• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Pengalaman Malam Pertama jadi Pengantin Baru. Thread ini Khusus Dewasa

Angela

IndoForum Addict A
No. Urut
88
Sejak
25 Mar 2006
Pesan
41.698
Nilai reaksi
23
Poin
0
Pernikahan kami sangat meriah & mungkin dapat disebut berlebihan untuk sekelas kami orang kampung. Ada penampilan seni dari dua kebudayaan, penyanyi lokal, debus, hingga pak Bupati pun hadir turut meramaikan. Ya bayangkan saja 200 juta menguap dalam seharidemi semua gemerlap yg tujuannya untuk dipamerkan ke orang banyak. Kalau bukan karena desakan orang tua & calon mertua, mana mungkin kami mau mengerjakan hal sebodoh itu.

Ok kembali ke cerita sesuai judul thread ini. Resepsi yg dihadiri ratusan tamu undangan itu cukup melelahkan bagi kami sepasang pengantin. Bungkuk berdiri ratusan kali disertai dengan pipi yg dituntut terus mengukir senyum, hingga-hingga pipi terasa kaku, pinggang nyeri & betis cekot-cekot. Belum lagi ngikuti ritual adat yg banyak banget tetekbengeknya. Dan ritual adat yg diselenggarakan ini merupakan dua budaya yg berbeda, dilakukan bergantian. Satu aja udah ribet minta ampun, leh ini kena combo. Hampir non stop dari pagi hingga malam hari. Cuma ada istirahat di jam sholat & makan. Sungguh bikin capek.

Sekitar jam setengah sepuluh malam acara formal selesai. Kami dipersilahkan meninggalkan singgasana. Tapi dentuman bass musik dari speaker tinggi bertingkat itu terus menggelegar. Musik beraganti nge-beat. Tiba saatnya acara para 'jantan'. Orang kampung kami menyebutnya tripingan. Ya semacam dugem, tetapi kampungan.

Belumlah kami sepasang pengantin sempurna keluar dari tenda, kursi-kursi di bagian depan sudah disusun disingkirkan ke pinggir. Para bujang yg tadinya cuma nangkring di motor masing-masing di tepi jalan langsung merangsek memadati pentas & bagian depan panggung. Mereka joget-joget kayak orang kesurupan. TS dari kejauhan cuma menghembuskan nafas panjang. Miris lihatnya. Pasalnya sudah rahasia biasa kalau sesi begituan suka ada yg pakai doping minuman keras & obat terlarang. Kricuhan kerap terjadi, biasanya didalangi oleh mereka yg joget dalam keadaan mabuk. Nabrak sana sini, bikin rusuh.

Demi Tuhan yg memegang kendali atas nyawa ini TS menceritakan ini apa adanya. Saat malam perdana kebersamaan TS dengan istri terjadi kericuhan. Yang TS khawatirkan terjadi. Para bujang baku hantam. TS & istri yg tadinya sudah di dalam kamar & mau mengerjakan aktivitas mantaf-mantaf jadi bergegas berpakaian lagi. Saat akan keluar, emak sudah nunggu di bingkai pintu depan rumah. "Gak usah keluar! Sudah aman." Kata emak. Di sampingnya ada bibik berotot, uwak kurus tinggi & almarhum kakek berkumis putih tipis. Ngadapi emak seorang saja sudah gak mungkin. Nah ini ditambah ada yg lain yg sama-sama punya kengerian tersendiri.

Satu-satunya opsi TS saat itu adalah nurut sekalipun rasa khawatir sangat besar. Jelas emak berbohong. Apanya yg sudah aman, suara ribut seperti gerombolan monyet bertengkar berebut makanan gitu masih terdengar nyaring.Terlebih suara musik sudah berhenti.

TS masuk kamar, menenangkan istri yg ketakutan. Beberapa saat kemudian TS telpon teman dekat yg ada di lokasi, katanya sudah datang pak RW & kepala adat. Dengar sudah ada kepala adat TS langsung legah. Jangankan manusia, konon katanya harimau pun nurut dengan beliau. Pak kepala adat ini juga satu-satunya guru silat di kampung kami. Sosoknya sangat disegani.

Sekitar sejam kemudian musik kembali berdentum. Ada laporan masuk dari teman, katanya semua terkendali, pak kepala adat malah ikut joget sekarang. TS ngakak puas hingga keluar air mata. Bersyukur banget gak hingga ada yg mati konyol di hari bahagia kami.
Pengalaman Malam Pertama jadi Pengantin Baru. Thread ini Khusus Dewasa


(sumber ilustrasi)​


Jarum jam sudah lewat angka sebelas. TS & istri pandang-pandangan. Seperti membaca isi hati satu sama lain. TS akhirnya yg mengawali bilang, "besok aja y yaang." Sambil merebahkan badan ke kasur. Asli remek badan.

Malam itu ternyata istri TS gak dapat tidur nyenyak, sebab katanya TS ngorok kayak kebo kena asma. Yaah maklum saking capeknya.
Vangke emang bini gue kalau ngomong, suka jujur & blak-blakan.
emoticon-Leh Uga



Oh ya, sudah TS bilang di judul, thread ini spesifik dewasa. Khusus orang-orang yg berpikir dewasa. Malam perdana pengantin adalah momen spesial yg amat berharga & dinanti-nantikan. Tapi tidak semua malam perdana pengantin berjalan mulus sesuai harapan, seperti TS contohnya. Ada-ada saja yg punya kisah unik tak terpulakan di malam pertama.

Ada yg juga mau cerita pengalaman malam pertamanya?

Hari ini 21:14
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.