Penganggur terdidik, selalu menjadi topik pembahasan yang aktual terkait masalah ekonomi- sosial-pendidikan dan politik di negeri ini, termasuk keprihatinan para orangtua/ wali terkait.
Problem ini telah terjadi bertahun-tahun terus bertambah rumit, adalah sebagai produk yang terlahir dari hampir semua PT" Tanpa Solusi" (adalah sebenarnya pemerintahlah yang paling bertanggung jawab).
Jika ada PT yang menerapkan solusi bagi lulusannya untuk menjadi Entrepreneur, itu merupakan berita baik, walau patut tetap dipertanyakan bagaimana mengenai efektifitas -efisiensi - nilai ekonomis yang dipereoleh/ dikeluarkan dari masing-masing calon sarjana terkait.
Adalah para Pemerhati, Penyelenggara dan Otoritas pendidikan yang berkiprah selama ini, pada dasarnya terbukti tidak mampu mencari Solusi tentang masalah ini, namun mereka/ masing-masing selalu besikeras dengan solusi subyektifitasnya yang tanpa solusi.
Karena itu setujukah jika mulailah kita membuka Nalar-Mata Intelektual, dengan memulai menerima masukan baru yang aspiratif dan obyektif, dan seterusnya dan seterusnya, atau tetap membiarkan mereka (yang berposisi/ berperan/terlibat/ terkait saat ini dan selama ini) memang "kepala batu" untuk selalu senang dengan "Tanpa Solusi" tersebut.
Problem ini telah terjadi bertahun-tahun terus bertambah rumit, adalah sebagai produk yang terlahir dari hampir semua PT" Tanpa Solusi" (adalah sebenarnya pemerintahlah yang paling bertanggung jawab).
Jika ada PT yang menerapkan solusi bagi lulusannya untuk menjadi Entrepreneur, itu merupakan berita baik, walau patut tetap dipertanyakan bagaimana mengenai efektifitas -efisiensi - nilai ekonomis yang dipereoleh/ dikeluarkan dari masing-masing calon sarjana terkait.
Adalah para Pemerhati, Penyelenggara dan Otoritas pendidikan yang berkiprah selama ini, pada dasarnya terbukti tidak mampu mencari Solusi tentang masalah ini, namun mereka/ masing-masing selalu besikeras dengan solusi subyektifitasnya yang tanpa solusi.
Karena itu setujukah jika mulailah kita membuka Nalar-Mata Intelektual, dengan memulai menerima masukan baru yang aspiratif dan obyektif, dan seterusnya dan seterusnya, atau tetap membiarkan mereka (yang berposisi/ berperan/terlibat/ terkait saat ini dan selama ini) memang "kepala batu" untuk selalu senang dengan "Tanpa Solusi" tersebut.