Ya ikan dong!!! Apalagi wa anak perikanan.
Keunggulan daging ikan
Dibanding daging sapi, kambing, atau daging hewan lainnya, ikan punya banyak keunggulan atau kelebihan. Dagingnya lebih empuk dan gampang dimasak. Karena jaringan penghubung antara otot pada ikan hanya ada 3%. Serabut ototnya pun lebih pendek, sehingga lebih mudah dikunyah dibanding daging sapi, kambing atau lainnya. Jumlah lemak pada ikan tidak sebanyak lemak daging. Hal ini jadi memudahkan dalam pencernaan. Karena itu meskipun telah memakan ikan, orang mudah kembali merasa lapar. Lemak yang terdapat dalam ikan mengandung asam lemak tak jenuh omega 3 yang sangat baik bagi kesehatan. Asam lemak tak jenuh omega 3 sangat baik untuk mencegah penyakit degeneratif, seperti jantung koroner, tekanan darah tinggi, stroke, dan kanker. Sering mengkonsumsi ikan dapat membantu menghambat terjadinya arteroskerosis (penyumbatan pembuluh darah). Kajian epidemiologis mengungkapkan bahwa bangsa Eskimo yang rata-rata mengkonsumsi ikan 300–400 gram per hari jauh dari penyakit jantung. Sementara pada daging sapi atau lainnya lebih banyak mengandung asam lemak jenuh.
Para ahli gizi juga sepakat bahwa asam lemak omega 3 dan omega 6 yang terdapat dalam ikan dan produk olahannya (termasuk minyak ikan) punya peranan penting dalam peningkatan kecerdasan anak. Untuk membentuk perkembangan otak janin dalam kandungan, ibu-ibu yang sedang hamil sangat dianjurkan untuk lebih banyak mengkonsumsi ikan. Fase cepat tumbuh otak janin terjadi pada usia kehamilan 20 – 36 minggu. Pada periode tersebut ibu hamil sebaiknya banyak mengkonsumsi ikan laut. Ikan juga mengandung protein sekitar 17%. Protein ikan memiliki komposisi dan kadar asam amino esensial (asam amino yang penting bagi tubuh, tapi tak bisa diproduksi oleh tubuh). Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa mutu protein ikan setingkat dengan mutu protein daging, sedikit dibawah mutu protein telur, dan diatas protein serelia dan kacang-kacangan. Asam amino dalam protein ikan dapat meningkatkan mutu protein pangan lainnya. Misalnya, beras memiliki kadar asam amino lisin rendah ( 3,7 % dari protein), tetapi ikan mengandung lisin tinggi (8,1%). Jadi mengkonsumsi nasi dan ikan bersama-sama akan bersifat komplementer atau saling melengkapi.
Ikan olahan yang sudah dikeringkan umumnya mengandung protein lebih tinggi bila dibandingkan ikan segar. Hal ini karenakan proses pengeringan telah mengurangi kadar air sedemikan rupa, sehingga kandungan protein per 100 gram bahan menjadi lebih tinggi. Ikan-ikan segar apapun jenisnya, mengandung protein relatif sama sekitar 16–22%. Termasuk ikan patin yang kini kian populer. Khusus untuk ikan laut, umumnya kaya akan iodium. Kandungan iodiumnya mencapai 830 ug (mikro gram)/kg. Jika dibandingkan dengan iodium pada daging yang hanya 50 ug dan telur 93 ug. Akibatnya jika banyak mengkonsumsi ikan laut dapat mencegah penyakit gondok.
Sumber :
Boedi Sawitri
Copyright 2007 by Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah
http://ikm.depperin.go.id/Publikasi...d/22/Daging-Ikan-Dapat-Mencegah-Penyakit.aspx