Amanda
IndoForum Beginner C
- No. Urut
- 122162
- Sejak
- 12 Mar 2011
- Pesan
- 806
- Nilai reaksi
- 30
- Poin
- 28
"Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka." - 1 Timotius 6:10
Tidak ada seorang pun manusia di dunia ini mau hidup dalam kemiskinan atau hidup dalam kekurangan.
Semua orang ingin hidup berkecukupan dan berkelimpahan materi.
Harta atau kekayaan menjadi dambaan setiap orang.
Secara manusia keinginan seperti itu tidaklah salah dan juga bukanlah dosa.
Namun bila kita tidak berhati-hati dalam mengejar kekayaan, kita akan jatuh.
Karena itu kita harus selalu waspada agar kita tidak terjerat dalam ketamakan ketika kita mengejar harta atau kekayaan.
Pemahaman kita terhadap kekayaan akan menentukan sikap hati kita terhadap kekayaan itu sendiri.
Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan:
Pertama, sebesar apa pun kekayaan yang kita peroleh tidak akan pernah memberikan rasa cukup.
"Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia." (Pengkotbah 5:9). Kita akan selalu merasa kurang dan kurang. Akibatnya kita terus bekerja keras siang dan malam supaya kekayaan kita terus bertambah.
Tidak sedikit dari kita yang akhirnya sampai lupa waktu: lupa berdoa, lupa baca firman dan lupa ibadah, karena terus 'kejar setoran'.
Kedua, kekayaan itu tidak kekal. Dikatakan,"Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar." (1 Timotius 6:7).
Kita tidak akan membawa apa-apa ketika kita mati kelak.
Apalah artinya hidup ini bila kita berlimpah kekayaan di dunia fana, tetapi kelak kita akan binasa? FirmanNya menasihati,"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya." (Matius 6:19-20).
Jadi bijaksanalah dalam menentukan apa yang kita cari dalam dunia ini.
Jesus bless you!
Tidak ada seorang pun manusia di dunia ini mau hidup dalam kemiskinan atau hidup dalam kekurangan.
Semua orang ingin hidup berkecukupan dan berkelimpahan materi.
Harta atau kekayaan menjadi dambaan setiap orang.
Secara manusia keinginan seperti itu tidaklah salah dan juga bukanlah dosa.
Namun bila kita tidak berhati-hati dalam mengejar kekayaan, kita akan jatuh.
Karena itu kita harus selalu waspada agar kita tidak terjerat dalam ketamakan ketika kita mengejar harta atau kekayaan.
Pemahaman kita terhadap kekayaan akan menentukan sikap hati kita terhadap kekayaan itu sendiri.
Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan:
Pertama, sebesar apa pun kekayaan yang kita peroleh tidak akan pernah memberikan rasa cukup.
"Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia." (Pengkotbah 5:9). Kita akan selalu merasa kurang dan kurang. Akibatnya kita terus bekerja keras siang dan malam supaya kekayaan kita terus bertambah.
Tidak sedikit dari kita yang akhirnya sampai lupa waktu: lupa berdoa, lupa baca firman dan lupa ibadah, karena terus 'kejar setoran'.
Kedua, kekayaan itu tidak kekal. Dikatakan,"Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar." (1 Timotius 6:7).
Kita tidak akan membawa apa-apa ketika kita mati kelak.
Apalah artinya hidup ini bila kita berlimpah kekayaan di dunia fana, tetapi kelak kita akan binasa? FirmanNya menasihati,"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya." (Matius 6:19-20).
Jadi bijaksanalah dalam menentukan apa yang kita cari dalam dunia ini.
Jesus bless you!