XiaoYanZi
IndoForum Beginner A
- No. Urut
- 144616
- Sejak
- 14 Jul 2011
- Pesan
- 1.118
- Nilai reaksi
- 38
- Poin
- 48
VIVAnews - Seorang lelaki menyerbu masuk ke komplek pengadilan di Sydney, Australia, dan menyandera beberapa orang karyawan di dalamnya. Lelaki yang datang bersama putrinya tersebut mengaku membawa bom yang siap diledakkan.
Menurut pernyataan polisi, seperti disampaikan oleh Associated Press, Selasa, 6 September 2011, belum diketahui apa motif dan tuntutan dari pelaku. Belum diketahui juga mengapa pelaku menyandera karyawan di kantor pengacara komplek pengadilan Parramatta tersebut.
Polisi telah mengepung pelaku dan mengevakuasi karyawan lainnya yang berada di sekitar gedung. Lima ambulans dan dua pemadam kebakaran juga sudah berada di lokasi.
Salah satu saksi mata, Clerk Betty Hor, seorang resepsionis, mengatakan pelaku menghampirinya dan menanyakan nama seseorang yang tidak pernah didengarnya. Hor mengatakan pelaku ditemani oleh seorang gadis berusia antara 10-11 tahun yang belakangan diketahui adalah anaknya.
Hor mengaku tidak mengetahui orang yang dimaksud oleh pelaku. Lalu pelaku marah dan mengancam meledakkan bom di dalam tas yang dia bawa.
Dalam rekaman di televisi Australia, terlihat pelaku berada di lantai dua tanpa mengenakan pakaian dan memakai wig jaksa di pengadilan. Dia dilaporkan juga memecahkan kaca jendela dengan melemparkan sebuah botol dan telepon. Sampai saat ini, drama penyanderaan masih terus berlangsung.
Menurut pernyataan polisi, seperti disampaikan oleh Associated Press, Selasa, 6 September 2011, belum diketahui apa motif dan tuntutan dari pelaku. Belum diketahui juga mengapa pelaku menyandera karyawan di kantor pengacara komplek pengadilan Parramatta tersebut.
Polisi telah mengepung pelaku dan mengevakuasi karyawan lainnya yang berada di sekitar gedung. Lima ambulans dan dua pemadam kebakaran juga sudah berada di lokasi.
Salah satu saksi mata, Clerk Betty Hor, seorang resepsionis, mengatakan pelaku menghampirinya dan menanyakan nama seseorang yang tidak pernah didengarnya. Hor mengatakan pelaku ditemani oleh seorang gadis berusia antara 10-11 tahun yang belakangan diketahui adalah anaknya.
Hor mengaku tidak mengetahui orang yang dimaksud oleh pelaku. Lalu pelaku marah dan mengancam meledakkan bom di dalam tas yang dia bawa.
Dalam rekaman di televisi Australia, terlihat pelaku berada di lantai dua tanpa mengenakan pakaian dan memakai wig jaksa di pengadilan. Dia dilaporkan juga memecahkan kaca jendela dengan melemparkan sebuah botol dan telepon. Sampai saat ini, drama penyanderaan masih terus berlangsung.