifah tetap satu, yaitu Bani Abbas di Bagdad, sebagai lambang persatuan spiritual.

Menurut Salahuddin, semangat juang umat Islam harus dihidupkan kembali dengan cara mempertebal kecintaan umat kepada nabi mereka. Dia mengimbau umat Islam di seluruh dunia agar hari lahir Nabi Muhammad saw., 12 Rabiul Awal, yang setiap tahun berlalu begitu saja tanpa diperingati, kini dirayakan secara massal.

Sebenarnya hal itu bukan gagasan murni Salahuddin, melainkan usul dari iparnya, Muzaffaruddin Gekburi, yang menjadi atabeg (semacam bupati) di Irbil, Suriah Utara.
Untuk mengimbangi maraknya peringatan Natal oleh umat Nasrani, Muzaffaruddin di istananya sering menyelenggarakan peringatan maulid nabi, cuma perayaannya bersifat lokal dan tidak setiap tahun.

Adapun Salahuddin ingin agar perayaan maulid nabi menjadi tradisi bagi umat Islam di seluruh dunia dengan tujuan meningkatkan semangat juang, bukan sekadar perayaan ulang tahun biasa.
Pada mulanya gagasan Salahuddin ditentang oleh para ulama, sebab sejak zaman Nabi peringatan seperti itu tidak pernah ada.
Lagi pula hari raya resmi menurut ajaran agama cuma ada dua, yaitu Idulfitri dan Iduladha.

Akan tetapi Salahuddin menegaskan bahwa perayaan maulid nabi hanyalah kegiatan yang menyemarakkan syiar agama, bukan perayaan yang bersifat ritual, sehingga tidak dapat dikategorikan bid`ah yang terlarang.
Ketika Salahuddin meminta persetujuan dari Khalifah An-Nashir di Bagdad, ternyata khalifah setuju.

Maka pada ibadah haji bulan Zulhijjah 579 Hijriyah (1183 Masehi), Sultan Salahuddin al-Ayyubi sebagai penguasa Haramain (dua tanah suci Mekah dan Madinah) mengeluarkan instruksi kepada seluruh jemaah haji, agar jika kembali ke kampung halaman masing-masing segera menyosialkan kepada masyarakat Islam di mana saja berada, bahwa mulai tahun 580 Hijriah (1184 Masehi) tanggal 12 Rabiul-Awwal dirayakan sebagai hari maulid nabi dengan berbagai kegiatan yang membangkitkan semangat umat Islam.

Salah satu kegiatan yang diadakan oleh Sultan Salahuddin pada peringatan maulid nabi yang pertama kali tahun 1184 (580 Hijriah) adalah menyelenggarakan sayembara penulisan riwayat Nabi beserta puji-pujian bagi Nabi dengan bahasa yang seindah mungkin.

Seluruh ulama dan sastrawan diundang untuk mengikuti kompetisi tersebut. Pemenang yang menjadi juara pertama adalah Syaikh Ja`far al-Barzanji. Karyanya yang dikenal sebagai Kitab Barzanji sampai sekarang sering dibaca masyarakat di kampung-kampung pada peringatan maulid nabi.
Ternyata peringatan maulid nabi yang diselenggarakan Sultan Salahuddin itu membuahkan hasil yang positif.
Semangat umat Islam menghadapi Perang Salib bergelora kembali.
Salahuddin berhasil menghimpun kekuatan, sehingga pada tahun 1187 (583 Hijriah) Yerusalem direbut oleh Salahuddin dari tangan bangsa Eropa, dan Masjid al-Aqsa menjadi masjid kembali sampai hari ini.


MAULID SEBAGAI SEBUAH BID'AH

Hal baru yang tidak ada di masa para pendahulu (salaf salih) tidak bisa diklaim sebagai bid’ah sesat secara keseluruhan.

Bila sedemikian, maka banyak sekali tradisi-tradisi —yang memiliki tendensi hukum syara sebab dicakup oleh kaidah universal— diklaim sebagai bid’ah sesat.

Tentang bid’ah, Imam Syafi’i, Izzuddin bin Abdissalam, Imam Nawawi dan banyak imam lain mengatakan bahwa bid’ah diklasifikasi menjadi lima.

Ada wajibah, mandubah, makruhah, mubahah dan muharrmah. Termasuk tradisi peringatan Maulid.
Ulama sepakat bahwa tradisi Maulid bukan sunnah.
Bahkan, bila ada yang meyakini bahwa tradisi Maulid harus diadakan pada hari-hari tertentu maka dia telah berbuat bid’ah (ibtida’) yang keji dalam agama.
Demikian ini telah ditegaskan Sayid Muhammad bin Alwi al-Maliki.

Menurutnya, tradisi Maulid adalah bid’ah yang hasanah (mandubah). Dia mengatakan, tradisi Maulid dinilai bid’ah dilihat dari sisi berkumpul bersama-sama dan dinilai hasanah karena memiliki tendensi-tendensi hukum syara dalam entri-entri kegiatan di dalamnya.

Di dalam peringatan Maulid terdapat dzikir, shalawat, memuliakan Nabi dan sedekah, yang kesemuanya dianjurkan oleh syara.
Pendapat lain juga dijelaskan oleh Abu Bakar Sayyid Bakri ibn Sayid Muhammad Syatha al-Dimyathi.
Dia mengutip banyak pendapat yang sepakat atas hukum bid’ah hasanahnya memperingati Maulid, diantaranya, pendapat Imam Suyuthi, Imam as-Subki, Ahmad bin Zaini Dahlan dan Imam Abu Syamah.Abu Syamah mengatakan memperingati Maulid adalah paling baiknya bid’ah.

Perayaan Maulid itu, di samping juga sebagai momen bersedekah, sebagai bukti akan kebahagiaan dan kecintaan Muslimin kepada Nabi Muhammad saw.
Untuk hal ini, ada baiknya dikutip pendapat Ibnu Taimiyah. Ibnu Taimiyah mengatakan Muslimin yang memperingati Maulid atas niat yang tulus dan atas dasar cinta kepada Nabi Muhammad saw, maka akan mendapat pahala, bukan atas bid’ahnya.

Oleh karena itu, pada saat yang sama Ibnu Taimiyah memberikan solusi agar bid’ah yang terjadi dalam peringatan Maulid diganti dengan perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan syara.
Jadinya, peringatan Maulid akan mendapatkan pahala penuh.


MAULID SEBAGAI MEDIA DAKWAH

Di era ini Muslimin berada dalam hegemoni Barat dan cenderung menjadi bulan-bulanan.
Tidak jarang Muslimin saat ini menangkap informasi tidak berimbang dan selalu menguntungkan Barat.

Padahal, sudah menjadi rahasia umum bahwa sejarah Barat adalah sejarah kebohongan yang ditampilkan dalam frame yang begitu sistematis.
Pada keterjebakan posisi ini Muslimin mendambakan kembalinya kejayaan Islam pada abad-abad terdahulu dan Muslimin tahu bahwa kekalahan Muslimin berada pada titik kurangnya konsolidasi antar-negara Islam dunia.

Pertanyaan, di mana kiprah OKI (Organisasi Konfrensi Islam) selaku organisasi persatuan Islam dunia, sering muncul namun tidak pernah mendapat jawaban riil.
Artinya, momen-momen show of force (unjuk kekuatan), seperti peringatan Maulid dan perayaan besar lainnya, sudah sepantasnya tidak dibiarkan berlalu begitu saja.
Momen-momen besar Islam seperti itu sangat berpotensi dan efektif untuk menghidupkan nadi heroisme Muslimin, bukan hanya pada taraf nasional tapi internasional.

Bahkan, kesempatan ini dinilai sebagai target utama diperingatinya hari kelahiran Nabi Muhammad ini.
Bila kembali pada sejarah, di atas sudah dijelaskan bahwa peringatan Maulid awal mulanya diadakan sebagai langkah untuk menyalakan api semangat dalam tubuh Muslimin ketika berhadapan dengan ancaman asing.
Padahal, untuk masa ini Muslimin lebih berkepentingan untuk menyalakan kembali semangat Islam.

Karena kondisi masa yang sedemikian ruwet, dan ditambah dengan keterjebakan Muslimin di bawah hegemoni asing, sudah saatnya peringatan Maulid tidak dilihat dari sisi bid’ah hasanah-nya, sebab sisi ini telah disepakati memiliki ekses yang positif bagi Muslimin.

Tapi dipandang dari sisi sebagai momen konfederasi-konsolidasi Muslimin tingkat internasional demi ‘izzul Islam wal muslimin.
 
Klo saya sih melihat Maulid dari tujuannya.... yaitu sebagai media syi'ar islam.

Dalam maulid biasanya dibacakan Rawi, barzanji dsb. yang isinya menceritakan sejarah perjalanan hidup Rasulullah SAW. Yang merupakan pelajaran yg baik bagi generasi penerus Islam.

Memperingati Maulid juga menunjukkan kecintaan kita pada Rasulullah SAW yang seyogyanya kita jadikan Idola dan panutan dalam berkehidupan sehari-hari.

Memang ada yang mencoba menghilangkan tradisi ini dengan memfokuskan pada kegiatan yg bersifat mubazir.
Bahkan menyarankan mengganti kegiatan ini dengan bersedekah kepada anak yatim.
Trus 10 Muharram mereka pada ngapain? Mereka inilah yg dengan mahzab barunya (di Indonesia) dengan gigih mencoba menghilangkan Peringatan Maulid Nabi.
Sehingga timbullah Istilah GAM .... parah!

Memang banyak peringatan Maulid Nabi yang dilakukan besar²an yang memakan biaya tidak sedikit. Namun itu memang keinginan mereka dan mereka tidak menjadi miskin dengan melakukan hal tersebut.

Yang saya sangat sayangkan adalah sebagian umat ikut²an memperingati Maulid karena ingin menikmati Nasi Kebulinya saja. Menyedihkan. Namun bagi saya ada atau tidaknya hidangan tersebut, bukan menjadi niatan atau bahkan penyemangat untuk saya mengikuti Maulid Rasulullah SAW.

Keharuan saat pembacaan Asrokol (bener gak nih tulisannya) itu lah yg membuat saya mencintai Acara maulid Nabi SAW ini. Disamping juga nasihat² para ulama yg disampaikan pada acara ini.
 
Bagi yang punya pengetahuan lebih tentang ini::

Pertama, tradisi Maulid pertama kali diadakan oleh khalifah Mu’iz li Dinillah, salah seorang khalifah dinasti Fathimiyyah di Mesir yang hidup pada tahun 341 Hijriyah.

Mo tanya, apakah orang pada khalifah mu'iz li dinillah termasuk salah satu dari tabi'it tabiin??
 
Mo tanya, apakah orang pada khalifah mu'iz li dinillah termasuk salah satu dari tabi'it tabiin??

Bukan, tapi syifi'in alias syiah.. khilafah fatimiyah adalah khilafah/negara islam syiah..
nama fatimiyah itu dari anak RAsuluullah..sebagai sebuah penghargaan
 
Bukan, tapi syifi'in alias syiah.. khilafah fatimiyah adalah khilafah/negara islam syiah..
nama fatimiyah itu dari anak RAsuluullah..sebagai sebuah penghargaan

Syiah??

Koq malah ke syiah?? Klo syiah, mungkin ak bisa paham.

Ok....bukan itu pertanyaanku........mas pernah denger dalam sebuah hadist shahih hanya 3 generasi awal saja yang dikatakan dijaga kemuliaannya oleh Allah swt.??

Generasi pertama, Muhammad saw., dan para sahabatnya
Generasi kedua, para tabi'in (murid para sahabat), dan;
Generasi ketiga, para tabi'it tabi'in (muridnya murid para sahabat)??


1. Tapi ak agak kurang paham, mengenai konsep syiah sendiri ini sebenarnya dimulai dari mana dan siapa?? (karena setahuku, konsep ini mulai ak temukan pada Ali, suami dari Fatimah.)
 
kan gw jawab pertanyaan nt klo khalifah mu'iz li itu bukan tabi'it tabiin.....tapi syiffi'n.alias syiah
jadi khilafah bani fatimiyah itu khilafah nya syiah
nah pada saat itu kholifahnya khalifah mu'iz li,ngerti kan?
jadi emang ke syiah..
klo masalah syiah nt googling aja sendiri.. bisa dari wikipedia atau googling sejarah al azhar.
 
Paham....paham.

Inti dari permasalahanku adalah hanya untuk meminta kepastian bahwa maulid adalah bi'dah, soalnya kamus arabku masih minim, jadi masih kagok soal kata2nya gitu.

Ini salah satu kebingunganku:
Oleh karena itu, pada saat yang sama Ibnu Taimiyah memberikan solusi agar bid’ah yang terjadi dalam peringatan Maulid diganti dengan perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan syara.
Jadinya, peringatan Maulid akan mendapatkan pahala penuh.

Apa itu artinya peringatan maulid akan tetap ada, meskipun hanya perbuatan2 syara saja dan menghilangkan sisi berkumpul bersama-samanya??

Krn sepanjang sepengetahuanku.......sampai sekarang itu memang tetap ada, meskipun bi'dah. Jadi ak kurang ngerti mananya yang dimaksud oleh Ibnu Taimiyah.
 
maksudnya ibnu taimiyah itu sama dengan salahudin
Akan tetapi Salahuddin menegaskan bahwa perayaan maulid nabi hanyalah kegiatan yang menyemarakkan syiar agama, bukan perayaan yang bersifat ritual, sehingga tidak dapat dikategorikan bid`ah yang terlarang.
Ketika Salahuddin meminta persetujuan dari Khalifah An-Nashir di Bagdad, ternyata khalifah setuju.

tau kan definisi bid'ah? bid'ah itu mengada ada dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah dalam perkara ibadah/ritual.

yg namanya ibadah itu harus sesuai dengan syara. tidak ditambah atau tidak di kurangi..

tapi kan kita liat kebanyakan di indonesia ini maulid di jadikan ibadah...nah itu yg salah
 
Maksudnya gimana tuh kk Asoy?

tapi kan kita liat kebanyakan di indonesia ini maulid di jadikan ibadah...nah itu yg salah

Maulid itu ibadah? /? Saya kok lom pernah dengar..... info pls /thx
 
yap liat contoh salah satu perayaan maulid, yaitu pembacaan kitab barjanji...mereka kira baca kayak gitu sama aja seperti baca quran.. padahal kan itu hanya sejarah aja yg di baca...
dikiranya dapat pahala..
 
Ok....bukan itu pertanyaanku........mas pernah denger dalam sebuah hadist shahih hanya 3 generasi awal saja yang dikatakan dijaga kemuliaannya oleh Allah swt.??

Generasi pertama, Muhammad saw., dan para sahabatnya
Generasi kedua, para tabi'in (murid para sahabat), dan;
Generasi ketiga, para tabi'it tabi'in (muridnya murid para sahabat)??
hadis ini memang ada, tetapi tidak terbukti, sebab diantara para sahabatpun ternyata terjadi perselisihan...

walaupun saya tak tau kitab barzanji itu seperti apa, tapi setau saya, orang baca barzanji itu sekedar untuk menambah rasa kecintaan kepada ROsululah SAW. seperti halnya jika orang baca surat2 cinta (kl jaman sekarang mungkin email, sms dll)dari kekasih, maka akan menambah rasa cinta orang itu kepada kekasihnya....

menurut saya, maulid nabi atau acara2lainnya bisa jadi ibadah atau tidak tergantung kepada acaranya. Maulid Nabi bisa jadi ibadah kalau misalkan acaranya dengan dibarengi bersedekah, atau hal2 lain yang bisa menambah pahala....
 
hadis ini memang ada, tetapi tidak terbukti, sebab diantara para sahabatpun ternyata terjadi perselisihan...

walaupun saya tak tau kitab barzanji itu seperti apa, tapi setau saya, orang baca barzanji itu sekedar untuk menambah rasa kecintaan kepada ROsululah SAW. seperti halnya jika orang baca surat2 cinta (kl jaman sekarang mungkin email, sms dll)dari kekasih, maka akan menambah rasa cinta orang itu kepada kekasihnya....

menurut saya, maulid nabi atau acara2lainnya bisa jadi ibadah atau tidak tergantung kepada acaranya. Maulid Nabi bisa jadi ibadah kalau misalkan acaranya dengan dibarengi bersedekah, atau hal2 lain yang bisa menambah pahala....

Perselisihan para sahabat itu lain lagi ceritanya......Ga ada hubungannya dengan maulid nabi. Ak jabarin lebih jauhnya dalam tempo 2 minggu (klo blom mati).

Kitab barjanji?? Ak ga tau, dan blom pernah dengar sebelumnya.

Kau benar klo maulid nabi dibarengi hal2 seperti itu bisa jadi ibadah.....tapi bukan itu masalahnya......

Masalahnya adalah ibadah khusus (bersedekah dan hal2 lain) itu dijalani pada hari2 khusus saja......itu yang ga pernah dicontohkan para sahabat atau nabi sendiri, seperti pada maulid nabi.

Kau mau hadistnya......?? Nanti ak cari dalam tempo 2 minggu.
 
’Apa saja yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah’. (QS 59:7)
 
Perselisihan para sahabat itu lain lagi ceritanya......Ga ada hubungannya dengan maulid nabi. Ak jabarin lebih jauhnya dalam tempo 2 minggu (klo blom mati).
karena itu jangan menghubungkan sahabat nabi dengan maulid nabi. Karena banyak yang bilang "kalau maulid nabi itu baik, para sahabat pasti melakukannya karena sahabat nabi itu ... bla..bla..bla.."

ia, saya tunggu mas, sapa tau saya bisa dapat ilmu dari mas...

Kau benar klo maulid nabi dibarengi hal2 seperti itu bisa jadi ibadah.....tapi bukan itu masalahnya......
Masalahnya adalah ibadah khusus (bersedekah dan hal2 lain) itu dijalani pada hari2 khusus saja......itu yang ga pernah dicontohkan para sahabat atau nabi sendiri, seperti pada maulid nabi.
Pertanyaanya, apakah semua orang yang merayakan maulid Nabi itu hanya bersedekah pada hari maulid saja? saya yakin mereka tidak hanya bersedekah pada hari maulid saja, mereka bersedekah di hari maulid hanya sebagai penghargaan pada hari maulid.

seandainya mereka hanya sedekah pada hari maulid saja, itu masih lebih baik, daripada tidak pernah sama sekali untuk bersedekah. Walaupun begitu, jelas lebih baik lagi jika sedekah setiap saat.

Kau mau hadistnya......?? Nanti ak cari dalam tempo 2 minggu.
mau banged mas, saya jadi dapet ilmu dari mas.. saya tunggu ya mas... terimakasih
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.