• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Perbedaan Nirvana Dengan Surga

GloryFrench

IndoForum Newbie A
No. Urut
2045
Sejak
10 Jun 2006
Pesan
380
Nilai reaksi
7
Poin
18
Perbedaan Nirvana Dengan Surga ? silakan jawab menurut kalian.
 
sama cuma beda pengartian aja
 
ok kalo menurut saya perbedaan surga dan nirvana/nibbana.
di alam surga masih termasuk dalam 36 alam kehidupan jadi masi terikat tumimbal lahir.di alam nibbana adalam suatu keadaan kosong adalah isi, isi adalah kosong, tidak kosong tidak juga berisi. jadi nibbana adalah keadaan dimana kita bersatu hati dengan Sang Pencipta.
 
Nirvana

nirvana itu adalah suatu kondisi dimana sebuah mahluk mencapai tingkat kesadaran sehingga mencapai pencerahan.nirvana bukan suatu alam. dimana seseorang yang telah mencapai nirvana, dia tidak akan lg mengalami lAHIR,tua,sakit dan mati.

tetapi jika surga, masih ada limitnya lho, walaupun terlahir di alam yg penuh kebahagiaan karena karma lampau kita, walaupun beribu2, Juta, kalpa lamanya seseroang yg lahir di alam surga tetap masih mengalami kematian dan terlahir kembali di alam manusia.

(sebenarnya kondisi nirvana tdk bisa kt gambarkan dengan kata2, jd ga mau panjang lebar takut salah jd menyesatkan)
 
bener buat kk hendri /no1

Nirvana = kondisi dimana makhluk telah mencapai kebahagiaan tertinggi ,sehingga tidak ad yg namanya penderitaan lg..

Surga = ada jangka waktu ny untuk bisa tetap tinggal di sana,,tergantung dari karma baik yg tlah anda lakukan /no1
 
Wah Surga tuh masih dalam 31 alam kehidupan
Nirvana tuh ga bisa dijelaskan. Orang belum mencapai nirvana udah pada ngomongin nirvana. Jadinya berkondisi tuh.
Yang penting pikirin hari ini aja dah.
Seperti Firman Buddha :
Tidak udah memikirkan masa lalu karena telah berlalu dan tidak terulang tapi jadikan sebagai pengalaman.
Tidak usah memikirkan masa depan karena belum pasti dan belum terjadi
tetapi hargailah dan manfaatkan saat ini sebaik baiknya. Karena tidak akan terulang lagi.
 
Nirvana bukannya kondisi gtu ya???
Klo Sorga itu alam...

Lagian Nirvana kan gak bisa dijelasin...soalnya belum pernah ada makhluk yang udah Nirvana terus nongol lagi di 31 alam kehidupan.
 
bener buat kk hendri /no1

Nirvana = kondisi dimana makhluk telah mencapai kebahagiaan tertinggi ,sehingga tidak ad yg namanya penderitaan lg..

Surga = ada jangka waktu ny untuk bisa tetap tinggal di sana,,tergantung dari karma baik yg tlah anda lakukan /no1

SETUJU........

Intinya : Nirwana itu kondisi batin yg tenang, terbebas dari penderitaan dan kelahiran kematian, Kl Surga itu adalah 1 dari 6 alam tumimbal lahir, alamnya para dewa dewi dan para brahma yg didalamnya juga terbagi menjadi 31 tingkat surga

^_^
 
Nibbana merupakan sesuatu yang tak dipahami oleh pemikiran biasa. Usaha menjelaskan Nibbana dalam bahasa keduniawian akan mengalami kegagalan, karena Nibbana tidak bersifat duniawi, malah berlawanan. Mengatakan bahwa Nibbana sama dengan ini dan sama dengan itu ibarat menggambarkan kucing sama dengan harimau.

Nibbana bukanhlah kemusnahan. Mungkinkah Sang Buddha meninggalkan kerajaan, istri, anak, dan keluarga hanya untuk mencapai sesuatu yang musnah? Nibbana bukan suatu keberadaan. Nibbana berada di luar keberadaan dan ketidak beradaan, di mana kedua aspek itu bersyarat, mutlak, dan tidak dapat digambarkan sebagai keberadaan maupun ketidak beradaan.

Nibbana ya Nibbana. Sabda Sang Buddha dalam Udana:

"Itulah tempatnya dimana tiada tanah maupun air, tiada api maupun udara, bukan dunia ini pun bukan dunia lain, tanpa matahari maupun bulan. Aku nyatakan pada kalian, disana tidak ada yang datang maupun pergi, tak ada yang tetap maupun timbul, tanpa awal tanpa akhir,tanpa perkembangan, tidak dilahirkan, tidak menjelma, tidak diciptakan, dan yang mutlak.

Saat dalam kedalaman dan keheningan pikiran, Yang Suci Bijaksana mencapai kebenaran, Ia terlepas dari kegembiraan dan rasa sakit, dari yang berbentuk dan tidak berbentuk. Di mana air, tanah, dan udara tidak ditemukan. Tiada bintang maupun matahari yang bersinar, bulan tidak lagi memancarkan cahayanya. Namun, kegelapan tidak ada disana."

Setelah Parinibbana, Sang Tathaghata tidak dapat dikatakan ada, juga tidak dapat dikatakan tidak ada. Tidak dapat pula dikatakan ada baik kedua-duanya ada dan tidak ada. Tidak bisa pula dikatakan ada atau tidak ada. Di dalam Milanda Panha disebutkan, "Tidak di tempat yang terlihat di timur, selatan, barat, atau utara, di atas, di bawah, atau di luar di mana Nibbana berada, walau demikian Nibbana adalah milik orang yang mengatur hidupnya dengan benar, berbicara dengan benar, dan memiliki pengertian benar di manapun dia hidup."

Nibbana bukanlah sesuatu yang tercipta dengan sendirinya, juga bukan sesuatu yang diciptakan.

"Di mana tidak terdapat 4 unsur air, tanah, api, dan angin, di situlah Nibbana."

"Di mana ke-4 unsur yang mengikat, membentang, membakar, dan bergerak tidak lagi ditemukan, di situlah Nibbana."

"Oh, para bhikkhu, seperti sungai-sungai yang mencapai samudra dan derasnya hujan yang jatuh dari langit, tak ada kekurangan atau kelebihan yang dapat teramati pada samudra, demikian pula bahwa banyak para bhikkhu yang memasuki Nibbana tak bersisa, tak ada kekurangan atau kelebihan di dalam Nibbana," kata Sang Buddha.

Dinyatakan dalam Visudhi Maggha:

"Kesedihan memang ada, tak ada yang disedihkan, tidak ada pelaku pelaku di sana, tidak ada hasil perbuatan ditemukan, Nibbana ada, tetapi tak ada si 'pencari'. Jalannya ada, tetapi si penempuh tidak sesungguhnya ada"

Nibbana berada di luar jhana , karena di sana api keserakahan, kebencian dan kegelapan batin beserta semua gangguan yang menyertai, hambatan dan penderitaan berakhir. Demikianlah, Nibbana sendiri abadi, bahagia, dan patut didambakan Laksana seorang yang menderita penyakit kulit yang menimbulkan rasa gatal, dan Nibbana seperti kebahagiaan saat penyakitnya telah disembuhkan. Kebahagiaan sementara didapatkan ketika ia menggaruk, tetapi kuku yang segera menginfeksi menjadi sebab yang memperpanjang penyakit penyakit tersebut. Seperti itulah kerinduan akan nafsu membawa kepuasan sementara yang akan memperpanjang lingkaran kelahiran kembali.

Begitulah Nibbana di mana 108 kemelekatan, usia tua, penyakit, kematian, penyesalan, rasa sakit, keputusasaan dan kesedihan, dihentikan sepenuhnya. Demikianlah, saat kondisi tertinggi tercapai, kita akan memahami bagaimana kehidupan bahagia yang kita rindukan itu tak pernah diperoleh. Mimpi kita akan berakhir. Tidak akan ada lagi angan-angan. Prahara berakhir. Perjuangan hidup selesai. Proses alamiah akan berhenti. Maka, sang roda kereta kehidupan akan patah. Keinginan untuk hidup berakhir. Dasar sungai akan mengering. Tiada air lagi yang mengalir.

Tidak akan roda yang patah itu bergulir. Inilah akhir kesedihan. Inilah pelepasan akhir. Yang tersisa hanya NIBBANA
.
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.