SalmanAlFarisi2
IndoForum Beginner E
- No. Urut
- 31419
- Sejak
- 23 Jan 2008
- Pesan
- 429
- Nilai reaksi
- 10
- Poin
- 18
Penggunaan simbol bulan bintang terjadi setelah Sultan Memet (Muhammad) II menaklukan konstatinopel pada 1453.
Kristen memiliki simbol salib, Yahudi mempunyai bintang Daud, dan Islam identik dengan bulan sabit dan bintang berdimensi lima. Rasanya tidak afdhol jika di puncak kubah atau menara masjid tidak ada bulan bintang. Tidak akan ada yang membantah bahwa keduanya diasosiasikan sebagai simbol Islam. Tapi, dari mana asalnya?
Penggunaan simbol bulan bintang berhubungan dengan kekaisaran Ottoman di Turki, atau lebih dikenal dengan Turki Usmani. Dinasti Usman menjadi penguasa Islam dalam 36 generasi, lebih dari enam abad (1299-1922). Usman atau dikenal sebagai Usmn I tak adfa hubungannya dengan Khalifah Usman bis Affan RA. Usman adalah pendiri kekaisaran ini. Ayahnya, Urtugul, seorang kepala suku dan penguasa local, semacam demag di jawa.
Sebagai suku yang berkelanan dari Asia Tengah selama berabad-abad, oleh kesultanan Saljuk di Anatolia ia diberi wilayah di perbatasan dengan Byzantium.seiring melemahnya kesultanan Saljuk, Usman menyatakan kemerdekaan wilayah nya pada 1299.
Penggunanaan simbol bulan bintang terjadi setelah Sultan Mehmet (Muhammad, red) II, sultan ke-7, menaklukkan konstatinopel pada 1453, ibukota Romawi Timur atau lebih dikenal dengan kekaisaran Bizantium. Negara superpower saat itu yang menetapkan Kristen sebagai agama resmi Negara.
Lambing kota itu adalah bulan dan bintang. Mehmet II mengadopsi simbol Konstatinopel menjadi bendera Ottoman. Nama Konstatinopel pun diganti dengan Istanbul.
Sebelumnya bendera Ottoman hanya segitiga sama kaki yang rebah, yang garis sisi kedua kakinya melengkung. Benderanya berwarna merah. Setelah penaklukan konstatinopel, di tengah bendera itu ditambahi bulan dan bintang berwarna putih. Pada 1844. bentuk bendera Ottoman berubah segiempat.
Bendera ini mengalami modifikasi lagi pada 1922, yang kemudia ditetapkan dalam konstitusi pada 1936, setelah Ottoman jatuh, menjadi bendera sepertisekarang iniyang dipakai oleh turki modern. Bintang dan bulan sabitnya menjadi lebih langsing. Sebelumnya tampak lebih gemuk namun warna dasawrnya tetap merah, serta gambar bulan binyangnya tetap putih.
Pagan dan Kristen?
Tak ada catatan yang menerangkan nama asli kota Istanbul hingga bangsa Yunani memberinya nama Byzantium 667 SM. Nama itu dirujuk dari nama satu tokoh dalam mitologi Yunani, yaitu Byaz. Sebagai bangsa pagan, Yunani memberi simbol bulan sabit pada kota itu untuk didedikasikan pada dewa mereka, Dewi Artemis ( Dewi Diana) yang bersimbol bulan sabit.
Mereka menaklukan kota itu dengan diterangi cahaya bulan.n catatan lain yang menyebutkan bahwa bulan sabit merupakan simbol dwei Tnit (Carthagian, Bangsa Phoenioc).
Simbo bulan sabit tetap dipertahankan ketika kota ini direbut bangsa Romawi oleh kaisar Constantine pada 330 M. Nama kota berganti menjadi Nova Rome (Roma Baru) dan menjadi ibukota Romawi, pindah dari Roma di Italia (pada 395, Romawi pecah menjadi romawi barat dan Romawi Timur).
Namun setalah raja Constantine meninggal, kota ini lebih dikenal dengan nama Konstantinopel (kota Konstantin). Namus kaisar menambah sibolbintang ditengahnya. Bintang disebutkan sebagai simbol perawan suci dunda Maria. Namun catatan lain menyebutkan bahwa simbol bintang dirujuk dari simbol Dewi Ishtar –kata star dalam bahasa inggris diambil dari nama dewi itu.
Catatan lain menyebutkan bahwa kedua simbol itu telah dipakai bangsa Turki Kuno. Hal ini dibuktikan oleh penemuan artefak yang menggambarkan bulan bintang. Bahkan disebutkan bahwa simbol itu juga digunakan di Sumeria. Simdol itu kemudia diserap bangsa Turki ketika mereka melewati lembah itu dalam perjalanannya dari Asia Tengah – wilayah yang diduga sebagai asal-uslul bangsa Turki __ menuju Anatolia.
Sedangkan legenda Turki Usmani menyebutkanbahwa simbol-simbol tersebut diambil dari mimpi Usman I. mimpi itu terjadi jauh sebeleum ia menjadi raja. Penasihat spiritualnya menyebutkan bahwa mimpi itu menjadi pertanda akan kebesarnnya namanya di masa depan.
Mana yang benar? Hingga kini belum ada penelitian yang meyakinkan soal ini. Namun, Ottoman adalah Negri pertama yang menggunakan simbol tersebut.
Hitam yang Simpel
Lalu, apakah simbol Islam yang asli? Rasulullah Muhammad SAW maupun KhulafaurRasyidin (632-661) tak oernah membuat ketetapan soal itu. Al-Qur’an pun tak pernah membicarakan soal tersebut. Bukti-bukti sejarah menunjukkan bahwa dizaman Rasulullah hanya ada bendera panji-panji perang yang sangat sederhana dengan sati warna: hitam, putih, atau hijau. Di ‘Negara Madinah’ di zaman Khilafah yang empat memiliki simbol berupa bendera persegi empat berwara hitam.
Bendera segi empat warna hjitam juga digunakan Dinasti Umayah di Damaskus (660-750) dan di Kordoba (929-1010), dan Dinasti Abbasiyah di Baghdad (750-1258) maupun di Kairo (1261-1517). Hanya Dinasti Fatimiyah di Kairo (909-1171) yang menggunakan bendera wrna hijau.
Jika kita cermati, semua dinasti yang menggunakan simbol yang sangat sederhana itu, Cuma warna yang polos dan tanpa gamar, tulisan atau tanda lainnya, adalah dinasti yang berdarah asal dari tanah Hijaz. Sedangkan kerajaan-kerajaan Islam lainnya seperti Ottoman, Saljuk, Malmuk, Moghul, maupun keajaan-kerajaan IslamNusantara memiliki bendera yang bergambar.
Tak perlu disesali
Pertanyaannya adalah, apakah penggunaan simbol itu harus dihentikan karena bukan lahir dari tradisi Islam? Ternyata, hasil polling via internet oleh sebuah situs yag masih satu grup dengan The York Times, menyatakan , bahwa 39% tetap ingin menggunakan simbol tersebut. Jaih meninggalkan urutan kedua dan ketiganya: kaligrafi (18%), dan Ka’bah (15%).
Selain itu, seperti kata vendikiawan muslim Prof Dr Azyumardi Azra, dalam tradisi Islam simbol simbol bulan bintang memang sangat dominant. Di bidang astronomi Islam simbol bulan bintang sangat dominant. Dalam kalender Hijriyah bulan dijadikan dasar perhitungan astronomis. Sehingga bulan sebagai simbol, bukan matahari. Hal-hl yang bersifat ibadah seperti salat, penentuan awal puasa, maupun lebaran juga menggunakan bulan sebagai patokannya. Karena itu tahun Islam sebagai tahun Qmariyah, yang aryinya bulan. Bukan Syamsiayah (matahari).
Sedangkan teori yang menyebutkan bahwa simbol bulan bintang lahir dari Yunani dan Romawi hanya spekulasi saja. Berbeda dengan tradisi Islam yang sangat kuat dengan bulan. Apalagi symbol bulan bintang sudah diterima secara universal.
sumber: koran republika, pada topik Khazanah. edisi, maaf ane lupa
Kristen memiliki simbol salib, Yahudi mempunyai bintang Daud, dan Islam identik dengan bulan sabit dan bintang berdimensi lima. Rasanya tidak afdhol jika di puncak kubah atau menara masjid tidak ada bulan bintang. Tidak akan ada yang membantah bahwa keduanya diasosiasikan sebagai simbol Islam. Tapi, dari mana asalnya?
Penggunaan simbol bulan bintang berhubungan dengan kekaisaran Ottoman di Turki, atau lebih dikenal dengan Turki Usmani. Dinasti Usman menjadi penguasa Islam dalam 36 generasi, lebih dari enam abad (1299-1922). Usman atau dikenal sebagai Usmn I tak adfa hubungannya dengan Khalifah Usman bis Affan RA. Usman adalah pendiri kekaisaran ini. Ayahnya, Urtugul, seorang kepala suku dan penguasa local, semacam demag di jawa.
Sebagai suku yang berkelanan dari Asia Tengah selama berabad-abad, oleh kesultanan Saljuk di Anatolia ia diberi wilayah di perbatasan dengan Byzantium.seiring melemahnya kesultanan Saljuk, Usman menyatakan kemerdekaan wilayah nya pada 1299.
Penggunanaan simbol bulan bintang terjadi setelah Sultan Mehmet (Muhammad, red) II, sultan ke-7, menaklukkan konstatinopel pada 1453, ibukota Romawi Timur atau lebih dikenal dengan kekaisaran Bizantium. Negara superpower saat itu yang menetapkan Kristen sebagai agama resmi Negara.
Lambing kota itu adalah bulan dan bintang. Mehmet II mengadopsi simbol Konstatinopel menjadi bendera Ottoman. Nama Konstatinopel pun diganti dengan Istanbul.
Sebelumnya bendera Ottoman hanya segitiga sama kaki yang rebah, yang garis sisi kedua kakinya melengkung. Benderanya berwarna merah. Setelah penaklukan konstatinopel, di tengah bendera itu ditambahi bulan dan bintang berwarna putih. Pada 1844. bentuk bendera Ottoman berubah segiempat.
Bendera ini mengalami modifikasi lagi pada 1922, yang kemudia ditetapkan dalam konstitusi pada 1936, setelah Ottoman jatuh, menjadi bendera sepertisekarang iniyang dipakai oleh turki modern. Bintang dan bulan sabitnya menjadi lebih langsing. Sebelumnya tampak lebih gemuk namun warna dasawrnya tetap merah, serta gambar bulan binyangnya tetap putih.
Pagan dan Kristen?
Tak ada catatan yang menerangkan nama asli kota Istanbul hingga bangsa Yunani memberinya nama Byzantium 667 SM. Nama itu dirujuk dari nama satu tokoh dalam mitologi Yunani, yaitu Byaz. Sebagai bangsa pagan, Yunani memberi simbol bulan sabit pada kota itu untuk didedikasikan pada dewa mereka, Dewi Artemis ( Dewi Diana) yang bersimbol bulan sabit.
Mereka menaklukan kota itu dengan diterangi cahaya bulan.n catatan lain yang menyebutkan bahwa bulan sabit merupakan simbol dwei Tnit (Carthagian, Bangsa Phoenioc).
Simbo bulan sabit tetap dipertahankan ketika kota ini direbut bangsa Romawi oleh kaisar Constantine pada 330 M. Nama kota berganti menjadi Nova Rome (Roma Baru) dan menjadi ibukota Romawi, pindah dari Roma di Italia (pada 395, Romawi pecah menjadi romawi barat dan Romawi Timur).
Namun setalah raja Constantine meninggal, kota ini lebih dikenal dengan nama Konstantinopel (kota Konstantin). Namus kaisar menambah sibolbintang ditengahnya. Bintang disebutkan sebagai simbol perawan suci dunda Maria. Namun catatan lain menyebutkan bahwa simbol bintang dirujuk dari simbol Dewi Ishtar –kata star dalam bahasa inggris diambil dari nama dewi itu.
Catatan lain menyebutkan bahwa kedua simbol itu telah dipakai bangsa Turki Kuno. Hal ini dibuktikan oleh penemuan artefak yang menggambarkan bulan bintang. Bahkan disebutkan bahwa simbol itu juga digunakan di Sumeria. Simdol itu kemudia diserap bangsa Turki ketika mereka melewati lembah itu dalam perjalanannya dari Asia Tengah – wilayah yang diduga sebagai asal-uslul bangsa Turki __ menuju Anatolia.
Sedangkan legenda Turki Usmani menyebutkanbahwa simbol-simbol tersebut diambil dari mimpi Usman I. mimpi itu terjadi jauh sebeleum ia menjadi raja. Penasihat spiritualnya menyebutkan bahwa mimpi itu menjadi pertanda akan kebesarnnya namanya di masa depan.
Mana yang benar? Hingga kini belum ada penelitian yang meyakinkan soal ini. Namun, Ottoman adalah Negri pertama yang menggunakan simbol tersebut.
Hitam yang Simpel
Lalu, apakah simbol Islam yang asli? Rasulullah Muhammad SAW maupun KhulafaurRasyidin (632-661) tak oernah membuat ketetapan soal itu. Al-Qur’an pun tak pernah membicarakan soal tersebut. Bukti-bukti sejarah menunjukkan bahwa dizaman Rasulullah hanya ada bendera panji-panji perang yang sangat sederhana dengan sati warna: hitam, putih, atau hijau. Di ‘Negara Madinah’ di zaman Khilafah yang empat memiliki simbol berupa bendera persegi empat berwara hitam.
Bendera segi empat warna hjitam juga digunakan Dinasti Umayah di Damaskus (660-750) dan di Kordoba (929-1010), dan Dinasti Abbasiyah di Baghdad (750-1258) maupun di Kairo (1261-1517). Hanya Dinasti Fatimiyah di Kairo (909-1171) yang menggunakan bendera wrna hijau.
Jika kita cermati, semua dinasti yang menggunakan simbol yang sangat sederhana itu, Cuma warna yang polos dan tanpa gamar, tulisan atau tanda lainnya, adalah dinasti yang berdarah asal dari tanah Hijaz. Sedangkan kerajaan-kerajaan Islam lainnya seperti Ottoman, Saljuk, Malmuk, Moghul, maupun keajaan-kerajaan IslamNusantara memiliki bendera yang bergambar.
Tak perlu disesali
Pertanyaannya adalah, apakah penggunaan simbol itu harus dihentikan karena bukan lahir dari tradisi Islam? Ternyata, hasil polling via internet oleh sebuah situs yag masih satu grup dengan The York Times, menyatakan , bahwa 39% tetap ingin menggunakan simbol tersebut. Jaih meninggalkan urutan kedua dan ketiganya: kaligrafi (18%), dan Ka’bah (15%).
Selain itu, seperti kata vendikiawan muslim Prof Dr Azyumardi Azra, dalam tradisi Islam simbol simbol bulan bintang memang sangat dominant. Di bidang astronomi Islam simbol bulan bintang sangat dominant. Dalam kalender Hijriyah bulan dijadikan dasar perhitungan astronomis. Sehingga bulan sebagai simbol, bukan matahari. Hal-hl yang bersifat ibadah seperti salat, penentuan awal puasa, maupun lebaran juga menggunakan bulan sebagai patokannya. Karena itu tahun Islam sebagai tahun Qmariyah, yang aryinya bulan. Bukan Syamsiayah (matahari).
Sedangkan teori yang menyebutkan bahwa simbol bulan bintang lahir dari Yunani dan Romawi hanya spekulasi saja. Berbeda dengan tradisi Islam yang sangat kuat dengan bulan. Apalagi symbol bulan bintang sudah diterima secara universal.
sumber: koran republika, pada topik Khazanah. edisi, maaf ane lupa