Nemesis
IndoForum Activist E
- No. Urut
- 55724
- Sejak
- 26 Okt 2008
- Pesan
- 9.732
- Nilai reaksi
- 503
- Poin
- 113
Capten Pilot Hasan Tahsin yang mengemudikan pesawat naas milik Turkish Airlines yang mengalami insiden di Bandara Schipol, Belanda merupakan bekas pilot pesawat tempur Turki. Hal tersebut disampaikan CEO Turkish Airlines Temel Kotil.
Menurutnya Tahsin sudah sangat berpengalaman. Sejauh ini Turkish Airlines juga belum mengetahui penyebab kecelakaan tersebut juga belum diketahui.
"Kami telah cek dokumen perawatan kondisi pesawat dan di sana tidak ada masalah," ungkap Direktur Maskapai Turkish Airlines Candan Kartilekin.
Candan mengatakan bahwa laporan yang dia terima cuaca dalam keadaan baik saat pendaratan. Jarak pandang sangat baik sekitar 4 kilometer atau 5.000 yards.
"Namun lima ratus meter sebelum landing, pesawat telah mendarat terlebih dahulu di sebuah lapangan di sekitar runway," ujarnya. Ia berjanji akan mengecek kenapa masalah itu bisa terjadi.
Mesin Turkish Airlines Terlempar 100 Meter
Pesawat pecah menjadi tiga bagian. Bagian mesin pesawat nahas tersebut bahkan sampai terlempar 100 meter dari tempat kejadian.
Hingga berita ini diturunkan, petugas masih terus melakukan penyelidikan. Badan pesawat yang terbelah menjadi tiga bagian itu adalah bagian kokpit, ruang penumpang, dan ekor pesawat. Bahkan, ekor pesawat terpisah dari badan pesawat sekitar tiga meter. Bagian moncong pesawat nyungsep di area kosong.
Puluhan mobil pemadam dan tiga helikopter terlihat di lokasi kejadian. Hampir semua televisi lokal di Belanda menyiarkan musibah kecelakaan pesawat Turkish Airlines ini dalam breaking news mereka.
Kejadian kecelakaan pesawat di areal runway Bandara Schipool ini menyentak perhatian masyarakat Belanda. Pasalnya, Bandara Schipool dikenal sangat tegas dalam mengatur kelaikan pesawat yang akan mendarat di bandara ini.
Terakhir Celaka, Enam Tahun Lalu
Sejak pesawatnya pecah tiga di Schiphol, Rabu (25/2), maskapai penerbangan Turkish Airlines mencatatkan kecelakaan terakhir pada 2003 atau enam tahun silam.
Enam tahun silam, pesawat maskapai penerbangan Turkish Airlines mengalami kecelakaan di Diyarbakir. Insiden yang menimpa pesawat jenis British Aerospace RJ-100 di kota tenggara Turki pada 8 Januari 2003 itu merenggut nyawa 75 penumpang.
Lalu, ke belakang, pada 7 April 1999, Boeing 737 miliknya dilalap api seusai lepas landas di tenggara Turki. Insiden itu menewaskan enam awak.
Pada 29 Desember 1994, di tengah badai salju, lagi-lagi Boeing 737 Turkish Airlines mengirimkan 53 penumpangnya ke alam baka. Pesawat nahas itu menabrak gunung di kawasan timur Turki.
Di dekat Isparta, kawasan selatan Turki, 155 penumpang Turkish Airlines edisi Boeing 727 mati sia-sia karena pesawat yang mereka tumpangi jatuh. Hampir setengah dari penumpang tersebut adalah turis Italia.
Di Paris, gara-gara pintu kargo DC-10 Turkish Air copot, 360 orang tewas. Pesawat nahas itu terjerembab ke bumi.
sumber : kompas.com