byakuya
IndoForum Activist C
- No. Urut
- 46894
- Sejak
- 25 Jun 2008
- Pesan
- 14.460
- Nilai reaksi
- 288
- Poin
- 83
Paus Benediktus XVI menilai skandal seks yang melibatkan beberapa pendeta di beberapa negara, sebagai sebuah cobaan baginya dan kalangan gereja. Sementara uskup di seluruh negara Eropa berjanji akan menangani skandal pelecehan seks yang dialami anak-anak ini secara transparan.
Uskup Swiss mendesak korban agar mempertimbangkan melaporkan kasus ini secara resmi kepada pihak berwenang. Sementara Uskup Jerman membuka jalur telepon langsung untuk menerima laporan dari korban. Berbeda dengan yang dilakukan oleh Uskup Denmark yang memulai mengungkap kembali kasus pelecehan yang sudah terjadi sejak dekade lalu.
Tokoh senior gereja Austria, Kardinal Christophe Schoenborn, mengakui kesalahan pihak gereja mengenai skandal ini. Dia pun mengadakan misa bagi para korban pelecehan sebagai tanda penyesalan pihak gereja. Demikian diberitakan AFP, Kamis (1/4/2010).
Kardinal Schoeborn memuji keberanian para korban untuk buka mulut. "Terima kasih untuk keberanian untuk memberikan keterangan. Banyak kebenaran yang terungkap, namun masih banyak hal penting yang harus diselesaikan," ungkap Kardnal Schoenborn.
Para uskup di Eropa langsung mengakui kesalahan mereka dan berjanji mengatasi skandal ini, khususnya setelah Paus Benediktus mengkritik keras cara uskup di Irlandia mengatasi pendeta yang memperkosa anak di bawah umur.
Menurut juru bicara Vatikan Pendeta Frederico Lombardi, menjelang Hari Paskah, Paus Benediktus menjalani hari suci umat Kristen tersebut dengan kerendahan hari dan penyesalan.
Saat ditanya mengenai respons Paus mengenai skandal ini, Lombari berkomentar, Paus adalah sosok yang percaya akan keyakinannya. Dia melihat (skandal) ini sebagai cobaan baginya serta kalangan gereja."
Uskup Swiss mendesak korban agar mempertimbangkan melaporkan kasus ini secara resmi kepada pihak berwenang. Sementara Uskup Jerman membuka jalur telepon langsung untuk menerima laporan dari korban. Berbeda dengan yang dilakukan oleh Uskup Denmark yang memulai mengungkap kembali kasus pelecehan yang sudah terjadi sejak dekade lalu.
Tokoh senior gereja Austria, Kardinal Christophe Schoenborn, mengakui kesalahan pihak gereja mengenai skandal ini. Dia pun mengadakan misa bagi para korban pelecehan sebagai tanda penyesalan pihak gereja. Demikian diberitakan AFP, Kamis (1/4/2010).
Kardinal Schoeborn memuji keberanian para korban untuk buka mulut. "Terima kasih untuk keberanian untuk memberikan keterangan. Banyak kebenaran yang terungkap, namun masih banyak hal penting yang harus diselesaikan," ungkap Kardnal Schoenborn.
Para uskup di Eropa langsung mengakui kesalahan mereka dan berjanji mengatasi skandal ini, khususnya setelah Paus Benediktus mengkritik keras cara uskup di Irlandia mengatasi pendeta yang memperkosa anak di bawah umur.
Menurut juru bicara Vatikan Pendeta Frederico Lombardi, menjelang Hari Paskah, Paus Benediktus menjalani hari suci umat Kristen tersebut dengan kerendahan hari dan penyesalan.
Saat ditanya mengenai respons Paus mengenai skandal ini, Lombari berkomentar, Paus adalah sosok yang percaya akan keyakinannya. Dia melihat (skandal) ini sebagai cobaan baginya serta kalangan gereja."