Manipulasi Gambar di Internet
Dengan ditemukannya perangkat aplikasi grafis yang canggih, manipulasi sebuah gambar hasil bidikan kamera digital dapat dilakukan lebih leluasa. Keahlian dan keterampilan sang pengolah grafis mampu menyamarkan manipulasi yang dilakukannya pada gambar sehingga seakan-akan gambar yang dihasilkan asli adanya.
Dengan software image processor, Anda bisa terlihat berpose di tempat-tempat tertentu yang sebenarnya belum pernah Anda kunjungi. Pada teknik fotografi konvensional, hal ini dilakukan dengan memberikan latar belakang pemotretan sesuai yang diinginkan, misalnya Anda ingin terlihat berpose di depan Menara Pisa Italia, sang fotografer harus menyediakan gambar gedung tersebut sebagai latar belakang untuk memotret Anda. Hal ini tentu saja kurang fleksibel, kurang praktis, dan bisa jadi terlalu mahal.
Bandingkan dengan teknik fotografi modern yangh dipadukan dengan seni grafis computer. Dalam fotografi modern, pengambilan gambar dilakukan menggunakan kamera digital. Gambar dari kamera digital tersebut bisa langsung ditransfer ke computer untuk di-retouching bila perlu. Jika tersedia foto-foto berbagai tempat di dunia, Anda bisa memilihnya sebagai latar belakang Anda berpose. Setelah dicetak, Anda akan tampak alami berpose di tempat yang Anda pilih. Dalam hal ini yang dilakukan adalah prinsip penggabungan gambar.
Namun saying, fasilitas perangkat lunak canggih dan keahlian grafis seseorang kadang disalahgunakan untuk mengekspos foto pribadi orang lain di Internet secara tidak bertanggung jawab. Seseorang (biasanya wanita) bisa saja tiba-tiba terlihat berpose dengan pakaian yang kurang sopan, meskipun hal itu tak pernah dilakukannya. Sebagian foto asli dirinya (biasanya dari leher hingga wajah) digabungkan dengan foto badan orang lain yang berpakaian kurang sopan. Dengan pengolahan citra secara teliti, sekilas gambar gabungan itu bisa tampak asli, tetapi jika ditelusuri menggunakan perangkat lunak tertentu dapat dilihat batas-batas gabungan gambar tersebut.
Dengan ditemukannya perangkat aplikasi grafis yang canggih, manipulasi sebuah gambar hasil bidikan kamera digital dapat dilakukan lebih leluasa. Keahlian dan keterampilan sang pengolah grafis mampu menyamarkan manipulasi yang dilakukannya pada gambar sehingga seakan-akan gambar yang dihasilkan asli adanya.
Dengan software image processor, Anda bisa terlihat berpose di tempat-tempat tertentu yang sebenarnya belum pernah Anda kunjungi. Pada teknik fotografi konvensional, hal ini dilakukan dengan memberikan latar belakang pemotretan sesuai yang diinginkan, misalnya Anda ingin terlihat berpose di depan Menara Pisa Italia, sang fotografer harus menyediakan gambar gedung tersebut sebagai latar belakang untuk memotret Anda. Hal ini tentu saja kurang fleksibel, kurang praktis, dan bisa jadi terlalu mahal.
Bandingkan dengan teknik fotografi modern yangh dipadukan dengan seni grafis computer. Dalam fotografi modern, pengambilan gambar dilakukan menggunakan kamera digital. Gambar dari kamera digital tersebut bisa langsung ditransfer ke computer untuk di-retouching bila perlu. Jika tersedia foto-foto berbagai tempat di dunia, Anda bisa memilihnya sebagai latar belakang Anda berpose. Setelah dicetak, Anda akan tampak alami berpose di tempat yang Anda pilih. Dalam hal ini yang dilakukan adalah prinsip penggabungan gambar.
Namun saying, fasilitas perangkat lunak canggih dan keahlian grafis seseorang kadang disalahgunakan untuk mengekspos foto pribadi orang lain di Internet secara tidak bertanggung jawab. Seseorang (biasanya wanita) bisa saja tiba-tiba terlihat berpose dengan pakaian yang kurang sopan, meskipun hal itu tak pernah dilakukannya. Sebagian foto asli dirinya (biasanya dari leher hingga wajah) digabungkan dengan foto badan orang lain yang berpakaian kurang sopan. Dengan pengolahan citra secara teliti, sekilas gambar gabungan itu bisa tampak asli, tetapi jika ditelusuri menggunakan perangkat lunak tertentu dapat dilihat batas-batas gabungan gambar tersebut.