• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Sejarah lambang bulan bintang dalam Islam

SalmanAlFarisi2

IndoForum Beginner E
No. Urut
31419
Sejak
23 Jan 2008
Pesan
429
Nilai reaksi
10
Poin
18
Penggunaan simbol bulan bintang terjadi setelah Sultan Memet (Muhammad) II menaklukan konstatinopel pada 1453.

Kristen memiliki simbol salib, Yahudi mempunyai bintang Daud, dan Islam identik dengan bulan sabit dan bintang berdimensi lima. Rasanya tidak afdhol jika di puncak kubah atau menara masjid tidak ada bulan bintang. Tidak akan ada yang membantah bahwa keduanya diasosiasikan sebagai simbol Islam. Tapi, dari mana asalnya?

Penggunaan simbol bulan bintang berhubungan dengan kekaisaran Ottoman di Turki, atau lebih dikenal dengan Turki Usmani. Dinasti Usman menjadi penguasa Islam dalam 36 generasi, lebih dari enam abad (1299-1922). Usman atau dikenal sebagai Usmn I tak adfa hubungannya dengan Khalifah Usman bis Affan RA. Usman adalah pendiri kekaisaran ini. Ayahnya, Urtugul, seorang kepala suku dan penguasa local, semacam demag di jawa.

Sebagai suku yang berkelanan dari Asia Tengah selama berabad-abad, oleh kesultanan Saljuk di Anatolia ia diberi wilayah di perbatasan dengan Byzantium.seiring melemahnya kesultanan Saljuk, Usman menyatakan kemerdekaan wilayah nya pada 1299.

Penggunanaan simbol bulan bintang terjadi setelah Sultan Mehmet (Muhammad, red) II, sultan ke-7, menaklukkan konstatinopel pada 1453, ibukota Romawi Timur atau lebih dikenal dengan kekaisaran Bizantium. Negara superpower saat itu yang menetapkan Kristen sebagai agama resmi Negara.

Lambing kota itu adalah bulan dan bintang. Mehmet II mengadopsi simbol Konstatinopel menjadi bendera Ottoman. Nama Konstatinopel pun diganti dengan Istanbul.

Sebelumnya bendera Ottoman hanya segitiga sama kaki yang rebah, yang garis sisi kedua kakinya melengkung. Benderanya berwarna merah. Setelah penaklukan konstatinopel, di tengah bendera itu ditambahi bulan dan bintang berwarna putih. Pada 1844. bentuk bendera Ottoman berubah segiempat.

Bendera ini mengalami modifikasi lagi pada 1922, yang kemudia ditetapkan dalam konstitusi pada 1936, setelah Ottoman jatuh, menjadi bendera sepertisekarang iniyang dipakai oleh turki modern. Bintang dan bulan sabitnya menjadi lebih langsing. Sebelumnya tampak lebih gemuk namun warna dasawrnya tetap merah, serta gambar bulan binyangnya tetap putih.

Pagan dan Kristen?

Tak ada catatan yang menerangkan nama asli kota Istanbul hingga bangsa Yunani memberinya nama Byzantium 667 SM. Nama itu dirujuk dari nama satu tokoh dalam mitologi Yunani, yaitu Byaz. Sebagai bangsa pagan, Yunani memberi simbol bulan sabit pada kota itu untuk didedikasikan pada dewa mereka, Dewi Artemis ( Dewi Diana) yang bersimbol bulan sabit.

Mereka menaklukan kota itu dengan diterangi cahaya bulan.n catatan lain yang menyebutkan bahwa bulan sabit merupakan simbol dwei Tnit (Carthagian, Bangsa Phoenioc).

Simbo bulan sabit tetap dipertahankan ketika kota ini direbut bangsa Romawi oleh kaisar Constantine pada 330 M. Nama kota berganti menjadi Nova Rome (Roma Baru) dan menjadi ibukota Romawi, pindah dari Roma di Italia (pada 395, Romawi pecah menjadi romawi barat dan Romawi Timur).

Namun setalah raja Constantine meninggal, kota ini lebih dikenal dengan nama Konstantinopel (kota Konstantin). Namus kaisar menambah sibolbintang ditengahnya. Bintang disebutkan sebagai simbol perawan suci dunda Maria. Namun catatan lain menyebutkan bahwa simbol bintang dirujuk dari simbol Dewi Ishtar –kata star dalam bahasa inggris diambil dari nama dewi itu.

Catatan lain menyebutkan bahwa kedua simbol itu telah dipakai bangsa Turki Kuno. Hal ini dibuktikan oleh penemuan artefak yang menggambarkan bulan bintang. Bahkan disebutkan bahwa simbol itu juga digunakan di Sumeria. Simdol itu kemudia diserap bangsa Turki ketika mereka melewati lembah itu dalam perjalanannya dari Asia Tengah – wilayah yang diduga sebagai asal-uslul bangsa Turki __ menuju Anatolia.

Sedangkan legenda Turki Usmani menyebutkanbahwa simbol-simbol tersebut diambil dari mimpi Usman I. mimpi itu terjadi jauh sebeleum ia menjadi raja. Penasihat spiritualnya menyebutkan bahwa mimpi itu menjadi pertanda akan kebesarnnya namanya di masa depan.

Mana yang benar? Hingga kini belum ada penelitian yang meyakinkan soal ini. Namun, Ottoman adalah Negri pertama yang menggunakan simbol tersebut.

Hitam yang Simpel

Lalu, apakah simbol Islam yang asli? Rasulullah Muhammad SAW maupun KhulafaurRasyidin (632-661) tak oernah membuat ketetapan soal itu. Al-Qur’an pun tak pernah membicarakan soal tersebut. Bukti-bukti sejarah menunjukkan bahwa dizaman Rasulullah hanya ada bendera panji-panji perang yang sangat sederhana dengan sati warna: hitam, putih, atau hijau. Di ‘Negara Madinah’ di zaman Khilafah yang empat memiliki simbol berupa bendera persegi empat berwara hitam.

Bendera segi empat warna hjitam juga digunakan Dinasti Umayah di Damaskus (660-750) dan di Kordoba (929-1010), dan Dinasti Abbasiyah di Baghdad (750-1258) maupun di Kairo (1261-1517). Hanya Dinasti Fatimiyah di Kairo (909-1171) yang menggunakan bendera wrna hijau.

Jika kita cermati, semua dinasti yang menggunakan simbol yang sangat sederhana itu, Cuma warna yang polos dan tanpa gamar, tulisan atau tanda lainnya, adalah dinasti yang berdarah asal dari tanah Hijaz. Sedangkan kerajaan-kerajaan Islam lainnya seperti Ottoman, Saljuk, Malmuk, Moghul, maupun keajaan-kerajaan IslamNusantara memiliki bendera yang bergambar.

Tak perlu disesali

Pertanyaannya adalah, apakah penggunaan simbol itu harus dihentikan karena bukan lahir dari tradisi Islam? Ternyata, hasil polling via internet oleh sebuah situs yag masih satu grup dengan The York Times, menyatakan , bahwa 39% tetap ingin menggunakan simbol tersebut. Jaih meninggalkan urutan kedua dan ketiganya: kaligrafi (18%), dan Ka’bah (15%).

Selain itu, seperti kata vendikiawan muslim Prof Dr Azyumardi Azra, dalam tradisi Islam simbol simbol bulan bintang memang sangat dominant. Di bidang astronomi Islam simbol bulan bintang sangat dominant. Dalam kalender Hijriyah bulan dijadikan dasar perhitungan astronomis. Sehingga bulan sebagai simbol, bukan matahari. Hal-hl yang bersifat ibadah seperti salat, penentuan awal puasa, maupun lebaran juga menggunakan bulan sebagai patokannya. Karena itu tahun Islam sebagai tahun Qmariyah, yang aryinya bulan. Bukan Syamsiayah (matahari).

Sedangkan teori yang menyebutkan bahwa simbol bulan bintang lahir dari Yunani dan Romawi hanya spekulasi saja. Berbeda dengan tradisi Islam yang sangat kuat dengan bulan. Apalagi symbol bulan bintang sudah diterima secara universal.


sumber: koran republika, pada topik Khazanah. edisi, maaf ane lupa
 
punya contoh lambangnya ngga???
setahuku lambang bendera cuman yg dipake HTI aja (lupa sebutannya)
 
Assalamu'alaikum Wr. Wb.

lambang bendera pada zaman nabi hanya berupa bendera dengan warna polos, tanpa tulisan, kaligraf, dan gambar. dan bendera ini hanya digunakan pada saat perang, seperti pada perang uhud dan badar, kam muslimin menggunakan bendera berwarna putih. sesuai yang saya tuliskan diatas.

ane punya gambarnya, tapi ada di DVD sama di majalah. mohon maaf.
 
Assalamu'alaikum Wr. Wb.

lambang bendera pada zaman nabi hanya berupa bendera dengan warna polos, tanpa tulisan, kaligraf, dan gambar. dan bendera ini hanya digunakan pada saat perang, seperti pada perang uhud dan badar, kam muslimin menggunakan bendera berwarna putih. sesuai yang saya tuliskan diatas.

ane punya gambarnya, tapi ada di DVD sama di majalah. mohon maaf.

owgh

tapi kan bisa di screenshoot lewat Kompie Kaka
 
iya nanti saya usahakan. solnya lagi diwarnet jadi ga bisa ngambil majalahnya n videonya.
 
ane pengen melengkapi keterangan mengenai bendera Islam.

Bendera Islam menurut As-sunnah


Bendera Dan Panji-Panji Negara Islam


Sejak berkurun lamanya dan sehingga sekarang, setiap negara di dunia akan mempunyai bendera negara masing-masing, sebesar atau sekecil mana sekalipun negara tersebut. Tidakkah ini akan membuatkan kita terfikir atau tertanya-tanya – adakah Negara Islam pertama di dunia yang telah ditegakkan oleh Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam di Madinah mempunyai bendera? Jika ya, bagaimanakah spesifikasi bendera tersebut dan apakah hukum pengambilannya? Jika di zaman Khilafah dulu, anak-anak kaum Muslimin dibesarkan tanpa perlu diajar bahawa bendera umat Islam adalah bendera Rasulullah, kerana itulah apa yang mereka lihat. Namun di zaman ini, anak-anak kita dibesarkan dengan diajar dan dipaksa menerima bahawa bendera kita adalah bendera yang telah ditentukan oleh penjajah, si kafir British. Jadi, tidak hairanlah jika kita atau anak-anak kita tidak mengenali bagaimanakah bendera Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam. Itulah di antara kejayaan si kafir penjajah. Mereka berjaya membuatkan umat Islam lalai dan terus lupa akan wujudnya bendera Islam yang sebenarnya.Negara Islam sememangnya mempunyai bendera (al-liwa’) dan juga panji (ar-rayah). Inilah apa yang telah ditunjukkan oleh Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam semasa tegaknya Daulah Islamiyyah pertama di Madinah al-Munawwarah. Secara bahasanya, bendera dan panji di dalam bahasa Arab disebut ‘alam. Mengikut Kamus al-Muheet, dari akar kata rawiya, ar-rayah adalah al-’alam, yang jama’nya (plural) disebut sebagai rayaat. Juga disebutkan dari akar kata lawiya bahawa al-liwa’ adalah al-’alam, yang jama’nya (plural) disebut sebagai alwiyah. Secara syar’i, syara’ telah menjelaskan bahawa perkataan-perkataan di atas mempunyai maksud dan ciri-ciri yang tertentu iaitu:-

1) Bendera (Liwa’) adalah berwarna putih dan tertera di atasnya kalimah ‘La ilaha illallah, Muhammad Rasulullah’ dengan warna hitam. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas yang mengatakan, “Bahawa bendera Nabi Sallallahu ‘alaihi wa Sallam berwarna hitam, sedangkan panji beliau warnanya putih.” Riwayat Ibnu Abbas yang lain menurut Abi Syeikh dengan lafadz, “Bahawa pada bendera Nabi Sallallahu ‘alaihi wa Sallam. tertulis kalimat ‘La ilaha illallah, Muhammad Rasulullah’. Semasa perang (jihad), bendera ini akan dipegang oleh amir (panglima/ketua) perang. Ia akan dibawa dan menjadi tanda serta diletakkan di lokasi amir tadi. Dalil yang menunjukkan perkara ini adalah perbuatan (af ’al) Nabi Sallallahu ‘alaihi wa Sallam sendiri, di mana baginda (sebagai amir), semasa pembukaan kota Makkah telah membawa dan mengibarkan bendera putih bersamanya. Diriwayatkan dari Jabir, “Bahawa Nabi Sallallahu ‘alaihi wa Sallam memasuki Makkah dengan membawa bendera (liwa’) berwarna putih.” [HR Ibnu Majah].


An-Nasa’i juga meriwayatkan Hadis melalui Anas bahawa semasa Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam mengangkat Usama ibn Zaid sebagai amir (panglima) pasukan ke Rom, baginda menyerahkan bendera (liwa’) kepada Usama ibn Zaid dengan mengikatnya sendiri.

2) Panji (Rayah) adalah berwarna hitam, yang tertulis di atasnya kalimah ‘La ilaha illallah, Muhammad Rasulullah’ dengan warna putih. Hadis riwayat Ibnu Abbas di atas menjelaskan hal ini kepada kita. Semasa jihad, ia dibawa oleh ketua setiap unit (samada Division, Batalion, Detachment ataupun lain-lain unit).

Dalilnya adalah Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam, semasa menjadi panglima perang di Khaibar, bersabda, “Akubenar-benar akan memberikan panji (rayah) ini kepada orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, serta dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, lalu Rasulullah memberikan panji itu kepada Ali.” [HR Bukhari].

Saidina Ali karramallahu wajhah pada masa itu boleh dikatakan bertindak sebagai ketua division ataupun regimen.

Diriwayatkan dari Harits Bin Hassan Al Bakri yang mengatakan, “Kami datang ke Madinah, saat itu dan Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam sedang berada di atas mimbar, sementara itu Bilal berdiri dekat dengan beliau dengan pedang di tangannya. Dan di hadapan Rasulullah terdapat banyak rayah (panji) hitam. Lalu aku bertanya: “Ini panji-panjii apa?” Mereka pun menjawab: “(panji-panji) Amru Bin Ash, yang baru tiba dari peperangan.”Dalam riwayat At-Tirmidzi, menggunakan lafadz, “Aku datang ke Madinah, lalu aku masuk ke masjid di mana masjid penuh sesak dengan orang ramai, dan di situ terdapat banyak panji hitam, sementara Bilal –ketika itu- tangannya sedang memegang pedang dekat Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam. Lalu aku bertanya: “Ada apa dengan orang-orang itu?” Mereka menjawab: “Beliau Sallallahu ‘alaihi wa Sallam akan mengirim Amru Bin Ash ke suatu tempat.”

Maksud ungkapan “terdapat banyak rayah (panji) hitam” menunjukkan bahawa terdapat banyak panji-panji yang dibawa oleh para tentera, walaupun amir (panglima perang)nya hanyalah seorang, iaitu Amru Bin Ash. Dalam riwayat An Nasa’i, dari Anas, “Bahawa Ibnu Ummi Maktum membawa panji hitam, dalam beberapa pertempuran bersama Nabi Sallallahu ‘alaihi wa Sallam.” Hadis-hadis di atas dan banyak lagi hadis-hadis lain menunjukkan kepada kita bahawa itulah ciri-ciri bendera dan panji Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam. Nas-nas tersebut juga menunjukkan bahawa hanya terdapat satu bendera (liwa’) di dalam satu pasukan, tetapiboleh terdapat banyak panji (rayah) di dalam setiap unit dalam pasukan yang sama, yang dipegang oleh ketua unit masing-masing.Wahai kaum Muslimin! Itulah bentuk, corak dan warna bendera Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam. Hadis-hadis yang diriwayatkan menggambarkan dengan jelas akan bendera dan panji Nabi Sallallahu ‘alaihi wa Sallam dan tidak ada spesifikasi lain selain ini. Yang tertera padanya hanyalah satu kalimah yang Rasulullah diutus kerananya. Kalimah yang telah dibawa dan diperjuangkan oleh Nabi Sallallahu ‘alaihi wa Sallam dan para sahabat. Kalimah yang para pendahulu kita telah syahid kerana mempertahankannya. Dan kalimah inilah yang akan kita ucapkan di kala Izrail datang menjemput. Inilah kalimah tauhid yang menyatukan kita semua tanpa mengira bangsa, warna kulit, sempadan geografi dan sebagainya. Inilah kalimah yang akan menyelamatkan kita dari azab Allah di akhirat nanti. Inilah kalimah yang ada pada bendera Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam.....kalimah “LA ILAHA ILLALLAH MUHAMMAD RASULULLAH”!.Bendera Sebagai Syi’ar IslamDulu kaum Muslimin hanya hidup untuk Allah dan mati untuk Allah. Mereka benar-benar memahami ayat-ayat Allah bahawa mereka dicipta hanya untuk beribadah kepadaNya. Oleh itu, mereka tidak ragu-ragu untuk menyerahkan nyawa mereka di jalan Allah. Mereka menyertai peperangan demi peperangan untuk menyebarkan risalah Allah dan rahmatNya. Mereka membuka negeri demi negeri untuk menyatukannya ke dalam Daulah Islam. Dalam setiap peperangan dan pembukaan negeri-negeri, mereka tidak pernah lalai dari membawa bendera Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam. Itulah bendera yang mereka warisi dari Nabi mereka dan mereka sanggup mati dengan bendera di tangan. Sebagaimana lagu dan irama, peperangan dan bendera merupakan suatu yang tak dapat dipisahkan.Di antara peperangan yang begitu mengguris hati kita umat Islam ialah Perang Mu’tah yang berlaku pada bulan Jamadil Awal tahun ke-8 H. Di dalam perang ini, Rasulullah menghantar 3,000 pahlawan elit Islam untuk bertempur dengan pasukan Rom. Baginda mengangkat Zaid bin Haritsah sebagai panglima perang dan bersabda, “Jika Zaid gugur, maka Ja’far bin Abi Thalib akan menggantikan tempatnya, jika Ja’far gugur, makaAbdullah bin Rawahah akan menggantikan tempatnya.” Pasukan pun berangkat dengan disertai Khalid bin Al-Walid yang baru memeluk Islam setelah Perjanjian Hudaibiyyah. Di dalam perjalanan, mereka telah mendapat maklumat bahawa Malik bin Zafilah telah mengumpulkan 100,000 tentera sementara Heraklius sendiri datang dengan 100,000 tentera. Berita ini menyebabkan pasukan Islam berbeza pendapat samada harus terus berperang atau mengirim utusan untuk meminta bantuan tambahan dari Rasulullah.Namun Abdullah bin Rawahah terus maju ke hadapan kaum Muslimin dan berkata dengan lantang dan berani, “Wahai sekelompok kaum! Demi Allah! Sesungguhnya apa yang kalian benci justeru itulah yang kalian cari, iaitu syahid! Kita keluar memerangi musuh bukan kerana jumlah atau kekuatan atau berdasarkan bilangan, tetapi kita memerangi mereka demi Deenul Islam, yang Allah telah memuliakan kita dengannya. Oleh itu berangkatlah! Sesungguhnya di tengah kita ada dua kebaikan; menang atau syahid.” Kata-kata ini telah membakar semangat mereka, lalu mereka pun berangkat dengan penuh keimanan untuk menggempur musuh semata-mata kerana Allah. Maka terjadilah peperangan di tempat yang bernama Mu’tah, di mana di tempat inilah Allah telah membeli beberapa jiwa kaum Muslimin untuk dibayar dengan syurgaNya.Sejumlah 3,000 pasukan Islam berjuang habis-habisan melawan 200,000 tentera musuh. Satu nisbah yang tidak masuk aqal jika difikirkan secara logik. Tetapi itulah hakikat umat Islam, umat yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan dibantu olehNya pada setiap peperangan. Umat yang hidup di dunia ini hanya untuk Allah. Zaid bin Haritsah yang merupakan panglima perang terus maju menggempur pasukan musuh dengan membawa bendera Nabi Sallallahu ‘alaihi wa Sallam di tangan. Akhirnya sebatang tombak menembusi tubuhnya dan beliau terus gugur. Bendera segera diambil oleh Ja’far bin Abi Thalib, seorang pemuda yang baru berusia 33 tahun. Ketika musuh telah mengepung kudanya dan mencederakan tubuhnya, Ja’far justeru turun dan terus menuju ke tengah-tengah musuh menghayunkan pedangnya. Tiba-tiba seorang tentera Rom datang dan berhasil memukulnya dari arah tepi. Pukulan itu menyebabkan tubuh Ja’far terbelah dua dan beliau terus syahid menemui Tuhannya. Bendera lalu disambar oleh Abdullah bin Rawahah dan terus dibawa dengan menunggang kuda menuju ke tengah musuh. Beliau juga turut syahid menyusuri kedua-dua sahabatnya. Bendera lalu diambil oleh Tsabit bin Arqam seraya menjerit, “Wahai kaum Muslimin! Berkumpullah disekeliling seseorang.” Lalu kaum Muslimin pun berkumpul mengelilingi Khalid bin Al-Walid dan bendera Nabi terus diserahkan kepada Khalid yang kemudian terus mengetuai pasukan.Wahai kaum Muslimin! Begitulah secebis kisah perjuangan golongan awal yang merupakan generasi terbaik umat Islam dengan membawa bendera Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam. Bendera yang menjadi rebutan para sahabat untuk memegangnya di setiap peperangan. Bendera yang menyaksikan berapa ramai sahabat telah syahid demi mempertahankannya. Bendera yang dipegang erat oleh para sahabat agar ia tidak jatuh mencecah bumi. Bendera yang benar-benar dipertahankan oleh para pemimpin dan pejuang dari kaum Muslimin yang mulia sebagai syi’ar Islam. Bendera yang bagi setiap orang yang mengucap syahadah, ia sanggup mati kerananya di dalam setiap perjuangan, semata-mata kerana Allah. Inilah bendera kalian wahai saudaraku. Inilah bendera kita, umat Muhammad yang dimuliakan!KhatimahWahai kaum Muslimin! Marilah kita kembali mengibarkan bendera kita, bendera Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam, bendera yang dicipta atas perintah Allah, bukannya ciptaan aqal manusia, apatah lagi dicipta hanya melalui satu pertandingan. Inilah bendera yang selayaknya bagi umat Islam. Kita adalah umat Rasulullah, maka tunjukkanlah rasa kasih dan sayang kita kepada Rasul kita dengan kembali mengibarkan bendera Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam. Bayangkan wahai kaum Muslimin, jika Rasulullah ada bersama kita, sanggupkah kalian berada di belakang Rasulullah dan mengibarkan bendera selain dari bendera Rasulullah? Walhal dengan bendera inilah Rasulullah telah menyatukan seluruh umat manusia yang mengucap kalimah yang tertera padanya. Kibaran bendera inilah yang telah membawa risalah Allah ke seluruh pelusuk dunia. Dengan melihat bendera inilah jantung musuh-musuh Islam berdegup kencang menanti saat kehancuran mereka. Bendera ini telah dibawa dan dijulang oleh para pejuang Islam di kala mengembangkan agama Allah. Inilah satu-satunya bendera kita, bendera Rasulullah, bendera Islam, bendera Negara Islam, bendera Daulah Islam!!Kita telah melihat bendera ini dikibarkan oleh kaum Muslimin di seluruh dunia seiring dengan perjuangan untuk mengembalikan kehidupan Islam dengan jalan menegakkan semula Daulah Khilafah. Kita juga melihat bendera ini berkibar di Indonesia oleh para pejuang Islam yang berusaha ke arah yang sama. Semoga kita akan dapat melihat bendera ini dikibarkan oleh para pemimpin kaum Muslimin di seluruh dunia termasuk indonesia walaupun sebelum berdirinya Khilafah. InsyaAllah, setelah Khilafah berjaya ditegakkan, kita akan melihat bendera ini sekali lagi dikibarkan dengan penuh bangga dan kesyukuran. Air mata terharu dan kegembiraan akan menitis pada hari itu, hari di mana sistem Allah telah kembali ke muka bumi. Bendera ciptaan Allah ini akan kembali meliuk-meliuk ditiup angin di udara dan akan berkibar dengan megahnya. Inilah hari kemenangan Islam, hari yang Allah menurunkan pertolonganNya ke atas kaum Muslimin yang bersungguh-sunguh berjuang demi menegakkan agamaNya. Inilah hari yang kita berusaha siang dan malam untuk menggapainya dan kita benar-benar menanti akan kedatangannya. Inilah hari Daulah Khilafah ’ala minhaj nubuwah yang kedua kalinya, kembali muncul menerajui dunia untuk membawa rahmat Allah ke seluruh alam. Maha Suci Allah yang akan mengembalikan hari tersebut kepada kita semua. Amin ya Rabbal alamin.

http://fidyanabdulfattah.blogspot.com/2007/02/bendera-islam-menurut-as-sunnah.html

tapi dari beberapa sumber, pada saat awal2 kepemimpinan nabi Muhammad SAW, Islam menggunakan bendera Polos, yang berwarna : hitam, putih dan hijau.

dan di beberapa hadits dikatakan bahwa, kemangan Islam akan dibawa oleh para pengibar panji2 berwarna hitam, ane lupa hadits nya. tapi ane baca dari buku tentang kiatmat. nanti ane lihat lagi bukunya.

kemudian panji2 berwarna hitam banyak digunakan oleh organisasi islam di Indonesia dan Internasional, seperti :

Hizbut Tharir International(bendera hitam)
Al-Qaeda(bendera warna hitam
Taliban(bendera warna putih)
dan banyak organisasi lainnya

website yang menggambarkan mengnai bendera Islam
http://fidyanabdulfattah.blogspot.com/2007/02/bendera-islam-menurut-as-sunnah.html
http://wekconan.blogspot.com/2007_08_01_archive.html


kk saya mau nanya kalau masukin gambar ke forum ini gimana caranya?
 
ane pengen melengkapi keterangan mengenai bendera Islam.

Bendera Islam menurut As-sunnah


Bendera Dan Panji-Panji Negara Islam


Sejak berkurun lamanya dan sehingga sekarang, setiap negara di dunia akan mempunyai bendera negara masing-masing, sebesar atau sekecil mana sekalipun negara tersebut. Tidakkah ini akan membuatkan kita terfikir atau tertanya-tanya – adakah Negara Islam pertama di dunia yang telah ditegakkan oleh Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam di Madinah mempunyai bendera? Jika ya, bagaimanakah spesifikasi bendera tersebut dan apakah hukum pengambilannya? Jika di zaman Khilafah dulu, anak-anak kaum Muslimin dibesarkan tanpa perlu diajar bahawa bendera umat Islam adalah bendera Rasulullah, kerana itulah apa yang mereka lihat. Namun di zaman ini, anak-anak kita dibesarkan dengan diajar dan dipaksa menerima bahawa bendera kita adalah bendera yang telah ditentukan oleh penjajah, si kafir British. Jadi, tidak hairanlah jika kita atau anak-anak kita tidak mengenali bagaimanakah bendera Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam. Itulah di antara kejayaan si kafir penjajah. Mereka berjaya membuatkan umat Islam lalai dan terus lupa akan wujudnya bendera Islam yang sebenarnya.Negara Islam sememangnya mempunyai bendera (al-liwa’) dan juga panji (ar-rayah). Inilah apa yang telah ditunjukkan oleh Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam semasa tegaknya Daulah Islamiyyah pertama di Madinah al-Munawwarah. Secara bahasanya, bendera dan panji di dalam bahasa Arab disebut ‘alam. Mengikut Kamus al-Muheet, dari akar kata rawiya, ar-rayah adalah al-’alam, yang jama’nya (plural) disebut sebagai rayaat. Juga disebutkan dari akar kata lawiya bahawa al-liwa’ adalah al-’alam, yang jama’nya (plural) disebut sebagai alwiyah. Secara syar’i, syara’ telah menjelaskan bahawa perkataan-perkataan di atas mempunyai maksud dan ciri-ciri yang tertentu iaitu:-

1) Bendera (Liwa’) adalah berwarna putih dan tertera di atasnya kalimah ‘La ilaha illallah, Muhammad Rasulullah’ dengan warna hitam. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas yang mengatakan, “Bahawa bendera Nabi Sallallahu ‘alaihi wa Sallam berwarna hitam, sedangkan panji beliau warnanya putih.” Riwayat Ibnu Abbas yang lain menurut Abi Syeikh dengan lafadz, “Bahawa pada bendera Nabi Sallallahu ‘alaihi wa Sallam. tertulis kalimat ‘La ilaha illallah, Muhammad Rasulullah’. Semasa perang (jihad), bendera ini akan dipegang oleh amir (panglima/ketua) perang. Ia akan dibawa dan menjadi tanda serta diletakkan di lokasi amir tadi. Dalil yang menunjukkan perkara ini adalah perbuatan (af ’al) Nabi Sallallahu ‘alaihi wa Sallam sendiri, di mana baginda (sebagai amir), semasa pembukaan kota Makkah telah membawa dan mengibarkan bendera putih bersamanya. Diriwayatkan dari Jabir, “Bahawa Nabi Sallallahu ‘alaihi wa Sallam memasuki Makkah dengan membawa bendera (liwa’) berwarna putih.” [HR Ibnu Majah].


An-Nasa’i juga meriwayatkan Hadis melalui Anas bahawa semasa Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam mengangkat Usama ibn Zaid sebagai amir (panglima) pasukan ke Rom, baginda menyerahkan bendera (liwa’) kepada Usama ibn Zaid dengan mengikatnya sendiri.

2) Panji (Rayah) adalah berwarna hitam, yang tertulis di atasnya kalimah ‘La ilaha illallah, Muhammad Rasulullah’ dengan warna putih. Hadis riwayat Ibnu Abbas di atas menjelaskan hal ini kepada kita. Semasa jihad, ia dibawa oleh ketua setiap unit (samada Division, Batalion, Detachment ataupun lain-lain unit).

Dalilnya adalah Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam, semasa menjadi panglima perang di Khaibar, bersabda, “Akubenar-benar akan memberikan panji (rayah) ini kepada orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, serta dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, lalu Rasulullah memberikan panji itu kepada Ali.” [HR Bukhari].

Saidina Ali karramallahu wajhah pada masa itu boleh dikatakan bertindak sebagai ketua division ataupun regimen.

Diriwayatkan dari Harits Bin Hassan Al Bakri yang mengatakan, “Kami datang ke Madinah, saat itu dan Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam sedang berada di atas mimbar, sementara itu Bilal berdiri dekat dengan beliau dengan pedang di tangannya. Dan di hadapan Rasulullah terdapat banyak rayah (panji) hitam. Lalu aku bertanya: “Ini panji-panjii apa?” Mereka pun menjawab: “(panji-panji) Amru Bin Ash, yang baru tiba dari peperangan.”Dalam riwayat At-Tirmidzi, menggunakan lafadz, “Aku datang ke Madinah, lalu aku masuk ke masjid di mana masjid penuh sesak dengan orang ramai, dan di situ terdapat banyak panji hitam, sementara Bilal –ketika itu- tangannya sedang memegang pedang dekat Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam. Lalu aku bertanya: “Ada apa dengan orang-orang itu?” Mereka menjawab: “Beliau Sallallahu ‘alaihi wa Sallam akan mengirim Amru Bin Ash ke suatu tempat.”

Maksud ungkapan “terdapat banyak rayah (panji) hitam” menunjukkan bahawa terdapat banyak panji-panji yang dibawa oleh para tentera, walaupun amir (panglima perang)nya hanyalah seorang, iaitu Amru Bin Ash. Dalam riwayat An Nasa’i, dari Anas, “Bahawa Ibnu Ummi Maktum membawa panji hitam, dalam beberapa pertempuran bersama Nabi Sallallahu ‘alaihi wa Sallam.” Hadis-hadis di atas dan banyak lagi hadis-hadis lain menunjukkan kepada kita bahawa itulah ciri-ciri bendera dan panji Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam. Nas-nas tersebut juga menunjukkan bahawa hanya terdapat satu bendera (liwa’) di dalam satu pasukan, tetapiboleh terdapat banyak panji (rayah) di dalam setiap unit dalam pasukan yang sama, yang dipegang oleh ketua unit masing-masing.Wahai kaum Muslimin! Itulah bentuk, corak dan warna bendera Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam. Hadis-hadis yang diriwayatkan menggambarkan dengan jelas akan bendera dan panji Nabi Sallallahu ‘alaihi wa Sallam dan tidak ada spesifikasi lain selain ini. Yang tertera padanya hanyalah satu kalimah yang Rasulullah diutus kerananya. Kalimah yang telah dibawa dan diperjuangkan oleh Nabi Sallallahu ‘alaihi wa Sallam dan para sahabat. Kalimah yang para pendahulu kita telah syahid kerana mempertahankannya. Dan kalimah inilah yang akan kita ucapkan di kala Izrail datang menjemput. Inilah kalimah tauhid yang menyatukan kita semua tanpa mengira bangsa, warna kulit, sempadan geografi dan sebagainya. Inilah kalimah yang akan menyelamatkan kita dari azab Allah di akhirat nanti. Inilah kalimah yang ada pada bendera Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam.....kalimah “LA ILAHA ILLALLAH MUHAMMAD RASULULLAH”!.Bendera Sebagai Syi’ar IslamDulu kaum Muslimin hanya hidup untuk Allah dan mati untuk Allah. Mereka benar-benar memahami ayat-ayat Allah bahawa mereka dicipta hanya untuk beribadah kepadaNya. Oleh itu, mereka tidak ragu-ragu untuk menyerahkan nyawa mereka di jalan Allah. Mereka menyertai peperangan demi peperangan untuk menyebarkan risalah Allah dan rahmatNya. Mereka membuka negeri demi negeri untuk menyatukannya ke dalam Daulah Islam. Dalam setiap peperangan dan pembukaan negeri-negeri, mereka tidak pernah lalai dari membawa bendera Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam. Itulah bendera yang mereka warisi dari Nabi mereka dan mereka sanggup mati dengan bendera di tangan. Sebagaimana lagu dan irama, peperangan dan bendera merupakan suatu yang tak dapat dipisahkan.Di antara peperangan yang begitu mengguris hati kita umat Islam ialah Perang Mu’tah yang berlaku pada bulan Jamadil Awal tahun ke-8 H. Di dalam perang ini, Rasulullah menghantar 3,000 pahlawan elit Islam untuk bertempur dengan pasukan Rom. Baginda mengangkat Zaid bin Haritsah sebagai panglima perang dan bersabda, “Jika Zaid gugur, maka Ja’far bin Abi Thalib akan menggantikan tempatnya, jika Ja’far gugur, makaAbdullah bin Rawahah akan menggantikan tempatnya.” Pasukan pun berangkat dengan disertai Khalid bin Al-Walid yang baru memeluk Islam setelah Perjanjian Hudaibiyyah. Di dalam perjalanan, mereka telah mendapat maklumat bahawa Malik bin Zafilah telah mengumpulkan 100,000 tentera sementara Heraklius sendiri datang dengan 100,000 tentera. Berita ini menyebabkan pasukan Islam berbeza pendapat samada harus terus berperang atau mengirim utusan untuk meminta bantuan tambahan dari Rasulullah.Namun Abdullah bin Rawahah terus maju ke hadapan kaum Muslimin dan berkata dengan lantang dan berani, “Wahai sekelompok kaum! Demi Allah! Sesungguhnya apa yang kalian benci justeru itulah yang kalian cari, iaitu syahid! Kita keluar memerangi musuh bukan kerana jumlah atau kekuatan atau berdasarkan bilangan, tetapi kita memerangi mereka demi Deenul Islam, yang Allah telah memuliakan kita dengannya. Oleh itu berangkatlah! Sesungguhnya di tengah kita ada dua kebaikan; menang atau syahid.” Kata-kata ini telah membakar semangat mereka, lalu mereka pun berangkat dengan penuh keimanan untuk menggempur musuh semata-mata kerana Allah. Maka terjadilah peperangan di tempat yang bernama Mu’tah, di mana di tempat inilah Allah telah membeli beberapa jiwa kaum Muslimin untuk dibayar dengan syurgaNya.Sejumlah 3,000 pasukan Islam berjuang habis-habisan melawan 200,000 tentera musuh. Satu nisbah yang tidak masuk aqal jika difikirkan secara logik. Tetapi itulah hakikat umat Islam, umat yang dimuliakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan dibantu olehNya pada setiap peperangan. Umat yang hidup di dunia ini hanya untuk Allah. Zaid bin Haritsah yang merupakan panglima perang terus maju menggempur pasukan musuh dengan membawa bendera Nabi Sallallahu ‘alaihi wa Sallam di tangan. Akhirnya sebatang tombak menembusi tubuhnya dan beliau terus gugur. Bendera segera diambil oleh Ja’far bin Abi Thalib, seorang pemuda yang baru berusia 33 tahun. Ketika musuh telah mengepung kudanya dan mencederakan tubuhnya, Ja’far justeru turun dan terus menuju ke tengah-tengah musuh menghayunkan pedangnya. Tiba-tiba seorang tentera Rom datang dan berhasil memukulnya dari arah tepi. Pukulan itu menyebabkan tubuh Ja’far terbelah dua dan beliau terus syahid menemui Tuhannya. Bendera lalu disambar oleh Abdullah bin Rawahah dan terus dibawa dengan menunggang kuda menuju ke tengah musuh. Beliau juga turut syahid menyusuri kedua-dua sahabatnya. Bendera lalu diambil oleh Tsabit bin Arqam seraya menjerit, “Wahai kaum Muslimin! Berkumpullah disekeliling seseorang.” Lalu kaum Muslimin pun berkumpul mengelilingi Khalid bin Al-Walid dan bendera Nabi terus diserahkan kepada Khalid yang kemudian terus mengetuai pasukan.Wahai kaum Muslimin! Begitulah secebis kisah perjuangan golongan awal yang merupakan generasi terbaik umat Islam dengan membawa bendera Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam. Bendera yang menjadi rebutan para sahabat untuk memegangnya di setiap peperangan. Bendera yang menyaksikan berapa ramai sahabat telah syahid demi mempertahankannya. Bendera yang dipegang erat oleh para sahabat agar ia tidak jatuh mencecah bumi. Bendera yang benar-benar dipertahankan oleh para pemimpin dan pejuang dari kaum Muslimin yang mulia sebagai syi’ar Islam. Bendera yang bagi setiap orang yang mengucap syahadah, ia sanggup mati kerananya di dalam setiap perjuangan, semata-mata kerana Allah. Inilah bendera kalian wahai saudaraku. Inilah bendera kita, umat Muhammad yang dimuliakan!KhatimahWahai kaum Muslimin! Marilah kita kembali mengibarkan bendera kita, bendera Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam, bendera yang dicipta atas perintah Allah, bukannya ciptaan aqal manusia, apatah lagi dicipta hanya melalui satu pertandingan. Inilah bendera yang selayaknya bagi umat Islam. Kita adalah umat Rasulullah, maka tunjukkanlah rasa kasih dan sayang kita kepada Rasul kita dengan kembali mengibarkan bendera Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam. Bayangkan wahai kaum Muslimin, jika Rasulullah ada bersama kita, sanggupkah kalian berada di belakang Rasulullah dan mengibarkan bendera selain dari bendera Rasulullah? Walhal dengan bendera inilah Rasulullah telah menyatukan seluruh umat manusia yang mengucap kalimah yang tertera padanya. Kibaran bendera inilah yang telah membawa risalah Allah ke seluruh pelusuk dunia. Dengan melihat bendera inilah jantung musuh-musuh Islam berdegup kencang menanti saat kehancuran mereka. Bendera ini telah dibawa dan dijulang oleh para pejuang Islam di kala mengembangkan agama Allah. Inilah satu-satunya bendera kita, bendera Rasulullah, bendera Islam, bendera Negara Islam, bendera Daulah Islam!!Kita telah melihat bendera ini dikibarkan oleh kaum Muslimin di seluruh dunia seiring dengan perjuangan untuk mengembalikan kehidupan Islam dengan jalan menegakkan semula Daulah Khilafah. Kita juga melihat bendera ini berkibar di Indonesia oleh para pejuang Islam yang berusaha ke arah yang sama. Semoga kita akan dapat melihat bendera ini dikibarkan oleh para pemimpin kaum Muslimin di seluruh dunia termasuk indonesia walaupun sebelum berdirinya Khilafah. InsyaAllah, setelah Khilafah berjaya ditegakkan, kita akan melihat bendera ini sekali lagi dikibarkan dengan penuh bangga dan kesyukuran. Air mata terharu dan kegembiraan akan menitis pada hari itu, hari di mana sistem Allah telah kembali ke muka bumi. Bendera ciptaan Allah ini akan kembali meliuk-meliuk ditiup angin di udara dan akan berkibar dengan megahnya. Inilah hari kemenangan Islam, hari yang Allah menurunkan pertolonganNya ke atas kaum Muslimin yang bersungguh-sunguh berjuang demi menegakkan agamaNya. Inilah hari yang kita berusaha siang dan malam untuk menggapainya dan kita benar-benar menanti akan kedatangannya. Inilah hari Daulah Khilafah ’ala minhaj nubuwah yang kedua kalinya, kembali muncul menerajui dunia untuk membawa rahmat Allah ke seluruh alam. Maha Suci Allah yang akan mengembalikan hari tersebut kepada kita semua. Amin ya Rabbal alamin.

http://fidyanabdulfattah.blogspot.com/2007/02/bendera-islam-menurut-as-sunnah.html

tapi dari beberapa sumber, pada saat awal2 kepemimpinan nabi Muhammad SAW, Islam menggunakan bendera Polos, yang berwarna : hitam, putih dan hijau.

dan di beberapa hadits dikatakan bahwa, kemangan Islam akan dibawa oleh para pengibar panji2 berwarna hitam, ane lupa hadits nya. tapi ane baca dari buku tentang kiatmat. nanti ane lihat lagi bukunya.

kemudian panji2 berwarna hitam banyak digunakan oleh organisasi islam di Indonesia dan Internasional, seperti :

Hizbut Tharir International(bendera hitam)
Al-Qaeda(bendera warna hitam
Taliban(bendera warna putih)
dan banyak organisasi lainnya

kk saya mau nanya kalau masukin gambar ke forum ini gimana caranya?
 
cr uplod gmbr
ada simbol mirip gunung dlm kotak kuning (tollbar quick reply)
musti upload gmbr dahulu atw gk ambil dr web (linknya)
 
ini ada sedikit contoh, bendera Hizbut Tahrir Internasional


arroya%20banner4.jpg

bendera.jpg
 
Yg di Tank dan bendera diatasnya itu kan segel Rasulullah kan yah?
 
kemudian panji2 berwarna hitam banyak digunakan oleh organisasi islam di Indonesia dan Internasional, seperti :

Hizbut Tharir International(bendera hitam)
Al-Qaeda(bendera warna hitam
Taliban(bendera warna putih)
dan banyak organisasi lainnya
Hizbut tahrir Internasional, Al Qaeda, thaliban dan lain2 nya.. itu bukan bendera negara mereka..
organisasi tersebut hanya membawa bendera Islam atau bendera yg sesungguhnya umat Islam atau negara Islam..
organisasi tersebut anti nasionalisme(itulah ajaran islam)..haram membawa bendera negara yg diharamkan nasionalisme kayak bendera indonesia atau palestina atau bendera nasonalisme lainya.
jadi kesimpulanya. tanya aja mereka(organisasi tsb) apakah itu bendera organisasi itu? pasti jawabnya tidak...dan pasti mereka menyebut itu bendera ISLAM!
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.