napster
IndoForum Newbie A
- No. Urut
- 153823
- Sejak
- 10 Okt 2011
- Pesan
- 394
- Nilai reaksi
- 7
- Poin
- 18
Esok, Sabtu (15/10), gerakan matikan HP sebagai protes pada pemerintah yang tak memberi solusi masalah SMS sedot pulsa dijadwalkan mulai. Operator ‘santai’ menanggapinya.
Konsumen ponsel Indonesia dan Voice of Humanism merupakan pihak di balik gerakan matikan ponsel ini.
Menurut situs Harja Saputra dari Voice of Humanism, gerakan ini didasari pada kekecewaan di mana rapat Operator Selular, BRTI, Kemenkominfo dan Komisi I tak menghasilkan kebijakan nyata untuk menangani kejahatan pencurian pulsa.
Division Head Public Relation Indosat Djarot Handoko menanggapinya mengatakan, "Kami senantiasa berupaya memberikan layanan terbaik pada pelanggan dan menghargai hak pelanggan dan semoga industri telekomunikasi Indonesia menjadi lebih baik."
Sedikit berbeda, Head Corporate Communication XL Febriati Nadira menganggap masyarakat sudah lebih bijak dalam menanggapi masalah semacam ini.
“Masyarakat sudah lebih bijak. HP sendiri sudah menjadi fungsi pokok dan banyak orang seperti tak bisa hidup tanpanya. Jika gerakan ini benar terjadi, akan banyak potential loss di banyak bidang termasuk ekonomi,” katanya saat diwawancara INILAH.COM via telepon.
Selain itu, ia mengaku sistem yang mengatur SMS Premium sudah mengalami peningkatan selama beberapa tahun terakhir. Hal ini dilakukan guna melindungan konsumen dan industri telekomunikasi.
Berbeda, GM Corporate Communication Telkomsel Ricardo Indra menyatakan, gerakan semacam ini tak seharusnya terjadi.
"Gerakan ini sebenarnya tak perlu dilakukan karena Telkomsel menindaklanjuti setiap keluhan pelanggan baik yang datang langsung ke kantor layanan GraPARI maupun lewat call center bebas pulsa 111 dan 116 serta via SMS 1166 mauupun email [email protected],” katanya. [mor]
Sumber