• Saat ini anda mengakses IndoForum sebagai tamu dimana anda tidak mempunyai akses penuh untuk melihat artikel dan diskusi yang hanya diperuntukkan bagi anggota IndoForum. Dengan bergabung maka anda akan memiliki akses penuh untuk melakukan tanya-jawab, mengirim pesan teks, mengikuti polling dan menggunakan feature-feature lainnya. Proses registrasi sangatlah cepat, mudah dan gratis.
    Silahkan daftar dan validasi email anda untuk dapat mengakses forum ini sepenuhnya sebagai anggota. Harap masukkan alamat email yang benar dan cek email anda setelah daftar untuk validasi.

Penambahan Operator Telekomunikasi Perlu Dihentikan

pinnacullata

IndoForum Activist C
No. Urut
24506
Sejak
24 Okt 2007
Pesan
13.034
Nilai reaksi
224
Poin
63
Penambahan Operator Telekomunikasi Perlu Dihentikan

JAKARTA--MI: Pemerintah (regulator) diminta tidak lagi menambah operator telekomunikasi di tanah air karena jumlahnya saat ini sudah cukup banyak.

"Telkom meminta pemerintah menghentikan penerbitan lisensi telekomunikasi karena jumlah operator saat ini sudah cukup banyak," kata Dirut PT Telkom Tbk, Rinaldi Firmansyah, di sela Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR-RI, di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Kamis dinihari (4/12).

Menurut Rinaldi, Indonesia tercatat sebagai negara yang memiliki jumlah operator terbanyak di dunia yang mencapai 11 perusahaan. Negara seperti China hanya dua operator, Malaysia dilayani tiga
operator dan India enam operator.

"Jumlah operator yang lebih banyak hanya akan menyebabkan persaingan semakin sengit," ujarnya. Bahkan, tegas Rinaldi, persaingan layanan telekomunikasi yang belakangan ini terjadi menyebabkan perang harga (price war) antaroperator.

Ia menambahkan hingga kini tarif telepon efektif sudah turun sebesar 75 persen sejak satu setengah tahun terakhir yang mengakibatkan pertumbuhan pendapatan melambat. "Kondisi ini diperkirakan memaksa operator secara alami melakukan konsolidasi (akuisisi atau merger), terutama operator yang tidak mampu mendanai pembangunan infrastruktur dan menghadapi persaingan yang tinggi," katanya.

Sampai tahun 2008 tingkat teledensitas telepon nasional telah mencapai 67 persen dan pada 2009 diperkirakan mencapai level 80 persen. "Ini menandakan pasar sudah semakin mature, persaingan semakin intens sehingga perang tarif diprediksi berlanjut," ujarnya.

Meski begitu diutarakan Rinaldi, Telkom masih memiliki faktor fundamental yang bagus tercermin margin laba usaha (ebitda) masih tinggi sekitar 58 persen. "Dibanding operator lain seperti Bakrie Telecom dengan ebitda 20 persen, dan Indosat 40,8 persen, kinerja keuangan Telkom masih sangat
menunjukkan performa yang baik," katanya.

Rinaldi berpendapat bahwa kecenderungan pada industri telekomunikasi global saat ini bahwa regulator tidak berpihak kepada operator incumbent. "Untuk itu kita juga minta dukungan kepada DPR, bagaimana Telkom sebagai incumbent tidak justru dirugikan akibat suatu regulasi," katanya. (Ant/OL-01)

=========================

klo gw seh asal murah ( pa lagi gratisan kek sekarang woke aja, sayang gara gara perang tarif gitu, kualitas berkurang , gimana menurut IF-ers ?
 
hueheuheue...... gmn nasib esiaku.

denger2 bakrie malah mo bangkrut.....

gara2 saham bakrie anjlok dan dipake bwat ganti rugi lapindo (bakrieland)

Salute to :
Esia = pelopor telpon murah (walau kualitas sebanding dengan murahnya /sob)
IM3 = pelopor sms murah (walau kalah sama esia, k'lo cuma ngetik "YA OK")
Mentari = pelopor Free Talk, Skr byk operator lain yg menerapkan taktik Mentari (indosat)

Telkom??? = Kartu As = vouchernya mahal banget =))=))=))
Fren....... = Ga' tau ne, ga' pernah pake....
Axis = Ngakunya jujur, k'lo ke opt. lain te2p mahal /hmm
Xl = Ngobrol sama monyet doank yg gratis =))=))=))

Comment lainnya /gg
CMIIW
 
iya nih, perang tarifnya udah nggak sehat [-(

kemarin kirim SMS aja bisa sampe 3 jam baru delivered :|

trus kalo pake buat telepon tulalit doang X(
 
kalo gw sih, sama om torer pake telepati saja... atau ketemuan langsung.... hihihihihi
 
mau murah??? pake telepon satelit aja.

30 m dibawah laut masi bisa sms sama yayang gw =))
 
pengalaman buruk gw sama esia, murah sih iya, cuma penipu juga, gw sampe berantem gara gara ngga denger apa yang diomongin , sinyal jelek bener
 
seperti pepatah jawa
ada harga ada rupa
wkwkwkwkkwkwkw
murah sih pasti gag berkualitas lah

mau gak mau kalo persainganharga nya ketat
pasti kualitasnya diturunin biar bisa murah
contohnya ya axis tu
parah baget
 
AAAAAAAA kesalahan fatal................/sob
















cw gw emang cakepnya putri duyung lagi =))

tapi GW ORANG NORMAL :D
 
mnding kyk dlo... Telkomsel uda plg bagus... smpe skrg :)
 
gw seh tetep pake matrix bukan karena setia, cuma karena no yang dipake dah kemana mana, coba bisa pindah operator no.nya sama ya /ok /ok
 
Gw sih biar dapat sampai 15 ga masalah, soalnya harga mesti duturunin lagi...
 
keren infonya.........

harus bener2 di perhatikan nih
 
 URL Pendek:

| JAKARTA | BANDUNG | PEKANBARU | SURABAYA | SEMARANG |

Back
Atas.