• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Sehari Solo Hasilkan 260 Ton Sampah

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
TnGIM.jpg
Dalam kondisi normal Kota Solo rata-rata menghasilkan 260 ton per hari. Dari jumlah itu 70 persen di antaranya merupakan sampah rumah tangga.

“Sampah rumah tangga memang mendominasi jumlah sampah di Solo disusul sampah pasar 20 persen dan sampah pedagang kaki lima [P.K.L] menyumbang 10 persen,” ujar Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Solo, Hasta Gunawan ketika ditemui Espos di ruang kerjanya, Senin (13/1/2014).

Menurut dia jumlah atau volume sampah akan fluktuatif tergantung cuaca. Sebab jika musim hujan seperti sekarang ini jumlah sampah Kota Solo bisa meningkat jadi 280 ton sampai 200 ton per hari. Namun jika musim kemarau volume sampah bisa turun menjadi 240 ton per hari.

Ditanya kondisi volume sampah sejak dari tahun 2011, Hasta mengatakan perbandingannya hampir sama. Hanya saja sekarang seiring semakin banyaknya pemulung yang mengais sampah, pekerjaan petugas sampah dinilai terbantu.

Sebab para pemulung ikut memilah-milah dan memungut barang sesuai yang mereka inginkan. Karena itu dia berharap warga juga memilah sampah organik dan nonorganik ketika membuang sampah di tempat pembuangan sampah yang disediakan.

Dengan demikian volume sampah yang ada di tempat pembuangan akhir (TPA) akan berkurang. Sebab mereka yang berkepentingan dengan sampah bisa megambil dengan cepat sejak awal sampah belum sampai di TPA.

Hasta mengatakan hal itu dimungkinkan karena beberapa pihak telah memanfaatkan sampah untuk diproses menjadi produk turunannya. Untuk sampah organik diproses menjadi pupuk organik dan untuk sampah nonorganik diproses menjadi produk lain dan ada yang dijual ke pihak lain.

“Di Cinderejo, Banjarsari ada warga yang mengolah sampah menjadi energi. Lebih jelasnya silakan konfirmasi ke Kelurahan Gilingan,” ujar Hasta.

Secara terousag sakag seorang pemulung yang mencari barang di tempat pembuanban sampah sementara (TPS) di Jagalan, Jebres, Daliman, 46, mengatakan dia sering mencari barang yang laku dijual. Karena itu dia keliling ke berbagai tempat untuk mencari barang-barang tersebut.

“Barang yang saya cari plastik, kardus dan sebagainya. Sebab barang-barang itu cepat laku, tetapi kalau makanan yang dibuang juga saya ambil untuk makanan ternak babi,” ungkap dia.

Dia menjelaskan hasil dari memulung cukup lumayan untuk biaya hidup sehari-hari. Karena itu dia mengaku tak malu menekuni pekerjaan yang bagi semetara orang dinilai menjijikkan tersebut.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.