Creationz
IndoForum Junior E
- No. Urut
- 6396
- Sejak
- 10 Sep 2006
- Pesan
- 1.516
- Nilai reaksi
- 261
- Poin
- 83
29 Mar 2007
Dipicu Sikap Kasar Oknum Satpol PP Saat Apel Pulang
BELOPA – Puluhan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten Luwu kemarin terlibat bentrokan fisik saat berlangsung apel persiapan pulang di halaman Kantor Bupati Luwu, Belopa. Insiden memalukan ini, dipicu sikap kasar oknum anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) yang ditugaskan melakukan absensi pegawai. Awalnya, apel yang dipimpin Asisten II Pemkab Luwu Hasnawi Bachtiar itu, berlangsung tertib. Namun tak berselang lama, tiba-tiba terdengar suara gaduh di tengah-tengah peserta apel. Rupanya, anggota Satpol-PP terlibat adu mulut dengan beberapa pegawai.
Saat disodori lembaran absensi, para pegawai rupanya tidak menerima baik sikap sejumlah oknum anggota Satpol-PP yang terkesan memaksa dan kurang bersahabat. Suasana pun menjadi tegang. Mereka akhirnya terlibat aksi dorong mendorong yang berujung pada pemukulan.
Tidak diperoleh informasi, pihak mana yang pertama melakukan pemukulan. Yang pasti, setelah seorang pegawai terkena bogem mentah oknum Satpol-PP, memicu aksi balasan dari pegawai yang lain. Kedua belah pihak akhirnya terlibat tawuran, mirip tawuran antarmahasiswa yang kerap terjadi di Makassar.
Atas insiden tersebut, sedikitnya dua oknum pegawai Pemkab mengalami luka memar di tubuhnya. Belakangan diketahui kalau dua PNS tersebut adalah pegawai dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Hutbun) Kabupaten Luwu.
Sayangnya, saat kejadian, baik Bupati Luwu, H Basmin Mattayang maupun Sekretaris Daerah, H Masykur A Sultan tidak hadir dalam apel kali itu. Sehingga kedua pejabat penting di Luwu ini tidak sempat menyaksikan para aparatnya bertikai.
Usai kejadian, hampir seluruh pegawai yang ikut dalam apel mengemukakan kekesalannya atas perilaku tidak ramah yang ditunjukkan petugas Satpol PP. Saling tuding pun terjadi.
Beberapa saksi dari pihak satpol PP mengatakan, kelompok pegawailah yang bersalah, karena berkata kasar dan mendorong duluan aparat Satpol yang hendak menyerahkan lembaran absensi apel untuk ditandatangani.
Demikian pula sebaliknya, kelompok pegawai menyalahkan Satpol PP yang terkesan memaksa pegawai untuk mengisi absensi tersebut. Apalagi kata beberapa pegawai, petugas Satpol bahkan terlihat jelas sudah mengeluarkan senjata tajam berupa sangkur untuk menikam pegawai yang dilawannya bertikai.
“Kami lihat sendiri, korban diinjak-injak dan dipukuli oleh satpol, bahkan ada di antaranya yang sempat mengeluarkan sangkurnya,” kata seorang pegawai yang dibenarkan rekan-rekannya yang lain. Sayangnya, pegawai tersebut meminta identitasnya tidak dikorankan.
Pantauan Fajar di TKP usai kejadian, Komandan Satpol-PP Pemkab Luwu, Drs Sahidin Bakti langsung menggelar inspeksi para pasukan satpol. Usai menginspeksi, Kasatpol PP yang dihubungi via ponselnya sekaitan insiden itu menjelaskan, pihaknya kini tengah melakukan proses pemberian sanksi bagi oknum aparatnya yang terlibat langsung dalam kejadian yang menodai profesionalisme Satpol-PP tersebut. “Jadi, kita sudah mulai memproses masalah ini. Pastinya, bagi yang terlibat, tentu akan dikenakan sanksi dan hukuman sesuai dengan tingkat kesalahan yang dilakukannya,” katanya.
Yang pasti, lanjut mantan Kasubdin Darat Dinas Perhubungan Luwu itu, dirinya juga sangat menyesalkan perilaku aparatnya itu. “Tapi kita jangan menyalahkan satu pihak saja, karena pasti ada kesalahan di antara kedua belah pihak,” kuncinya.
Salah satu korban pemukulan dari Dinas Hutbun Luwu yang diketahui berinisial Rs, tidak berhasil dimintai keterangannya setelah ponsel pribadinya yang dihubungi Fajar tidak tersambung.
Dipicu Sikap Kasar Oknum Satpol PP Saat Apel Pulang
BELOPA – Puluhan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam lingkungan Pemerintah Kabupaten Luwu kemarin terlibat bentrokan fisik saat berlangsung apel persiapan pulang di halaman Kantor Bupati Luwu, Belopa. Insiden memalukan ini, dipicu sikap kasar oknum anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) yang ditugaskan melakukan absensi pegawai. Awalnya, apel yang dipimpin Asisten II Pemkab Luwu Hasnawi Bachtiar itu, berlangsung tertib. Namun tak berselang lama, tiba-tiba terdengar suara gaduh di tengah-tengah peserta apel. Rupanya, anggota Satpol-PP terlibat adu mulut dengan beberapa pegawai.
Saat disodori lembaran absensi, para pegawai rupanya tidak menerima baik sikap sejumlah oknum anggota Satpol-PP yang terkesan memaksa dan kurang bersahabat. Suasana pun menjadi tegang. Mereka akhirnya terlibat aksi dorong mendorong yang berujung pada pemukulan.
Tidak diperoleh informasi, pihak mana yang pertama melakukan pemukulan. Yang pasti, setelah seorang pegawai terkena bogem mentah oknum Satpol-PP, memicu aksi balasan dari pegawai yang lain. Kedua belah pihak akhirnya terlibat tawuran, mirip tawuran antarmahasiswa yang kerap terjadi di Makassar.
Atas insiden tersebut, sedikitnya dua oknum pegawai Pemkab mengalami luka memar di tubuhnya. Belakangan diketahui kalau dua PNS tersebut adalah pegawai dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Hutbun) Kabupaten Luwu.
Sayangnya, saat kejadian, baik Bupati Luwu, H Basmin Mattayang maupun Sekretaris Daerah, H Masykur A Sultan tidak hadir dalam apel kali itu. Sehingga kedua pejabat penting di Luwu ini tidak sempat menyaksikan para aparatnya bertikai.
Usai kejadian, hampir seluruh pegawai yang ikut dalam apel mengemukakan kekesalannya atas perilaku tidak ramah yang ditunjukkan petugas Satpol PP. Saling tuding pun terjadi.
Beberapa saksi dari pihak satpol PP mengatakan, kelompok pegawailah yang bersalah, karena berkata kasar dan mendorong duluan aparat Satpol yang hendak menyerahkan lembaran absensi apel untuk ditandatangani.
Demikian pula sebaliknya, kelompok pegawai menyalahkan Satpol PP yang terkesan memaksa pegawai untuk mengisi absensi tersebut. Apalagi kata beberapa pegawai, petugas Satpol bahkan terlihat jelas sudah mengeluarkan senjata tajam berupa sangkur untuk menikam pegawai yang dilawannya bertikai.
“Kami lihat sendiri, korban diinjak-injak dan dipukuli oleh satpol, bahkan ada di antaranya yang sempat mengeluarkan sangkurnya,” kata seorang pegawai yang dibenarkan rekan-rekannya yang lain. Sayangnya, pegawai tersebut meminta identitasnya tidak dikorankan.
Pantauan Fajar di TKP usai kejadian, Komandan Satpol-PP Pemkab Luwu, Drs Sahidin Bakti langsung menggelar inspeksi para pasukan satpol. Usai menginspeksi, Kasatpol PP yang dihubungi via ponselnya sekaitan insiden itu menjelaskan, pihaknya kini tengah melakukan proses pemberian sanksi bagi oknum aparatnya yang terlibat langsung dalam kejadian yang menodai profesionalisme Satpol-PP tersebut. “Jadi, kita sudah mulai memproses masalah ini. Pastinya, bagi yang terlibat, tentu akan dikenakan sanksi dan hukuman sesuai dengan tingkat kesalahan yang dilakukannya,” katanya.
Yang pasti, lanjut mantan Kasubdin Darat Dinas Perhubungan Luwu itu, dirinya juga sangat menyesalkan perilaku aparatnya itu. “Tapi kita jangan menyalahkan satu pihak saja, karena pasti ada kesalahan di antara kedua belah pihak,” kuncinya.
Salah satu korban pemukulan dari Dinas Hutbun Luwu yang diketahui berinisial Rs, tidak berhasil dimintai keterangannya setelah ponsel pribadinya yang dihubungi Fajar tidak tersambung.