*LuCiFer*
IndoForum Junior B
- No. Urut
- 43036
- Sejak
- 9 Mei 2008
- Pesan
- 2.677
- Nilai reaksi
- 92
- Poin
- 48
JAKARTA - Penutupan perdagangan valas di awal pekan, nilai tukar rupiah belum menunjukkan adanya potensi penguatan dan alhasil harus puas berada di level Rp11. 850 per USD dan bahkan sebelumnya nyaris tembus angka Rp12.000 per USD.
Pengamat pasar uang Currency Management Group Fahrial Anwar mengatakan, kondisi rupiah masuk dalam level yang lebih buruk dibandingkan pada penutupan diakhir pekan lalu yang ditutup sebesar Rp11.750 per USD.
"Rupiah masih akan terus mengalami tekanan dalam beberapa hari ke depan," katanya saat dihubungi okezone di Jakarta, Selasa (17/2/2009).
Menurutnya, kondisi rupiah trennya akan bergerak di level Rp11.700 per USD sampai tembus Rp12.000 per USD dan kemudian ditutup diangka Rp11.800 per USD.
Dampak, dalamnya resesi ekonomi global menjadi alasan utama rupiah terus tertekan. Pasalnya, nilai ekspor yang turun mengakibatkan devisa negara terus merosot.
Mengingat, dampak resesi ekonomi global belum jelas tercovernya, dia meramalkan, pada pembukaan perdagangan pasar pagi ini, rupiah masih terus terkoreksi dan akan berada di kisaran Rp11.700 per USD dan batas atas Rp12.000 per USD. Namun, untuk tembus Rp12.000 per USD, BI tidak akan rela dan akan dipaksa di tutup kembali pada level Rp11.800 per USD.
Sebelumnya, rupiah belum menunjukkan tanda-tanda akan bangkit. Sama seperti pekan sebelumnya, rupiah pada penutupan perdagangan Senin 16 Februari 2009 masih terpuruk.
Rupiah tertahan di posisi Rp11.850 per USD. Sementara data kurs tengah mata uang asing Bank Indonesia (BI), rupiah tersungkur ke posisi Rp11.871 per USD, jauh melemah dibandingkan level akhir pekan lalu di posisi Rp11.785 per USD. Bahkan di pasar spot antar bank Jakarta, mata uang ini tersungkur di posisi Rp11.925-11.975 per USD.
Source:http://economy.okezone.com/index.ph.../193344/rupiah-akan-berkubang-rp11-800-12-000