magnum
IndoForum Activist C
- No. Urut
- 1320
- Sejak
- 27 Mei 2006
- Pesan
- 14.143
- Nilai reaksi
- 417
- Poin
- 83
Pemanasan Global, Indonesia Akan Kehilangan Pulau Kecil
MANADO, Sejumlah pulau kecil di Indonesia diprediksikan hilang pada 30 tahun mendatang akibat pemanasan global. Kondisi alam, terutama laut, cukup mengkhawatirkan dengan naiknya suhu pemanasan global setiap tahun. Apalagi selama ini pulau-pulau kecil di Indonesia kurang terpelihara.
Demikian disampaikan Gubernur Sulawesi Utara SH Sarundajang, Minggu (11/2), sepulang dari mengikuti pertemuan menteri lingkungan hidup di Nairobi, Kenya. Pertemuan yang diprakarsai United Nation Environmental Program (UNEP), salah satu badan dari PBB, itu diikuti oleh perwakilan dari 140 negara.
Sarundajang hadir di pertemuan itu mendampingi Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar yang menjadi ketua dari pertemuan para menteri lingkungan hidup. Sarundajang mendapat kesempatan mempresentasikan rencana pelaksanaan World Ocean Summit (WOS) di Manado tahun 2009, yang diharapkan sebagai salah satu solusi mencegah hilangnya pulau-pulau kecil. WOS adalah prakarsa Pemerintah Provinsi Sulut mengumpulkan negara-negara yang memiliki laut untuk duduk satu meja guna membahas dampak dan potensi laut dunia.
Pelaksanaan WOS mendapat dukungan dari sejumlah pejabat PBB, antara lain Wakil Sekjen PBB untuk Bidang Permukiman Anna Kajumuoi Tibaijuka. Bahkan, Tibaijuka telah menunjuk Surendra Shrestha, pejabat UNEP kawasan Pasifik, sebagai vocal point untuk WOS.
Tanam pohon
Salah seorang pakar lingkungan dari India, Rajendra Pachauri, mengatakan, pemanasan global setiap tahun menaikkan permukaan laut yang berdampak tenggelamnya pulau-pulau kecil di dunia, termasuk di Indonesia. Pemanasan global juga berdampak pada jadwal tanam, pola tanam, serta hasil pertanian dan kehutanan secara besar-besaran. Fenomena itu sesungguhnya sudah dirasakan sebagian masyarakat Indonesia dengan terjadinya banjir akibat hujan tidak beraturan.
Bagi Sarundajang, salah satu cara mengantisipasi pemanasan global adalah penanaman pohon di seluruh wilayah Indonesia. Sulut sendiri sejak tahun 2006 telah mengampanyekan penanaman sejuta pohon. "Kami akan membuat perda khusus, seperti kewajiban menanam sepuluh pohon bagi pasangan yang akan menikah di Sulawesi Utara. Hal itu sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan," katanya.
MANADO, Sejumlah pulau kecil di Indonesia diprediksikan hilang pada 30 tahun mendatang akibat pemanasan global. Kondisi alam, terutama laut, cukup mengkhawatirkan dengan naiknya suhu pemanasan global setiap tahun. Apalagi selama ini pulau-pulau kecil di Indonesia kurang terpelihara.
Demikian disampaikan Gubernur Sulawesi Utara SH Sarundajang, Minggu (11/2), sepulang dari mengikuti pertemuan menteri lingkungan hidup di Nairobi, Kenya. Pertemuan yang diprakarsai United Nation Environmental Program (UNEP), salah satu badan dari PBB, itu diikuti oleh perwakilan dari 140 negara.
Sarundajang hadir di pertemuan itu mendampingi Menteri Negara Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar yang menjadi ketua dari pertemuan para menteri lingkungan hidup. Sarundajang mendapat kesempatan mempresentasikan rencana pelaksanaan World Ocean Summit (WOS) di Manado tahun 2009, yang diharapkan sebagai salah satu solusi mencegah hilangnya pulau-pulau kecil. WOS adalah prakarsa Pemerintah Provinsi Sulut mengumpulkan negara-negara yang memiliki laut untuk duduk satu meja guna membahas dampak dan potensi laut dunia.
Pelaksanaan WOS mendapat dukungan dari sejumlah pejabat PBB, antara lain Wakil Sekjen PBB untuk Bidang Permukiman Anna Kajumuoi Tibaijuka. Bahkan, Tibaijuka telah menunjuk Surendra Shrestha, pejabat UNEP kawasan Pasifik, sebagai vocal point untuk WOS.
Tanam pohon
Salah seorang pakar lingkungan dari India, Rajendra Pachauri, mengatakan, pemanasan global setiap tahun menaikkan permukaan laut yang berdampak tenggelamnya pulau-pulau kecil di dunia, termasuk di Indonesia. Pemanasan global juga berdampak pada jadwal tanam, pola tanam, serta hasil pertanian dan kehutanan secara besar-besaran. Fenomena itu sesungguhnya sudah dirasakan sebagian masyarakat Indonesia dengan terjadinya banjir akibat hujan tidak beraturan.
Bagi Sarundajang, salah satu cara mengantisipasi pemanasan global adalah penanaman pohon di seluruh wilayah Indonesia. Sulut sendiri sejak tahun 2006 telah mengampanyekan penanaman sejuta pohon. "Kami akan membuat perda khusus, seperti kewajiban menanam sepuluh pohon bagi pasangan yang akan menikah di Sulawesi Utara. Hal itu sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan," katanya.