• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Peti Jenazah Lukminto Seberat 800 Kg

yan raditya

IndoForum Addict E
No. Urut
163658
Sejak
31 Jan 2012
Pesan
24.461
Nilai reaksi
72
Poin
48
7YGDN.jpg
Puluhan orang dikerahkan dalam prosesi pemakaman jenazah bos dan pendiri PT Sri Rejeki Isman (Sritex), H.M. Lukminto, di Kompleks Permakaman SHRI Garden, Delingan, Karanganyar, Minggu (16/2/2014). Maklum, tak mudah mengusung peti jenazah Lukminto yang beratnya mencapai 800 kg.

Sebelum upacara pemakaman ribuan karyawan pabrik PT Sritex berjajar sepanjang jalan ke arah kompleks permakaman. Tak ketinggalan 36 orang berbaju batik corak hitam dengan memakai topi hitam bertuliskan Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS). Mereka berada di permakaman sebelum mobil yang membawa jenazah Lukminto datang sekitar pukul 11.15 WIB. Orang-orang inilah yang bertugas mengangkat peti jenazah Lukminto.

“Ada yang kuatnya di pundak kiri, ada yang di pundak kanan. Setiap anggota regu harus bisa mengatur sendiri kekuatannya,” kata ketua regu pengangkat peti jenazah, Siswo Darsono, yang berasal dari Jebres.

Masalahnya, berat peti jenazahnya saja 800 kg sehingga diperlukan koordinasi dalam mengangkatnya. Ke-36 orang tersebut bergantian langsung mengangkat peti jenazah tersebut. “Kalau ada yang tidak kuat langsung gantian dengan yang lain, maupun sebaliknya. Biar mengangkatnya seimbang. Kalau enggak seimbang, bisa tumpah. Tidak kuat terus ngguling,” ungkap dia.

Ji…ro…lu…,” teriak sejumlah 36 orang pengangkat peti jenazah. Dengan kompak, mereka berjalan pelan-pelan mengangkat peti jenazah dengan dua penyangga di tengah ribuan pelayat yang datang. Tanpa ragu, mereka pun menurun peti jenazah tersebut di atas liang lahat. “Pengangkatan tidak ada halangan apa-apa, sudah biasa, lancar,” terang Siswo yang merupakan RT 004/RW 020 Jebres, Solo ini.

Walaupun bentuk peti modelnya seperti adat Tionghoa, tetapi raja tekstil itu dikebumikan secara Islam. Sebelum dikuburkan, jenazahnya pun didoakan secara Islam. Keluarga dan para tamu juga memberikan penghormatan terakhir kepada jenazah di Kompleks Permakaman SHRI Garden, Delingan, Karanganyar.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.