• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Program 1 Miliar dan Akademi Mimpi

napster

IndoForum Newbie A
No. Urut
153823
Sejak
10 Okt 2011
Pesan
394
Nilai reaksi
7
Poin
18
images

Dialah sosok di balik Program 1 Miliar dan Akademi Mimpi. Sebuah program unik yang mengolaborasikan strategi marketing dan promotion yang terdiri dari consumer rewards/ customer loyalty program,marketing activities program, entertainment, dan brand social responsibility program.

Di ranah marketing promotion dan public relations di Indonesia, tidak dapat disangkal program ini merupakan gebrakan baru yang berhasil. Bukan hanya mampu membetot perhatian masyarakat luas, tapi juga berhasil meningkatkan angka penjualan produk dari brand-brand yang menyeponsorinya. Selain itu, yang lebih menarik program ini memiliki unsur kepedulian sosial cukup tinggi serta memberi ruang seluas-luasnya bagi munculnya keberanian bermimpi kepada semua orang, terutama anakanak muda lewat Akademi Mimpi.

Secara teknis program ini dapat diikuti seluruh masyarakat Indonesia hanya dengan membeli 5 produk sponsor di Hypermart dan Food Mart atau belanja produk sponsor senilai Rp15.000 di AlfaMart, AlfaMidi dan Alfa Express, konsumen berhak memilih hadiah dan mendapat kupon untuk memenangkan hadiah Rp1 milyar, plus dapat mengikuti program Akademi Mimpi. Sampai saat ini lebih dari 22 brand besar yang turut mendukung program. Namun, hal yang lebih membahagiakan Handoko Limaho adalah betapa program ini mampu mewujudkan mimpi masyarakat.

Pada periode pertama pada tahun 2010, berkat program ini seorang pemenangnya dapat melakukan pengobatan bagi penyakit kanker yang dideritanya, dan 2011 seorang pemenangnya dapat membeli rumah.“Ini yang membuat saya terharu. Program ini memberi anugerah bagi yang membutuhkan,” cetus Handoko, dalam perbincangan dengan Koran Sindo di sebuah kafe dalam mal di kawasan Jakarta Utara, Rabu (5/10). Kami memang telah membuat janji sebelumnya. Lajang yang merayakan ulang tahunnya pada 24 Oktober ini datang on time.

Mengenakan setelan jas hitam-hitam dia tampak lebih dewasa dan berwibawa dari usia sebenarnya. Handoko bercerita,awal gagasan Program 1 Miliar datang pada tahun 2008, saat dia kuliah di Inggris. Dia menyewa flat secara patungan dengan dua orang kawannya dari Malaysiadan Irlandia.Suatu malam teman Irlandianya tidak bisa meninggalkan toko swalayan tempat kerjanya lantaran pintu toko macet, tidak bisa ditutup.Sebagai solidaritas, dia dan seorang kawan Malaysianya datang dan menemani kawan Irlandia sampai tukang pintu datang dan membereskan masalah pintu yang macet.

Nah, sambil menunggu ketiganya mencoba main semacam lotre di toko tersebut. Saat itulah secara spontan terlontar gagasan Program 1 Miliar. Namun, bukan hal yang mudah mewujudkan gagasan. “Tapi dari sana kita tahu, kita tidak boleh takut bermimpi.Bahwa kalau kita tidak boleh takut bermimpi, karena kita percaya mimpi itu tidak akan gagal,” kata lulusan SMA Pelita Harapan ini. Handoko Limaho memegang teguh ucapan orang tuanya, bahwa kesempatan selalu ada.Masalahnya siap atau tidak mengambil kesempatan.

”Nah pas saat itu saya memutuskan, saya siap mengambil kesempatan itu,” kisah pria yang pernah kerja sebagai sales paket internet saat kuliah di Inggris. Saat mengambil kesempatan, itulah saat di mana perjuangan meraih kesempatan itu dimulai.Konsekuensinya memang tidak ringan. Pertama-tama dia harus memikirkan langkah-langkah awal yang harus diambil. Mulai dari mematangkan gagasan,termasuk menyesuaikannya dengan kebutuhan masyarakat Indonesia dan menawarkannya ke perusahaan-perusahaan. Mula-mula Handoko mempresentasikan gagasannya kepada depsos (departemen sosial).

Tapi ditolak.Penolakan demi penolakan terus dialaminya secara beruntun dari puluhan brand-brand besar. Kadang dia tidak hanya mengalami penolakan,tapi pandangan sebelah mata.Sudah menunggu berjam-jam hanya untuk ditertawakan gagasannya oleh calon client. Ini yang sempat membuatnya stres dan patah arang. Petuah Stephen R. Covey, dalam bukunya The 7 Habits of Highly Effective People, menjadi salah satu faktor yang terus menguatkannya berjuang mewujudkan mimpinya berbagi mimpi. Dia percaya, jika memulai sebuah pekerjaan dengan keyakinan mengetahui hasilnya, seberat apa pun pengorbanan, orang akan tetap percaya.

Berikut petikan wawancara dengan Handoko Limaho: Kalau mau, sebenarnya Anda kan bisa meneruskan usaha orang tua Anda yang sudah besar dan mapan. Kenapa Anda menempuh jalan ini?

Meneruskan usaha orang tua bukan sesuatu yang jelek.Bahkan itu bagus.Tapi beda tantangannya kalau kita usaha sendiri. Orang tua saya juga mengatakan bahwa anak muda harus berjuang.

Sebenarnya apa tujuan program Impian Rp1 Miliar?

Membagi mimpi. Sebagai anak muda harus berani mimpi. Dengan mimpi apa pun bisa. Semua berawal dari mimpi. Saya ingin membagi momen seperti yang saya alami ketika itu kepada khalayak.

Sebelum membuat penawaranpenawaran ke brand-brand, Handoko ditemani beberapa orang asistennya melakukan survey ke seluruh pelosok Indonesia.Pengalaman yang membekas adalah saat akan menemui sebuah toko swalayan kecil yang menyambut gagasannya, di Tanjung Pinang,Kepulauan Riau.Dari Batam,saat hendak naik kapal ke Tanjung Pinang, ia terpaksa harus naik secara gelap di kabin nahkoda lantaran penumpang sudah penuh.Karena kalau tidak naik saat itu, ia harus menunggu lagi sampai esok hari, sementara bekal di kantong mulai menipis. “Kalau ingat,saya juga heran sendiri bagaimana badan sebesar ini bisa ngumpet,” kata Handoko, disusul tawa renyah.

Bagaimana cara Anda dan team tetap bertahan saat terus mengalami penolakan?

Menyamakan visi. Saya juga manusia, banyak melakukan kesalahan dalam kerjaan dalam kehidupan, kepada karyawan. Tapi harus selalu diingatkan bahwa kita punya visi yang sama. Banyak sekali orang nggak kuat dengan penolakan. Sakit banget ditolak itu. Ada salah satu karyawan saya yang nggak tahan menghadapi penolakan selama 8 bulan.Dia keluar.

Pernah patah di tengah jalan?

Tentu. Papa saya selalu ngomong, kalau bos bersin,anak buahnya pasti pada ikut sakit. Jadi sebagai pemimpin saya tidak boleh patah di depan anak buah. Saya selalu ingat, ada 4 kunci sukses, pertama rajin, pintar, harus banyak teman (jaringan), dan faktor keberuntungan. Kalau pintar tapi nggak ada teman, siapa yang mau pakai kamu? Kamu banyak teman tapi malas, siapa yang mau pakai kamu.Dia selalu ingatkan saya.

Kerja keras dan keseriusannya saat ini memang telah membuahkan hasil. 22 brand besar dengan antusias menyeponsori gagasannya. Client yang dulu menolak, bahkan tak mau bertemu,sekarang mengundang meeting. Karena program yang dibuatnya memang memberikan keuntungan yang riil. Penjualan roduk-produk brand berkat program tersebut mengalami kenaikan dalam penjualan. Handoko memegang prinsip bahwa dalam berbisnis harus jujur dan profesional, berpegang teguh pada komitmen, memberikan lebih dari yang diharapkan client.

Dia mencontohkan, awalnya menjanjikan event dilakukan hanya di lima mal, tapi setelah melihat kurang,dia turun ke sekolah-sekolah untuk penetrasi lebih dalam lagi.Kepada team-nya Handoko menekankan jangan mengambil profit terlalu banyak.

Apa sebenarnya yang memotivasi Anda mewujudkan program membagi mimpi ini?

Memang motivasi yang paling kuat harus datang dari dalam diri sendiri.Terus terang saya takut dulu. Makanya saya tidak bisa sendiri. Saya mengajak beberapa teman. Orang-orang yang saya ajak, mereka awalnya bilang,ini gagasan gila.

Selain menguntungkan, menurut Anda kenapa brand brand besar bersedia mendukung gagasan Anda?

Yang pertama pasti karena menguntungkan. Selalu ada profit buat mereka. Motto kami begini, kita ingin membuat orang bermimpi untuk masa depan yang lebih baik. Perusahaan itu sama, supaya perusahaan lebih baik di masa depan. Dream to future.Nah caranya adalah low cost, high impact. Mereka kaget dengan low cost yang kita berikan, tapi hasilnya high impact. Cost-nya nggak nyampai 10 % dari untuk impact yang mereka dapatkan.Inilah revolusioner ide marketing kita.Tapi bukan hanya itu mereka peduli. Mereka juga peduli pada integritas.

Mereka peduli bahwa kita punya sense of belonging yang sangat tinggi kepada brand. Misalnya begini, ketika kita approach brand minyak goreng, saya belajar tentang minyak goreng,saya melakukan survey. PT Wangijaya Sejahtera,perusahaan yang didirikannya saat ini memang belum besar.Namun justru itulah bagi Handoko memungkinkannya lebih bisa bergerak lebih lincah dan agresif. Juga fleksibel. Setiap ada satu problem, langsung bisa dipecahkan lebih cepat. Perjalanan menahkodai perusahaan memang selalu ada rintangan, tapi bukan berarti harus surut ke belakang.Banyak yang mendukung tapi tidak sedikit pula yang pernah menipunya.

Ini kan yang kedua, apa yang membedakan dari yang petama?

Pertama hanya Impian Rp1 miliar dengan even dan lain lain.Yang Kedua ini kita lebih sadar bahwa banyak anak muda dengan impian lebih besar. Maka kita bikin Akademi Mimpi. Program Akademi Impian selain didukung oleh perusahaan mobile phone kenamaan, juga bekerja sama dengan grup band Slank dan Coklat. Program ini mirip dengan pencarian bakat Indonesia Idol. Para pemenang, selain mendapat kesempatan memperoleh hadiah lebih banyak, juga mendapat kesempatan duet bareng grup band top dan membuat album rekaman. Tentu setelah program Akademi Mimpi, ke depan Handoko dan team-nya akan terus mencari ideide kreatif dan membuat gebrakangebrakan baru.

Punya kiat khusus mendapat ide?

Saya mendatangi tempat-tempat ramai. Langsung ngobrol dengan masyarakat yang saya temui di tempat-tempat ramai.Ke toko-toko. Lihat event-event yang jalan, terus baca,terus mempersenjatai diri.Dari situ dapat ide. Kadang ketika tidur, saya langsung terbangun begitu muncul ide, untuk saya segera tuliskan. Makanya saya selalu sarankan karyawan saya untuk selalu bawa pen dan buku untuk mencatat ide-ide yang muncul mendadak.

Untuk menguji ide yang didapatnya, Handoko membawa ide itu ke dalam grup. Di sana ide dikritik untuk kemudian disempurnakan dan dimatangkan.Sehingga kadang mungkin beda dengan awal ide itu muncul. Tapi apa pun idenya, semangat yang mendasarinya adalah membagi mimpi dan berjuang mewujudkannya.
 
Sukses besar selalu aja dari mimpi kita
 
mimpi bisa menjadi kenyataan.. ayooh kita mengejar mimpi kita.. ;;)
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.