riffa_aja
IndoForum Beginner D
- No. Urut
- 11137
- Sejak
- 7 Feb 2007
- Pesan
- 572
- Nilai reaksi
- 12
- Poin
- 18
Karena Hidayah, mereka memeluk Islam.
January 6, 2008 |
Ust. Abdul Qadir QuritaPada Selasa, 6 November 2007 bertempat di RM. Meutia Benhil, BWA menyerahkan wakaf Al Quran kepada Pimpinan AFKN Ust. Fadlan beserta 8 kepala suku yang juga da’i. Di sela-sela acara tersebut tim BWA sempat berbincang-bincang dengan salah seorang kepala suku Ust.Abdul Qadir Qurita seorang kepala suku dari Irarutu Kalimana.
Ust, bagaimana proses masuk Islamnya dari kepala suku beserta rakyatnya?
Kalau kepala suku masuk Islam, akan diperbincangkan dengan rakyatnya, mudah-mudahan dengan ijin Allah mereka mendapat hidayah dan mendapat petunjuk untuk masuk Islam. Kepala suku tidak bisa memaksakan, karena dalam Islam tidak ada paksaan memeluk Islam.
Apakah yang tidak mengikuti perintah kepala suku dapat dianggap membangkang dan diberikan sanksi?
Ya, untuk perkara-perkara tertentu. Namun dalam hal memeluk Islam tidak bisa dipaksa dan di beri sanksi. Jadi mereka yang memeluk Islam tersebut semata-mata hidayah dari Allah SWT.
Apakah mayoritas mereka menerima dakwah Islam?
Ya, mereka mudah menerima Islam.
Bagaiman pendekatan dakwah kepada mereka?
Yang utama adalah pendekatan kepada saudara-saudara dekat yang belum memeluk Islam. Kemudian disampaikan ajaran-ajaran Islam seperti mengucapkan dua kalimat syahadat. Jadi diterangkan tiada tuhan selain Allah dan tidak ada selain Nabi Muhammad termasuk tidak ada nabi lagi sesudah Nabi Muhammad SAW.
Apa kendala-kendala dakwah di sana?
Kendalanya banyak, misalnya daerah-daerah tersebut daerah terpencil dan fisik harus kuat. Disamping itu juga kesehatan kita dalam kondisi fit.
Irian, Bumi Allah yang semakin terang oleh Cahaya Tauhid
November 12, 2007 |
900-an masjid telah tersebar di Irian (Papua), ribuan orang dimandikan secara massal, diajari cara berpakaian, dikhitan, kemudian dituntun mengucapkan kalimah syahadat.
Saat ini 1.400 anak asli Papua telah disekolahkan gratis. Awalnya dimasukkan ke berbagai pesantren di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi, kemudian menempuh jenjang perguruan tinggi, dalam dan luar negeri. Ratusan di antaranya tengah menempuh jenjang S-1 dan sudah ada 29 orang yang menggondol gelar S-2.
Data di atas hanyalah sedikit dari prestasi yang diukir para da’I Yayasan Al Fatih Kaafah Nusantara (AFKN) Lembaga ini dikomandani Ust. M. Zaaf Fadzlan Rabbani Al Garamatan (40).
Dakwah di Irian memang Istimewa, karena Islam adalah agama pertama yang masuk ke Papua. Hubungan Muslim Papua dengan kerajaan Ternate dan Tidore di Maluku sangat Erat, Iskandar Syah dari Samudera Pasai sudah datang, dan pengaruh Raden Fattah dari Kesultanan Demak juga sudah ada. Hanya karena opini dan citra yang keliru yang sengaja dihembuskan sehingga selama ini Papua identik dengan Kristen.
Berdakwah di antara Babi dan Koteka
Kondisi masyarakat binaan di Irian baru mengenal mandi dan pakaian. Sebelumnya mereka melumuri tubuhnya dengan minyak babi, untuk menghindari nyamuk dan udara dingin. Lalu mereka diajari mandi dengan air dan sabun juga keramas memakai shampo.
Pernah ada seorang kepala suku yang begitu menikmati sabun mandi. Tanpa dibilas, dia langsung keliling kampung karena amat senang dengan bau wangi sabun di tubuhnya.
Mengenalkan pakaian memang proses awal yang susah. Awalnya ketika dikenalkan celana kolor, mereka tertawa. Namun ketika mereka memakainya dan lama-lama enjoy, malah akhirnya malu melepaskannya.
Menjadi Lebih Baik setelah Memeluk Islam
Luar Biasa, setelah memeluk Islam setiap ke Mushola dan Masjid mereka mengaku merasa tenang. Barangkali Islam mereka lebih baik dari saudara-saudara muslim mereka yang sudah Islam sejak lahir. Ada seorang kepala suku yang menyatakan masuk Islam, kemudian dianiaya sekelompok orang, ditindih kayu, ditelanjangi, namun teta teguh memegang syahadat.
January 6, 2008 |
Ust. Abdul Qadir QuritaPada Selasa, 6 November 2007 bertempat di RM. Meutia Benhil, BWA menyerahkan wakaf Al Quran kepada Pimpinan AFKN Ust. Fadlan beserta 8 kepala suku yang juga da’i. Di sela-sela acara tersebut tim BWA sempat berbincang-bincang dengan salah seorang kepala suku Ust.Abdul Qadir Qurita seorang kepala suku dari Irarutu Kalimana.
Ust, bagaimana proses masuk Islamnya dari kepala suku beserta rakyatnya?
Kalau kepala suku masuk Islam, akan diperbincangkan dengan rakyatnya, mudah-mudahan dengan ijin Allah mereka mendapat hidayah dan mendapat petunjuk untuk masuk Islam. Kepala suku tidak bisa memaksakan, karena dalam Islam tidak ada paksaan memeluk Islam.
Apakah yang tidak mengikuti perintah kepala suku dapat dianggap membangkang dan diberikan sanksi?
Ya, untuk perkara-perkara tertentu. Namun dalam hal memeluk Islam tidak bisa dipaksa dan di beri sanksi. Jadi mereka yang memeluk Islam tersebut semata-mata hidayah dari Allah SWT.
Apakah mayoritas mereka menerima dakwah Islam?
Ya, mereka mudah menerima Islam.
Bagaiman pendekatan dakwah kepada mereka?
Yang utama adalah pendekatan kepada saudara-saudara dekat yang belum memeluk Islam. Kemudian disampaikan ajaran-ajaran Islam seperti mengucapkan dua kalimat syahadat. Jadi diterangkan tiada tuhan selain Allah dan tidak ada selain Nabi Muhammad termasuk tidak ada nabi lagi sesudah Nabi Muhammad SAW.
Apa kendala-kendala dakwah di sana?
Kendalanya banyak, misalnya daerah-daerah tersebut daerah terpencil dan fisik harus kuat. Disamping itu juga kesehatan kita dalam kondisi fit.
Irian, Bumi Allah yang semakin terang oleh Cahaya Tauhid
November 12, 2007 |
900-an masjid telah tersebar di Irian (Papua), ribuan orang dimandikan secara massal, diajari cara berpakaian, dikhitan, kemudian dituntun mengucapkan kalimah syahadat.
Saat ini 1.400 anak asli Papua telah disekolahkan gratis. Awalnya dimasukkan ke berbagai pesantren di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi, kemudian menempuh jenjang perguruan tinggi, dalam dan luar negeri. Ratusan di antaranya tengah menempuh jenjang S-1 dan sudah ada 29 orang yang menggondol gelar S-2.
Data di atas hanyalah sedikit dari prestasi yang diukir para da’I Yayasan Al Fatih Kaafah Nusantara (AFKN) Lembaga ini dikomandani Ust. M. Zaaf Fadzlan Rabbani Al Garamatan (40).
Dakwah di Irian memang Istimewa, karena Islam adalah agama pertama yang masuk ke Papua. Hubungan Muslim Papua dengan kerajaan Ternate dan Tidore di Maluku sangat Erat, Iskandar Syah dari Samudera Pasai sudah datang, dan pengaruh Raden Fattah dari Kesultanan Demak juga sudah ada. Hanya karena opini dan citra yang keliru yang sengaja dihembuskan sehingga selama ini Papua identik dengan Kristen.
Berdakwah di antara Babi dan Koteka
Kondisi masyarakat binaan di Irian baru mengenal mandi dan pakaian. Sebelumnya mereka melumuri tubuhnya dengan minyak babi, untuk menghindari nyamuk dan udara dingin. Lalu mereka diajari mandi dengan air dan sabun juga keramas memakai shampo.
Pernah ada seorang kepala suku yang begitu menikmati sabun mandi. Tanpa dibilas, dia langsung keliling kampung karena amat senang dengan bau wangi sabun di tubuhnya.
Mengenalkan pakaian memang proses awal yang susah. Awalnya ketika dikenalkan celana kolor, mereka tertawa. Namun ketika mereka memakainya dan lama-lama enjoy, malah akhirnya malu melepaskannya.
Menjadi Lebih Baik setelah Memeluk Islam
Luar Biasa, setelah memeluk Islam setiap ke Mushola dan Masjid mereka mengaku merasa tenang. Barangkali Islam mereka lebih baik dari saudara-saudara muslim mereka yang sudah Islam sejak lahir. Ada seorang kepala suku yang menyatakan masuk Islam, kemudian dianiaya sekelompok orang, ditindih kayu, ditelanjangi, namun teta teguh memegang syahadat.