akatsukigold
IndoForum Junior D
- No. Urut
- 52840
- Sejak
- 16 Sep 2008
- Pesan
- 2.000
- Nilai reaksi
- 47
- Poin
- 48
PT Inka bekerja sama dengan perusahaan Jepang, Sharyo dan Sumitomo, serta koperasi karyawan siap memproduksi kereta api cepat atau Shinkansen Indonesia.
Direktur Utama PT Inka Roos Diatmoko, Selasa (28/10), mengatakan sebagai satu-satunya perusahaan kereta api di Indonesia, PT Inka siap dan ingin terlibat dalam proyek pembangunan kereta api masa depan atau yang disebut sebagai Shinkansen Indonesia.
"Kerja sama PT Inka dan Jepang dalam industri kereta api sudah dijalin sejak 1981. Kami siap melanjutkan kerja sama di bidang industri kereta api," katanya.
Menurutnya, PT Inka akan memproduksi kereta masa depan tersebut dengan tetap mempertahankan kualitas, produk yang ramah lingkungan dan hemat energi. "Tiga faktor utama itu yang tetap dijaga PT Inka dalam memproduksi kereta api, termasuk dalam proyek pembuatan Shinkansen Indonesia," katanya
Studi banding guna memproduksi kereta cepat ini, kata Roos, sebenarnya pernah dilakukan pada 1994. Tetapi, pada 1995 terhenti bersamaan dengan dikembangkannya produksi kereta api Argo untuk memenuhi kebutuhan angkutan kereta api di dalam negeri.
"Tetapi, cita-cita untuk bisa memproduksi kereta masa depan tetap ada. Mudah-mudahan pada 2020 cita-cita tersebut bisa diwujudkan," katanya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Rekaindo Global Jasa Muchlis Budiman mengatakan untuk memproduksi Shinkansen, Inka menggandeng perusahaan Jepang seperti Nippon Sharyo dan Sumitomo yang kemudian bergabung dalam perusahaan PT Rekaindo Global Jasa dengan pembagian saham Inka 49%, Nippon Sharyo 39%, Sumitomo 10%, dan saham Koperasi Karyawan Inka 2%.
Menurutnya, usaha proyek Shinkansen Indonesia nantinya akan mendapat dukungan dana dari Japan Bank International Corporation (JBIC).
Manager Pengembangan Bisnis PT Inka Agung Sedayu mengatakan tipe Shinkansen yang akan dibangun di Indonesia yaitu tipe N700. Menurut studi banding yang dilakukan pada 2007, untuk memproduksi kereta cepat tipe ini dengan jarak sejauh 620 Km atau sepadan dengan jarak Jakarta-Surabaya, diperlukan biaya sekitar Rp70 triliun
Direktur Utama PT Inka Roos Diatmoko, Selasa (28/10), mengatakan sebagai satu-satunya perusahaan kereta api di Indonesia, PT Inka siap dan ingin terlibat dalam proyek pembangunan kereta api masa depan atau yang disebut sebagai Shinkansen Indonesia.
"Kerja sama PT Inka dan Jepang dalam industri kereta api sudah dijalin sejak 1981. Kami siap melanjutkan kerja sama di bidang industri kereta api," katanya.
Menurutnya, PT Inka akan memproduksi kereta masa depan tersebut dengan tetap mempertahankan kualitas, produk yang ramah lingkungan dan hemat energi. "Tiga faktor utama itu yang tetap dijaga PT Inka dalam memproduksi kereta api, termasuk dalam proyek pembuatan Shinkansen Indonesia," katanya
Studi banding guna memproduksi kereta cepat ini, kata Roos, sebenarnya pernah dilakukan pada 1994. Tetapi, pada 1995 terhenti bersamaan dengan dikembangkannya produksi kereta api Argo untuk memenuhi kebutuhan angkutan kereta api di dalam negeri.
"Tetapi, cita-cita untuk bisa memproduksi kereta masa depan tetap ada. Mudah-mudahan pada 2020 cita-cita tersebut bisa diwujudkan," katanya.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Rekaindo Global Jasa Muchlis Budiman mengatakan untuk memproduksi Shinkansen, Inka menggandeng perusahaan Jepang seperti Nippon Sharyo dan Sumitomo yang kemudian bergabung dalam perusahaan PT Rekaindo Global Jasa dengan pembagian saham Inka 49%, Nippon Sharyo 39%, Sumitomo 10%, dan saham Koperasi Karyawan Inka 2%.
Menurutnya, usaha proyek Shinkansen Indonesia nantinya akan mendapat dukungan dana dari Japan Bank International Corporation (JBIC).
Manager Pengembangan Bisnis PT Inka Agung Sedayu mengatakan tipe Shinkansen yang akan dibangun di Indonesia yaitu tipe N700. Menurut studi banding yang dilakukan pada 2007, untuk memproduksi kereta cepat tipe ini dengan jarak sejauh 620 Km atau sepadan dengan jarak Jakarta-Surabaya, diperlukan biaya sekitar Rp70 triliun