• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Perayaan Lulusan SMA di Berbagai Negara

wirapedia

IndoForum Beginner D
No. Urut
282669
Sejak
25 Feb 2014
Pesan
604
Nilai reaksi
11
Poin
18
Yang namanya lulus SMA sudah pasti bikin senang dan bahagia yang nggak terkira. Makanya nggak heran kalau merayakan kelulusan ini selalu saja heboh. Dari yang saweran buat bikin bingkisan untuk panti asuhan dan anak-anak yatim, sampai yang masih corat-coret baju sekolah sebagai tanda sudah bukan anak SMA lagi. Ada lagi yang main lempar tepung mirip perayaan ulang tahun teman. Ternyata acara-acara yang heboh itu nggak hanya di Indonesia, loh. Bahkan, di beberapa negara yang ada lebih heboh dibandingkan di Indonesia.

Dari sekian banyak negara, ada beberapa negara yang punya tradisi merayakan kelulusan dengan cara yang unik. Sebagian dari mereka masih memegang adat istiadat dan tradisi yang sudah turun temurun. Mereka nggak merasa malu, apalagi ketinggalan jaman meski merayakan lulus SMA dengan adat istiadat lama. Bahkan, tidak sedikit yang merasa bangga karena bisa menjadi bagian dari anak-anak yang melestarikan budaya negaranya.


Nah, biar nggak penasaran, kayak apa sih cara perayaan kelulusan SMA di negara lain.

1. Studentmossa Dari Swedia


Sebagai negara yang hidupnya sudah teratur banget, perayaan kelulusan SMA juga bener-bener diatur dan nggak sembarangan. Perayaan lulusan ini namanya studentmossa. Acaranya formal di mana siswa yang lulus harus pake baju formal dan topi pelaut warna putih. Mereka wajib foto sama keluarga yang dilanjutkan dengan keliling kota naik truk dan traktor. Jalan-jalan biasanya penuh dengan orang yang ikut menyambut sambil melepas balon.

2. Lepas Kancing Dari Jepang


Buat merayakan kelulusan, pelajar pria di Jepang melepas dua kancing baju paling atas dari seragam sekolah. Terus, kancing ini dikasih buat adik kelas yang dia senangi. Dua kancing paling atas yang dicopot itu jadi simbol cinta karena letaknya paling dekat dengan hati. Entah rayuan ini diterima atau tidak, itu nanti urusan belakangan. Yang penting ada ungkapan kalau dia suka sama adik kelas. Oh ya, pelajar cewek juga boleh loh minta kancing dari cowok impiannya.

3. Pesta Mobil Dari Norwegia


Perayaan lulus SMA di Norwegia mesti diadakan sejak 1 Mei sampai 17 Mei setiap tahun biar berbarengan dengan Hari Konstitusi Norwegia. Puncak perayaan biasanya pada 16 Mei malam di mana anak-anak yang baru lulus wajib pake celana panjang dan topi merah lalu naik mobil rame-rame. Di mobil ini mereka bikin pesta menyanyi sambil makan dan minum. Besok pagi mereka kumpul sama warga yang lain buat merayakan Hari Konstitusi Norwegia.

4. Bel Terakhir Dari Rusia


Biasanya diadakan pas akhir Mei berbarengan dengan hari terakhir tahun ajaran. Jadi, pas bel terakhir berbunyi, mereka langsung bersuka cita. Makanya nama perayaan lulusannya disebut The Last Bell. Yang cewek pake gaun hitam dilengkapi dengan celemek warna putih. Pakaian ini untuk menghormati seragam sekolah mereka biar nggak kotor. Terus mereka berbaris di depan sekolah yang dilanjutkan acara bebas sampe mandi di air mancur rame-rame di halaman sekolah.

5. Tradisi Coret-Coret Baju Di Indonesia


LULUS adalah sebuah kata yang bermakna besar dan sangat berarti bagi semua peserta didik di negeri ini karena dianggap sebagai momen yang dinanti-nantikan sekaligus mengelisahkan dan menegangkan. Alangkah bahagia yang luar biasa atau tiada taranya untuk meluapkan rasa apresiasi itu bagi seorang peserta didik tatkala memeroleh kata-kata “lulus” di ujung namanya saat berita kelulusan itu dikeluarkan atau diumumkan oleh pihak sekolah mereka. Coret-coret seragam sudah jadi tradisi yang mengakar di banyak tempat di negara kita, entah dari mana tradisi ini dimulai, seringkali diikuti oleh konvoi sepeda motor lengkap dengan knalpot brong yang ganggu banget, agan2 dimari pernah ikut konvoy pas lulus?

Berbagi Bingkisan Dari Yogyakarta

Teman-teman kamu di Yogyakarta ini memang super keren. Untuk merayakan kelulusan mereka lebih suka berbagi bingkisan untuk orang-orang yang kurang mampu. Ada yang isinya nasi kotak dan air mineral, ada yang baju, dan sebagainya. Mereka yang merayakan kelulusan dengan cara yang bagus ini antara lain SMA Negeri 3 Yogayakarta, SMA Muhammadiyah 1 Sragen, SMK Muhammadiyah 2 Moyudan, dan beberapa sekolah Muhammadiyah lainnya. Yang begini bagus untuk ditiru sama teman-teman yang lain.

Sumbang Seragam

Para siswa biasanya memiliki tradisi sendiri dalam merayakan kelulusan SMA. Ada yang mencorat-coret seragam sekolah, hingga melakukan konvoi. Namun hal tersebut tidak dianjurkan karena tidak ada manfaat yang bisa dipetik dari perayaan semacam itu.

Saat ini, makin banyak pelajar menyadari pentingnya merayakan kelulusan dengan cara yang tepat. Mereka pun memilih merayakan hasil Ujian Nasional (UN) dengan cara yang lebih bermanfaat.

"Di sekolah memang tidak boleh melakukan coret-coret seragam. Peraturan itu sudah berlaku beberapa tahun yang lalu, jadi teman-teman seangkatan saya inisiatif untuk menyumbangkan seragam sekolah," ungkap siswi SMAN 16 Surabaya, Fila Safia Marsya saat dihubungi Okezone, Sabtu (7/5/2016).

Pengajian Setelah Kelulusan

Pengumuman hasil Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK di Kabupaten Sukabumi diawali dengan pengajian di sekolah-sekolah. Acara ini dilakukan untuk menekan aksi corat-coret seragam dalam merayakan kelulusan.

Data Disdik, tingkat kelulusan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA/SMK di Kabupaten Sukabumi mencapai 100 persen. Hal ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencapai 99,98 persen.

"Pengajian digelar dari pagi hingga siang hari," ujar Kepala Seksi Kurikulum dan Kesiswaan SMA/SMK, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukabumi, Iyus Yusuf Hilmi, kepada Republika, Jumat (24/5).

Selepas acara, para siswa baru memperoleh pengumuman kelulusan UN.

Dikatakan Iyus, pengajian digelar untuk mencegah adanya aksi negatif dalam merayakan kelulusan seperti corat-coret seragam dan konvoi di jalanan. Sehingga para pelajar menyambut kelulusan dengan kegiatan positif yakni melakukan pengajian secara bersama-sama sebagai wujud rasa syukur.

Iyus mengatakan, jumlah sekolah SMA di Kabupaten Sukabumi mencapai sebanyak 64. Sementara SMK sebanyak 119.
 
Terakhir disunting oleh moderator:
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.