• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

[Renungan Keluarga] Semangkuk Bakmi

Rosetta

IndoForum Beginner C
No. Urut
2047
Sejak
10 Jun 2006
Pesan
714
Nilai reaksi
20
Poin
18
Seorang anak bertengkar dengan Ibunya & pergi dari rumah.
Saat berjalan ia tersadar bahwa ia tidak bawa uang.
Ia lewat sebuah kedai bakmi & ingin sekali pesan semangkuk bakmi.

Pemilik kedai lihat si anak berdiri lama di depan kedainya, lalu berkata "Nak, apa engkau ingin memesan semangkuk bakmi?"
"Ya, tapi aku tidak bawa uang," ujar ‎​​​si anak dengan malu-malu.
"Tidak apa-apa, aku traktir kamu," jawab pemilik kedai.

Si anak segera makan beberapa suap, lalu air matanya mulai berlinang.
"Ada apa Nak?" tanya pemilik kedai. "Tidak apa-apa, aku terharu," ujar si anak sambil menyeka air matanya.
"Seorang yang baru kukenal memberiku semangkuk bakmi, tapi Ibuku sendiri sesudah bertengkar denganku, mengusirku dari rumah.
Kau orang yang baru kukenal tapi begitu peduli denganku." katanya pada pemilik kedai.

Pemilik kedai itu berkata "Nak, mengapa kau berpikir begitu? Renungkan hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi & kau begitu terharu. Ibumu sudah memasak bakmi & nasi untukmu sejak kau kecil hingga saat ini, mengapa kau tidak berterimakasih pada-nya? Kau malah bertengkar dengannya?"

Si anak sadar mendengar hal itu. "Mengapa aku tidak berpikir tentang hal itu? Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal aku begitu berterimakasih,
tapi pada Ibuku yang memasak untukku selama bertahun-tahun, aku tidak peduli padanya & hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar dengan-nya".
Anak itu segera menghabiskan bakminya lalu ia kuatkan dirinya untuk pulang ke rumah.

Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia lihat Ibunya dengan wajah letih & cemas. Ketika melihat anaknya, kalimat pertama yang keluar dari mulutnya: "Nak, kau sudah pulang, cepat masuk, aku sudah menyiapkan makan malam."
Mendengar hal itu, si anak tidak dapat menahan tangisnya & menangis di hadapan Ibunya.

Sekali waktu kita mungkin akan sangat berterimakasih kepada orang lain untuk satu bantuan kecil yang diberikan pada kita.
Namun pada orang yang sangat dekat dengan kita, khususnya orang tua kita, kita harus ingat bahwa kita mesti berterimakasih & menyayangi mereka seumur hidup kita...

°ƍöôϑ ♏ŏяniñg˚ ~O) :)
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.