• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Ras Anjing Asli Amerika Ternyata Berasal dari Asia

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
jKyQX.jpg

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa ras anjing asal Amerika sebenarnya berasal dari Asia Timur. Perpindahan itu terjadi setelah anjing dari Asia dibawa oleh manusia ke Amerika di masa lampau.

Ketika Christopher Columbus tiba di Kuba pada tahun 1492, ia memeriksa anjing peliharaan warga pribumi, yang biasa disebut jenis anjing Aon. Menurut Colombus, Aon tidak menyalak, melainkan hanya bersiul, melolong, dan terkekeh.

Dua tahun kemudian, kawasan Eropa didera situasi kelaparan. Warga dari Spanyol dan Republik Dominika mulai memburu dan memakan anjing Aon, sementara anjing-anjing ras lain mati akibat wabah penyakit.

Studi itu menyimpulkan anjing ras Aon, yang merupakan ras anjing asli Amerika, telah hilang alias punah karena terus menerus diburu, dan digantikan oleh anjing-anjing keturunan Eropa sebagai penerusnya sampai sekarang.

Namun, penelitian terbaru meluruskan hipotesis itu. Penelitian ini mengatakan anjing-anjing asli dari Amerika, sebenarnya datang dari kawasan lain yang dibawa oleh para nenek moyang pada puluhan ribu tahun lalu, demikian dilansir The Christian Science Monitor, 16 Juli 2013.

Ilmuwan telah meneliti DNA mitokondria—sel yang terpisah dari sel inangnya—yang diambil dari darah anjing asal Amerika, seperti Chihuahua, Arctic, dan ras anjing berbulu asal Peru dan Meksiko.

Lalu, para peneliti membandingkan data dari DNA itu dengan orang-orang keturunan Asia dan Eropa, serta dari kerangka anjing yang ditemukan di situs arkeologi kuno di Amerika.

"Dengan DNA mitokondria yang sudah menjadi mtDNA maka kita dapat mengikuti garis keturuan hewan dan manusia dalam waktu yang tak terbatas," kata Peter Savolainen, peneliti dari Royal Institute of Technology di Stockholm, Swedia.

Savolainen mengungkapkan, dari hasil penelitian diketahui bahwa keturunan dari ras anjing asli Amerika hanya 30 persen yang cocok dengan mtDNA dari keturunan asal Eropa.

"Sementara sisanya yang berjumlah 70 persen berasal dari kawasan Asia Timur," ungkap Savolainen.

"Untuk mengungkapkan anjing domestik di seluruh dunia, saya pikir Anda hanya tinggal mengumpulkan genetika anjing dan genetika manusia untuk mendapatkan kisah yang sebenarnya," tutup tandas Savolainen.

Hasil penelitian ini diterbitkan di Jurnal Proceedings of the Royal Society B.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.