• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Polisi: Jalur Motor di Jakarta Sangat Minim

  • Pembuat thread awal. Pembuat thread awal. napster
  • Tanggal Mulai Tanggal Mulai

napster

IndoForum Newbie A
No. Urut
153823
Sejak
10 Okt 2011
Pesan
394
Nilai reaksi
7
Poin
18
http://media.vivanews.com/thumbs2/2009/06/19/72500_sepeda_motor_300_225.jpg[/IMG[/CENTER]][B][I][CENTER]Pembatas jalan yang selama ini ada di jalan-jalan utama hanya sebagai alat sosialisasi.[/CENTER][/I][/B]

Tidak semua jalan di ibukota memiliki jalur khusus sepeda motor, seperti di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan MH Thamrin. Itulah sebabnya masih banyak pengendara sepeda motor yang sering masuk ke jalur busway dikarenakan tidak adanya jalur khusus.

Kepala Bagian Operasi Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Latif Usman, mengatakan sepanjang jalur dari Cawang sampai Gatot Subroto (Gatsu) juga tidak tersedia lajur kiri untuk pengguna kendaraan roda dua.

"Kondisi jalan dari MT Haryono sampai Gatot Subroto tidak bisa dibuat lajur khusus motor. Karena kalau dibuat malah menambah sempit," ujar Latif, Jumat 14 Oktober 2011.

Walaupun tidak ada jalur di jalan Gatot Subroto, Latif mengingatkan agar pengendara motor tidak semena-mena dengan menggunkan jalur busway.

Melihat pada Undang Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan umum, disebutkan di salah satu pasalnya bahwa pengendara motor harus melintas di lajur kiri.

Menurut Latif, sejak dua tahun lalu dari Cawang sampai Gatsu dari pukul 06.00 sampai jam 09.00 WIB, diterapkan kawasan lajur kiri. Yaitu dengan cara memasang sejumlah cone (segitiga pembatas jalan) di sepanjang jalur yang rawan kqemacetan. "Lajur kiri yang disediakan di kawasan Gatot Subroto lebarnya tiga meter," kata dia.

Selain itu, polisi juga mengimbau pengguna kendaraan motor untuk tidak menggunakan jalur bus transJakarta karena rentan kecelakaan. Untuk mencegah, petugas menyarankan pengguna sepeda memaksimalkan jalur kiri.

Sulit Tertibkan

Latif mengungkapkan hingga saat ini pihaknya kesulitan untuk melakukan sterilisasi jalur busway.

"Yang paling rawan kecelakaan, yakni Koridor VI yang menghubungkan Dukuh Atas-Ragunan. Sebenarnya setiap jalur sudah ada petugas, tetapi kendaraan motor yang masuk ada 50 jadi tidak sebanding," tambahnya.

Sementara pembatas jalan yang selama ini ada di jalan-jalan utama hanya sebagai alat sosialisasi yang digunakan polisi untuk membiasakan pengandara motor tetap berada di jalur kiri.

"Kita tidak akan membuat batas-batas tertentu. Cone itu sebenarnya sosialisasi supaya masyarakat terbiasa di kiri," kata Latif.

Kecelaan di Jalur Busway, kata Latif bukan hanya bersumber dari kendaraan sepeda motor tetapi kesadaran masyarakat pengguna jalan juga. Seperti banyak yang tidak menggunakan jembatan penyebrangan saat menyebrang di jalur busway.

"Kalau mau selamat, kesadaran masyarakat untuk menyebrang. Jembatan penyeberangan yang jumlahnya minimal, tapi seharusnya digunakan secara maksimal," jelas Latif. (ren)
[I][B]• VIVAnews [/B][/I]​
 
memang harus ada kesadaran dari semua pihak gan....
 
Yaa mo gimana lagi skrg buat beli motor gampang bgt,makanya jumlah motor yg ada melebihi kapasitas dari jalanan yg disediakan ..
 
gimana mau buat jalur notor, jalur pejalan kaki juga gak jelas
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.